Mr Huo’s Sweetpie - Bab 218 Petunjuknya Kembali Terputus

Rekaman yang diterima di dalam ponsel Thiago Huo itu kebetulan adalah proses kejadian dimana Joh Yun dicelakai.

Namun tingkat kejelasannya masih tidak cukup jelas, karena sudut pengambilan gambarnya sedikit gelap. Namun, ia masih bisa melihat jelas bahwa orang di dalam rekaman tersebut adalah John Yun dan Jason Yun.

Adeline Qiao langsung menutup mulutnya sendiri setelah melihatnya,”Thiago, mengapa mereka bisa.......” Mengapa mereka bisa membunuh, itu adalah ayah kandung dan kakek kandungnya.

Pengorbanan John Yun kali ini benar-benar terlalu besar, Adeline Qiao selalu merasa bahwa tindakan mereka ini sedikit ekstrim, namun tidak disangka mereka akan melakuka tindakan seperti ini.

Thiago Huo langsung mematikan rekamannya, walaupun ini bukanlah gambaran yang memperlihatkan darah, namun gambaran ini sudah cukup mengejutkan. Ini adalah sisi buruk dari manusia, dapat dikatakan bahwa Joe Yun dan Jason Yun kehilangan perikemanusiaan hanya karena harta warisan Keluarga Yun.

Saat merasakan Adeline Qiao bergemetar, Thiago Huo langsung menariknya ke dalam pelukannya, ia memeluk Adeline Qiao dengan erat, jika dibandingkan dengan menuturkan kata-kata untuk menenangkan Adeline Qiao, maka ia lebih memilih untuk saling menenangkan.

Setelah kembali ke Vila River Bay.

Thiago Huo dan Adeline Qiao baru saja melangkah masuk, namun Colton Huo sudah terlebih dahulu menunggu di depan pintu.

“Kalian sudah kembali?”

Thiago Huo menganggukan kepalanya,”Kita sudah kembali.”

“Apakah semuanya berjalan lancar hari ini?” Setelah Colton Huo tahu bahwa John Yun meninggal dunia, hatinya tetap saja merasa sedikit tidak nyaman. Orang yang selalu ia benci itu tiba-tiba pergi begitu saja, benar-benar sedikit tidak terbiasa.

Sebenarnya, jika diubah dari sudut pandang lainnya, John Yun mungkin juga sudah mempertahankan semua ini selama lebih dari dua puluh tahun! Ini juga sudah merupakan saat yang tepat baginya untuk menebus Suwen.

“Dimana nenek?” Tanya Thiago Huo.

“Sedang masak di dapur,”jawab Colto Huo. “Ia khawatir kalian akan lapar setelah pulang, Adeline tentu saja tidak boleh sampai kelaparan.”

Walaupun suasana hati Adeline Qiao sudah sedikit membaik, namun semangatnya masih belum terlalu tinggi,”Kakek, aku akan pergi menemui nenek.”

Colton Huo juga melihat perbedaan dari Adeline Qiao,”Iya, pergilah!”

Setelah Adeline Qiao pergi, Colton Huo membuka mulutnya dan bertanya kepada Thiago Huo,”Ada apa dengan Adeline?”

“Tidak apa-apa, dia hanya kelalahan,”jawab Thiago Huo.

Berbincang sampai saat ini, Colton Huo tentu saja tahu bahwa Thiago Huo tidak mengatakan yang sesungguhnya,”Apakah pria bermarga Yun itu merengut melihat kalian? Huh, benar-benar tidak tahu malu!”

Thiago Huo tidak menjawab, lalu langsung naik ke ruang belajar di lantai atas, ia bergegas membuka ponselnya dan mengecek siapa yang mengirimkan rekaman tersebut? Apa maksudnya mengirimkan rekaman ini kepada dirinya?

Terlebih lagi, ini terasa sedikit aneh, mengapa orang ini tahu bahwa dirinya memerlukan bukti? Apa alasannya melakukan ini?

Setelah beberapa saat, lokasi nomor tersebut muncul di layar ponselnya, tepatnya adalah nomor dari Kota A. Thiago Huo pun menyuruh orang untuk pergi mengecek, siapakah sebenarnya pemilik nomor ini?

Pada saat sedang menungug hasil, Thiago Huo juga mengirimkan rekaman tersebut ke laptopnya, lalu melihat ulang rekamannya sekali lagi. Ia ingin melihat apakah ia bisa menemukan sedikit petunjuk atau tidak. Terlihat jelas bahwa tangan orang yang merekam ini bergemetar pada akhirnya, gambaran dan dialog pada bagian akhir tidak terlalu jelas, terlihat jelas bahwa orang yang mengambil rekaman ini terkejut melihat kejadian seperti ini.

Thiago Huo mengerutkan alisnya, ia masih terus menebak orang yang mengambil rekaman ini.

Pada saat inilah Adeline Qiao muncul di pintu ruang belajar.

“Thiago, ayo turun dan makan! Nenek sudah mempersiapkan banyak sekali makanan,”ucap Adeline Qiao.

Thiago Huo menatap Adeline Qiao dengan tatapan yang lembut,”Baik, aku akan segera pergi.”

Adeline Qiao berpalng kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sedikit lebih santai, ia bahkan bertemu dengan Thiago Huo saat melangkah keluar.

Saat melihat Adeline Qiao kembali mengenakan pakaian yang umumnya ia kenakan, suasana hati Thiago Huo pun terasa tidak terlalu berat lagi,”Gaya ini lebih cocok denganmu.”

“Kamu juga ganti pakaianmu saja dahulu, kita sudah pulang,”jawab Adeline Qiao.

Saat mendengar ucapannya, Thiago Huo menganggukan kepalanya,”Tunggu aku sebentar, aku hanya perlu waktu sebentar.”

Saat melihat mereka berdua turun sambil bergandengan, Mary pun tersenyum dan berkata,”Kalian sudah kelelahan selama seharian, ayo cepat duduk dan makan!”

Mary pergi menuntun Adeline Qiao,”Adeline, pelan-pelan saja.”

“Nenek, aku bisa sendiri.” Adeline Qiao masih merasa tidak terbiasa dilayani oleh orang lain, ia akan melakukan hal-hal yang bisa ia lakukan sendiri.

Mary memperhatikan perut Adeline Qiao dengan teliti, benar-benar terlihat sedikit lebih menggembung dibandingkan sebelumnya, jika diperhitungkan kembali, maka seharusnya sudah berumur tiga bulan. Waktu berlalu dengan cukup cepat, perutnya juga pasti akan terus semakin membesar.

“Adeline, jika selera makanmu membaik, maka kamu harus makan sedikit lebih banyak,”Mary tetap saja tidak lupa memperingatkannya.

Adeline Qiao menganggukan kepalanya,”Nenek, jika aku terus makan, aku mungkin saja akan menjadi induk babi.”

“Bagaimana mungkin bisa menjadi induk babi, kamu ini sudah terlalu kurus,”jawab Mary yang kemudian menjepitkan sepotong sayur kepada Adeline Qiao, ia menggunakan tindakannya untuk membuktikan kepadanya bahwa ia harus makan lebih banyak.

Thiago Huo segera menghabiskan makan siang yang terlambat ia lahap, lalu berkata kepada Adeline Qiao,”Pelan-pelan saja, aku akan pergi mengurusi sedikit masalah dahulu.”

Setelah kembali ke ruang belajar, John dan Howard Qin pun menunggu Thiago Huo secara online.

Thiago Huo menekan obrolan video tersebut,”Ada apa?”

“Boss, proposal pembelian Yun’s Corp. sudah selesai, aku baru saja mengirimkannya kepadamu.”

“Ok, aku akan mengeceknya sebentar lagi,”jawab Thiago Huo.

Setelah melihat John selesai berbicara, Howard Qin pun langsung berkata,”Thiago, ruang kantor HD-QH yang baru sudah selesai direnovasi.”

Saat mendengar kabar ini, Thiago Huo menganggukan kepalanya,”Good, bersiap-siaplah untuk pindah.”

“Baik.”

Thiago Huo menatap John,”Apakah kamu sudah mengecek nomor ponsel tadi?”

“Boss, aku sudah menyuruh asistenku untuk pergi mengeceknya, aku yakin aku akan segera mendapatkan kabarnya,”jawab John.

Thiago Huo hanya bisa menunggu ketika mendengar kabar seperti ini! Ia awalnya mengira akan mudah dicek, tidak disangka ternyata memakan waktu selama ini.

Tidak lama kemudian, John mendapatkan kabar,”Boss, sudah berhasil dicek. Nomor tersebut adalah nomor seorang mahasiswa. Ponselnya hilang ketika ia pergi bermain beberapa hari yang lalu, ia baru saja mengganti ke nomor yang baru dalam beberapa hari ini, aku kira ada orang yang mengambil ponselnya, lalu mempergunakannya.”

Thiago Huo mendengarnya, petunjuknya kembali terputus lagi. Siapakah yang sebenarnya mengambil ponsel ini? Terlebih lagi, kebetulan sekali didapat oleh orang yang satu ini.

“John, terus lanjutkan pengecekannya. Kita harus menemukan orang ini sesegera mungkin.”

“Ok, Boss!”

Keesokan pagi harinya.

Sebuah berita membuat seluruh Kota A kehilangan keinginan untuk tidur, setiap orang mengikuti perkembangan berita itu dengan saksama. Isi berita tersebut adalah, HD ternyata dapat membeli Yun’s Corp. tanpa menghabiskan sepeser uangpun. Hal ini tentu saja membuat orang-orang merasa sulit mempercayainya. HD yang sangat ambisius itu berkembang selangkah demi selangkah dari HD-QH yang tidak terlalu besar. HD akhirnya berhasil menjadikan Senco Corp. sebagai HD-QW yang juga tidak kalah tenar. Momentum berita mengenai pembelian Yun’s Corp. ini tentu saja sulit sekali dihalangi.

Pada saat ini, Jason Yun yang sedang berada di dalam ruang kerjanya itu juga sedang melihat berita hari ini. Semuanya membahas mengenai hubungan antara HD dan Yun’s Corp., bahkan orang-orang yang ikut meramaikan suasana saja juga sedang berpikir untuk memberikan sebuah nama baru untuk Yun’s Corp.

“Apa yang perlu dibahas?” Ucap Jason Yun sambil mengerutkan alisnya. “Yun’s Corp tidak setingkat dengan HD, Yun’s Corp. juga tidak dapat diambil oleh Thiago Huo hanya melalui perkataannya saja.

Pada saat ini, Lindsay Mo yang sudah melihat beritanya juga menelepon Jason Yun.

“Mengapa kamu meneleponku lagi?” Ucap Jason Yun dengan perasaan tidak sabar.

Namun nada bicara Lindsay Mo di dalam percakapan terdengar cukup baik,”Dengar-dengar, Yun’s Corp. sudah dibeli oleh HD.”

Jason Yun mengerutkan alisnya,”Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?”

“Jika kamu memang memilih untuk tidak bertemu denganku, maka aku juga tidak perlu berbicara terlalu lama denganmu!” Lindsay Mo mengejamkan ucapannya. “Aku menerima sebuah rekaman aneh hari ini, aku merasa terkejut melihatnya.”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu