Mr Huo’s Sweetpie - Bab 373 Tidak Disangka Kamu Begitu Berinisiatif

Mereka berdua berangkat setelah selesai bersiap-siap, kali ini mereka berdua adalah pemeran inti, maka mereka tentu tidak boleh terlambat.

Jarak dari tempat mereka tinggal hingga ke tempat perjanjian tidak terlalu jauh, Howard Qin dan Jennie Jian memilih untuk berjalan ke sana, kedua orang berjalan secara perlahan di jalanan yang ramai sambil bergandengan tangan. Howard Qin selalu mengikuti langkah Jennie Jian, kecepatannya juga lambat.

Jennie Jian juga merasa Howard Qin selalu menerima dirinya, dia selalu mempertahankan senyuman di sudut bibirnya. Dengan adanya seorang pria yang menemani di sisinya seperti ini benar-benar sangat bagus. Mengingat 6 bulan terakhir ini, dia telah menjaga dirinya seperti ini dengan segala cara, dan di dalam hatinya dia memiliki begitu banyak pertanyaan yang ingin dibicarakan terhadapnya, hal ini lebih dari sekedar ucapan terima kasih.

Ketika Jennie Jian teringat tentang dirinya yang tersadar pada hari itu, dia melihat ekspresi lega Howard Qin dalam sesaat. Pada saat itu, Jennie Jian merasa dirinya tidak kesepian, adanya dia di sisinya merupakan sebuah hal yang bahagia. Ketika melihat Howard Qin mengenggam tangannya dengan erat, dia merasa hangat. Dia merasa bahwa dirinya bisa percaya sepenuhnya kepada pria yang ada di hadapannya. Dengan seperti ini, dia membawa dirinya pergi ke begitu banyak tempat, dan menciptakan begitu banyak kenangan untuk dirinya. Dan di dalam kenangan tersebut, selalu ada dia !

Kemudian ketika datang ke Australia, Howard Qin membeli sepasang cincin yang terlihat sangat biasa di sebuah toko kecil, dan mengatakan bahwa itu adalah hadiah yang akan diberikan untuk dirinya. Walaupun cincin tersebut tidak memiliki berlian, tapi pola diatasnya juga terlihat sangat cantik, dirinya sendiri juga sangat menyukainya. Dia ingat pada saat itu dirinya pernah bertanya kepada Howard Qin dengan bodoh, apakah ini termasuk dalam lamaran pernikahan? Atau secara tiba-tiba, Howard Qin tidak bisa bereaksi.

Ketika dirinya merasa kecewa, dia pun memberitahu kepada dirinya, “Benar! Ini adalah kedua kalonua aku melamarmu. Apakah kamu ingin menyetujuiku ?”

“Ya!” Jennie Jian menganggukkan kepala sekuat tenaga. Dia benar-benar menyetujui Howard Qin, juga berpikir bahwa dalam hidupnya bisa menikah dengannya merupakan hal yang membahagiakan. Tapi Howard Qin tersenyum kepada dirinya sambil berkata, jika ada lamaran pernikahan ketiga, maka dia berharap ketika tiba pada saat itu dirinya akan menyetujuinya dengan hatinya yang paling tulus.

Howard Qin mengenakan cincin untuk Jennie Jian, mereka juga melaksanakan upacara pernikahan di sebuah gereja kecil. Howard Qin berkata ketika dirinya sudah sembuh sepenuhnya, dia akan memberikan sebuah pernikahan yang benar-benar hangat kepadanya. Dengan seperti ini, Howard Qin juga berkata kepada orang di luar bahwa dirinya sudah menikah, tapi mengenai kebenarannya hanya mereka berdua yang tahu, sebenarnya mereka sekarang hanya menyandang nama. Howard Qin melakukan hal seperti ini juga demi melindungi dirinya sendiri, agar lebih mudah untuk menjaga dirinya.

Ketika melihat di hadapannya ada sebuah kafe pinggir jalan, Howard Qin menarik Jennie Feng untuk menuju ke sana.

“Jennie, aku akan menberikan kamu segelas coklat panas!” Howard Qin berkata.

“Ya!” Jennie Feng menganggukkan kepala. Setiap saat, dia akan menjaga dirinya dengan cara yang lembut dan perhatian, Jennie merasa sangat nyaman ketika bersama dengannya. Dan dia menyukai perasaan seperti ini.

Howard Qin membelikan segelas coklat panas yang besar kepada Jennie Jian. “Cuacanya dingin, kamu boleh menghangatkan perut terlebih dahulu.”

“Howard Qin, apakah kamu benar-benar ingin pergi untuk makan seafood dalam cuaca seperti ini ?” Jennie Jian bertanya.

“Tidak. Makanan seafood tersebut tidak bagus terhadap kesehatanmu karena terlalu dingin.” Howard Qin menjawab. “Cuaca begitu dingin, tentu harus memakan makanan yang sedikit panas.”

Jennie Jian tersenyum, “Pada saat seperti ini memakan hotpot adalah hal yang terbaik.”

“Benar.” Howard Qin setuju. “Jika kamu suka, ayo kita pergi membeli sayuran, dan setelah beberapa hari kita akan memakannya di rumah.”

Jennie Jian menganggukkan kepala, “Baik !”

Howard Qin lanjut berjalan maju sambil menarik tangan Jennie Jian, Jennie Jian sambil berjalan sambil meminum coklat panas, dan tangannya juga sudah mulai hangat. Tapi dia benar-benar tidak bisa menghabiskan secangkir minuman sebesar itu.

“Howard Qin, aku sudah tidak bisa meminumnya.” Jennie Jian menghentikan langkah.

Howard Qin menunjukkan kepala untuk melihat Jennie Jian, dan akhirnya menemukan bahwa mulutnya sedikit ternoda, “Kamu minum hingga seluruh sudut mulutmu belepotan.”

Ketika mendengar nada suara Howard Qin yang manja, Jennie Jian sengaja mengangkat kepalanya, “Kalau begitu kamu bantu aku untuk membersihkannya.”

Howard Qin tercengang sejenak, Jennie Jian yang sekarang benar-benar nakal. Tapi dia menyukainya, dia yang seperti ini lebih lincah dan menarik dibandingkan sebelumnya, ketika Howard Qin sedang mencari tisu, Jennie Jian sangat berani, dia berjinjit dan langsung mencium Howard Qin.

Dengan sentuhan kehangatan di bibirnya dan diikuti dengan aroma coklat yang harum, Howard Qin membuka mata untuk menatap Jennie Jian, dan ketika melihat senyuman dan kesengajaan di matanya, hatinya terasa bergerak, dan juga terlihat rasa manja di dalam matanya. Dia mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Jennie Jian, lalu mengambil inisiatif untuk memberi ciuman yang lebih dalam.

Jennie Jian juga memejamkan matanya sambil mengambil inisiatif untuk merespon Howard Qin, dia suka dengan Howard Qin yang mencium dirinya di jalanan seperti ini. Dia juga ingin memberitahu orang lain bahwa, pria ini adalah miliknya, dan pacarnya ini sangat luar biasa.

Di jalanan USA, adegan seperti ini dapat dilakukan berkali-kali setiap hari, maka orang yang lewat pun juga melihatnya dengan tidak heran. Pejalanan kaki yang melihat pemandangan seperti ini, hanya merasa keduanya sangat romantis. Ketika melihat mereka mengenakan cincin di tangannya, seharusnya mereka merupakan pasangan muda.

Kebetulan pemandangan ini juga terjatuh pada pandangan Thiago Huo, awalnya Thiago Huo yang mengendarai mobil masih belum mengenali bahwa itu adalah Howard Qin dan Jennie Jian, tapi ketika mereka merubah sudut mereka, dia melihat penampilan mereka dengan jelas.

Dalam kesannya, Jennie Jian merupakan seorang wanita yang cukup tradisional dan waspada, dia seharusnya tidak akan melakukan hal seperti ini di hadapan orang-orang. Dia yang dulu, ketika mendengar hal seperti ini, maka dia akan merasa tersipu atau malu. Tapi yang dilihat di hadapannya memang merupakan Jennie Jian, sekarang secara tak terduga dia mengambil inisiatif untuk mengungkapkan perasaannya sendiri. Dari sikapnya dapat terlihat perasaan yang dia berikan terhadap Howard Qin. Bagaimana Jennie Jian yang seperti ini bisa bertemu dengan James Yun?

Mobil tersebut langsung melaju melewatinya, dan Thiago Huo juga tidak lanjut menyaksikannya. Lagi pula sebentar lagi juga bisa bertemu, dan juga tidak terburu-buru sekarang.

Howars Qin dan Jennie Jian terus berciuman di jalan seperti ini untuk waktu yang lama, hingga Jennie Jian merasa sulit untuk bernafas, Howard Qin baru melepaskannya. Kemudian dia mengeluarkan tisu dari dalam sakunya dan membantu Jennie Jian untuk menghapus noda coklat di sudut bibirnya.

Jennie Jian berdiri diam dengan wajah yang memerah dan membiarkan Howard Qin membantu dirinya, tidak lama kemudian, Howard Qin tersenyum sambil berkata. “Jennie, tidak disangka kamu begitu berinisiatif.”

“Apakah kamu tidak suka?” Jennie Jian bertanya dengan suara yang kecil. Sebenarnya Jennie Jian juga tidak merasa percaya diri di dalam hatinya.

“Suka !” Howard Qin menjawab. Bagaimana mungkun aku tidak menyukainya! Ini merupakan pemandangan yang selalu dia impikan, tapi tidak disangka hal ini akan terwujud, dan di dalam hatinya dia juga selalu mengingat kejadian yang indah ini.

Ketika Jennie Jian mendengar perkataan Howard Qin, wajahnya hendak menunjukkan sebuah senyuman yang ceria. Lalu Howard Qin mengenggam tangan Jennie Jian dengan erat, alangkah baiknya jika mereka bisa terus seperti ini!

“Howard Qin, apakah kamu ingin minum?” Jennie Jian menyerahkan coklat panas di hadapannya sambil bertanya.

Howard Qin mengulurkan tangan untuk menerimanya, kemudian memegangnya di tangan. “Aku pegang terlebih dahulu. Ketika tiba di toko nanti, aku akan meminta orang untuk memanaskannya, maka aku bisa lanjut untuk meminumnya.”

“Ya! Terserah padamu.” Jennie Jian menganggukkan kepala.

Howard Qin lanjut berjalan sambil menarik tangan Jennie Jian, dan mereka kebetulan bertemu dengan Thiago Huo di depan pintu restoran. Thiago Huo melihat kedua orang yang saling bergandengan tangan di hadapannya, dan merasakan aura kebahagiaan saat bertemu.

Howard Qin dan Jennie Jian menghentikan langkah, lalu Jennie Jian melihat pria tampan dan tinggi yang berada di hadapannya, juga melihat kedua matanya yang berwarna biru abu-abu, tapi dia tidak menunjukkan reaksi apapun.

“Thiago, kamu tiba begitu cepat.” Howard Qin menyapa terlebih dahulu.

Ketika mendengar perkataan Howard Qin, Jennie Jian juga segera tersadar bahwa, orang yang berdiri di hadapannya adalah Thiago Huo. Lalu dia memanggilnya dengan gagap, “CEO Huo !”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu