The Winner Of Your Heart - Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)

Aku dan Danielle Xia mengobrol sampai disini, berhenti, siapa pun tidak ada yang berinisiatif untuk melanjutkan topik pembicaraan barusan, suasananya berubah menjadi agak canggung.

Tepat air di dalam ketel mendidih, aku membawa ketel air ke dalam kamar mandi, setelah mencuci bersih handuk yang ada di hotel, dengan hati-hati memanaskannya dengar air panas.

Aku menunggu handuknya menjadi sedikit lebih dingin, kemudian memerasnya, bersama dengan handuk kering lainnya membawanya keluar dari kamar mandi.

Handuknya masih sangat panas, aku datang ke kasur Danielle Xia, mengibas-ngibaskannya menunggunya sampai lebih dingin sedikit.

Danielle Xia berbaring di tempat tidur, melihat ku dengan diam, pandangannya lembut seperti air, bercahaya dan ada sebuah warna yang membuatku tidak mengerti.

Aku menggunakan handuk kering untuk membungkus handuk panas, memberikannya kepada Danielle Xia, berkata: “Kamu coba, panas atau tidak, kalau tidak panas maka letakkan di perutmu.”

“Terima kasih.” Danielle Xia mengambil handuk itu, mencoba merasakan suhunya, kemudian berkata kepada ku: “Suhunya pas.”

“Ya, kalau begitu aku pergi dulu, kamu istirahat yang baik.”

Aku tahu dia mau mengambil selimut, lalu mengambil piyama. Meskipun aku ingin melihat tubuhnya yang menawan, tetapi aku berpura-pura menjadi seorang pria terhormat, membalikan badan kearah pintu dan berjalan keluar.

“Freddy……” Daniell Xia tiba-tiba memanggilku, “Handuk panas harus diganti lima menit sekali.”

Kalimat ini seperti yang aku harapkan, aku menghentikan langkah kaki, sangat ingin menoleh untuk melihatnya, tetapi aku masih menahannya.

“Baiklah, kalau begitu cepat kamu letakkan, sebentar saya bantu kamu memanaskan handuk lagi.”

Setelah selesai berbicara, aku berjalan ke sebelah kursi, aku memutar kursi duduk membelakanginya.

Aku mendengar disebelah ku ada suara selimut yang ditarik, tanpa harus memikirkannya, dia pasti mengangkat selimut, dan mengambil piyama, lalu meletakkan handuk di perut bawahnya.

Di dalam pikiranku muncul ingatan tentang hari itu di kantornya, tidak sengaja melihatnya mengganti pakaian, perutnya halus dan rata, tetapi itu hanyalah sebagian kecil dari tubuhnya yang indah.

Tidak bisa dipungkiri, hati ku ada sedikit perasaan bersalah, dalam hati ku gatal seperti digaruk kucing, bahkan jika aku tidak dapat melakukan hal jorok sekalipun, memeluknya tidur dengan tenang juga oke!

Sayangnya, apa yang dikatakan Danielle Xia benar, aku hanyalah seorang pria yang mempunyai nafsu tetapi tidak mempunyai keberanian.

Aku sedang berusaha menenangkan kekacauan hati ku dalam keheningan, Danielle Xia juga tidak berbicara, di dalam kamar sangat hening.

Dalam kecanggungan, handphone ku tiba-tiba berdering, aku mengambil lalu melihatnya, ternyata yang menelpon adalah Glorian Su.

Dia tahu kalau aku sedang dalam perjalanan bisnis, kenapa menelpon ku? Ada hal yang mendesak apa?

Aku ragu-ragu sejenak, kemudian aku mengangkat teleponnya.

“Freddy Shen.” Nada bicara Glorian Su agak tergesa-gesa, seperti yang diduga, ada hal yang mendesak.

“Kamu kenapa?” Aku bertanya dengan agak khawatir.

“Kota Bin sedang ada angin topan, sudah mau hujan deras, kamar mu sudah dikunci kah? Kamu menjemur pakaian di balkon atau tidak? Aku pergi membantu mu mengambilnya.”

Mendengar suara Glorian Su, aku menghela nafas lega, aku mengira sesuatu hal telah terjadi padanya, ternyata dia hanya ingin membantu ku mengambil pakaian saja.

Tetapi malam itu sebelum aku pergi untuk perjalanan bisnis, sebenarnya aku mencuci pakaian dan menjemurnya di balkon kamar ku, meskipun tidak mahal, tetapi rugi juga kalau ditiup angin.

Jadi aku berkata kepadanya di telepon dengan penuh rasa terima kasih: “Ya, tidak dikunci, maaf merepotkan mu membantu ku mengambilnya, terima kasih.”

“Sama-sama.” Glorian Su menjawab dengan manis, kemudian aku mendengar suara pintu kamar yang dibuka.

“Benar, Freddy Shen, bagaimana pekerjaannya? Kamu sudah beberapa hari melakukan perjalanan bisnis, kapan kamu kembali?”

“Hehe, cepat, kalau lancar ya beberapa hari ini.”

“Ya, semoga lancar, pulanglah lebih cepat.” Suara Glorian Su sangat manis, ketika membicarakan ini tiba-tiba berubah menjadi lembut.

Mendengar perkataan itu, aku agak linglung, kalimat yang terakhir sama seperti seorang istri yang menunggu suaminya pulang, dan itu membuat ku merasa hangat!

Dengan cepat aku kembali sadar, aku dengan segera berkata pada Glorian Su: “Terima kasih, disini aku masih ada sedikit pekerjaan, tidak bisa menemani mu mengobrol, maaf ya.”

“Tidak apa-apa, kamu pasti sibuk, sampai jumpa.”

“Sampai jumpa.”

Aku menutup telepon, dan aku masih mengingat dan merenungkan kalimat tadi.

Glorian Su cantik dan lembut, manis dan imut, mendekati seorang wanita yang sempurna, jika dia adalah pacar ku, sedang di rumah membantu ku mengangkat baju, melipat selimut, membereskan semuanya dan menunggu ku pulang ke rumah……

Itu adalah sebuah gambaran yang hangat, aku tidak berani untuk membayangkannya lebih lanjut.

“Freddy Shen.” Saat ini, Danielle Xia yang berada di kasur di belakang ku tiba-tiba memanggil ku, “Gadis yang menelpon mu itu siapa?”

Suara Danielle Xia begitu tenang, tidak terdengar apapun yang berbeda.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu