The Winner Of Your Heart - Bab 274 Pemilik Gedung

Aku tersenyum senang dan berkata: “Ternyata begini keadaan sebenarnya. Aku malah percaya dengan omongan orang. Tapi pria yang tampan dan berkompeten juga hanya ada satu dari setarus. Untuk orang biasa bisa dikatakan boleh diinginkan tapi tidak bisa didapatkan, tapi untuk Kak An, wanita yang memiliki kecantikan fisik dan bertalenta sepertimu, bukankah hanya dengan menggerakkan jarimu, kamu bisa mendapatkan sekumpulan pria seperti itu dan mereka akan berlomba?”

“Hei, Freddy Shen, kenapa aku merasa hari ini mulutmu itu seperti di oles madu. Kamu biasanya tidak seperti ini!”

“Kak An, aku tidak memujimu. Ini hanya mengatakan kenyataan.”

“Mengatakan kenyaan? Yang aku lihat, kamu merasa sayurnya terlalu sedikit, ingin aku menambah beberapa sayuran. Karena begitu, maka aku memenuhi keinginanmu. Pelayan, mari, masak kepala ikan dengan tahu.”

“……”

Berpisah dengan Elva An, waktu menujukkan hampir dini hari. Aku tidak langsung pulang, tapi tak terpikirkan aku seperti diajak oleh hantu pergi ke pinggir jalan kedua gedung Yun Chuan Network dan Yufei Technology

Aku melihat gedung yang bersar itu di tengah-tengah kegelapan malam. Tidak bisa tidak memikirkan saat baru masuk ke Yufei Technology dan bertemu dengan Danielle Xia. Aku ingat saat itu aku tidak sengaja melihatnya sedang berganti pakaian…… Memikirkannya, tiba-tiba aku mengeluarkan suara tawa. Hari ini bertemu di lokasi acara membuatku tidak ingat sudah berapa lama tidak bertemu dan berbicara dengannya.

Samar-samat kuingat, sejak putus dengannya, kami tidak pernah berbicara banyak.

Lalu, pertemuan kali ini, ditambah kata-kata yang berlebihan, membuatku rindu lebih dalam lagi terhadapnya. Walaupun dalam beberapa jam yang lalu, jelas-jelas aku sudah bertemu dengannya, tapi rasa rindu padanya masih sama. Kalau tidak, aku bis duduk di jalanan yang tidak ada orang ini seperti orang bodoh.

Percintaann. Dia adalah sebuah racun. Yang pasti adalah setelah Danielle Xia sama seperti Alicia Fang, lagi-lagi aku terkena racun wanita.

Hari minggu, Jim Tan meneleponku, memberitahuku dia memperhatikan Vincent Lu dua hari ini, tapi selain hanya mendengar dia bertemu dengan Alicia Fang, tidak ada masalah yang lain.

Hasil ini membuatku bertanya-tanya. Vincent Lu dan aku, dan Alicia Fang, juga Jim Tan. Dulu kami adalah teman sekolah, bertemu diam-diam juga bukan hal yang aneh. Tapi, selain bertemu dengan Alicia Fang, Vincent Lu tidak melakukan hal lain. Lalu sebenarnya apa yang dia lakukan dengan pulang ke Kota Nanning setiap minggu?

Aku merasa, aku harus berkata terus terang kepadanya. Oleh karena itu, saat dia bergegas pulang ke Kota Bin tengah malam, aku menahannya di dalam kamar, bertanya: “Aku ingin mengajakmu ke acara pertemuan bisnis hari Sabtu. Akhirnya kamu pulang lagi ke Kota Nanning. Katakan sejujurnya, beritahu aku apa yang sebenarnya kamu lakukan pulang ke Kota Nanning setiap minggu?”

Ekspresi Vincent Lu tidak natural, dan menjawab: “Kak Freddy, bukankah aku sudah memberitahumu hari Jumat aku ingin pulang ke Kota Nanning. Saat itu kamu juga tidak mengatakan ada acara perkumpulan atau apa pun!”

“Ini sudah tidak penting. Sekarang aku ingin mengerti satu hal. kamu kembali ke Kota Nanning setiap minggu. Sebenarnya kenapa kamu pulang. Kalau kamu tidak memberitahuku hari ini, mulai hari ini, jangan harap bisa pulang dengan mudah.”

Vincent Lu tertawa haha dan berkata: “Kak Freddy, kamu ini kenapa. Peraturan akhir pekan libur. Ini adalah waktu bebasku. Melakukan sesuatu yang privasi juga bukan sesuatu yang kelewatan, kan……”

“Hal privasi apa. Bukannya tidak akan mengizinkanmu kalau kamu mengatakannya. Kamu setiap minggu bolak-balik, sangat tidak nyaman.”

“Tidak ada yang tidak nyaman. Pemilihan waktuku sangat sulit, dan juga tidak boleh telat dan pulang duluan, atau santai. Tidak pernah berdampak pada perusahaan, jadi Kak Freddy, kamu tidak perlu ikut campur terlalu banyak. Memiliki waktu luang seperti ini, lebih baik kamu belajar bagaiman untuk menang catur dariku!”

“Anak ini. Alasanmu banyak juga. Bagaimana tidak berdampak pada perusahaan. Aku beritahu kamu. Acara pertemuan bisnis Sabtu ini, kamu tidak mengikutinya, itu berarti sudah memberikan dampak pada Yun Chuan Network kita.”

“Baik. Aku minta maaf. Lain kali kalau ada masalah seperti ini, tolong kak Freddy beritahu aku sebelumnya. Aku pasti akan menepati janji.”

“Masih lain kali. Mana ada lain kali sebanyak itu. hari ini kamu harus memberitahuku sejelas mungkin.”

“Kak Freddy, jangan kamu halangi aku. Aku sudah menaiki kereta api seharian, harus pergi mandi. Dan juga besok harus berangkat kerja pagi-pagi.”

Aku berencana untuk menanyakan hari ini makanya aku datang. Siapa yang tahu, saat seperti ini Elva An meneleponku. Vinvent Lu memanfaatkan kesempatan ini, dengan cepat lari dariku dan masuk ke kamar.

Aku hanya bisa menyerah sementara waktu, lalu bertanya ada apa pada Elva An, dan hanya mendengar Elva An berkata padaku: “Freddy Shen, kamu jelaskan dengan singkat kepada beberapa teman yang lain tentang Yun Chuan Network. Mereka sangat tertarik ingin bertemu denganmu. Jadi, carilah waktu untuk bertemu mereka. Dan juga, ada hal yang ingin kubicarakan denganmu.

“En. Yang kamu katakan di bagian depan, aku sudah tahu. Yang bagian belakang ada masalah apa?”

“Mengenai kantor yang kamu sewa. Sebelumnya teman wanita kecilku lupa memberitahumu. Ada sebuah area kecil tidak dalam masa penyewaan. Dia memintaku memberitahumu. Pemilik gedung ingin membuat sesuatu di dalamnya. Kalau kamu ingin menyewanya bersama, maka kamu harus membayat lebih biaya sewa.”

Setelah mendengar setengah bagian akhir perkataan Elva An, aku tidak bisa menangis maupun tersenyum, dan menjawab: “Kak An, kita adalah orang yang pengertian. Kontrak sudah ditandatangani. Kamu rasa ada yang begini! Karena tidak dalam masa penyewaan, kalau begitu seharusnya dijabarkan sejak awal, dan bukan setelah disewakan, lalu menaikkan harga. Diganti ke siapa pun juga tidak bisa menerimanya. Tolong kamu katakan pada teman wanitamu, aku percaya dia juga orang yang pengertian. Kalau ingin menaikkan harga, langsung ke pengadilan. Hanya dengan putusan pengadilan. Kalau dia diputuskan menang, maka aku tidak akan mengatakan apa pun dan membayarnya.”

Elva An berkata: “Ini…… Aku juga tahu tidak baik kalau begini. Oleh karena itu aku hanya ingin merundingkannya di telepon denganmu. Freddy Shen, kamu jangan marah.”

“Aku tidak marah, Kak An. Yang iya kamu jangan marah baru benar. Karena dia teman wanitamu, kali ini aku tidak akan melakukan langkah apa pun.”

“Aku tahu. Baiklah, jangan bicarakan ini dulu. Aku bantu kamu mengatakan padanya.”

“En. Maaf merepotkanmu, Kak An.”

“Tidak repot. Aku sebagai penengah juga tidak ingin melihat kalian seperti ini.”

Setelah mengakhiri panggilan, aku mendengar Elva An menghela nafas. Tampaknya masalah ini membuatnya khawatir. Tapi, seperti yang aku katakan tadi, kecuali melalui pengadilan. Kalau tidak aku tidak akan melakukan langkah apa pun.

Rekan kerja yang sudah mentandatangani kontrak bukanlah sebuah permainan. Setelah mengiyakan lawan bicaranya sekali, bisa jadi ada kedua kali.

Aku tidak begitu peduli dengan hal ini. Aku merasa paling tidak hanya memainkan gugatan, dan juga pihak lawan adalah pihak yang mendapatkan keuntungan. Seharusnya tidak akan berbuat seperti itu.

Tapi, kenyataan membuktikan, aku sepertinya meremehkan pihak lawan. Walaupun tidak memohon, tapi pemilik gedung sudah langsung terus terang.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu