The Winner Of Your Heart - Bab 342 Makan Hotpot
Alicia Fang melengkapi aku, aku melengkapi nya. Bagaimanapun kita adalah dua orang dari dunia yang berbeda, semua di masa lalu, seperti asap, yang terbang dihembuskan angin.
Waktu hampir jam 8, aku belum melihat Patricia Mi kembali, aku mulai khawatir, gadis ini biasanya melakukan segala sesuatu dengan cepat, kenapa hari ini sampai sekarang tidak ada kabar.
Aku baru berencana meneleponnya, dia tiba-tiba muncul entah dari mana, mengelap keringat di dahinya, sambil terengah-engah mengambil gelas dan mengisinya dengan air langsung meneguknya, beberapa saat kemudian, dia baru membaik.
"Kamu ini pergi mengatur atau melakukan sendiri, melihatmu mengerjakan sepanjang sore, bahkan membuat diri sendiri lelah seperti ini." Aku mengambil beberapa helai tissu dan mengelapnya.
Dia tertawa, mengeluarkan ekspresi bahagia, "Para bajingan itu, langsung kabur melihatku, benar-benar melelahkanku, tapi masih untung, tidak membuat ku sia-sia pergi, kamu tunggu saja, tidak sampai tiga hari, kamu akan mendengar berita tentang Nico Li."
"Uang itu kamu habiskan semuanya?" Aku bertanya dengan menyelidik.
Bola mata Patricia Mi berputar, "Iya, tentu saja, uang segitu tidak cukup." Selesai berbicara tanpa sadar dia mundur dua langkah.
Aku melihatnya tidak mengatakan yang sebenarnya, tapi tidak meneruskan bertanya, "Asal orang yang kamu cari terpercaya, buang uang pun tidak apa-apa."
Dia mengangguk, dengan diam bersuara oh.
Aku menyuruhnya merapikan dirinya sebentar lagi Elva An akan datang mentraktir kita makan. Begitu dia mendengar Elva An akan datang, langsung gembira, mengambil kaca dan berkutat di toilet.
Aku melihat mobil yang lalu lalang di bawah gedung, begitu langit gelap mobil-mobil ini hanya tersisa lampu. Lewat dengan cepat, seperti bintang di galaksi. Sedangkan aku seperti debu di alam semesta, melihat waktu pelan-pelan berlalu, di hatiku bertambah kekhawatiran.
Kekhawatiran ini sangat tidak bisa dijelaskan, membuatku sangat tidak senang, seperti ada sesuatu yang pelan-pelan lepas dari tanganku, sedangkan aku tidak dapat menangkapnya, dan tidak dapat menggenggamnya, apakah ini hidup? Kenapa aku bisa tiba-tiba berpikir begini, atau, karena hari ini melihat Nico Li, mengingatkanku aku tidak bisa melihat Paula Jiang lagi? Atau, yang aku takutkan adalah target Nico Li selanjutnya.
"Patricia Mi, apa kamu sudah selesai?" Aku berteriak.
"Hampir selesai." Suara Patricia Mi langsung menjawab.
Beberapa hari lagi, aku bawa kamu ke kampung halaman ku, apa kamu mau?" Mungkin pikiran yang tiba-tiba muncul, tapi dulu aku pernah mengatakan padanya, aku memang sedikit kangen orang tua ku.
Patricia Mi agak sedikit tertegun, tapi segera bereaksi, "Apa maksud mu kamu mau membawa ku bertemu orang tuamu?"
Aku merasa geli melihat ekspresinya, "Lebih baik kamu dandan dulu baru membicarakan lagi, aku juga hanya sekedar omong saja, kalau kamu benar pergi, takut kamu tidak terbiasa."
"Tidak bisa, hal yang sudah dijanjikan, bagaimana bisa tidak ditepati!" Sikap Patricia Mi sangat teguh.
Beberapa saat kemudian, ada suara klakson dari bawah, aku tahu Elva An sudah datang.
Saat itu aku mendesak Patricia Mi, dan turun bersama.
Elva An melihat kami turun, membukakan pintu belakang mobil untuk kami.
"Yo, kenapa sekarang tren memakai topi?" Aku tahu dia akan mempermainkan aku. Aku segera melepas topi, menunjukkan kepala yang botak. Dia melihat melalui kaca spion, membelalakan mata, seperti tidak percaya apa yang di depannya nyata. "Kamu, astaga, Freddy Shen, kamu merubah pandanganku terhadap dunia, benar!”
" Haha...haha." Patricia Mi juga ikut tertawa. "Kak An, kamu lihat bagaimana topi yang aku pilihkan untuknya."
“Topinya lumayan, hanya saja kepalanya terlalu keras.” Elva An mana mungkin melewatkan kesempatan mengejekku, begitu dipegang tidak mungkin berhenti membicarakannya.
“Pergi kamu, menyetir dengan baik, kenapa banyak bicara.” Kataku dengan tidak tahu harus berkata apa lagi.
Elva An masih belum mau melepaskanku, melanjutkan bertanya, “Freddy Shen, kamu beritahu padaku, kenapa tiba-tiba memangkas gundul rambutmu, jangan-jangan karena rambutmu panjang tapi pengetahuan sedikit!”
Aku melihat Elva An tertawa begitu senang, juga tidak menyinggung luka di kepalaku, hanya bertanya dengan ringan, “Elva An, apa akhir-akhir ini kamu tidak merasa ada orang yang terus menyetir mengikutimu?” Dulu aku masih berpikir apa mungkin orang Elva An, tapi hari ini melihat golongan Nico Li, melihat mobil itu, jadi, masalah ini, sekarang tidak bisa tidak aku tanyakan.
“Ada orang yang mengikutiku?” Elva An sedikit tertegun, “Aku bilang Freddy Shen, kamu jangan menakutiku, kamu tahu aku penakut, tidak bisa dikagetkan, kalau terjadi sesuatu padaku, kamu harus bertanggung jawab sepenuhnya.”
Elva An sepertinya masih mengira aku masih bercanda dengannya, bahkan mengira aku hanya ingin mengalihkan dari candaannya padaku.
Patricia Mi ikut berbicara, “Kak An, sebuah mobil Land Rover, akhir nomornya 6787, mobil ini pernah berpapasan dengan aku dan Kak Freddy, aku melihat dia bukan orang baik, saat itu keluar dari bar, aku melihat mobil itu mengikutimu, tapi saat itu Kak Freddy tidak membiarkanku bertanya, aku juga tidak mengatakannya.”
Mendengar sampai sini, kecepatan mobil Elva An mulai memelan.
Dia di kaca spion, mukanya muram, sepertinya sedang memikirkan masalah yang berat.
“Kenapa?” Aku bertanya dengan ingin tahu, kelihatannya, dia sepertinya tahu dari mana mobil ini.
“Tidak apa-apa.” Elva An menjawab dengan tenang, tapi aku tahu, dia pasti ada masalah, hanya tidak mengatakannya pada kami saja.
“Mungkin kalian salah lihat saja, mungkin terlalu banyak mengira.” Elva An sepertinya sedikit tidak percaya.
Tapi Patricia Mi kembali melanjutkan berbicara, “Kak An, tidak mungkin, kami sudah bertemu dengan mobil itu beberapa kali, sekali beberapa akhir ini yaitu sore ini, dia ikut Nico Li datang mencari keributan dengan Kak Freddy, akhirnya diusir oleh Kak Freddy.”
Mendengar sampai sini, sebaliknya tertawa, “Baik, apa yang kalian katakan aku sudah tahu, aku juga akan lebih hati-hati. Malam ini keluar makan untuk bersenang-senang, untuk apa membicarakan hal yang tidak menyenangkan, malam ingin makan apa, aku yang traktir.”
Patricia Mi menoleh menatapku, aku mengisyaratkan nya untuk menjawab pertanyaan Elva An.
“Makan apa saja boleh, asal enak, semua boleh.”
“Kalau begitu makan hotpot, sudah lama aku tidak makan.” Kami tidak menentang ucapan Elva An. Sepanjang jalan Patricia Mi melihat ponselnya, sedangkan aku juga terus mengamati ekspresi Elva An. Dia sepertinya menyadari aku mengamatinya, terus melihat kedua arah, hanya tidak melihat ke kaca spion lagi.
Hatiku mengerti sedikit, sepertinya, Elva An memang menyembunyikan sesuatu dari kami.
Mobil berhenti di sebuah toko hotpot jumbo, tapi baru saja kami turun dari mobil, Elva An mengerutkan alisnya, tiba-tiba berkata tidak ingin makan hotpot lagi.
Aku mengerutkan alis, sedikit ingin tahu melihat ke segala arah, ternyata, ada sosok yang familiar yang menunggu di sudut.
“Jangan, Kak An, aku tidak ingin naik mobil lagi, aku sangat lapar.” Patricia Mi belum menyadari apa-apa, dengan keras menarik nya masuk.
Elva An melihatku sebentar, aku juga ingin melihat apa yang terjadi selanjutnya, saat itu juga sama dengan Patricia Mi, “Iya, nama yang begitu dominan, pasti hotpot yang terbaik.”
Elva Aan ditarik kami masuk, mencari sebuah meja untuk empat orang, aku menarik Patricia Mi duduk di samping, tinggal Elva An sendiri duduk di bagian yang lain.
Elva An sedikit mendelik kepadaku, “Apa kamu sengaja?”
“Apa?” Aku memandang tidak bersalah padanya, “Sengaja apanya.”
“Sudahlah, kamu juga pasti melihatnya, masih berpura-pura di sini!” Elva An memutar bola matanya padaku, langsung memanggil pelayang memesan menu.
Patricia Mi melihat kami dengan sedikit ingin tahu, sepertinya tidak mengerti apa yang kami katakan, di matanya, tugas yang utama sekarang adalah mengisi penuh hotpot di depan mata ini.
Melihat pot panas di sekeliling yang mengeluarkan aroma yang wangi, jangankan Patricia Mi, aku sendiri sedikit meneteskan air liur. Toko Hotpot Jumbo ini, memang benar jumbo, memesan sepasang udang, ternyata setebal lengan, tapi untungnya pot nya besar apinya besar, walaupun di masukkan masih bisa memasak yang lain.
Tatapanku melihat ke segala arah, Elva An sebaliknya menendang kakiku di bawah, mengisyaratkanku jangan ikut campur.
Aku sedikit komplain melihat pada Patricia Mi, “Patricia Mi, apakah di bawah meja ada nyamuk, aku merasa ada yang menggigitku.”
“Apa ada?” Patricia Mi menundukkan kepala memeriksa, aku memanfaatkan waktu ini, segera menjepit Elva An dengan sumpit. Elva An juga tidak mau kalah, menyerangku dengan sendok. Saat Patricia Mi mengangkat kepalanya, kami kembali menjepit sayur seperti biasa.
“Tidak ada.” Patricia Mi sedikit bingung, tapi, matanya tiba-tiba berbinar, melihat seseoarang yang hebat. “Haiya, Kak Freddy, kamu lihat, itu, itu Pablo!”
Aku mengikuti pandangannya, langsung berdiri, “Haiya, kebetulan, disini bisa bertemu dengan kenalan.”
Pablo Chen pelan-pelan mendekat, juga dengan ekspresi canggung, tapi masih saja mengusap kepalanya tersenyum berkata, “Iya, kebetulan, bertemu dengan kalian lagi, makan hotpot....”
Novel Terkait
This Isn't Love
YuyuIstri ke-7
Sweety GirlUangku Ya Milikku
Raditya DikaAir Mata Cinta
Bella CiaoKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMenunggumu Kembali
NovanCinta Yang Berpaling
NajokurataMy Greget Husband
Dio ZhengThe Winner Of Your Heart×
- Bab 1 Ketika Cinta Berlalu
- Bab 2 Cintaku, Telah Dijual
- Bab 3 Pria Cabul yang Tulus
- Bab 4 Memerintahku Dengan Tubuhmu
- Bab 5 Orang Kaya
- Bab 6 Kehidupan Yang Keras
- Bab 7 Skema Produk Baru
- Bab 8 Anak Emas
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Orang Yang Kesepian
- Bab 11 Membual
- Bab 12 Cinta Yang Hilang
- Bab 13 Hidup Sama Seperti Anjing
- Bab 14 Danielle Xia Sedang Dalam Bahaya
- Bab 15 Perkelahian
- Bab 16 Perubahan Rencana
- Bab 17 Danielle Xia yang Kejam
- Bab 18 Kamu Adalah Satu-satunya Yang Kucintai
- Bab 19 Menyanjung
- Bab 20 Penandatanganan Kontrak
- Bab 21 Aku Menang
- Bab 22 Glorian Su
- Bab 23 Aku Bersedia Menemanimu
- Bab 24 Tamu yang Tak Disangka
- Bab 25 Perpisahan yang Tidak Menyenangkan
- Bab 26 Bermasalah Dengan Orang Besar
- Bab 27 Cinta Membutakanku
- Bab 28 Dale An
- Bab 29 “Area Penjualan”
- Bab 30 Halangan
- Bab 31 Melamar?
- Bab 32 Menjaga Bentuk Badan
- Bab 33 Hal Yang Menakutkan
- Bab 34 Air Mata Mengalir Jatuh Seperti Air Hujan
- Bab 35 Masa Lalu Yang Tidak Akan Pernah Kembali
- Bab 36 Cinta Yang Terlahir Kembali
- Bab 37 Istri Putra Mahkota
- Bab 38 Pertemuan
- Bab 39 Sana Carilah Pacar
- Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
- Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah
- Bab 42 Takdir
- Bab 43 Dia Adalah Sebuah Lukisan
- Bab 44 Nico Li
- Bab 45 Pemimpin Kecil
- Bab 46 Anjing Gila
- Bab 47 Untungnya Dia Jelek
- Bab 48 Membuka Saluran
- Bab 49 Masalah Yang Paling Sulit Untuk Dipecahkan
- Bab 50 Ahli Negosiasi
- Bab 51 Kesakitan Di Dalam Hati
- Bab 52 Tidak Menemukan Cara Lain
- Bab 53 Pikiran Buruk
- Bab 54 Halo, Kakak Ipar
- Bab 55 Sangat Serasi
- Bab 56 Mempelajari Tubuhnya
- Bab 57 Jimmy Wan
- Bab 58 CEO Creative Culture
- Bab 59 Nafsuku
- Bab 60 Teman Dekat Masa Kecil
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (2)
- Chapter 62 Kecewa
- Chapter 63 Sebuah Lelucon
- Chapter 64 Perbedaan Derajat Dan Status Seseorang
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah(1)
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah (2)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)
- Bab 67 Hidup Tidak Memiliki Jalan Untuk Melihat Ke Belakang
- Bab 68 Peraturan
- Bab 69 Nada Bicara Seorang Istri
- Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri
- Bab 71 Terkagum
- Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin
- Bab 73 Aku Suka Padamu
- Bab 74 Surga Hingga Neraka
- Bab 75 Gadis Yang Tenang
- Bab 76 Sederhana Dan Bahagia
- Bab 77 Wangi Yang Asing
- Bab 78 Rapat Meja Bundar
- Bab 79 Bahagia Diatas Penderitaan Orang Lain
- Bab 80 Menaruh Jebakan
- Bab 81 Kepantasan Untuk Berjuang Bersamanya
- Bab 82 Artis Mendatang
- Bab 83 Aku Tidak Dilahirkan
- Bab 84 Menghasilkan Uang Barulah Jalan Raja
- Bab 85 Hasil Dari Kerja Keras
- Bab 86 Saya Telah Bercerai
- Bab 87 Bunga Melayang Pergi Bersama Angin
- Bab 88 Bencana Sudah Dekat
- Bab 89 Aku Lupa Ingatan
- Bab 90 Perasaan Hangat
- Bab 91 Halo, Mantan Istri!
- Bab 92 Saling Berhadapan
- Bab 93 Menyelamatkan Suami yang Jauh
- Bab 94 Tidak Saling Berhutang
- Bab 95 Keinginan Akan Kekuatan
- Bab 96 Sampai Disini
- Bab 97 Kemudian
- Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
- Bab 99 Kita Yang Egois
- Bab 100 Mabukkan Dia
- Bab 101 Menahan
- Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba
- Bab 103 Memilih Kebebasan
- Bab 104 Parafrase
- Bab 105 Kecoak
- Bab 106 Brandon Li
- Bab 107 Menyerang Lebih Dulu
- Bab 108 Kencan Buta
- Bab 109 Kamu Adalah Pria Yang Baik
- Bab 110 Natasha Xie
- Bab 111 Kami Semua Adalah Makhluk Yang Aneh
- Bab 112 Akan Jauh Dari Mereka
- Bab 113 Harapan Sederhana
- Bab 114 Membuka Hati
- Bab 115 Martabat Tinggi dan Rendah
- Bab 116 Dia Pergi
- Bab 117 Cinta yang Sempurna
- Bab 118 Melangkah Ke Depan
- Bab 119 Hubungan Di Antara Kami
- Bab 120 Aku Yang Sangat Tidak Setia
- Bab 121 Belenggu
- Bab 122 Jangan Pergi
- Bab 123 Tetesan Air Mata Surga
- Bab 124 Sebuah Noda Merah
- Bab 125 Rumor
- Bab 126 Pujian
- Bab 127 Mengambil Kembali Daerah
- Bab 128 Cinta Lebih Kejam
- Bab 129 Hari Yang Istimewa
- Bab 130 Menjaga Gengsinya
- Bab 131 Nona Muda
- Bab 132 Jarak yang Sulit Dilampaui
- Bab 133 Kehidupan Yang bebas
- Bab 134 Cinta Bisa Membuat Orang Gila
- Bab 135 Api dan Es
- Bab 136 Meninggalkan Acara
- Bab 137 Pilihan Jim Tan
- Bab 138 Selamat Tinggal Steven Liu
- Bab 139 Pendanaan
- Bab 140 Dasar Berbisnis
- Chapter 141 Khayalan
- Bab 142 Makhluk Sensitif
- Bab 143 Wanita yang Aktif
- Bab 144 Yun Chuan Network
- Bab 145 Aku Yang Berada Dalam Kerumunan Orang
- Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia
- Bab 147 Melihat Bunga Dalam Kabut
- Bab 148 Memberhentikan Aku ?
- Bab 149 Mereka Tidak Suka Sama Aku
- Bab 150 Pengadilan
- Bab 151 Menjilat
- Bab 152 Menanggung
- Bab 153 Rapat Selesai
- Bab 154 Kecelakaan Alicia Fang?
- Bab 155 Peduli
- Bab 156 Keragu-raguan
- Bab 157 Sebuah Mimpi
- Bab 158 Ayah Peyton Luo
- Bab 159 Penguasa
- Bab 160 Lanfang Technology
- Bab 161 Pertikaian Hebat
- Bab 162 Pengkhianat
- Bab 163 Berita Buruk yang Berturut-turut
- Bab 164 Melewati Lautan Api dan Air
- Bab 165 Mulut berbahaya
- Bab 166 Bermuka Dua
- Bab 167 Jeremy Fang
- Bab 168 Tidak Tahu Malu
- Bab 169 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 170 Menggali Lubang
- Bab 171 Usulan
- Bab 172 Berpegang Teguh Pada Prinsip
- Bab 173 Iming-iming
- Bab 174 Hubungan Pertemanan Lama
- Bab 175 Malam yang Memabukkan
- Bab 176 Membalas dengan kebaikkan
- Bab 177 Musibah Yang Membawa Keberuntungan
- Bab 178 Aku Ingin Menjalin Hubungan Denganmu
- Bab 179 Kedudukan Yang Penting di Hatinya
- Bab 180 Sangat Tidak Jujur
- Bab 181 Titik Kelemahan
- Bab 182 Vincent Lu
- Bab 183 Partner
- Bab 184 Aku Tidak Takut Pada Mereka
- Bab 185 Struktur
- Bab 186 Mengundurkan Diri
- Bab 187 Ciuman
- Bab 188 Untuk Selama-lamanya
- Bab 189 Sophia Zheng
- Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah
- Bab 191 Datangnya Masalah
- Bab 192 Gosip
- Bab 193 Berhati Dingin
- Bab 194 Aku Merindukanmu
- Bab 195 Tidak Sengaja Mengetahui
- Bab 196 Villa di Kaki Bukit
- Bab 197 Orang Tua
- Bab 198 Seorang Pembohong
- Bab 199 Membangkitkan Emosi
- Bab 200 Menikah
- Bab 201 Keluarga Li
- Bab 202 Mengumumkan Cinta
- Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang
- Bab 204 Bisnis Pertama
- Bab 205 Panjat Jabatan
- Bab 206 Korban Keuntungan
- Bab 207 Dimakan Emosi
- Bab 208 Demam?
- Bab 209 Dia Telah Pergi
- Bab 210 Buku Catatan Pasien
- Bab 211 Tidak Bertenaga
- Bab 212 Danau Pujiang
- Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?
- Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin
- Bab 215 Ketegasan Alicia Fang
- Bab 216 Ayo Kita Putus
- Bab 217 Pergi
- Bab 218 Tidak Mampu menanggungnya
- Bab 219 Melarikan diri
- Bab 220 Mendapatkannya Adalah Keberuntunganku, Bila Tidak Itu Adalah Takdir
- Bab 221 Keuntungan Yun Chuan
- Bab 222 Pinjaman
- Bab 223 Negosiasi Penyelidikan
- Bab 224 Membicarakan Kejatuhan
- Bab 225 Dia adalah Danielle Xia
- Bab 226 Mengapa Harus Berpisah?
- Bab 227 Pembicaraan Keputusan yang Kedua
- Bab 228 Berpendirian Tidak Tetap
- Bab 229 Danielle Xia Datang Bertamu
- Bab 230 Rekan Kerja
- Bab 231 Elva An
- Bab 232 Resiko Dan Keuntungan
- Bab 233 Kecelakaan
- Bab 234 Berita Baik
- Bab 235 Persiapan
- Bab 236 Pembiayaan Sukses
- Bab 237 Kesedihan Yang Samar Samar
- Bab 238 Bertumbuh
- Bab 239 Berharap Wanita itu Masih Sama Seperti yang Dulu
- Bab 240 Kecantikan Gadis Yang DIngin
- Bab 241 Pukul Sampai Matipun Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 242 Takdir Adalah Kebetulan
- Bab 243 Qing He Media
- Bab 243 Status Sosial Buih
- Bab 244 Berpikiran Tidak-Tidak
- Bab 246 Hentai
- Bab 247 Ketakutan
- Bab 248 Dua Tiang Pilar
- Bab 249 Tukang Intip
- Bab 250 Mereka Semua Suka Padaku
- Bab 251 Lawan
- Bab 252 Merencanakan Lebih Awal
- Bab 253 Perempuan Tua
- Bab 254 Dia Adalah Prioritasmu Yang Ke Berapa
- Bab 255 Cinta Sejati
- Bab 256 Tiba Sesuai Jadwal
- Bab 257 Berunding
- Bab 258 Pesta Perayaan
- Bab 259 Tidak Terjadi Apa-apa Di Antara Kita
- Bab 260 Pindah Untuk Tinggal Kembali.
- Bab 261 Bertemu Elva An Lagi.
- Bab 262 Mengawasi Danielle Xia.
- Bab 263 Bayangan Danielle Xia.
- Bab 264 Jeffrey Cheng Dan Lauren Luo.
- Bab 265 Matanya Yang Tersenyum.
- Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati
- Bab 267 Teleskop
- Bab 268 Mengintip Danielle Xia
- Bab 269 Apakah Kamu Menyukainya Sekarang?
- Bab 270 Keanehan Vincent Lu
- Bab 271 Permulaan Sedikit Demi Sedikit
- Bab 272 Bertemu Danielle Xia
- Bab 273 Kenalkan Padaku Teman Pria
- Bab 274 Pemilik Gedung
- Bab 275 Patricia Mi
- Bab 276 Bertengkar
- Bab 277 Dia Adalah Wanita Paling Cantik Yang Pernah Aku Temui
- Bab 278 Secantik Alicia Fang
- Bab 279 Bertemu Dia Lagi
- Bab 280 Nyali Untuk Mengulangi Kalimat Ini Lagi
- Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang
- Bab 282 Kebenaran
- Bab 283 Kakak Beradik
- Bab 284 Kecantikan, Kemampuan, dan Kekayaan
- Bab 285 Kekasih
- Bab 286 Keraguan.
- Bab 287 Memesan Delivery
- Bab 288 Cinta Yang Pemberani
- Bab 289 Kepergian Alicia Fang
- Bab 290 Elipsis Yang Tidak Lengkap
- Bab 291 Taman Rekreasi Youhu
- Bab 292 Hal Yang Disembunyikan Vincent Lu
- Bab 293 Patricia Mi Diselingkuhi
- Bab 294 Patricia Mi Yang Dewasa
- Bab 295 Cinta Danielle Xia
- Bab 296 Suara Kemarahan Jim Tan
- Bab 297 Perawatan Elva An
- Bab 298 Charles Mi Ayah Patricia Mi
- Bab 299 Tekad Patricia Mi
- Bab 300 Beri Aku Uang Sewa Sebesar Seratus Juta Lagi
- Bab 301 Membeli Pembalut Lagi?
- Bab 302 Merawat Patricia Mi
- Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
- Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
- Chapter 305 Terjadi Suatu Hubungan
- Chapter 306 Hotel Feng Lin
- Chapter 307 Menjadi Runtuh
- Bab 308 Perusahaan Yang Krisis.
- Bab 309 Hari Khusus.
- Bab 310 Pernikahaan Danielle Xia
- Bab 311 Tahun Itu Cinta Yang Terlewatkan
- Bab 312 Raut Muka Sophia Zheng
- Bab 313 Patricia Mi Hilang?
- Bab 314 Sebenarnya Ulah Siapa
- Bab 315 Aku Ingin Pergi Bekerja
- Bab 316 Pidato Bos Wanita
- Bab 317 Menghibur Patricia Mi
- Bab 318 Nico Li Telah Berubah
- Bab 319 Telah Ditanda tangan
- Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
- Bab 321 Yang Dimaksud Dengan Rasa Kemanusiaan
- Bab 322 Malam Ini Semua Pengeluaran Di Bayar Oleh Prince Zhao!
- Bab 323 Pablo Chen
- Bab 324 Prince Zhao Memiliki Permintaan
- Bab 325 Apakah Itu Menakjubkan Memiliki Banyak Uang?
- Bab 326 Metode Pemasaran Jeffery Cheng
- Bab 327 Paula Jiang Meninggal
- Bab 328 Hati Patricia Mi, Sikapku
- Bab 329 Yun Ning Technology
- Bab 330 Danielle Xia Belum Menikah!
- Bab 331 Nico Li Si Penjahat Berat
- Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki
- Bab 333 Botak, Lepaskan Wanita Itu
- Bab 334 Perkelahian
- Bab 335 Telepon Dari Vincent Lu
- Bab 336 Aku Adalah Seorang Bajingan
- Bab 337 Kepala Di Botak!
- Bab 338 Hati Vincent Lu
- Bab 339 Kunjungan Nico Li
- Bab 340 Rencana Untuk Menghadapi Nico Li
- Bab 341 Cinta Yang Melengkapi
- Bab 342 Makan Hotpot
- Bab 343 Kehidupan Pablo Chen
- Bab 344 Hati Elva An
- Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah
- Bab 346 Kota Kecil Milik Orang Lokal
- Bab 347 Rahasia Patricia Mi
- Bab 348 Pengakuan Patricia Mi
- Bab 349 Menerima Patricia Mi
- Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
- Bab 351 Pertemuan Bisnis Di Atas Meja Perjamuan
- Bab 352 Tempat Iklan Yang Diperebutkan
- Bab 353 Kemahiran Patricia Mi!
- Bab 354 Krisis Yang Tiba-tiba
- Bab 355 Kelembutan Patricia Mi
- Bab 356 Dyson Meminjam Uang
- Bab 357 Sebuah Surga
- Bab 358 Bertemu Paula Jiang Lagi
- Bab 359 Berkumpul Bersama
- Bab 360 Kebenaran Dari Masalah
- Bab 361 Masa Muda Yang Telah Berlalu
- Bab 362 Loser Lulusan Dari Universitas Ternama
- Bab 363 Fanny Hao Pergi Atau Menetap.
- Bab 364 Danielle Xia Kembali.
- Bab 365 Menjemput Di Bandara
- Bab 366 Danielle Xia Yang Angkuh
- Bab 367 Proyek Baru Yang Dijiplak
- Bab 368 Pengkhianat Perusahaan
- Bab 369 Debbie Xia
- Bab 370 Kalimat Iklan Perusahaan
- Bab 371: Mencari Mata mata
- Bab 372 Jordan Wang
- Bab 373 Munculnya Mata-mata
- Bab 374 Persyaratan Zack
- Bab 375 Kedatangan Elva An
- Bab 376 Saran dari Elva An
- Bab 377 Memaksa Fanny Huo untuk Menyerah
- Bab 378 Membujuk Fanny Huo
- Bab 379 “Makan Malam Mewah” untuk Jordan Wang
- Bab 380 Mencari Danielle Xia Lagi?
- Bab 381 Pertemuan di Taman Danau
- Bab 382 Danau dan Laut
- Bab 383 Kenangan Danielle Xia
- Bab 384 Meminta Bantuan Danielle Xia
- Bab 385 Memberikan Masker Untuk Debbie Xia
- Bab 386 Bantuan Debbie Xia
- Bab 387 Volume Transaksi Yang Tak Terduga
- Bab 388 Menjemput Patricia Mi Pulang
- Bab 389 Mencari Sutradara Gemuk Membuat Video
- Bab 390 Pengakuan Glorian Su
- Bab 391 Surat Pengacara
- Bab 392 Charles Mi Mentraktir
- Bab 393 Tunangan!
- Bab 394 Proyek Bernilai Milyaran
- Bab 395 Pria Yang Sudah Menikah
- Bab 396 Kawin Lari
- Bab 397 Danielle Xia Kamu Di Mana?
- Bab 398 Pijakan Yun Chuan
- Bab 399 Bayangan Yang Hilang
- Bab 400 Percakapan Danielle Xia
- Bab 401 Kamu Akan Menjadi Milikku
- Bab 402 Bukti Kriminal Yang Berasal Dari Keluarga Li
- Bab 403 Kantor Polisi Yang Aneh
- Bab 404 Rahasia Dyson
- Bab 405 Pertarungan Terakhir (Akhir)