The Winner Of Your Heart - Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah

Aku pikir mudah menghasilkan uang sebagai model yang lagi naik daun, tidur dengan orang kaya satu malam sudah bisa mendapat penghasilan puluhan juta bahkan hingga ratusan juta.

Sekalipun model yang berperilaku dengan baik, tetap saja masih punya banyak jalur untuk menghasilkan uang, seperti menjadi model di toko online, atau menjadi model fashion show suatu acara, bernyanyi dan menari, menunjukkan wajah-wajah cantik dan wajah-wajah menarik di pameran mobil, dengan pekerjaan begitu penghasilannya sudah bisa di katakan tinggi.

Namun, menjadi seorang model berpakaian kostum kartun di acara biasa, mereka tidak menjual wajah mereka dan tidak juga menunjukkan kelebihan nilai pada tubuh mereka. Orang itu hanya memiliki tubuh sehat yang dapat menjelankan pekerjaan, kemudian mereka akan berkerja keras sampai lelah. Meskipun upahnya sama sekali tidak tinggi.

Meskipun Glorian Su kekurangan uang, tetapi di luar perkiraan bahwa ia mau melakukan pekerjaan ini. Meskipun Ia mampu menjadi model fashion show dengan pakaian dalam yang bermodel sexy, gajinya bahkan bisa berkali-kali libat lebih tinggi dari seorang yang berpakaian kostum kartun.

Terlebih lagi, tubuh indahnya juga tidak kalah indah dengan model-model lain di atas panggung.

Aku menatap lurus kepada Pikachu yang sedang melompat dengan gembira. Ada sedikit perasaan kasihan terhadap Glorian Su. Setelah beberapa saat, aku menghela nafas dengan enggan dan berbalik untuk berjalan menuju kios koran di luar mal.

Di kios Koran aku membeli sebungkus tissue dan sebotol air mineral, dan kemudian pergi ke pintu masuk mal yang baru saja dia tunjuk.

Tirai yang berada di pintu masuk mal terkena sepoian kipas angin di pintu masuk mal. Disini sangat sejuk, jika bagi Glorian Su, ini adalah surga.

Setelah menunggu tidak terlalu lama, jam mal sudah menunjukan angka dua belas, ini waktunya Glorian Su pulang kerja.

Dia masih dengan gembira melompat menuju pintu mal, dan segera melepas tudung Pikachu yang berat itu, belum sempat menghapus keringat yang membanjiri wajahnya yang cantik itu, ia malah langsung tersenyum manis kepadaku.

Matanya membentuk lengkungan saat ia tertawa, sangat manis, di tambah tanpa riasan wajah sedikitpun, merah dan berkeringat, menampilkan kecantikan alami yang dimilikinya.

Di zaman banyaknya celebgram ini, disekeliling banyak terdapat orang-orang modis dan indah, Glorian Su seperti bunga teratai yang baru keluar di permukaan air, penuh tetesan air kristal, merah tua, tetapi alami, dan polos.

“Jangan menikmati angin atau berkipas dulu disini, nanti kau mudah terkenan demam,” Kulihat dia melepas tudung dan kemudian berjalan ke arah kipas angin, aku buru-buru memegang tangannya masih tertutup olah pakaian kartun.

"Oh! Aku terlalu panas, aku hampir lupa." Glorian Su buru-buru berhenti di luar tirai angin dan berkata terima kasih kepadaku dengan sopan.

"Minum dulu, baru bersihkan keringat." Aku menyerahkan air mineral di tanganku dan memberikan kepadanya.

"Terima kasih," kata Glorian Su. Dia tersenyum padaku dengan tatapan tulus dan kemudian menerima air mineral yang ku berikan kepadanya.

Dia minum tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama , tapi butuh beberapa waktu untuk meminum air tersebut, setelah hampir setengah botol di minum olehnya dia baru berhenti, terlihat jelas ia kehausan.

"Ah! Ini sangat segar!" Glorian Su meletakkan botol air dan menghela napas panjang, tertawa dengan mata yang melengkung.

“hehe,nih bersihkan keringatmu.” Aku memberikannya tissue dan membantunya memegang botol air di tangannya.

“Freddy Shen kamu sungguh baik,” tiba-tiba Glorian Su menatap lurus kepadaku.

Aku sedikit malu, ketika aku ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba di sebelahku muncul sekelompok wanita dengan pakaian dalam yang sexy, itu adalah model yang tadi berada di atas pangguda, mereka ingin kembali ke mal.

“Hei! Pikachu.” Seorang model berjalan di depan, dengan sengaja menyenggol punggung Glorian Su, dengan maksud meledek Glorian Su.

Beberapa model yang berada di belakangnya seketika tertawa, satu demi satu berjalan dengan tubuh meloknya, dengan sombong melewati Glorian Su dan berjalan ke mal.

“Glorian Su.” Seorang model yang tinggi dan cantik berteriak sambil berjalan menghampiri Glorian Su.

“Glorian, jangan pedulikan mereka, oh! Kamu berkeringat sekali!” Model itu menatap mata Glorian Su dengan rasa prihatin, sepertinya mereka memiliki hubungan yang baik.

“Tidak apa, Elly, apakah kalian akan berganti pakaian?” Glorian Su berbalik untuk tersenyum dan berkata kepada model itu.

"Hei! Kalau kamu tidak ingin mengambil model fashion show pakaian dalam ini, mengapa kamu masih harus menjadi boneka seperti ini, sudah susah dan lelah, apalagi tidak menghasilkan uang, Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau pikirkan." Gadis yang berteriak itu jelas tidak mengerti jalan pikiran Glorian Su.

“Hehe, tidak apa, lagipula aku saat ini juga sedang nyantai, masalah upah aku bisa dapat berapapun tetapku terima,” Glorian Su berkata sambil tersenyum acuh tak acuh.

"Oh iya, apakah ini pacarmu? Cukup tampan, mengapa aku tidak pernah melihatnya? kau tidak memperkenalkannya kepadaku." Elly menebak-nebak sambil menatapku.

Glorian terlihat sedikit malu: "Tidak ... itu teman, dia bernama Freddy Shen. Freddy Shen, ini teman baikku, Elly Lu."

"Halo." Aku tersenyum dan mengangguk pada Elly Lu.

Elly Lu juga dengan sopan menyapaku, lalu ia berbalik dan bercanda kepada Glorian Su: "Dibelikan air dan tissue, ini adalah kerjaan pacar, Glorian Su, cepatlah kau menerimanya."

Wajah Glorian Su menjadi merah: "Hei, apa yang kau bicarakan! Jangan hiraukan dia, sana kembali dan ganti bajumu."

"Hehehe, kalau begitu aku pergi ganti pakaian dulu. Setelah itu aku mau pergi makan siang dengan yang lain, jadi aku tidak akan jadi nyamuk kalian lagi." Elly Lu tertawa dan sambil memukul pantat Glorian Su, lalu dengan cepat menghindar dari serangan balik Glorian Su. Kemudian masuk ke dalam mal.

Glorian Su sedikit malu: "Freddy Shen jangan masukkan ke hati, dia hanya bercanda."

Aku menggelengkan kepala dan tersenyum, "Tidak apa-apa, senang punya teman seperti itu. Kamu masih mengenakan pakaian ini, pasti sangat panas, kalau begitu kamu pergi berganti pakaian dulu gimana?”

Glorian Su dengan ragu-ragu bertanya: "Apakah kamu... sudah makan siang?"

"Belum." Aku tersenyum dan tahu apa yang ingin dia katakan, kemudian aku tiba-tiba berkata: "Terakhir kali kamu mentraktirku makan, kali ini giliranku untuk mentraktirmu makan, kamu ganti pakaian dulu, aku di sini menunggumu. "

"Ha." Glorian Su menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, "Kalau begitu aku akan ganti baju dulu, kau tunggu sebentar."

"sana pergi."

“Ya.” Glorian Su tersenyum dan melambai tangannya kepadaku, lalu berbalik dan berjalan masuk ke mal.

Sejak terakhir kali Glorian Su mengundang aku untuk makan, aku memiliki kesan yang baik padanya. Dia cantik dan manis, seperti seorang gadis kecil yang tinggal di sebelah rumah, apalagi ia sangat berpendidikan, tidak seperti celebgram pada saat ini, di balik muka mereka yang halus dan cantik. Tetapi memiliki perilaku dan kata-kata yang sangat vulgar bagiku.

Meskipun pernah menemaninya minum alkohol dan bahkan pernah ingin tidur denganku, itu tidak masalah bagiku, lagipula, aku tidak punya perasaan lebih terhadapnya, paling hanya sebatas teman biasa.

Terlebih lagi, dia mengatakan bahwa aku adalah pelangan pertamanya ‘dia masih perawan’.

Tidak tahu mengapa, aku dapat mempercayai setiap kata-katanya, mungkin, karena dia di hatiku adalah tetangga yang sudah kuanggap sebagai adik, atau mungkin karena dia bilang dia mau tidur dengan aku. Apa yang dia katakan itu benar atau salah, akan ketahuan setelah tidur dengannya.

Memikirkan hal ini,tidak dapat di pungkiri hal tersebut membuatku gelisah, tiba-tiba di dalam hatiku ada yang bergelonjak. Aku sudah lama tidak menyentuh wanita, jadi memikirkan hal tersebut dapat membangkitkan nafsu berahiku.

Dengan putus asa, aku hanya bisa mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya, untuk menenangkan gelonjak di hatiku.

Setelah rokokku habis, kebetulan Glorian Su keluar, ia mengenakan celana pendek denim, memperlihatkan dua kaki jenjangnya yang putih, kaus putih dengan gambar hello kitty di bagian atas, dan rambutnya dikuncir ekor kuda, membuatnya terlihat ceria dan imut. Seindah buah persik yang baru matang, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menelan ludah.

“Freddy Shen, kamu ingin makan apa?” Glorian Su datang menghampiriku dan bertanya dengan senyuman manis.

"Kamu saja yang memilih."

"Bihun?" Glorian Su menunjuk ke sebuah toko bihun di seberang jalan.

Aku tersenyum pahit: "Kali ini biar aku yang mentraktirmu makan, tidak usah sungkan, cari tempat dengan lingkungan yang sedikit lebih baik."

"Haha! Kalau gitu ... KFC?”

"Oke."

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu