Mr Huo’s Sweetpie - Bab 427 Pasti Ada Berita Yang Mengejutkan

Perkataan Thiago membuat Harry terkejut sejenak, kemudian Harry tertawa.

"Apa? Cabe kecil?" Harry benar-benar tidak tahan lagi, ini pertama kali dia mendengar Thiago menggambarkan seorang wanita seperti itu.

Thiago melihat Harry yang tertawa, dia dengan tenang bertanya, "Apakah bukan seperti itu?" Bagi Thiago ini adalah deskripsi yang tepat.

Cabe terlihat licin dari luar, tetapi saat dipotong sangat pedas, terkadang tidak pedas malah manis. Shelly adalah orang seperti itu, perbuatan yang pernah dia lakukan adalah seorang nona muda pergi ke bar untuk bergaul dengan orang-orang itu, seperti pernah melewati hidup bebas. Tetapi saat dia tenang, benar-benar ada tampak nona dan itu tidak bisa berpura-pura.

Pertama kali melihat dia memakai cosplay, meskipun tidak cantik, tapi sangat percaya diri, tidak ada rasa takut dan dengan tampak itu muncul di bandara. Kedua kali bertemu dia, benar-benar mengagetkan orang, wajahnya yang tidak memakai make-up itu bisa membunuh banyak orang, ini adalah sikap yang seharusnya dimiliki gadis yang berumur 22 tahun. Tetapi ketika aku melihatnya hari ini, bisa melihat sikap dia yang tidak mau kalah.

Jadi ini alasan, mengapa dirinya mengatakan dia cabe kecil, bahkan Thiago merasa Shelly ada banyak hal yang bisa dicari tahu. Shelly si cabe kecil ini pasti mempunyai berita yang mengejutkan

Melihat Thiago melamun, Harry juga menyimpan senyuman. Kelihatannya dia perlu bertemu dengan nona Keluarga Su ini. Harry bertanya, "Thiago, apa kamu merasa dia dengan James ada kemungkinan?"

"Kamu perlu menanyakan hal ini pada James." Jawaban Thiago. Mungkin perkataan Shelly yang sebelumnya terus bergema ditelinganya, Thiago kali ini tidak berkata pasti. Karena di dunia tidak ada hal yang mutlak, lebih baik melihat Shelly dan James cocok atau tidak.

Harry mengerti maksud Thiago, jadi dia tidak terus bertanya. Iya, sekarang semua hal tergantung pada James, jika dia setuju, maka perkataan siapa saja, juga tidak ada gunanya.

Harry keluar dari kamar Thiago, kebetulan bertemu dengan Adeline yang mengantar kue untuk Thiago. Adeline melihat Harry, "Apakah sudah selesai membahas?"

"Tidak membahas apa-apa." Harry menjawab, "Kamu masuk dulu!"

"James sudah pulang."

"Baik." Harry menganggukkan kepala. Mungkin adiknya khawatir dirinya akan bertanya padanya, jadi bergegas pergi.

Harry juga tidak menunda terlalu lama, bersiap kembali. Joline mengantar Harry sampai depan pintu, "Kamu hati-hati dijalan."

Joline memanggil mobil untuk Harry, tetapi mobil belum sampai, jadi mereka berdua berdiri di depan pintu.

Melihat Joline tidak berbicara, Harry juga memeluk dia, "Apa yang kamu pikirkan?"

"Masalah kakak kedua." Jawaban Joline.

"Iya......tampaknya aku tidak ada posisi di dalam hatimu." Harry berpura-pura sedih.

Joline menggunakan tangannya memukul dia, "Jangan asal cemburu!"

"Apa bukan seperti itu? Kamu di depan tunangan berkata diri sendiri memikirkan pria lain, apakah masuk akal?" Harry terus berkata dan wajah terlihat sedih.

Setelah Joline mendengar perkataan Harry, dia langsung mendorongnya, "Apa maksudmu?"

"Apa maksudku?" Harry menjawab, "Hanya cemburu."

Joline dengan tidak senang melihat Harry, "Bisakah jangan kekanak-kanakan? Jika kamu terus seperti ini, aku akan mempertimbangkan pernikahan kita."

Setelah Harry mendengar perkataan Joline, dia bergegas panik, "Joline, kamu tidak boleh mengubah keputusan! Sekarang sudah banyak orang yang menerima undangan kita. Jika tidak menikah, akibat pasti sangat mengerikan."

"Ini bukan masalah besar! Lalu demi hidupmu yang baik, kamu bisa mengatakan kamu yang meninggalkanku. Dengan begini aku akan menjadi malu." Joline jawab dengan tenang, seperti orang yang baik-baik saja.

Harry menjadi gugup ketika melihat Joline bersikap seperti ini. Jika Joline tidak menikah dengan dirinya, maka apa yang harus dilakukan dirinya? Ini tidak boleh! Harry bergegas memegang tangan Joline, "Joline, aku sudah salah!"

Joline dengan dingin melihat Harry, "Baik! Sikap mengaku salahmu sangat baik, jadi aku menyimpan perkataan tadi. Lain kali kamu tidak boleh berkata seperti itu, kakak kedua adalah keluargaku juga adikmu, aku akan terus peduli dengan masalahnya."

Harry menganggukkan kepala, "Iya, aku sudah salah. Setelah aku kembali, aku akan perhatian pada adik."

"Ini baru benar." Joline akhirnya tersenyum.

Waktu sangat tepat dan mobil sudah sampai.

Harry dengan tidak rela melihat Joline, "Aku sudah mau pulang, apa kamu tidak ingin melakukan sesuatu?"

Joline melihat Harry dengan postur melipat tangan, "Apa yang perlu dilakukan? Cepat pulang!"

Harry dengan ekspresi sedih membuka pintu mobil, "Kalau begitu aku kembali dulu."

"Iya! Sampai jumpa!" Joline melambaikkan tangan pada Harry.

Harry yang di dalam mobil ini membuka jendela mobil, dalam hati merasa tidak rela. dia mengulurkan kepalanya, "Joline, aku lupa mengatakan sesuatu padamu!"

Joline berjalan sampai depan jendela mobil, dia membungkukkan pinggang, "Ada apa?"

Setelah Harry melihat Joline datang, dia bergegas mencium mulutnya, sehingga membuat Joline terkejut dan Harry dengan senyum berkata, "Harus mendapatkan keuntungan baru pergi. Aku pulang dulu, tunanganku!"

Joline merespon ketika mobil sudah berjalan. Lagi-lagi dia dipermainkan oleh Harry, tetapi setelah dipikir, merasa tidak apa-apa. Yang penting sudah mau menikah dan hal ini sangat wajar.

Kembali ke dalam ruangan.

Joline melihat Thiago sedang melihat telivisi di ruang tamu.

"Paman......"

"Apa Harry sudah pulang?"

Joline menganggukkan kepala, kemudian duduk di depan sofa, "Paman, si Shelly itu......"

Thiago melihat Joline, "Apa kamu juga ingin tahu? Apa Harry tidak mengatakan padamu?"

Joline menggelengkan kepala, tampaknya tidak tahu apa yang terjadi, "Apa?"

Thiago fokus pada telivisi, lalu dengan tenang berkata, "Ada hal yang perlu dibiarkan untuk berkembang secara alami."

Setelah Joline mendengar ini, dia juga tidak banyak tanya. Tampaknya Harry ke ruang belajar mencari paman untuk membahas masalah kakak kedua bukan membahas masalah pernikahan, besok tanya dia saja.

Esok paginya, Keluarga Su.

Shelly dengan mata panda duduk di meja untuk makan sarapan.

Setelah Nathaniel melihat, dia dengan sakit hati berkata, "Shelly, apa semalam kamu belajar sampai tengah malam?"

"Iya......" Jawaban Shelly. Sebenarnya dia menggunakan waktu satu malam untuk meneliti hubungan Keluarga Yun dengan Thiago dan ini adalah misteri besar.

Setelah Nathaniel melihat Shelly tidak semangat, dia terus berkata, "Shelly, jika tidak enak badan, kamu istirahat dulu. Janji dengan Ferdy diganti ke hari lain saja! Sepertinya tidak baik kamu keluar dengan tampak ini."

Setelah Shelly mendengar Nathaniel mengatakan hari ini dia dengan Ferdy ada janji, dia menjadi semangat dan berkata, "Tidak perlu, dia sangat sibuk, jangan ganti hari lain. Nanti aku memakai masker dan berdandan."

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu