The Winner Of Your Heart - Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)

Aku membuat janji dengan Jim Tan untuk datang ke jalan Selatan, ini adalah tempat yang paling kami suka kunjungi dulu, jalan tempat barbeque, dalam udara yang kering dan amis tampaknya meninggalkan terlalu banya ingatan, tawa, dan kesedihan.

Setahun setelah putus cinta, tak terhitung sudah berapa kali aku minum sampai mabuk di jalan ini.

Tak diduga, hari ini, aku frustasi lagi dan bersama dengan perkumpulan berbagai macam orang, aku minum bir di jalan ini.

Memesan barbeque dan tumis siput kesukaan ku, setelah Jim Tan menuangkan bir untuk ku, dia bertanya dengan ragu kepada ku: “Atasan mu yang cantik itu? Kenapa tidak membawanya keluar?”

Aku tertawa dengan pahit: “Tak usah dibahas, dia sekarang sedang menemani pria lain minum bir.”

“Oh? Asik sekali?” Air muka Jim Tan tak ada sedikitpun ekspresi, setelah meneguk bir dan mendesah lega, dia kembali berkata dengan santai:

“Selamat, kamu putus cinta lagi.”

“Cinta juga tidak, putus apanya.” Aku menjawab dengan kesal.

Cinta tak terbalas juga masih sejenis cinta.”

“Pergi!”

Jim Tan mengambil rokok dengan santai, menyerahkan sebatang untuk ku dan kembali bertanya: “Bagaimana kondisinya? Dia punya kenalan dekat di Nanning?”

“Bukan dari Nanning, dia adalah kenalan dekatnya dari kota Bin.” Aku mengambil rokok dan menyulutnya, kemudian lanjut berkata: “Dia adalah CEO Creative Culture.”

“Hah?” Wajah Jim Tan yang semula tanpa ekspresi akhirnya terkejut, “CEO Creative Culture itu saingan mu?”

“Ya, hari ini dia secara khusus datang ke Nanning demi Danielle Xia, sekarang dia sedang makan di hotel Wharton.”

“Ya! Jim Tan menepuk-nepuk pundak ku, berkata: “Selamat, kamu berhasil melangkah ke komunitas masyarakat kelas atas, bahkan CEO Creative Culture pun harus besaing dengan mu, kamu sudah tidak jauh lagi dari puncak kehidupan.”

“Kau bangsat, bisa bicara yang benar tidak?”

Jim Tan mengangkat bahu: “Baiklah, ayo kita bicarakan, jadi bagaimana sebenarnya keadaannya?”

Aku meneguk bir, kemudian mulai bicara dari perihal Hi Tech, mengatakan satu per satu tentang hal yang terjadi hari ini kepadanya.

Setelah Jim Tan selesai mendengar, dia mengangguk-anggukan kepalanya tanpa ekspresi: “Ya, ini adalah cerita percintaan yang rumit dan menyedihkan, minum bir!”

Selesai berbicara, aku mengangkat gelas bir dan menyodorkannya, aku juga mengangkat gelas bir dan bersulang dengannya, mendongakkan kepala dan meminumnya dalam sekali teguk.

Aku meletakkan gelas bir, Jim Tan menuangkan bir sambil bertanya: “Jadi apa rencana mu? Kamu akan melanjutkan untuk mengejar direktur Xia, bertempur sampai mati dengan CEO Creative Culture ini, atau……”

Berbicara tentang ini, Jim Tan berhenti sejenak, tiba-tiba memandang ku dengan sangat serius, dan lanjut berkata: “Kalau tidak, kita cari kesempatan membuatnya mabuk, biarkan kamu memulai perannya terlebih dahulu baru tunggu kelanjutannya?”

Aku merasa sangat malu, memandanginya dengan tatapan yang sama seperti ikan mati, juga tidak menjawab pertanyaannya.

“Di dalam novel semuanya tertulis seperti itu.” Jim Tan mengangkat bahu.

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi kepadanya, menghisap rokok dengan ganasnya dan berkata: “Biarkan terjadi secara alami, sekarang aku malas untuk berpikir terlalu banyak, aku hanya ingin bekerja dengan baik, bekerja keras menghasilkan uang, kalau sudah punya uang masih khawatir tidak punya wanita kah?”

Mendengar perkataan ku, Jim Tan menganggukan kepala menyetujui: “Ya, aku rasa kamu harus menghasilkan uang terlebih dahulu, di dunia ini tidak ada hal yang mengerikan selain tidak punya uang.”

Dia akhirnya mengatakan perkataan yang serius.

“Freddy.” Jim Tan kembali menatap ku dengan serius dan berkata: “Aku berencana untuk bersiap memulai usaha.”

“Oh?” Aku tidak terlalu terkejut, aku sangat mengenalnya, aku tahu dia selalu ingin untuk memulai usaha, dia selalu meletakkan dasar yang kuat dengan rendah hati, mengumpulkan dana dan koneksi, keahlian menjelajah informasi industri internet dan lainnya.

Tidak mengherankan, arah usaha yang dia pilih pasti berhubungan dengan pekerjaannya yang lama, internet, atau jaringan seluler.

Sejak beberapa tahun yang lalu, aku pernah mengundurkan diri dan memulai usaha dengan Jim Tan, tetapi pada saat itu kami masih tidak berpengalaman, juga terlalu malas, hasilnya usaha kami gagal, keduanya berhutang sangat banyak, dan akhirnya setelah kembali bekerja untuk sementara waktu, baru perlahan melunasi hutang kami.

Dan setelah kegagalan usaha kali itu, Jim Tan tenggelam untuk sementara waktu, lalu timbul masalah dengan perasaan Paula Jiang, akhirnya, dia putus cinta.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu