The Winner Of Your Heart - Bab 155 Peduli

Aku berlari keluar dari kompleks lalu memberhentikan sebuah taksi di jalan, setelah memberikan nama bar yang diberikan oleh Danielle Xia kepada sopir, aku membuka peta di ponsel mencarinya.

Bar tersebut tidak jauh dari Danau Pu, sedangkan di sebelah Danau ada sebuah area taman publik yang panjang dan sempit, Alicia Fang kemungkinan berada di sana.

Aku menyuruh sopir untuk langsung menyetir ke area itu dan meminta dia untuk menambah kecepatan, lalu aku bersandar di sandaran kursi, dan dengan gugup memandang pemandangan jalan yang berkelap-kelip.

Alicia Fang adalah seorang wanita yang lemah lembut, dulu jika aku melakukan sesuatu yang membuatnya sedih, dia selalu menangis sedih.

Bahkan, aku ingat pernah sekali beberapa tahun yang lalu, dia sedang beristirahat di rumah, namun dia menghadapi masalah yang membuat suasana hatinya tidak baik, dia pun menelepon ku, sedangkan aku merasa sangat sebal, akhirnya kami bertengkar di telepon, dalam kemarahan aku meminta putus kepadanya.

Mendengar aku ingin putus, dalam sekejap dia menangis, bertanya kepadaku apakah sungguh-sungguh, saat itu aku sangat tidak suka dia menangis, sehingga aku berkata aku sunguh-sungguh, lalu menutup teleponnya.

Seperti diduga, tak lama setelah menutup telepon, dia memberi ku sebuah pesan yang sangat panjang, di dalamnya ada mengatakan kata-kata seperti "di kehidupan selanjutnya jatuh cinta lagi".

Aku sangat terkejut setelah melihat pesan tersebut, aku buru buru menelponnya, namun ponsel nya mati. Akhirnya tanpa ragu aku meninggalkan pekerjaan, naik taxi menuju tempat tinggal kami.

Saat itu, aku merasakan rasa ketakutan, duduk di taxi tangan dan kakiku bergetar, waktu itu aku takut kehilangan Alicia Fang, akhirnya mengetahui betapa aku peduli padanya.

Saat aku sampai di tempat tinggal kami dan menyadari pintu dikunci dari dalam, aku takut sampai tangan dan kakiku lemas, aku mengumpulkan seluruh tenaga menggedor pintu, sambil memanggil nama Alicia Fang.

Setelah menggedor pintu beberapa saat, saat aku hampir putus asa, air mataku hampir keluar, pintu itu akhirnya terbuka.

Alicia Fang berdiri di ambang pintu, mata berkaca-kaca namun dengan terkejut melihat ku.

Aku tidak berkata apa-apa, buru-buru masuk dan memeluknya erat-erat, tidak ingin sedikit pun dia meninggalkanku.

Selanjutnya, dia berkata kepadaku dia menangis lalu ketiduran, dia terbiasa mengunci pintu di siang hari, karena merasa tidak aman.

Dia bertanya padaku kenapa tiba-tiba pulang ke rumah? Kenapa berteriak sambil menggedor pintu? Kenapa begitu bertemu langsung memeluknya erat-erat?.

Bagaimanapun juga aku gengsi, aku tidak bilang aku sangat peduli padanya, begitu takut kehilangannya, hanya berkata tiba-tiba kangen padanya, jadi kembali ke rumah.

Saat ini, aku sangat menyesal, menyesal sangat menjaga gengsi di awal, menyesal tidak menunjukkan rasa cintaku padanya, menyesal tidak mencintai nya dengan tindakan yang cukup.

Sekarang, walaupun Alicia Fang bukan milikku lagi, tapi aku masih takut terjadi sesuatu padanya, masih peduli padanya.

Saat aku takut sampai memikirkan yang tidak tidak, ponsel ku tiba-tiba berdering, Danielle Xia yang menelepon ku.

Setelah tersambung, aku mendengar Danielle Xia dengan khawatir berkata : "Freddy Shen, kamu dimana? Apa sudah menemukan Alicia Fang? "

"Belum, aku masih berada di dalam taxi, sebentar lagi aku telepon kamu lagi. "

"Baiklah, aku sekarang menyetir keluar, jarak dari tempatku ke bar tersebut agak jauh, mungkin aku agak terlambat datang, lagipula aku sudah menelepon Paman An, dia juga membawa beberapa orang pergi bersama, nanti aku telepon kamu lagi"

Saat ini, muncul suara peringatan dari ponselku, aku melihanya, ternyata baterai ponselku hampir habis.

Hari ini aku tidak sedikit menelepon orang di dalam kantor, sebelum tidur aku belum men charger ponsel tiba-tiba keluar, mungkin agak malam sedikit akan segera mati.

Aku buru-buru memberitahu Danielle Xia tentang ponselku yang hampir habis baterainya, agar dia jangan khawatir bila tidak dapat mencariku, lalu buru-buru menutup telepon.

Taxi melaju dengan cepat agak lama, setelah sampai di jalan samping danau, supir taxi tiba-tiba bertanya mau berhenti di mana?

Aku melihat peta, tidak menyuruhnya berhenti, melainkan menyuruhnya menyetir pelan di sepanjang pinggir danau, mencari mobil Audi tt berwarna merah yang berhenti di pinggir jalan.

Setelah Alicia Fang dan Peyton Luo bertengkar, dia tidak akan pergi jauh di dalam keadaan sedih, seharusnya ada di sekitar, lagipula Danielle Xia berkata malam ini dia mengendarai mobil merah keluar, bila dia ada di sekitar, mobilnya pasti berhenti di pinggir jalan.

Supir taxi menyetir beberapa saat, pandangannya tiba-tiba menemukan sebuah mobil berwarna merah yang berhenti di pinggir jalan, itu adalah mobil Audi Alicia Fang.

Aku buru-buru meminta supir memberhentikan mobil, setelah membayar taxi aku berlari ke samping mobil, namun menemukan di dalam mobil kosong, Alicia Fang tidak berada di dalam mobil, aku berlari menyusuri letak mobil itu dan berlari masuk area taman mencarinya.

Area taman ini memiliki lebar 20-30 meter, ditanami beberapa baris pohon yang tinggi dan besar, juga ada tidak sedikit tanaman bunga yang setinggi setengah badan manusia, sekarang malam jam dua belas lebih, di dalam terlihat menyeramkan.

Aku mengeluarkan ponsel membuka lampu senter menerangi sekitar, sambil berjalan cepat mengitari tanaman bunga, bersamaan berteriak : "Alicia Fang!"

Tidak ada jawaban, hatiku seketika terhenyak, kalau dia ada di sekitar sini, pasti bisa mendengar suaraku, jangan-jangan dia....

Aku tidak berani berpikir lebih banyak, buru-buru kembali meneriakkan namanya.

"Freddy Shen?" Akhirnya dari arah tertentu, terdengar suara familiar Alicia Fang yang membuaku gembira.

"Alicia Fang!" Aku kembali berteriak, pada saat yang bersamaan berlari ke arah suara, samar-samar melihat sosoknya bangkit dari bawah sebuah pohon besar.

"Alicia Fang, apa kamu tidak apa-apa?"

Aku menyinari dia dari kepala sampai kaki, melihat selain ada bekas air mata di wajahnya, tidak ada luka di tubuhnya, bajunya juga tidak ada bekas disobek.

"Fiuh..." Aku menghela napas panjang, akhirnya bisa tenang, lalu merasa seluruh tubuhku lelah, Alicia Fang tidak berbicara apa-apa, hanya melihatku dengan seksama, di bawah sinar yang redup aku tidak bisa melihat jelas ekspresinya.

"Freddy Shen." Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba membuka mulut, "Apa kamu khusus mencariku?"

"Iya." Aku menjawabnya, setelah tenang aku mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, menghisap sebentar aku bertanya : "Kamu kenapa sendirian kemari, apa tidak takut bahaya? "

"Aku...Suasana hatiku sangat buruk, jadi......"

"Apa kamu tahu betapa aku......" Bicara sampai disini, aku tiba-tiba tersadar kita bukanlah pasangan lagi, buru-buru menghentikan kalimat berikutnya, ganti berkata : "Walaupun suasana hati buruk juga tidak boleh seperti ini, kalau bertemu dengan orang jahat bagaimana? Kamu harus bertanggung jawab atas dirimu, juga bertanggung jawab atas keluarga kamu."

Alicia Fang menundukkan kepala, sepertinya sedang menggigit bibir, beberapa saat kemudian berkata dengan suara kecil : "Maafkan aku!"

Selama ini, setiap melihat rupanya yang seperti ini, aku tidak tega menyalahkannya, hanya menggeleng tak berdaya : “Sudah sudah, Paula Jiang dan Danielle Xia sangat mengkhawatirkanmu. Oh iya, kenapa ponselmu mati?”

“Tidak ada baterai.”

“Baiklah, sekarang kita ke pinggir jalan menunggu Danielle Xia, dia dan Paman An semua mencarimu, Danielle Xia juga menelepon Peyton Luo, dia juga sedang mencarimu, seharusnya akan segera tiba.”

Mendengar ucapanku, Alicia Fang menggeleng-gelengkan kepala : “Freddy Shen, aku sekarang tidak ingi menemui Peyton Luo, kita...kalau tidak kamu temani aku minum.”

“Ini..ini kurang pantas.”

“Suasana hatiku sangat buruk, anggap saja kamu menemani aku, boleh kan?”

Aku ragu-ragu sebentar, akhirnya mengangguk, lalu mengeluarkan ponsel menelepon Danielle Xia untuk melaporkan semuanya baik-baik saja.

Tapi, belum tersambung teleponku, ponselku tiba-tiba mati.

Di saat itu, Alicia Fang tiba-tiba berkata : “Kita cari sebuah bar, pinjam ponsel orang lain untuk menelepon Danielle Xia, ayo pergi.”

“Baiklah.”

Aku dan Alicia Fang berjalan bersampingan keluar area taman, saat berjalan menuju mobil Audi nya, dia tiba-tiba berbalik badan dan melihatku, bertanya : “Freddy Shen, kamu masih peduli padaku, bukan?”

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu