The Winner Of Your Heart - Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati

Selagi berpikiran kosong, seorang pegawai mengetuk pintu sambil memegang laporan di tangannya dan berkata dengan sopan terhadapku, “Direktur Shen, ada laporan yang membutuhkan tanda tanganmu.”

Aku melihatnya, mengiyakan, kepadanya berkata: “Berikanlah kepadaku biar aku melihatnya.”

Aku tidak langsung menandatangani, tapi membaca laporan tersebut secara detail, kemudian menunjukkan kepadanya bagian yang salah, menyuruhnya untuk merevisi terlebih dahulu, baru aku akan menandatanganinya.

Aku menatap pegawai tersebut dari sudut pandangku dia terlihat taku, tidak tahu harus tertawa atau tidak dan bertanya, “Hey, apakah kamu tahu jenis kacamata harapan yang bisa melihat kejauhan dan jelas?”

Pegawai tersebut melihatku dan menjawab: “Harapan… Teleskop?”

Jawabannya membuatku menjentikkan jadi dan berkata, “Ya, teleskop, apa yang terjadi dengan kepalaku, kenapa tidak terpikir olehku, terima kasih.”

“Sama-sama, Direktur Shen, aku akan kembali bekerja jika tidak ada hal lain lagi.”

“Baiklah, pergilah, semangat.”

Memikirkan telekop, aku langsung ingin membeli satu buah, membeli dari internet membutuhkan waktu, aku tidak bisa bersabar untuk menunggu selama itu, untuk itu aku berencana untuk membelinya langsung dari toko.

Walaupun sudah lama tinggal di Kota Bin, aku masih tidak tahu dimana toko yang menjual teleskop.

Baru saja memikirkan itu, Elva An meneleponku, mengatakan ingin mengajakku menanjak gunung bersama.

Aku sedikit bingung, tiba-tiba dia mencariku untuk menanjak gunung adalah hal yang tidak biasa, tapi aku menerima ajakannya.

Setengah jam kemudian, aku memanggil mobil menuju kedai milk tea untuk bertemu dengannya, dia mengenakan pakaian yang terlihat sangat adem, celana pendek dan baju lengan pendek, dengan topi, kuncir yang keluar dari belakang topi, terlihat seperti wanita yang sporty.

Aku duduk di hadapannya, tertawa dan berkata, “Kak An, kamu hari ini berpakaian seperti ini, membuatku tidak mengenalimu.”

Elva An sambil meminum milk tea, menaikkan alisnya, berkata: “Ada apa? Apakah kamu berpikir aku tidak cukup berpakaian? Kuberitahu, cuaca hari ini lebih panas dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, baru saja bulan Maret, tapi udara sudah berubah menjadi seperti musim kemarau, seperti kamu memakai baju dan celama panjang, juga warna hitam yang menyerap sinar matahari, pasti mati kepanasan jika menanjak gunung.”

“….” Aku merasakan pengelakan, kami tidak hanya membicarakan sebuah topik, tapi setelah Elva An berbicara, aku baru merasakan setiap hari cuaca tidak benar, sudah jelas bulan Maret, tapi sudah berubah menjadi sangat panas.

Akhirnya aku berkata: “Kembali lagi ke panas, tapi setidaknya baru bulan Maret, panas juga hanya satu dua hari, saat udara menyejuk, kalian yang berpakaian seperti ini yang paling mudah terserang flu, jadi aku berpikir tidak apa-apa berpakaian sepertiku, setidaknya tidak mudah terserang flu.”

“Aku rasa kamu hanya tidak mau mengakui kalau kamu berpakaian terlalu berlebihan, tunggu sampai punggungmu berkeringat, lihat saja apakah kamu masih bisa berkata-kata.”

Aku tertawa dan tidak mengatakan apa-apa.

Aku juga memesan milk tea, setelah menghabiskan milk tea, aku meninggalkan Elva An. Meneruskan pembicaraan awal tadi akhirnya aku mengatakan kepadanya: “Kak An, aku melihatmu dari cara berpakaianmu hari ini terlihat muda, jangan katakan kamu sedang menunggu seorang mahasiswa untuk janjian bertemu.”

Ekspresi wajah Elva An berubah, dia berkata: “Freddy Shen, kamu pikir aku tidak bisa menafsirkan ucapanmu tersebut, kamu secara tidak langsung mengatakan aku tua, bukan?”

Aku tidak bisa berkata-kata, menjawabnya: “Kak An, kamu terlalu sensitif, aku tidak bermaksud mengatakan kamu tua, malah sebaliknya, aku rasa kamu masih muda. Lihatlah, aku memanggilmu kakak di hadapanmu, tapi jika aku tidak memanggilmu Kakak, hanya jalan bersama dan orang lain melihatnya, siapa yang akan menyangka kamu lebih tua dibandingku?”

Aku melihat wajahnya menjadi tenang, dengan ini aku bisa bernafas dengan lega, tidak salah jika petua memberitahu kami, untuk wanita, usia juga adalah merupakan harta karun.

Aku rasa harus menghormati dan berterima kasih kepada mereka karena sudah melalui ini. Elva An dengan nada menyuruh mengatakan: “Freddy Shen, untuk ke depannya kamu boleh memanggil namaku, tapi jangan menambahkan kata Kakak.”

“…. Jadi aku harus memanggilmu, dengan nama, atau memanggilmu Adik Elva?”

“Jangan cari mati, Adik Elva terdengar menjijikkan, panggilah aku dengan nama saja.”

“Baiklah, tapi aku merasa sedikit janggal.”

“Dari cara omonganmu terdengar sepertinya kami memiliki hubungan yang baik?”

“Uh, kalau tidak baik, berarti tidak bisa mendaki gunung bersama-sama?”

“Kalau hubungan tidak baik bagaimana tidak bisa mendaki gunung bersama-sama?”

“Aku tidak pernah menemui pendaki yang buruk.”

“Artinya kamu tidak terlalu banyak tahu.”

"......"

Aku merasa telah ditusuk oleh setiap kata-katanya kepadaku, setelah kalimat tersebut membuatnya salah paham.

Kedai milk tea tidak jauh dari gunung, aku dan Elva An jalan kaki ke gunung, kami berhenti setelah hampir setengah jam perjalanan, akhirnya kami mendaki puncak gunung.

Terlentang di gazibu, walaupun angin berhembus membuat nyaman, aku tetap merasakan akan segera mati, gendang telingaku terasa berdengung, keringat keluar dari dahiku.

Dibandingkan denganku, Elva An terlihat baik-baik saja, dia hanya menghirup udara, bersandar di sana, mengatkan kepadaku: “Freddy Shen, kamu adalah seorang pria dewasa, ternyata kekuatan fisikmu sangat buruk ya.”

“Setiap hari bekerja dari pukul Sembilan sampai lima, mana ada waktu untuk berolahraga, aku bisa mendaki gunung, tidak mati sampai puncak gunung ini tidak buruk.”

Melihatku dengan rasa jijik, aku lanjut mengatakan: “Tidak sanggup lagi, aku sangat kepanasan, pakaian ini menyerap sinar matahari, aku merasakan kalau matahari hanya menyinariku seorang, aku ingin menghilang panas ini.”

Mendengarku mengatakan ini, aku langsung menutup mataku dan berkata, “Kamu berandal bau, kamu, jangan membuka pakaianmu.”

“Aku tidak membukanya, hanya membuka beberapa kancing, menghilangkan panas, kalau tertutup seperti ini, aku merasa terbakar.” Aku berbicara sambil membuka beberapa kancing, menghilangkan panas pada pakaian ini.

Elva An tidak lagi menghentikanku, dia mengintipku dari sela-sela jarinya untuk sesaat, kemudian menurunkan tangannya dan berkata: “Mengapa kamu tidak mengakuinya saja sekarang?”

Aku menjawab: “Tidak masalah berapa panas atau sulit, juga masih tetap panas dan halus.”

“Aku tidak percaya orang sepertimu yang tidak berolahraga sebenarnya memiliki otot perut.” Elva An berhenti berbicara, kemudian dalam seketika kami terdiam.

Aku masih mengibaskan pakaianku, aku tidak tahu kalau ini hanya pikiranku, tapi aku merasakan matanya melihat kea rah perutku beberapa kali.

“Bukannya aku tidak ingin berolahraga, aku hanya sibuk pindahan ke kantor utama akhir-akhir ini, mengurus masalah, dan aku tidak punya waktu untuk berolahraga.” Aku berhenti mengibaskan pakaianku, kemudian duduk tegak dan menunjuk perutku dan tersenyum: “Sepertinya kamu sangat tertarik dengan otot perut, apakah kamu ingin merabanya?”

Wajah Elva An menjadi merah seketika, memarahiku: “Freddy Shen, kamu gila, siapa yang mengatakan kalau aku tertarik dengan perutmu, itu hanya segumpalan lemak, aku jijik melihatnya.”

“Benarkah? Aku mendapati kalian para wanita, semuanya memiliki penyakit yang sama, penyakitnya adalah lain di mulut lain di hati.”

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu