The Winner Of Your Heart - Bab 82 Artis Mendatang

Banyak orang yang takut untuk mengungkapkan, takut akan kegagalan, bahkan ketika bertemu akan timbul rasa canggung dan pada akhirnya hanya akan menjadi orang asing.

Sebenarnya aku juga sama, dan juga aku telah merasakan perasaan ini.

Jika pada saat kemarin, aku dan Danielle pergi makan siang bersama, bagaimanapun kami telah melewati pengalaman ini.

Tapi sekarang hubunganku dengannya telah berubah, yang dulunya kami harmonis, bahkan ada rasa kehangatan didalamnya, namun sekarang berubah menjadi hubungan yang canggung.

Tidak ada satupun dari kami yang mencoba untuk memperbaiki hubungan ini, kami masing-masing memiliki kekhawatiran didalam hatinya, dia mungkin takut aku akan lebih mencintainya, bahkan mungkin akan mengungkapkannya lagi.

Namun aku merasa sepertinya akan melepaskan kenangan tentangnya, tidak lagi mengharapkan perasaan yang tidak nyata ini.

Setelah keluar dari kantor Danielle, aku mengatur suasana hatiku sepanjang jalan dan naik lift untuk pergi makan.

Ketika sedang memesan makanan, aku menyadari bahwa para rekan kerja melihatku berkali-kali. dan masih sering berbisik kepada teman disebelah.

Terlihat dengan sangat jelas, lagi-lagi aku menjadi bahan gosip di perusahaan. Data rapat diatas meja sudah dibagi keluar, dan hal tentang menulis surat perjanjian secara alami adalah hal penting.

Namun orang-orang di perusahaan tidak hanya sekedar menertawaiku, yang lebih banyak adalah dengan harapan tinggi melihat aku malu.

Aku tak memperdulikan tatapan itu, Setelah selesai memesan dan mencari tempat duduk, Lauren Luo seperti biasanya melambai kepadaku, ia duduk dengan beberapa pengusaha dari Cina Selatan yang semuanya adalah bawahanku.

Aku duduk disebelah Lauren, ia mengerutkan kening sambil berkata :" Kak Freddy, kenapa kamu selalu bertaruh? dan lagi mempertaruhkan pekerjaanmu, jika itu tidak dapat dilakukan, makan...."

"Apakah kamu meragukan kemampuan atasanmu?" memotong kata-katanya dengan wajah yang dingin.

Ia memajukan mulutnya :"Aku hanya mengkhawatirkanmu, kenapa begitu serius?"

"Bukankah atasan memang harus begitu? Apakah kamu pernah menemui atasan yang kemah lembut?"

"Kamu dahulu tidak seperti ini, sekarang terlihat seperti sedang patah hati." Lauren kelihatan sedikitpun tidak takut dennganku.

"Kamulah yang patah hati!" Aku berlagak seperti akan memukulnya,"Makanlah dengan baik, jangan mengolok atasanmu lagi."

"Haha! Aku sudah tahu kak Freddy hanya bercanda." Lauren tiba-tiba memperlihatkan senyumannya, kemudian berkata pada teman kerjanya:"Lihat, aku sudah bilang kak Fredyy sangat baik, memang tidak salah."

"Iya, kak Freddy memang orang yang baik!" semuanya kembali tersenyum.

Aku terdiam dan melihat Lauren, "Jangan mengira aku ini benar-benar baik, jika kalian tidak mengerjakan pekerjaan dengan baik, aku akan lebih mengerikan dari siapapun."

"Lauren tiba-tiba berkata dengan serius :"Tenang saja kak Freddy, kami tahu kapan saatnya harus bekerja dengan sungguh-sungguh."

Dia mengatakannya dengan serius, meskipun ia suka bergosip, serung tertawa dan bercanda, namun soal pekerjaan ia sangat serius, dan sangat sempurna, bisa dikatakan ia memiliki kemampuan yang luar biasa.

"Iya." Aku menganggukkan kepala, dan melihat kearah para rekan kerja, berkata:"Kamu harus mengubaah kebiasaanmu bergosip, supaya kebiasaan burukmu tidak menurun kepada mereka.

"Kak Freddy." Tiba-tiba salah satu rekan kerja berkata,"Bergosip merupakan bakat dari seorang wanita, apakah kamu mau membunuh bakat Lauren? Sungguh kejam!"

"Iya benar, Kak Freddy, kami kan tidak bergosip pada saat jaam kerja."

Untuk beberapa waktu, beberapa gadis berteriak dan membuatku malu, tidak berniat berdebat dengan mereka, hanya dapat menundukkan kepala sembari menyantap makananku.

Tapi, suasana hatiku sudah mulai membaik, Lauren adalah perempuan yang dapat menyebarkan kebahagiaan, membuat orang sangat menyukainya, tanpa terkecuali aku.

Ditambah lagi ia memiliki beberapa saudara perempuan, dan semuanya ceria, suasana kerja seperti ini terasa sangat nyaman.

Namun, aku akan melakukan perjalanan yang panjang lagi.

Semenjak mendapatkan kesepakatan militer, aku mencoba menyelesaikannya, aku memutuskan untuk membantu agen komersial di market, dapat memilih untuk pergi ke Guangzhou atau Shenzhen.

Mengenai Nan Ning, aku sama sekali tidak khawatir, aku berpikir Jimmy Wan akan menyenangkan Nico Li, dan mengeluarkan dana dari inventaris untuk menyelesaikan tugas.

Selesai menyantap makan siang, aku kembali ke kantorku, berbaring diatas sofa dan tidur siang sejenak, kemudian di sore harinya aku akan sibuk berkomunikasi dengan tamu mengenai pembukaan market.

Setelah pulang bekerja, dalam perjalanan pulang tiba-tiba ada telepon dari Glorian.

"Freddy, aku ingin menyampaikan berita baik untukmu." Glorian berkata dengan semangatnya.

"Ada berita baik apa?"

"Masih ingatkah perkataanku kemarin tentang pertunjukkan drama? Aku telah diterima!"

"Haha! Selamat, Artis yang akan datang." Aku berbicara dengan gembira.

Sejujurnya, aku ikut berbahagia untuk Glorian, ini adalah langkah pertama baginya untuk masuk ke dunia hiburan, Jika ia dapat berakting dan mengeluarkan pesonanya, dan dapat menarik perhatian penonton, maka ia akan mendapat kesempatan yang besar.

Walaupundia hanyalah pemeran ke-3 atau ke-4, akan ada banyak sorotan yang ditujukan kepadanya, Jika ia dapat berakting dan mengeluarkan pesonanya, dan dapat menarik perhatian penonton, maka ia akan mendapat kesempatan yang besar.

Selain itu, dengan kru yang ditelepon, selama kinerjanya bagus, selanjutnya jika cocok, kru akan mecarinya lagi, bisa saja selanjutnya adalah pemeran ke-2 bahkan pemeran utama?

Glorian kelihatan sangat bahagia, dia mengatakan akan mentraktirku makan, aku tidak menolaknya, aku akan merayakannya pada hari itu.

Elly memiliki kegiatan yang harus ia lakukan hingga larut malam, Robert Wang dan Sally Li tiba-tiba lembur, jadi hanya aku dan Glorian yang dapat pergi.

Kami datang ke restoran yang dimana ia mengajakku untuk pertama kalinya kesana, setelah memesan, tiba-tiba Glorian bertanya padaku:"Apakah kaamu mau minum bir?"

Aku tersenyum:"Kalau begitu berikan aku 1 botol bir, kau tidak bisa minum banyak."

Masih ingat ketika aku bertemu nya di KTV, ia baru meminum beberapa gelas bir itu namun wajahnya telah memerah, sangat kelihatan ia tak dapat minum banyak.

Glorian sepertinya mengetahui kenapa aku berbicara seperti itu, wajahnya seketika memerah.

"Kapan dan dimana kamu akan mulai shooting?" Aku sengaja memulai percakapan dengannya.

"Tidak secepat itu, sekarang masih fokus pada pemilihan aktor, masih harus menunggu investasi baru dapat memulai shooting, kemungkinan masih butuh waktu setengah bulan atau bahka lebih."

Berbicara sampai disini, Glorian tiba-tiba menurunkan nada bicaranya:"Freddy, pemeran utama pria dan wanitanya adalah yang sekarang sedang populer, tapi, dikarenakan ini adalah rahasia perusahaan, aku masih belum bisa memberitahumu."

"Oh? Masih ada artis yang populer? Tko Heng tidak jauh dari kota Bin, apakah nanti aku boleh berkunjung?"

"Tentu saja boleh, aku akan meminta mereka mendaftarkanmu."

"Tidak perlu." Aku menggelengkan kepala, "Aku datang kesana hanya untuk melihat kamu artis yang akan datang, bukan untuk melihat yang lainnya."

Setelah mendengar perkataanku, Glorian tiba-tiba menatapku dengan aneh.

"Freddy, apakah kamu benar-benar akan pergi untuk menemuiku?"

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu