The Winner Of Your Heart - Bab 90 Perasaan Hangat

Setelah mendengar perkataan aku ini, polisi itu mengerutkan kening menatap aku , tidak berkata apapun.

Aku tetap tenang menatapnya, lanjut berkata: “Rekan polisi, jangan bilang aku yang amnesia, sekarang ini kepala aku sakit, pinggang aku sakit tidak dapat jalan, juga tidak dapat ikut ke kantor polisi, Kalau tidak salah bukannya bisa tetap memantau perawatan?”

“lagi pula, kalau lewat dua hari masalahnya bisa berbalik, akan menjadi masalah besar!”

Polisi itu semakin mengerutkan kening, menyipitkan mata menatap aku, dia pasti mengerti apa maksud aku.

Dari sudut pandangnya, dia hanya menggantikan atasannya menjalaskan tugas saja, perebutan kekuasaan oleh dua pihak, setiap saat menjadi bidak.

Yang paling penting adalah, dia harus menganalisis, aku ada atai tidak kemampuan melawan orang lain!

Setelah sekian lama, polisi tiba tiba memutar kepala, dengan tenang berkata dengan dokter yang disampingnya: “Dokter, buka diagnosis untuk memberinya rawat inap, tuliskan amnesia dan gegar otak dengan jelas, dan kemudian tulis bahwa dia tidak bisa berjalan, tidak bisa mengurus dirinya sendiri."

Dokter mengerti dan tertawa: “Ini semua adalah kondisi pasien, aku akan dengan sendirinya menulisnya berdasarkan kenyataan, pengobatan tidak mungkin sembarangan.”

Polisi menghadap doktersedikit menganggukan kepala, lalu memutar lagi kepalanya berkata kepada aku: “Dua hari, dalam waktu dua hari dapatkah memeriksa dan menemukman apa yang terjadi dengan kepala anda?”

“Mungkin saja.” Aku tertawa menjawabnya.

“Hm, anda jangan berfikiran untuk melarikan diri, aku dua hari ini akan dirumah sakit mengawasi anda, memantau perawatan.”

Selesai berkata, polisi memutar badan berjalan pergi.

Dokter itu geleng geleng kepala sambil tersenyum berjalan keluar, jelas membuka diagnosis tentang dirawat di rumah sakit.

Tempat aku sekarang adalah bangsal sementara di bagian gawat darurat, tidak lama lagi, akan ada orang yang menjemput aku untuk dirawat dirumah sakit.

Setelah dokter dan polisi keluar, aku mendorong dorong dan berbaring di samping kasur, Paula Jiang sambil menangis sambil tertegun.

“Paula Jiang, berikan teleponmu keaku sebentar.”

“O.” Paula Jiang menuruti dan memberikan teleponnya ke aku, dan dengan semangat berkata, “Freddy Shen, kamu tidak amnesia kan? Tadi hanya pura pura kan?”

Aku dengan licik tersenyum; “Hm, Pura pura, mana mungkin begitu mudah amnesia.”

“Kamu brengsek, kamu menakuti aku!” Paula Jiang memukuli aku sebentar, “Kamu tidak tahu seberapa takut aku tadi.”

Aku tertawa, tidak memperdulikan Paula Jiang, melihat teleponnya memperhatikan waktu, Sudah hampir pukul sepuluh pagi.

Awalnya sudah janjian dengan Jack Zhou bersama sama menemui klien mendiskusikan tagihan, sekarang sudah tidak mungkin, lagi pula aku semalaman tidak kembali ke hotel, sekarang telepon juga tidak disamping, tidak tahu apakah Romeo Zhao dan Jack Zhou mengetahui aku menimbulkan masalah.

Tidak bisa mengurusi banyak hal, yang paling penting sekarang adalah secepatnya menghubungi Dale An, meminta dia menyelesaikan masalah aku.

Tapi, aku di telepon Paula Jiang menemukan nomor Alicia Fang, saat tidak sempat menekan nomornya, polisis tadi tiba tiba muncul dipintu masuk bangsal, dengan seorang lelaki paruh baya yang memakai pakaian kasual dengan nada kecil entah apa yang dibicarakan.

Aku buru buru menyimpan telepon, dibawah selimut menyelipkannya ke tali pinggang.

Tidak lama kemudian, Lelaki paruh baya memandangi aku sekilas kemudia pergi, tapi polisi tidak pergi, tetap di luar bangsal mondar mandir.

Aku dengan sabar menanti, tetapi polisi tidak juga meninggalkan pintu bangsal. Sampai dokter telah membuka izin rawat inap, Paula Jiang telah mengurus administrasi rawat inap dengan baik, saat perawat mendorong aku pergi ke bagian rawat inap, polisi juga terus mengikuti aku, jelas menjalankan tugas memantau perawatan.

Setelah sampai di bagian rawat inap, setelah aku memasuki kamar pasien, polisis itu akhirnya pergi meninggalkan kamar pasien, tidak juga mengawasi pintu kamar pasien.

Aku bergegas bangun dan berjalan memasuki kamar mandi kamar pasien, setelah mengunci pintu mengeluarkan telepon menelpon Alicia Fang.

“Hallo, Paula Jiang, kenapa begitu pagi menelpon aku?” Dari dalam telepon Alicia Fang bersuara.

“Alicia Fang, ini aku.” Dengan sangat tenang aku menjawab.

Telepon hening, setelah beberapa saat, Alicia Fang dengan nada tidak percaya bertanya: “Freddy Shen?”

“Hm, Bisakah kamu mengirimkan nomor Danielle Xia kesini? Aku ada urusan penting cari dia, kebetulan telepon tidak sama aku, merepotkan kamu.”

“O, kamu cari dia.....”

“Urusan yang sangat sangat penting.” Aku memotong ucapan Alicia Fang, “Bisakah kamu segera mengirimkannya ke aku? Tolonglah!”

“Baiklah.” Alicia Fang menjawabnya, lalu tidak menutup telepon dan juga tidak bersuara, seharusnya sedang membuka daftar nomor telepon wechat.

Setelah beberapa saat, tiba tiba dia berkata: “Aku sudah mengirimkannya ke nomor Wechat Paula Jiang, kamu periksa sebentar.”

“Baiklah, terima kasih!” dengan tidak sabaran aku menutup telepon, lalu membuka wechat, langsung membuka nomor telepon wechat Danielle Xia dan menelponnya.

“Hallo, Apa kabar.” Suara profesional Danielle Xia terdengar di telinganya.

“Danielle Xia, ini aku Freddy Shen.”

“Freddy Shen?” Nada suara Danielle Xia sangat terkejut, segera menegur: “Kamu semalam pergi kemana? Kenapa tidak memberi tahu rekan kerja? Teleponnya kenapa mati? Romeo Zhao dan Jack Zhou tidak dapat juga menemukanmu, sekarang mereka tidak sempat menunggumu, sudah pergi bertemu klien.”

Setelah mendengar tegurannya, aku tidak berdaya Romeo Zhao pagi tadi tidak menemukan aku, lalu menelpon Danielle Xia, baru diketahui oleh dia.

Tapi aku tidak bisa memperdulikan banyak hal lagi, hanya meminta maaf kepada Danielle Xia berkata: “Maaf, CEO Xia, aku ada sedikit masalah tidak bisa pergi, bisakah kamu mengirimkan aku nomor Dale An? Aku ada urusan penting mencari dia.”

“Hah? Kamu mau mencari Paman An?”

“Hm, urusan yang sangat penting, tolonglah!”

Dalam telepon terdiam, beberapa saat kemudian Danielle Xia dengan ragu bertanya: “Freddy Shen, terjadi masalah apa?”

“Tidak apa apa, CEO Xia kamu tidak perlu khawatir, aku hanya ingin menanyakannya beberapa hal saja.” Dengan rasa bersalah telah berbohong.

“Aku tidak percaya! Pasti telah terjadi sesuatu, kalau tidak tidak mungkin kamu sengaja mencari Paman An.”

Aku terdiam, Danielle Xia sangat pintar, aku tidak menemukan alasan yang tepat untuk membohonginya.

“Freddy Shen, beritahu aku, aku tidak berharap terjadi sesuatu terhadap kamu.”

Setelah mendengar perkataannya, dalam hati aku tiba tiba bergetar, denagn segera merasakan perasaan hangat membuat hati tergerak.

Aku bisa mendengar ini adalah kalimat yang tulus, dia peduli dengan aku.

“Danielle Xia.” Aku tidak sengaja merubah panggilan terhadap dia, dengan tenang berkata: “Aku menimbulkan masalah besar, semalam denagan teman minum bir di bar, berkelahi dengan orang lain, pihak lawan mungkin sedikit berlatar belakang, membuat aku dipenjara.”

“Hah? Apakah kamu terluka?” suara Danielle Xia sangat khawatir, memperlihatkan jelas perhatian.

Aku tidak bisa tidak merasakan hangat dihati, reaksi pertama dia bukannya pihak lawan ada latar belakang apa, bagaimana aku bisa masuk penjara pertanyaan yang sejenisnya, tapi mempedulikan aku terluka atau tidak.

Tiba-tiba, aku teringat hal itu bertahun-tahun yang lalu, Alicia Fang mengendarai sepedanya bersama aku dan setelah menabrak orang lain, reaksi pertama aku adalah tidak peduli apakah dia terluka, tetapi menyalahkannya karena tidak mengerem. !

Ini adalah duri yang tidak akan pernah dilupakan, ketika Danielle Xia mempedulikan membuat aku merasa hangat saat bersamaan, duri ini dengan kejam membuat aku sakit.

Aku sekuat tenaga menghela nafas, ingin membuang kenangan yang menyakitkan itu, lalu dengan tenang berkata kepada Danielle Xia: “Aku tidak kenapa napa, kamu tenang lah, kamu juga sudah pernah melihat aku berkelahi, tidak akan rugi.”

“Baguslah tidak kenapa napa.” Danielle Xia seperti menghela nafas lega, lalu bertanya lagi: “Sekarang apakah kamu dikantor polisi? Aku akan segera meminta Paman An untuk mecari kamu, kamu tenanglah, seberapa besar masalahnya dia bisa menyelesaikannya.”

“Aku sekarang tidak berada di kantor polisi, setelah menutup telepon aku akan mengirimikan kamu alamatnya, merepotkan kamu dan Paman An, terima kasih.”

“Kita..... tidak perlu terlalu sungkan, cepat kamu kirimkan alamatnya.”

Aku tidak tahu harus berkata apa, hanya suara ‘Emm’, lalu menutup telepon, lalu mengirimkan nama rumah sakit dan nomor kamar aku ke Danielle Xia, hanya bisa meminta Dale An datang ke kamar rawat inap mencari aku.

Tapi, beberapa saat setelah mengirimkan informasi, Danielle Xia tiba-tiba menelpon kembali.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu