Mr Huo’s Sweetpie - Bab 46 Hubungan Kalian Tampak Tidak Biasa

Ketika Adeline Qiao bangun, saat itu sudah pukul sebelas.

Dia membuka matanya, baru saja mau membalikkan badan, seluruh tubuhnya seperti ditabrak mobil. Ini adalah konsekuensi dari hal kemarin.

Adeline Qiao mengulurkan tangannya untuk menopang ke meja samping tempat tidur, berjuang untuk bangun. Susah payah duduk, dia merasa tulang-tulangnya hancur.

Dia merasa tubuh bagian atasnya kedinginan, barulah Adeline Qiao menyadari bahwa dia tidak mengenakan apa-apa. Semua adegan yang terjadi kemarin tiba-tiba muncul dalam benaknya, ia merasa wajahnya sangat panas.

Dia membungkuk untuk mengambil pakaian di lantai, suara Thiago Huo datang dari belakang. “Sudah bangun."

Mendengar suaranya, seluruh tubuh Adeline Qiao menjadi kaku.

Thiago Huo secara alami melihat tubuh Adeline Qiao yang menjadi kaku dalam sekejap. Dia tersenyum dan berjalan kemari.

Adeline Qiao mendengar langkah kaki dan buru-buru menarik selimut untuk membungkus dirinya sendiri.

Thiago Huo berjalan ke Adeline Qiao dan melihat dirinya yang telah menjadi sebuah bacang. Dia terkekeh, "Masih malu-malu? Aku sudah melihat semuanya tadi malam."

"Ini berbeda.” Balas Adeline Qiao. Tapi saat dia melihat senyum Thiago Huo, dia melupakan segalanya.

Thiago Huo menarik selimut dari tubuh Adeline Qiao, kemudian dia menggendong Adeline Qiao ala putri.

Adeline Qiao memandang Thiago Huo, dia sangat tampan.

Thiago Huo membawa Adeline Qiao ke kamar mandi, meletakkannya di samping bak mandi, dan menyiapkan air panas untuk Adeline Qiao mandi.

"Baiklah, mandi dulu, lalu keluar untuk makan."

Adeline Qiao mengulurkan tangannya untuk memegang Thiago Huo, ingin mengucapkan terima kasih. Pada akhirnya, Thiago Huo mendahului dia, "Perlu aku membantumu mandi?"

"Bukan."

Thiago Huo membungkuk dan meletakkan kepalanya di depan Adeline Qiao. "Aku tidak keberatan jika kita mandi bersama?"

“Tidak perlu."

Thiago Huo dengan cepat mencium bibir Adeline Qiao. "Aku akan keluar dan menunggumu."

"Ya!"

Thiago Huo menutup pintu kamar mandi, Adeline Qiao mengulurkan tangan untuk menguji suhu air. Suhunya pas, ia mau tidak mau harus mengagumi perhatian Thiago Huo.

Setelah mandi cantik, Adeline Qiao keluar dengan tubuhnya yang dibalut handuk. Ia melihat satu set pakaian yang sudah diletakkan di atas tempat tidur.

Setelah memakainya, ia merasa pas.

Keluar dari kamar, langsung tercium wangi makanan, perut tiba-tiba mengerang. Dia tiba-tiba merasa bahwa kehidupan seperti ini benar-benar menyenangkan.

“Kamu yang membuat semua ini?” Adeline Qiao melihat hidangan di meja makan dengan takjub.

"Duduk dan makan!"

Adeline Qiao benar-benar tidak percaya bahwa Thiago Huo begitu pandai memasak, selain itu rasanya juga enak.

Setelah selesai makan, Adeline Qiao berinisiatif untuk mencuci piring, ia merasa terharu.

"Adeline Qiao, aku mau keluar sore ini, ada urusan.”

Adeline Qiao menoleh dan melihat Thiago Huo berpakaian rapi dan siap untuk keluar. Dia menyeka tangannya hingga kering.

Berjalan ke Thiago Huo dan mengulurkan tangan untuk membantunya mengikat dasinya.

Melihat teknik mahir Adeline Qiao, Thiago Huo merasa sedikit tidak nyaman. “Kamu dulu juga membantu James Yun seperti ini?"

“Tidak, dia tidak pernah memakai dasi.” Jawab Adeline Qiao.

Mendengar jawaban Adeline Qiao, Thiago Huo merasa sedikit lebih baik. “Melihat keterampilanmu, ini tidak seperti pertama kalinya."

“Aku dulu belajar di toko pakaian saat aku bekerja.” Jawab Adeline Qiao. "Sudah!"

Setelah membantu Thiago Huo merapikan, dia mengangguk puas.

Thiago Huo mengulurkan tangan dan menangkap Adeline Qiao ke dalam pelukannya, dia menundukkan kepalanya dan mencium Adeline Qiao dalam-dalam.

Setelah beberapa saat, Thiago Huo melepaskan Adeline Qiao dengan puas.

“Aku pergi dulu."

Adeline Qiao meraih tangan Thiago Huo. "Thiago, aku harus keluar juga sore ini. Ibu James Yun berkata bahwa dia ingin berbicara denganku tentang sesuatu."

Thiago Huo tidak berbicara, tetapi Adeline Qiao mengaku dengan jujur pada dirinya, itu sudah cukup.

“Ya, kamu sendirian, hati-hati, jika butuh bantuan hubungi aku."

“Baik.” Adeline Qiao mengangguk.

Setelah Thiago Huo pergi, Adeline Qiao juga bersiap untuk pergi.

Setelah sampai di tempat yang disepakati dengan Quin Fu, Adeline Qiao mencari tempat duduk.

Quin Fu muncul tepat waktu, Adeline Qiao bangkit berdiri, "Nyonya Yun."

“Aku merasa sedikit aneh mendengarmu memanggilku seperti itu.” Quin Fu melepas kacamata hitamnya, “Duduklah!”

Setelah keduanya memesan makanan mereka, baru saja Quin Fu ingin berbicara, dia melihat cupang di leher Adeline Qiao. Sepertinya hubungannya dengan pria itu tidak biasa.

"Sepertinya kamu menjalani hidup dengan sangat nyaman akhir-akhir ini."

Adeline Qiao terkejut, tetapi tidak menjawab, dia juga tidak tahu harus berkata apa.

“Apakah kamu benar-benar berencana untuk mengakhiri hubungan dengan James Yun seperti ini?” Quin Fu bertanya.

Adeline Qiao mengangguk. "James Yun dan aku sebenarnya berencana untuk bercerai setahun yang lalu, sampai bulan lalu kami baru menyelesaikan prosedurnya."

Quin Fu menyesap kopinya. "Sangat disayangkan."

“Nyonya Yun, masalah ini diputuskan oleh kita bersama.” Adeline Qiao tidak ingin Quin Fu lebih salah paham dengan James Yun.

“Kamu masih peduli padanya.” Kata Quin Fu sambil tersenyum. "Tapi kali ini, dia benar-benar melakukan kesalahan."

Melihat Adeline Qiao tidak mengatakan apa-apa, Quin Fu juga tidak enak membuka mulut. "Apa pendapatmu tentang Abigail Qiao?"

Adeline Qiao memegang segelas kopi, "Jika mereka benar-benar saling mencintai, aku berharap kalian bisa merestui mereka."

“Adeline Qiao, kamu juga tahu bahwa ini tidak mungkin.” Quin Fu juga menunjukkan sikapnya sendiri. "Anak Abigail Qiao tidak bisa."

Adeline Qiao benar-benar tidak mengerti, mungkinkah Keluarga Yun benar-benar kejam? Itu adalah anak James Yun.

Tidak ada belas kasihan di wajah Quin Fu, malah ada ketidakpuasan. "Itu juga karena dia yang disalahkan, tidak bisa menyalahkan orang lain."

"Nyonya Yun, bagaimanapun juga anak dalam perut Abigail Qiao adalah anak dari keluarga Yun."

“Lalu kenapa?Apakah Keluarga Yun kami harus bertanggung jawab?” Quin Fu tampak menghina. "Baik Chyntia Liu maupun Abigail Qiao bukanlah orang baik. Kali ini mereka bersatu dan mensiasati James Yun.”

Setelah mendengar ini, Adeline Qiao juga merasa tidak ada yang perlu dikatakan.

“Adeline Qiao, masalah-masalah Keluarga Qiao, lebih baik kamu tidak mengurusinya. Kamu telah diperalat selama bertahun-tahun, apakah kamu ingin terus hidup seperti ini?” Quin Fu balik bertanya pada Adeline Qiao.

Adeline Qiao memandang Quin Fu, dia sepertinya sengaja berputar-putar sejak mereka bertemu. Sepertinya yang ingin dia bicarakan pada dirinya bukanlah tentang James Yun dan Abigail Qiao. Selain masalah ini, apa lagi yang ingin dia bicarakan dengannya?

Quin Fu melihat waktu dan merasa bahwa dia tidak perlu terus berputar. "Masalah antara James Yun dan Abigail Qiao, tuan besar itu akan membereskannya. Aku datang menemuimu hari ini, sebenarnya ada masalah lain."

"Nyonya Yun, silahkan katakan."

“Siapa orang yang membawamu pergi kemarin?” Quin Fu bertanya dengan ragu. Karena dia tidak memiliki dasar di hatinya, peran apa yang dimainkan Adeline Qiao dalam semua ini?

Adeline Qiao melirik Quin Fu, sepertinya ini adalah tujuan utamanya, yang tadi itu hanya pidato pembukaan. "Nyonya Yun, apakah ini penting? James Yun dan aku telah bercerai, aku tidak berselingkuh ataupun melakukan tindakan tidak bermoral lainnya."

Melihat Adeline Qiao sedikit bersemangat, Quin Fu pun menyadari bahwa Adeline Qiao ingin melindungi pria tersebut. “Hubungan kalian sepertinya tidak biasa!"

Adeline Qiao meremas tangannya, "Nyonya Yun, setiap orang memiliki privasinya sendiri. Aku rasa aku tidak memiliki kewajiban untuk memberi tahumu."

"Adeline Qiao, sebenarnya kamu adalah orang yang bisa beradaptasi pada kondisi. Aku harap ada beberapa hal yang bisa kuanalisis."

Kata-kata Quin Fu sepertinya memiliki beberapa arti yang tersembunyi.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu