Mr Huo’s Sweetpie - Bab 204 Mengingkari Janji

Thiago Huo tidak terus menerus membahas topik ini dengan Jason Yun.

"Besok bakalan ada pengacara yang datang padamu untuk membahas masalah ini."

Setelah mengatakan ucapan ini, Thiago Huo membalikkan badan hendak pergi dari sana.

Melihat Thiago Huo hendak pergi, Lindsay Mo langsung mengejarnya, dia tidak akan membiarkan kembali munculnya kesilapan dalam kehidupannya sendiri. Dirinya sudah pernah dipermainkan oleh Thiago Huo sekali, dan tidak akan pernah membiarkan dirinya dipermainkan untuk kedua kalinya lagi.

Melihat Lindsay Mo pergi mengejarnya, Jason Yun merasa sekujur tubuhnya telah diselimuti dengan aura dingin, dia benar-benar telah mengkhianati dirinya!

James Yun melihat Jason Yun sekilas. "Kak, lain kali harus menggunakan mata dalam mengenali orang."

Jason Yun langsung mengayunkan tonjokan setelah mendengar ucapannya James Yun. Tapi James Yun menghindarinya dengan cekatan. "Kakak ingin melampiaskan amarah padaku?"

"Tidak disangka kamu malah bekerja sama dengan Thiago dan menjual Yun's Corp., tapi aku tidak akan membiarkanmu berhasil." James Yun mengatakannya sambil menggertakkan gigi. "Akulah pewarisnya."

James Yun merasa tekad Jason Yun sangat besar, tapi ini hanya akan membuatnya gagal.

"Aku pergi duluan." James Yun pun tidak ingin terus bersama dengannya lagi.

Saat Thiago Huo hendak menaiki mobil, Lindsay Mo telah berhasil mengejarnya. "Thiago, kenapa kamu harus berbuat seperti ini?"

"Kamu mengetahui alasannya dengan jelas." Thiago Huo mengatakannya dengan dingin.

Lindsay Mo mengerutkan keningnya. "Kamu tidak memiliki bukti! Jadi kamu tidak boleh memfitnahku!"

Thiago Huo tersenyum melihat Lindsay Mo yang sampai sekarang masih bersikap tidak bersalah itu. "Kamu benar-benar mengira aku tidak memiliki bukti? Lindsay, kamu sepertinya sedikit terlalu polos."

Mata Lindsay Mo melotot lebar, tidak berani percaya. Dulu dia sudah pernah pergi ke rumah sakit untuk memastikannya, pegawai di sana juga mengatakan CCTV pada hari itu telah rusak, Steve Xiang juga mengatakan dia tidak mendapatkan bukti. Jadi apa sebenarnya maksud dari perkataan Thiago Huo ini? Ataupun semua hal ini hanyalah sebuah akting, tujuannya adalah untuk membuat dirinya mengurangi kewaspadaan?

Thiago Huo meninggalkan pesan sebelum naik ke mobil: "Asalkan seseorang mulai melewati kehidupan yang nyaman, maka dia pasti akan lalai."

Lindsay Mo terus berdiri di jalan merenungkan maksud dari ucapan Thiago Huo tadi. Berarti, Thiago Huo selama ini terus menunggu sebuah kesempatan untuk membinasakannya? Dan dia telah memilih hari ini.

Tangan yang terkepal erat telah menyentuh cincin di jari, lalu melihat cincin yang saat ini berada di jari tangannya, Lindsay Mo merasa sangat ironis. Ujung-ujungnya, dirinya tetap kembali pada keadaan semula, kalah dengan tanpa adanya persiapan sedikit pun.

Saat James Yun keluar, dia juga menghentikan langkah kakinya. "Tidak disangka kamu ternyata merupakan mata-mata!"

"Bukan!" Lindsay Mo membantahnya dengan teriakan keras. "Ini semua merupakan jebakan yang dirancang oleh Thiago. Dia melihat aku melewati kehidupan sekarang dengan begitu baik, makanya dia berusaha memikirkan cara untuk menjebakku!"

James Yun pun merasa wanita ini sudah tak tertolong, tekad dalam hatinya terlalu besar. "Aku rasa sepertinya ini terjadi tepat karena hatimu terlalu sempit, makanya Thiago tidak memilihmu!"

Lindsay Mo tertawa dingin. "James, memangnya kamu berhak mengkritikku. Kamu sendiri pun merupakan seseorang yang gagal, kamu juga merupakan seseorang yang kalah di tangannya Thiago! Makanya Adeline tidak memilihmu!"

James Yun tidak meladeni taktik provokasi Lindsay Mo, "Adeline memiliki hak untuk memilih kehidupannya sendiri, sekarang aku akan memilih untuk mendoakan kebahagiaannya!"

Lindsay Mo melihat mobilnya James Yun pergi, berdiri di jalanan berdiam diri begitu saja, terlihat sedikit kasihan.

Entah telah berlalu berapa lama, baru Lindsay Mo kembali ke tempat acara.

Tapi Jason Yun sudah menghilang, Lindsay Mo berjalan ke sebuah kursi dan duduk di sana. memejamkan mata, kepalanya terasa begitu sakit. Tempat acara yang kosong melompong, bagaikan hatinya saat ini, begitu hampa, dan sama sekali tidak memiliki arah.

Terdengar suara langkah kaki dari belakang, Lindsay Mo membuka mata dan memalingkan kepala. Lalu menyadari Jason Yun telah kembali.

Lindsay Mo langsung berdiri, lalu berjalan ke hadapannya Jason Yun. "Jason, kamu sudah kembali?"

Mata Jason Yun masih mengandung sedikit kelembutan, "Kamu menangis?"

"Aku tidak kenapa-napa." Lindsay Mo merasakan kelembutan Jason Yun. "Jason, aku benar-benar tidak mengkhianatimu. Semua itu merupakan omong kosongnya Thiago, kamu jangan mempercayainya!"

Setelah mendengar ucapannya Lindsay Mo, kelembutan di balik mata Jason Yun langsung menghilang. Sang pria mengulurkan tangan mendorong Lindsay Mo. "Benarkah? Jadi kenapa aku dengar-dengar kamu pernah mencintainya hingga mengorbankan seluruh harga dirimu, bahkan menyelinap ke dalam Yun's Corp. demi dia. Lindsay, aku sungguh salut terhadapmu, aktingmu benar-benar sangat bagus, aku bahkan sampai dikelabui olehmu sepenuhnya."

"Jason, masalah bukan seperti yang kamu katakan. Aku dan Thiago bukan......"

Sebelum Lindsay Mo selesai berkata, ucapannya langsung dipotong oleh Jason Yun. "Memangnya kamu berani mengatakan kamu tidak pernah mencintai Thiago, dan tidak pernah mengejarnya? Masalah ini dulunya pun pernah begitu gempar. Dan kamu tidak pernah menyangka Thiago akan menikah dengan Adeline, makanya kamu terpaksa mengubah rencanamu. Lindsay, mempermainkan perasaanku begitu menyenangkan ya?"

Air mata Lindsay Mo mengalir deras. "Jason, masalah antara aku dan Thiago sudah berlalu begitu lama. Aku bersama denganmu bukan demi Thiago."

"Benarkah?" Jason Yun merasa dirinya telah mendapatkan pelecehan yang sangat besar. Selama ini, ini adalah pertama kalinya dirinya dipermainkan oleh seorang wanita, apalagi wanita ini merupakan seorang wanita yang ingin diperlakukan dengan baik secara tulus oleh dirinya sendiri.

Lindsay Mo segera menganggukkan kepala. "Benar! Aku sungguh tidak membohongimu."

"Kalau begitu bagaimana caramu menjelaskan masalah tentang data keuangan perusahaan?" Jason Yun mulai mengingat asal usul permasalahan ini. Dulu Lindsay Mo mengambil inisiatif untuk belajar di departemen keuangan, sebenarnya adalah demi mencuri data laporan keuangan dan memberikannya kepada Thiago Huo.

Lindsay Mo tertegun, hal ini memang merupakan perbuatannya! Dulu dia pernah berniat berjuang habis-habisan demi Thiago Huo, tidak disangka ini malah menjadi serangan mematikan bagi dirinya sendiri.

Melihat Lindsay Mo tidak mampu menanggapinya, Jason Yun memejamkan mata. "Lindsay, kamu benar-benar membohongiku sampai habis-habisan! Dan aku bahkan sampai berselisih dengan mamaku demi kamu. Apakah ini juga merupakan hal yang diperintahkan oleh Thiago."

"Bukan! Aku harus memberikan bukti apa supaya kamu bersedia mempercayaiku?" Lindsay Mo mengatakannya dengan suara keras.

Jason Yun tidak akan kembali mempercayai apapun ucapannya Lindsay Mo, "Lindsay, lupakan saja terhadap lamaranku sebelumnya, aku tidak cocok denganmu."

Lindsay Mo telah mendengar suara hatinya yang mulai hancur, dia telah dicampakkan. "Jason, jadi apakah semua janji yang sebelumnya kamu ucapkan terhadapku itu palsu?"

Jason Yun sakit hati, "Benar! Anggap saja tidak pernah terjadi. Besok kamu keluarlah dari perusahaan. Kita berpisah secara baik-baik."

Lindsay Mo menggigit bibirnya, mengepalkan tangannya dengan erat, sekujur tubuhnya gemetaran. "Pria selalu mengingkari janjinya. Habis manis sepah dibuang. Haha, ternyata memang kejam."

"Lindsay, semua ini karena kesalahanmu sendiri!" Suara Jason Yun pun menjadi keras.

Karena telah menjadi seperti ini, Lindsay Mo pun tidak ingin mempedulikan masalah ini lagi. "Kesalahanku? Jason, kamulah yang duluan mengejarku, sekarang malah ingin menendangku pergi hanya dengan sebuah ucapan, tidak akan semudah itu! Aku Lindsay, bukanlah seseorang yang mudah ditindas! Setelah meniduriku, kamu malah tidak ingin bertanggung jawab terhadapku? Jangan mimpi!"

Saat Jason Yun mendengar ucapan Lindsay Mo, dia langsung naik pitam! Mengulurkan tangan dan langsung memberikan sebuah tamparan yang nyaring terhadap Lindsay Mo. "Wanita murahan!"

Lindsay Mo seketika merasa wajahnya sangat perih, dia mengangkat tangan menyentuh pipinya. "Aku wanita murahan? Kalau begitu kamu apa?"

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu