The Winner Of Your Heart - Bab 76 Sederhana Dan Bahagia

Setelah memperhatikan ku sebentar, Glorian Su baru mengangguk dengan keras : “Baik! Terima kasih, Freddy Shen, uang ini akan segera kukembalikan padamu.”

Selesai berbicara, dia akhirnya menerima kartu tersebut.

Aku dengan tidak peduli tertawa : “Tidak usah buru-buru dikembalikan, lagian aku tidak memiliki istri dan anak, tidak buru-buru membutuhkan uang. Oh iya, kata sandi kartu akan aku kirim di wechat mu, kau tinggal ambil sendiri.”

“Baik!” Wajah Glorian Su akhirnya mengeluarkan senyum yang manis setelah mendengar gurauanku.

“Oh iya, Freddy Shen, ada hal yang lupa aku bicarakan padamu, beberapa hari kemarin aku pergi ke sebuah kru film untuk audisi, sekarang sedang menunggu hasilnya. Temanku yang mengenalkan kru film ini, kudengar dia berkata asisten direktur sangat puas terhadapku, mungkin setelah beberapa waktu, aku akan mulai shooting.”

“Oh? Kalau begitu aku harus menyelamati mu terlebih dahulu, selebriti masa depan!” kataku dengan gembira.

Mendengar kabar ini, aku tidak terlalu terkejut, bagaimanapun Glorian Su adalah lulusan dari sebuah sekolah teater ternama, jurusannya akting, orangnya juga cantik, polos dan manis.

Gadis seperti dia, pasti ada kesempatan masuk dunia hiburan, hanya saja masuk melalui peraturan tak tertulis, koneksi atau ajang bakat.

Dan, wajah polos dan manis seperti dia memiliki wajah selebriti, seperti Ariel Lin, Angel Dong, dan Zhao Liying, semuanya memiliki wajah manis yang dapat memikat orang.

Masalah terkenal atau tidak, tergantung bakat dan usahanya, keberuntungan, lingkungan dan juga masih banyak penyebab dari lingkungan dalam maupun luar, yang paling penting adalah apakah ada orang yang membantu dia.

Semoga jalannya di dunia hiburan bisa lancar, paling baik bila bisa terkenal, nanti ada teman yang menjadi aktris terkenal juga lumayan.

Ketika saya memikirkannya, Glorian Su sambil agak sedikit tersipu tertawa dan berkata : “Selebriti apanya, peran yang aku audisi bahkan tidak terhitung peran wanita kedua, hanya sebuah peran kecil yang kebetulan memiliki peran lebih banyak dari pemeran ekstra. Lagipula, aku juga belum tahu apakah dipilih atau tidak.

“Ini masih berkat temanku yang mengenalkan, dia sangat dekat dengan asisten sutradara, kalau bukan dia yang mengenalkan, kesempatan untuk audisi pun aku tidak ada.”

“Oh iya, asisten sutradara itu seorang wanita.” Glorian Su sengaja menambahkan.

“Temanku itu yang hebat, dia kemarin meneleponku, dia sudah ditetapkan menjadi pemeran wanita kedua, dia yang selebriti masa depan.”

Aku tidak terlalu mengerti dunia hiburan, tapi juga tahu orang biasa ingin ikut audisi sebuah peran itu tidaklah mudah, entah sutradara yang pergi ke berbagai sekolah untuk memilih, entah ada koneksi orang yang dapat memperkenalkan ikut audisi.

Dengan rasa ingin tahu, aku mengambil kesempatan ini mencari tahu tentang beberapa hal di dunia hiburan dan sekolah teater.

Glorian Su hampir tahu semuanya, termasuk beberapa peraturan yang dia dengar, ada juga jalan menjadi selebriti terkenal sekarang.

Selagi mengobrol, aku pelan-pelan merasa mengantuk, aku belum sembuh dari sakit, setelah pulang dari disuntik dan minum obat, aku belum istirahat, sekarang sepertinya obatnya mulai bekerja.

Glorian Su tidak menyadari rasa kantukku, aku juga tidak ingin menyuruhnya pergi, jadi aku menyenderkan kepalaku sambil mendengarkan ceritanya.

Perlahan-lahan, kedua mataku semakin kabur, akhirnya tanpa terasa aku tertidur.

Tidak tahu lewat berapa lama, aku terbangun dan menyadari sudah terbaring di kasur, selimut sudah ada di atas tubuhku.

Mengingat kembali situasi sebelum tertidur, aku pun tahu Glorian Su yang memindahkan posisi tidurku, dan membantu menyelimutiku, tapi tidak membangunkanku.

Tanpa bisa dihindari hatiku terasa hangat, Glorian Su seperti istriku.

Aku mencoba untuk duduk, menyadari kepalaku tidak terlalu sakit lagi, aku tidak merasa dingin seperti tadi pagi, harusnya demamku sudah turun.

Melihat waktu, sudah jam 4 sore lebih, saat aku bangun aku melihat pintu kamar Glorian Su tertutup, mungkin dia di dalam beristirahat.

Setelah cuci muka dan minum segelas air panas, karena bosan aku kembali ke kamar dan membuka laptop menonton film.

Tidak berapa lama, Glorian Su tiba-tiba datang dari luar, dengan kesusahan membawa beberapa kantong plastik, ada beras ada daging.

Dia ternyata pergi ke pasar, dia berkata sudah lama tidak masak di rumah, selagi hari ini tidak ada kerja makanya pergi ke pasar. Namun saat aku melihat dia membeli iga dan ketela, aku pun tahu dia ingin membuatkan sop untukku.

Aku sedikit tersentuh, saat melihatnya mencuci beras, gerakannya hati-hati dan sedikit canggung aku pun tahu dia tidak terlalu bisa memasak, jadi aku berinisiatif untuk memasak.

Lama kos dan bekerja di luar, membuatku bisa memasak, saat tinggal bersama dengan Alicia Fang, sebagian besar waktu akulah yang memasak untuknya, kecuali aku tidak berada di rumah.

Glorian Su di dapur membantuku mencuci sayur, kami berbincang banyak topik dengan senang.

Tiba-tiba, Elly Lu muncul di pintu dapur, memandang kami sambil bersender di daun pintu.

“Ck ck ck! Sepasang sejoli memasak bersama, betapa manisnya! Benar-benar menyiksa orang jomblo!” Elly Lu tiba-tiba berkata dengan gembira.

“Elly Lu kamu ini tidak benar!” Muka Glorian Su memerah, tiba-tiba menggunakan tangan mencipratkan air mencuci sayur kepadanya.

“A! Glorian Su kau ini wanita gila, sudah punya laki-laki jadi semakin gila!”

Elly Lu sembari memaki, sembari buru-buru meninggalkan dapur.

Aku tertawa melihat semuanya, memiliki hidup yang hangat dan gembira, sebenarnya sangatlah sederhana.

Saat lauk pauk sudah tersedia semua, Sally Li dan Robert Wang sepasang kekasih ini juga kembali, Glorian Su membeli tidak sedikit sayur, dia memberitahu mereka lewat wechat untuk tidak makan di luar karena ada bagian mereka juga.

Akhirnya, kamar kontrakan kami ini menjadi ramai, beberapa anak muda yang berkumpul bersama sementara, menciptakan dan menikmati hidup yang sederhana dan bahagia.

Setelah selesai makan, kami tidak kembali ke kamar kami seperti biasa, melainkan semua duduk di ruang tamu menonton TV dan mengobrol.

Sampai hampir jam 10 malam, mereka harus pergi bekerja di hari kedua jadi bergiliran mandi.

Saat sampai giliran Glorian Su mandi, aku pergi keluar sendirian, berjalan santai ke arah luar kompleks, ingin menenangkan hati dan mengalihkan fokus pada pekerjaan, pekerjaan adalah satu-satunya melodi yang tidak berubah di dalam kehidupan.

Saat bangun tidur di hari kedua, aku menyadari lebih bersemangat dari kemarin, kepalaku sudah tidak pusing lagi, harusnya tidak ada masalah, jadi aku berpakaian dan keluar pergi kerja.

Seperti biasa saat menunggu lift, aku tetap tidak dekat dengan rekan-rekan di sekelilingku, tidak ada beberapa yang saling menyapa, namun mereka sudah tidak menunjuk-nunjuk seperti dulu lagi.

Aku sudah menjadi salah satu personel resmi Yufei Technology, lagipula juga seorang pimpinan kecil, hampir sama seperti seorang ketua tim.

Saat menunggu, ekor mataku melihat dua sosok bayangan orang yang familiar, Danielle Xia dan Alicia Fang, sedang mengobrol dengan suara rendah sambil berjalan ke arah lift.

Saat aku sedang berpikir harus bagaimana, mereka juga melihatku, keduanya hampir bersamaan kaget, namun dengan cepat kembali seperti semula, dengan tenang berjalan ke sebelahku, berdiri menunggu lift. Sedangkan rekan-rekan di sekitar, buru-buru menyapa mereka.

“Selamat pagi, Freddy Shen.” Setelah satu putaran salam, Danielle Xia menoleh menatapku, menyapaku sambil tersenyum.

“Selamat pagi Direktur Xia.” Aku membalas dengan sopan. Namun aku tidak menyapa F Alicia Fang.

Setelah sapaan resmi kantor, aku dan dia tidak mengobrol lagi, sedangkan Alicia Fang hanya diam memandang lift, sama, tidak mengatakan apa-apa.

Aku tahu hubunganku denganya sangatlah canggung, tidak bisa membiarkan orang-orang di kantor tahu bahwa aku adalah mantan pacarnya.

Saat ini, lift pun datang, Danielle Xia dengan sopan mempersilahkan beberapa rekan kerja untuk masuk terlebih dahulu, lalu dia masuk lift dengan Alicia Fang, keduanya sengaja berdiri di kedua sisi, memberi satu ruang kosong di tengah seakan sengaja diberikan kepadaku.

Aku ragu sejenak, akhirnya melangkah masuk ke dalam lift.

Di sampingku, ada Danielle Xia dan Alicia Fang, dua wajah cantik dan familiar menghadapku, jaraknya sangat dekat denganku, aku tidak hanya mencium wangi harum badan mereka, aku juga bisa mendengar nafas mereka yang sedikit memburu.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu