Mr Huo’s Sweetpie - 102 Nyonya Mungkin Mengandung

Jason menarik kembali tatapannya, dia menoleh kearah Felix, dia menunjukkan sebuah senyuman puas.

Awalnya dia ingin melihat apa sebenarnya tujuan acara ulang tahun Felix ini.

Namun tidak disangka bahwa dia melihat sebuah pertunjukan bagus, Thiago ternyata membawa Adeline kemari.

Jason menoleh kearah Lindsay, "Lindsay berikan juga hadiah yang aku persiapkan kepada Direktur Utama Qiao juga."

Lindsay mengatur kembali kondisinya, dia memberikan hadiahnya kepada Felix, "Direktur Utama Qiao, ini adalah hadiah yang dipersiapkan oleh Direktur Yun."

"Jika hadiahnya sudah diberikan, aku juga pulang terlebih dahulu." Jason merasa bahwa dirinya sudah tidak perlu berada disini lagi.

Lindsay ikut Jason naik ke mobil, namun dia tidak mempertanyakan apapun.

Jason malah mengobrol bersama Lindsay, "Lindsay, apakah tidak ada yang ingin kamu tanyakan?"

Lindsay berkata sambil tersenyum. "Lindsay hanyalah orang kecil saja, sebaiknya aku tidak mengetahui sesuatu hal dan akan lebih baik bagiku."

Jason sangatlah puas dengan jawaban dari Lindsay, "Lindsay, kamu sangatlah pintar, menurutku, mempertahankanmu benar-benar adalah keputusan yang betul, namun hal ini kamu harus tahu, mungkin saja kita akan sering bertemu nanti kedepannya."

"Direktur Yun, silakan bilang."

"Lelaki tadi adalah direktur Utama dari HD, namanya William, biasanya dipanggil Thiago Huo, sedangkan wanita disampingnya adalah mantan istri adikku." Jason melanjutkan, "Aku tidak tahu bagaimana caranya mereka bersama, tapi bisa terlihat bahwa Thiago benar-benar baik terhadap Adeline!"

Mendengar identitas Adeline, Lindsay semakin ilfeel, wanita seperti itu tidak pantas untuk Thiago, "Lalu bagaimana dia dengan keluarga QIao?"

"Adeline adalah putri besar Felix, dia dilahirkan oleh istri pertamanya, namun Felix tidak baik terhadapnya dan mengusirnya dari rumah. Aku tidak mengerti Felix mengusir Adeline demi putri kecilnya yang tidak berguna itu, otaknya memang bermasalah. Senco Corp hari ini bisa menjadi begini juga karena kesalahan mereka sendiri."

Lindsay mengepalkan tangannya ketika Jason tidak memperhatikannya, sepertinya harus menghabisi Adeline ini, dia hanya bisa membebani Thiago, ancaman seperti ini tidak boleh berada disamping Thiago, dia harus memikirkan cara untuk mengatasinya.

Jason mengantarkan Lindsay ketempat tinggalnya.

"Terima kasih Direktur Yun." Lindsay berkata kepada Jason dengan sopan.

"Tidak perlu sungkan." Jason menganggukkan kepalanya.

Setelah Jason pergi, Lingsay langsung berubah ekspresi, dia harus mencari tahu semua hal mengenai Thiago dan Adeline.

Apakah mereka sedang berakting atau memang saling suka, ini sungguh penting baginya! Dia sudah menunggu bertahun-tahun, dia tidak ingin memberikan posisi sebagai Istri Thiago kepada orang lain!

Lindsay mengeluarkan hp dan menelepon Howard.

"Howard, ada apa dengan Thiago dan Adeline?"

Howard terdiam dan tidak menjawab sama sekali.

"Kamu dan John sudah tahu kan?"

"Lindsay, kamu seharusnya tahu aturan dari Thiago, ada hal yang tidak boleh kita tanyakan." Jawab Howard.

Lindsay mengerutkan keningnya, dia tentu saja tahu.

"Jika kamu tidak bisa menyelesaikan misi kali ini, maka segera keluar sekarang."

"Aku bisa menyelesaikannya!" Lindsay segera menjawabnya, ini adalah satu-satunya kesempatannya untuk menunjukkannya, dia tentu saja tidak ingin melepaskannya.

"Matikan telepon."

Lindsay mengepalkan teleponnya dengan erat, tatapannya tegas, Kali ini dia harus berbuat dengan baik, dia juga ingin Thiago tahu bahwa dirinya bisa melakukan apapun untuk Thiago, bahkan sekalipun itu pengorbanan.

Villa River Bay.

Thiago membawa Adeline kemari.

"Thiago, kamu jangan tegang, aku tidak apa-apa." Jawab Adeline.

"Kamu panas." Thiago berkata dengan serius.

Adeline ditekan dikasur oleh Thiago, "Kamu istirahat dulu, aku suruh Steve cari dokter."

Melihat Thiago yang begitu tegang, Adeline mengulurkan tangannya dan memegang Thiago, "Aku tidur sebentar dan akan baikan, kamu jangan khawatir."

Thiago duduk disamping kasur dan memegang erat tangan Adeline, "Lain kali jika masih tidak enak badan kamu seharusnya mengatakannya dari awal."

Adeline menutup matanya, dia tersenyum, "Kemarin aku hanya sedikit kehujanan saja, aku makan obat dan tidur sejenak saja sudah boleh."

Setelah Steve membawa dokter kemari, Adeline sudah tertidur.

Thiago memberikan posisi samping kasur untuk dokter agar dokter memeriksa Adeline.

Steve membawa pulang dokter yang sangatlah akrab juga, kali ini dia memanggil dokter wanita, Hellen.

"Direktur Huo, Nyonya hanya sedikit panas saja, aku sarankan untuk makan obat saja sudah oke."

Thiago masih tidak tenang, "Belakangan ini dia sedikit hobi tidur, dan mudah untuk lelah!"

Sekali mendengarnya, tatapan Hellen bersinar.

"Sudah berapa lama kondisi seperti ini?"

"Baru beberapa hari ini, dia sendiri juga bilang sekarang dia mudah untuk lelah." Jawab Thiago.

"Direktur Huo, aku sarankan kamu bawa Nyonya untuk diperiksa dirumah sakit, dan obat ini juga jangan dimakan."

"Ada apa?" Thiago terlihat khawatir.

"Aku curiga bahwa Nyonya mengandung." Hellen mengatakan tebakannya.

Mendengar perkataan Hellen, Thiago terdiam sejenak.

Sesaat kemduain, Thiago menatapi Adeline dan tatapannya juga mengarah pada perutnya, apakah didalam sini benar-benar ada anak mereka?

"Terima kasih!" Thiago berkata kepada Hellen.

Steve membawa Hellen pergi, Thiago memegang erat tangan Adeline, dia sekarang sangatlah sulit untuk mendeskripsikan suasana hatinya, ada senang, khawatir, semuanya ada dan rumit.

"Adeline, akan seperti apa anak kita?" Sebenarnya hati Thiago juga menantikan kedatangan anak .

Namun sekali terpikiran dengan maslaah keluarga Yun, Thiago masih saja akan khawatir, dia tidak ingin Adeline mengandung anak dan terjepit diantara ini, sebenarnya dirinya juga sedang berada dalam sebuah taruahm apakah dirinya bisa mengharapkan beginian?

Saat ini, Thiago menjadi dilema lagi, apakah dia bisa melindungi Adeline atau tidak?

Pagi hari keesokan harinya.

Thiago benar-benar membawa Adeline pergi melakukan pemeriksaan.

Seusai mengambil darah, Adeline masih tidak tahu apa yang terjadi.

"Thiago, apakah aku menderita penyakit apa?" Kemarin ketika dokter datang, dia sudah ketiduran, jadi dia tidak tahu apapun yang terjadi.

Tadi pagi langsung melihat Thiago membawa dia kerumah sakit dengan begitu tegagng, Adeline juga menjadi khawatir, apakah dirinya akan menderita penyakit apa atau tidak?

Thiago memegang tangan Adeline dengan erat, "Jangan khawatir! Pemeriksaan biasa saja."

"Benarkah?" Tanya Adeline.

Thiago menganggukkan kepalanya, "Iya!"

Waktu menunggu memang menyiksa, Adeline juga merasa Thiago sedikit tidak sabaran, apakah jangan-jangan dirinya benar-benar bermasalah? Adeline mulai berpikir aneh-aneh, tuhan tidak akan begitu jahat terhadap dirinya bukan!

Baru saja dirinya ingin menjalankan kehidupan dengan baik bersama Thiago, dan melahirkan anak untuknya, lalu mereka sekeluarga hidup dengan bahagia, keinginan ini seharusnya tidaklah rakus bukan! Jika dirinya benar-benar bermaslah, maka bagaimana dengan Thiago nanti? Siapa yang akan menemani disampingnya?

Hellen mengambil hasil pemeriksaan dan datang mencari Adeline dan Thiago.

"Direktur Huo, Nyonya, sebelah sini, silakan!"

Thiago memegang tangan Adeline dan masuk kedalam kantor Hellen.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu