Mr Huo’s Sweetpie - Bab 428 Tatapan Penuh Rasa Cemburu

Selesai makan sarapan pagi.

Shelly kembali ke kamar untuk merapikan dirinya, tatapan bisa melihat foto James yang di iPad. Shelly menghentikan gerakan tangan dan mengambil iPad itu.

"James, kamu tunggu aku." Shelly berbicara sambil melihat foto James. Dia akan mencari cara untuk menemukan terobosan, karena dia sudah melakukan rencana jangka panjang.

Shelly datang ke tempat yang dijanjikan pada Ferdy, kali ini dia meminta datang ke pusat kota dan di sini dekat dengan tempat kerja James, mungkin bisa bertemu dengan James.

Saat Shelly sampai, Ferdy sudah duluan sampai. Dia duduk dikursi membaca majalah, Shelly memakai hak tinggi berjalan ke sana, "Maaf, aku datang terlambat."

Ferdy meletakkan majalah, dia menengadahkan kepala melihat Shelly, "Wanita datang terlambat bisa dimaafkan."

Shelly juga malas menjelaskan alasan terlambatnya, setelah dia duduk baru tahu Ferdy belum memesan makanan, "Apakah tidak mau memesan makanan?"

"Tidak. Nanti aku akan makan bersamanya." Jawaban Ferdy.

Sebenarnya Shelly sangat kesal karena dirinya menjadi tameng Ferdy dan pacarnya. Namun ini hal yang dia janjikan, jadi harus terus lanjutkan, "Baiklah! Demi kebahagian Tuan Muda Zhou, aku akan bantu. Tetapi aku mau makan karena sudah lapar."

"Boleh, pesan saja apapun yang ingin kamu makan." Kata Ferdy.

"Ok! Aku pasti tidak sungkan." Shelly bergegas menganggukkan kepala karena disituasi ini, dia tidak perlu mengeluarkan uang.

Ferdy kaget ketika melihat Shelly memesan makanan yang banyak, "Apa kamu sendirian makan begitu banyak?"

"Aku lapar, tentu saja mau makan." Jawaban Shelly.

Ferdy melihat Shelly, dia benar-benar adalah wanita yang berkarakter, sama sekali tidak menyembunyikan dirinya. Setelah dirinya mengatakan persyaratan itu, dia tidak menyangka Shelly bisa setuju.

Hari itu ketika berkencan, Ferdy menggunakan sikap mencoba untuk mengatakan persyaratan ini. Dia sangat mencintai pacarnya, tetapi karena tekanan keluarga jadi harus berkencan dengan Shelly. Meskipun Shelly adalah wanita cantik, tetapi dia tetap setia pada pacarnya.

Jadi dia menyarankan untuk mengajak Shelly keluar setiap minggu, tetapi kenyataannya adalah dia berkencan dengan pacarnya. Karena hanya dengan cara ini kakeknya tidak akan mengganggunya. Tapi dia tidak menyangka Shelly bisa membantunya, tampaknya dia juga terpaksa berkencan. Dengan begini mereka ada tujuan yang sama dan bisa saling membantu menyamarkan.

Ferdy melihat Shelly makan tanpa mempedulikan penampilan, dia mengulurkan tangan untuk memberi tissue pada Shelly, "Pelan-pelan makan, tidak ada yang merebut."

"Apa kamu tidak makan? Makanan restoran ini sangat enak." Kata Shelly.

Ferdy sambil melihat waktu sambil berkata, "Tidak. Sepuluh menit lagi aku akan pergi."

"Baik, aku bisa menjaga diri sendiri." Jawaban Shelly. Dia juga berencana untuk terus bersembunyi di dekat XY. Mungkin hari ini bisa mendapat beberapa berita baru.

Ferdy melihat Shelly, merasa dia sangat lucu, tidak berpura-pura, ada apa akan mengatakan apa. Jika dirinya tidak ada pacar, mungkin akan mempertimbangkan dia. Sayang sekali dirinya sudah ada kekasih, berharap dia bisa menemukan kekasihnya.

Sepuluh menit kemudian, Ferdy mendapat telepon dari pacarnya dan bergegas pergi.

Shelly duduk sendirian dikursi untuk makan dan terlihat kesepian. Dia harus terus menerus menambah energi, jika tidak nanti tidak ada tenaga. Karena jalan untuk mengejar James sangat susah.

Selesai Shelly makan, baru waktu makan siang, lalu orang-orang di restoran juga bertambah banyak. Dia melihat sekitar, berencana tidak ingin memenuhi satu tempat jadi menyuruh pelayan untuk membayar tagihan, Ferdy dengan buru-buru pergi, kelihatannya lupa untuk melunasi biaya maka, tetapi dia diberitahu bahwa sudah dilunasi.

Terpikir Ferdy sangat baik, buru-buru pergi juga tidak lupa melunasi. Shelly menyimpan dompetnya, dia yang mengajak dirinya keluar, jadi dia perlu mengundangnya makan, jika tidak pasti sangat pelit.

Ketika Shelly keluar dari restoran, pelayan itu berjalan ke belakang papan, tepat di belakang tempat duduk Shelly tadi.

"Dirut Yun sudah selesai diatasi."

James menganggukkan kepala, kemudian menundukkan kepala untuk mengurus masalah sendiri.

Sebenarnya James dari awal sudah duduk di samping Shelly, hanya saja dihalang papan pembatas jadi Shelly tidak tahu. Tadi dia sudah mendengar semua percakapan Shelly dengan Ferdy. Hanya saja James tidak menyangka Shelly bisa melakukan hal seperti ini, bisanya membantu orang melakukan penyamaran. Tahu Ferdy buru-buru pergi, jadi dia melalui celah papan pembatas melihat Shelly makan, juga tidak tahu kenapa dirinya bisa melunasi biaya makannya, mungkin melihat dia kesepian juga sama dengan dirinya, jadi kasihan padanya!

Tidak lama, ada seseorang yang duduk di depan James.

Dia baru menengadahkan kepala sudah melihat Joline, "Sudah datang."

"Kakak kedua, apa kamu sudah menunggu lama?" Joline melihat kopi James sudah dingin.

"Iya, sudah lama." James menganggukkan kepala, "Apa yang ingin kamu makan?"

Joline menerima menu yang diberi James, lalu memilih beberapa makanan.

"Sore, paman akan datang ke perusahaan."

James menganggukkan kepala, "Tadi pagi aku sudah mengetahuinya."

Setelah mereka selesai makan, langsung kembali ke perusahaan, bagaimana pun Thiago akan datang di rapat sore ini, jadi mereka tidak berani melakukan kecerobohan dan Thiago tidak suka orang yang terlambat. Kali ini Joline sebagai wakil CEO pertama kali menyerahkan hasil kerja, jadi sangat gugup.

Joline menggandeng tangan James kembali ke XY. Karena Joline memakai kaca mata, jadi sangat cocok untuk berdiri bersama dengan James. Tentu saja Shelly yang duduk di bawah kedai kopi gedung XY juga bisa melihat semua adegan ini.

Sekejap Shelly menjadi tidak senang, apakah wanita ini adalah wanita James? Apa dia adalah wanita yang menikahnya dengan dia di Amerika? Benar-benar membuat orang iri, meskipun tidak bisa melihat jelas tampaknya, tetapi postur tubuhnya sangat baik, setiap perbandingannya sama seperti standar model. Yang paling dibencikan adalah wanita ini lebih tinggi darinya dan sepasang kakinya sangat cantik.

Shelly mengakui perbandingannya tubuhnya baik, jika bisa tinggi sedikit sudah sempurna. Tetapi Shelly dalam hati membujuk dirinya, mungkin wanita ini tidak begitu cantik, wanita yang postur tubuhnya cantik, tampaknya pasti jelek. Dia dengan tatapan iri menatap tangan yang memegang lengan James.

Orang-orang resepsionis sangat sungkan pada James dan wanita itu, benar-benar ada sikap seorang istri dirut. Shelly menggigit bibirnya, dia dengan marah menatap mereka masuk ke dalam lift.

Sepuluh menit kemudian, Shelly melihat ada sosok yang familiar yaitu Thiago. Dia sudah datang! Tampaknya hari ini ada tindakan besar. Dari langkah kakinya yang tergesa-gesa, bisa mengetahui ada masalah yang penting.

Saat Shelly bersiap terus menjaga di sini, dia melihat ada dua wanita yang berseragam formal masuk ke dalam. Setelah Shelly mendengar percakapan mereka, baru tahu mereka adalah asisten James dan mereka datang untuk membeli kopi, katanya nanti ada rapat.

Setelah Shelly mendengar perkataan ini, pupil matanya juga bergerak, lalu terpikir satu ide dan menunjukkan senyum yang puas.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu