Mr Huo’s Sweetpie - Bab 336 Identitas Kelvin Yang Palsu

Acara ulang tahun Wlibert dan Caroline diadakan di rumah, hanya saja orang yang menghadiri tidak terbilang banyak, hanya para keluarga saja.

Howard bersama dengan Jennie sedang berada di luar kota untuk mengurus pekerjaan, dan tidak sempat untuk kembali, Thiago sendiri telah mendapatkan angpao yang cukup besar dari Howard tidak lagi memperhitungkan hal ini, Jordan sendiri juga memiliki urusan dan tidak bisa kembali, dan pagi ini mereka telah mendapatkan kadonya.

Malam ini hanya ada James yang akan menghadiri tidak dengan yang lainnya, ketika Adeline menghubungi James dia juga menanyakan urusannya Harry.

“Adeline, menurutku semenjak menjadi mama kamu menjadi semakin cerewet.” James terlihat tidak sabar.

“Aku memang seperti itu.” Adeline menjawab.

“Mungkin saja kamu dapat menggunakan otakmu itu, dengan kondisi seperti ini, mungkinkah kakak ku akan menghadirinya? Bukankah ini malah membuat suasana menjadi tidak enak? Jika bukan karena aku telah berjanji kepadamu untuk menghadiri ini, mungkin saja aku tidak akan menghadirinya.” James ingin menolaknya.

Adeline yang mendengar perkataan dia, juga merasa marah, “Terserah kalian saja!” Bukankah hanya seorang Kelvin saja, perlukah semua orang harus bersikap seperti ini? Semakin dia memikirkan ini semakin membuat dia merasa marah, para pria ini sungguh keterlaluan.

Adeline dengan marah menutup teleponnya, ya sudah kalau tidak datang! Dia bisa lebih santai dan tidak perlu menambah masakannya.

Thiago yang memasuki dapur melihat wajah Adeline yang terlihat marah, “Siapa yang membuat kamu menjadi marah?”

“James berkata dia tidak ingin datang.” Setelah Adeline berkata dia memutarkan tubuhnya dan ingin membuatkan makan malam.

Thiago datang memeluk Adeline dari belakang, “Jangan marah, jika mereka tidak datang, kita juga tidak perlu repot-repot.” Thiago mengambil barang yang ada di tangan Adeline, “Biarkan aku saja!”

Setelah makan malam di persiapkan, James menepati janjinya dan membawa dua kado.

Ketika Adeline melihat James dia tetap merasa marah, “Bukankah kamu tidak mau datang?”

“Memang tidak ingin datang, tetapi ketika aku berpikir lagi jika aku tidak datang, mungkin saja besok aku akan di pecat, sekarang ini aku bekerja di bawa bos, jika aku tetap menginginkan pekerjaan aku maka aku harus menahannya.”

Adeline tahu James hanya berkata dengan asal, bagaimana mungkin karena alasan ini dia datang! Dari kado di tangannya saja Adeline tahu jika sama James juga datang membawa kadonya Harry.

Di taman, James melihat Kelvin yang ikut membantu, dia sungguh terlihat sangat serius dan tidak memikirkan hal yang rumit.

“Tidak di sangka jika gerakan kamu begitu cekatan, sepertinya kamu sering berlatih.” James terlebih dulu berkata, “Adikku itu tidak bisa apa-apa, mungkin akan menyusahkan kamu.”

Kelvin yang melihat James lalu berkata dengan sopan, “Kakak kedua, kamu sudah datang? Silahkan duduk.”

James berjalan ke depannya Kelvin, “Sudah menganggap diri sendiri seperti keluarga? Aku dengar dari Thiago jika ayah dan ibu mu akan tiba di kota A?”

“Benar, kabar yang kakak kedua dengar sungguh cepat.” Kelvin tersenyum dan berkata.

James duduk di samping, “Kabr yang aku dengar tidak cepat, tetapi Thiago yang memberitahuku, katanya ketika kedua keluarga ini bertemu, aku harus ikut.”

“Paman juga menganggap kamu seperti keluarga sendiri.” Kelvin berkata.

James tersenyum, dan tidak berkata lagi, Thiago bersikap seperti apa kepada nya hanya dirinya yang tahu, hal ini juga bahkan menjadi komentar orang lain, dia sungguh tidak suka dengan adegan seperti ini.

Setelah itu Thiago juga muncul di taman, “Kalian sedang membicarakan apa?”

“Dia sedang bertanya kenapa tidak memanggil kamu paman.” James berkata.

Dia tidak menyangka James akan melawannya, dia sendiri memang tahu hubungan antara James dan Thiago, lalu sekarang dirinya tidak bisa mengatakan semua ini dengan jelas.

“Panggilan paman ini tidak perlu lagi, aku tidak menyukainya.” Perkataan Thiago yang tidak berarti ini seperti memberikan sebuah jawaban untuk Kelvin.

James tersenyum dan berkata, “Apakah kamu mendengarnya, dia hanya membiarkan Joline memanggilnya seperti itu, mungkin saja dengan kamu memanggil dia seperti itu, hatinya terasa tidak nyaman karena hal ini membuat dia menjadi lebih tua lagi, umurnya ini hanya lebih tua beberapa tahun saja dari kita.”

Thiago melihat ke arah James dengan sebuah tatapan, seperti meminta dia untuk tidak berkata yang aneh-aneh lagi! James menaikan pundaknya, tidak menganggu Kelvin lagi.

Acara ulang tahun ini berakhir dengan bahagia, sebelum James pulang Thiago memanggilnya.

“Ada masalah?”

“Ada hasil dari pemeriksaan Kelvin.” Thiago berkata kepada James.

James merasa bahagia, “Benarkah? Apakah ada kabar terbaru?”

Thiago menggeleng, “Tidak, hanya saja ada yang aneh...”

James mengerutkan dahinya, hasil pemeriksaan dari Thiago dan dirinya berbeda, apakah ada kepalsuan identitas dari Kelvin? Jika itu palsu, maka siapa sebenarnya dia itu? “Thiago, berdasarkan perkataanmu kita seharusnya perlu ragu dengan identitasnya Kelvin.”

“Dia memang anak dari keluarga Tang, hal ini memang benar adanya.” Thiago menjawab.

“Tidak! Aku merasa tidak semudah itu.” Perasaan James memberitahunya, jika ada yang salah dengan Kelvin, “Thiago, tidak bisa di anggap enteng.”

Thiago tahu jika James mengkhawatirkan Joline tetapi perkataannya itu benar, apalagi mereka tidak mengetahui tentang keluarga Tang! Sepertinya hanya bisa menunggu keluar Kelvin datang lalu merencanakan hal selanjutnya.

Keesokan harinya.

Joline keluar untuk membelikan kado untuk orangtuanya Kelvin, dia menggunakan kendaraannya Thiago, ini juga pertama kalinya dia keluar sendirian, Joline sebenarnya merasa sedikit grogi dan ketika berada di lampu merah, Joline melihat sosok yang terlihat tidak asing.

Setelah selama setahun tidak bertemu, Joline masih mengenal jika orang itu adalah Harry, dia terlihat lebih kurus di bandingkan dulu, apakah tubuhnya sedang sakit? Dia tetap terlihat seperti dulu, yang suka berjalan kaki.

Ini adalah jalanan menuju kediaman Xia, dengan berjalan kaki seperti ini akan terbilang cukup jauh! Kemarin malam James mengatakan jika Harry sudah tidak berada di kota A lagi, semua ini terlihat jelas jika hanya sebuah kebohongan, Harry tetap berada di kota A atau dengan kata lain dia tidak pernah meninggalkan tempat ini.

Tatapan mata Joline terus melihat ke arah Harry bahkan lupa dengan lampu merah yang telah berubah warna menjadi hijau, bahkan beberapa mobil dari belakang telah mengklaksonnya, Joline dengan segera menjalankan mobilnya tetapi perjalanannya bukan lagi untuk membeli kado tetapi menuju ke arah Harry.

Melihat bayangan Harry ini, hati Joline terasa tidak nyaman, dia kembali mengingat kecelakaan itu, dan hal ini membuat hatinya kembali berdegup, dia sungguh bersyukur dia masih bisa hidup, jika tidak ini akan menjadi sebuah luka dalam hidupnya.

Sebenarnya Harry sendiri tahu jika ada sebuah mobil yang mengikuti dia, awalnya dia merasa ini hanya kebetulan saja, tetapi sekarang mobil itu terus mengikutinya, dan hal ini terasa aneh, maka dari itu Harry berhenti di sebuah perempatan.

Dan benar mobil itu ikut berhenti, Harry melihat ke arah mobil itu, dirinya seperti pernah melihat mobil ini, dan benar, Harry mengingat jika ini adalah mobilnya Thiago, tetapi mengapa Thiago mengikutinya?

Pada saat ini, pintu mobil terbuka.

Harry melihat seseorang yang keluar, dia terkejut!

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu