Mr Huo’s Sweetpie - Bab 275 Tetap Berbaik Hati

Di depan pintu.

Joline Yun menghadang di depan pintu. Melototi dua orang wanita menyebalkan yang ada di depan matanya.

"Tidak kusangka kalian masih punya muka untuk datang! Apalagi sampai datang sepagi ini!" Joline Yun berkata dengan dingin.

Lalu Joline Yun melihat penampilan mereka berdua sekilas, memang memiliki perbedaan yang drastis dari sebelumnya. Mereka telah melepaskan pakaian bermerek, dan hanya mengenakan baju yang sederhana, orang ini benar-benar memerlukan bantuan baju untuk menghiasnya, setiap orang pantas terhadap suatu macam pakaian. Ini sangat wajar!

"Kalian berdua berpenampilan seperti ini apakah ingin pulang ke kampung halaman?" Joline Yun menyindir mereka.

Joline Yun mengepalkan tangannya dengan erat saat mengingat segala hal yang dilakukan oleh Abigail Qiao terhadapnya dulu, bahkan bekas luka yang ada di lengannya pun mulai terasa sakit.

Joline Yun merasa energi super yang ada dalam tubuhnya nyaris meledak keluar, dia mengulurkan tangan dan langsung memberikan tamparan yang nyaring pada Abigail Qiao.

Meskipun Abigail Qiao merasa kesal, tapi dia tetap tidak membalasnya, hanya menggunakan tatapan mata untuk melototi Joline Yun dengan tajam.

Joline Yun menghela napas kesal. "Abigail, ini hanyalah sebuah tamparan saja. Memangnya kamu pantas semarah itu? Ini sama sekali tidak sebanding dengan apa yang telah kamu perbuat padaku. Kamu harusnya mengerti!"

Chyntia Liu langsung menghadang di depan Abigail Qiao, dia baru saja keluar dari tempat itu semalam, tenaganya belum begitu pulih, kalau bukan karena mengetahui Thiago Huo dan Adeline Qiao hendak pergi ke Amerika, mereka tidak akan datang mengganggu sepagi ini.

"Nona Yun, maaf! Sungguh maaf terhadap segala hal yang Abigail lakukan terhadapmu dulu!" Chyntia Liu berkata. "Mohon agar kamu jangan memperhitungkannya, dan memaafkannya sekali."

Joline Yun mengepalkan tangannya dengan kuat. "Aku pada dasarnya memang berhati sempit, tidak akan memaafkan orang lain terutama orang yang ingin membinasakanku."

"Nona Yun, Abigail pun telah mendapatkan hukumannya." Chyntia Liu lanjut berkata. "Apalagi kejadian sebelumnya merupakan perbuatan Lindsay! Abigail hanya sekedar dimanfaatkan olehnya!"

Joline Yun tertawa dingin. "Oh, sekarang masih ingin terus melemparkan tanggung jawab? Tapi sekarang buktinya sudah tidak ada, Lindsay sudah mati. Oleh karena itu, jangan melakukan perbuatan jahat, karena cepat atau lambat pasti akan mendapatkan balasan!"

Wajah Chyntia Liu dan Abigail Qiao memucat seusai mendengar ucapan Joline Yun, mereka juga tidak menyangka Lindsay Mo akan bernasib seperti ini.

Joline Yun melihat ekspresi mereka berdua, "Orang yang terlalu rakus tidak akan bernasib baik, dan kalian merupakan contoh pembelajaran yang sangat bagus."

Chyntia Liu dan Abigail Qiao diam seribu bahasa, sebenarnya perkataan Joline Yun memang benar. Mereka memang telah mendapatkan karma, makanya mereka merasa mereka sekarang menjadi seperti ini karena kesalahan mereka sendiri.

"Tempat ini tidak menerima kehadiran kalian! Cepat enyah, jangan mempermalukan diri di sini!" Joline Yun berkata dengan keras.

Chyntia Liu telah menghilangkan gengsinya dengan susah payah untuk datang menemui Adeline Qiao, mana mungkin bakalan pergi sebelum sempat menemuinya.

"Aku hari ini datang untuk menemui Adeline."

Joline Yun tertawa. "Apa identitasmu, beraninya mengatakan ucapan seperti ini."

"Ada hal yang ingin kusampaikan pada Adeline secara langsung." Chyntia Liu menanggapinya.

Tepat pada saat ini, pintu di belakang Joline Yun telah terbuka.

Thiago Huo dan Adeline Qiao berjalan keluar.

Adeline Qiao melihat Chyntia Liu dan Abigail Qiao sekilas, lalu berkata dengan nada bicara yang datar: "Katakan saja langsung apa yang ingin kamu sampaikan!"

Chyntia Liu dan Abigail Qiao terkejut melihat penampilan Adeline Qiao, Adeline Qiao ternyata sedang hamil!

Adeline Qiao pun telah menyadari tatapan mata mereka tertuju pada perutnya, spontan mengelus perutnya. Melihat gambaran ini, Thiago Huo menghadang di depan Adeline Qiao, terkandung ekspresi tidak senang terhadap mereka dibalik matanya.

Chyntia Liu segera mengatakan maaf setelah menyadari sikapnya yang kurang baik ini. Lalu mengontrol suasana hatinya sejenak, "Tujuan utama aku dan Abigail datang hari ini adalah ingin menyampaikan ucapan terima kasih! Terima kasih kalian telah membantu membebaskan Abigail, juga terima kasih pada kalian yang telah membantuku melunasi hutang."

"Dengar-dengar kalian akan segera pergi ke Amerika, makanya kami langsung datang sepagi ini." Chyntia Liu lanjut berkata. "Sungguh sangat berterima kasih terhadap kalian!"

Setelah Chyntia Liu selesai mengatakannya, dia langsung menarik Abigail Qiao untuk ke depan. "Kamu juga cepat katakan beberapa patah kata."

Abigail Qiao melihat Thiago Huo dengan sedikit ketakutan, lalu berkata dengan kepala yang tertunduk: "Kakak, maaf! Selama ini aku selalu berselisih denganmu. Aku telah menyadari kesalahanku! Semoga kamu bisa memaafkanku!"

Chyntia Liu juga ikut berkata setelah Abigail Qiao selesai berbicara: "Adeline, maaf! Dulu aku telah sering melukaimu, bahkan sampai mencelakai mamamu. Maaf!"

Mata Adeline Qiao sedikit basah saat mendengar ucapan ini. Dia tidak pernah menyangka dirinya bakalan mendengar ucapan permintaan maaf dari Chyntia Liu dan Abigail Qiao saat dirinya masih hidup. Hatinya memiliki sebuah perasaan yang tak bisa dideskripsikan dengan jelas. Tapi dirinya malah tidak mampu memaafkan segala perbuatan yang pernah dilakukan oleh mereka terhadapnya, terutama atas hal yang dilakukan Chyntia Liu terhadap mama kandungnya.

Adeline Qiao maju dari belakang tubuh Thiago Huo. "Aku rasa kita tidak akan pernah bertemu lagi. Jagalah diri kalian sendiri baik-baik!"

"Adeline, maaf!"

"Permintaan maafmu sama sekali tak berharga bagiku." Adeline Qiao menanggapinya. "Aku pernah berjanji pada Papa akan melepaskan kalian sekali, kalian pasti tidak tahu seberapa besar pengorbanan yang telah Papa lakukan demi kalian. Tapi lihatlah apa yang lagi-lagi kalian lakukan, aku sebenarnya tidak ingin menghiraukan kemalangan kalian! Kali ini aku memilih membantu kalian adalah untuk menabung pahala bagi anakku."

Chyntia Liu dan Abigail Qiao menundukkan kepala, dalam sekejap langsung tak bersuara.

Adeline Qiao melihat mereka memang terlihat merasa menyesal, lalu dia ujung-ujungnya memberitahukan tempat di mana Felix Qiao tinggal kepada mereka berdua. Karena dia tahu mereka sekarang tidak memiliki tempat tinggal, makanya Adeline Qiao ingin membuat mereka pergi mencari Felix Qiao. Kalau mereka benar-benar bisa melepaskan masa lalu dan kembali hidup bersama dengan Felix Qiao, ini merupakan sebuah hal yang bagus.

Felix Qiao sudah tua, memang memerlukan orang lain menemaninya di sisi untuk merawatnya. Dan Felix Qiao pun sangat mengkhawatirkan Chyntia Liu dan Abigail Qiao, ini termasuk telah membantu mereka. Berharap semoga mereka bisa melewati kehidupan dengan setulus hati.

Thiago Huo mengulurkan tangan merangkul bahu Adeline Qiao saat melihat kepergian Chyntia Liu dan Abigail Qiao. "Kamu ujung-ujungnya tetap saja berbaik hati."

"Berbaik hati terkadang akan bersifat buruk, kelemahanmu akan sangat mudah digenggam orang lain." Adeline Qiao menanggapi.

Thiago Huo mengerti alasan kenapa Adeline Qiao berbuat seperti ini, tapi sang pria tidak ingin membuat Adeline Qiao menghadapi semua hal sepele ini. Thiago Huo merangkul Adeline Qiao dengan erat. "Adeline, lain kali serahkanlah segala masalah padaku."

"Hmm!" Adeline Qiao menganggukkan kepala. "Semoga mereka bertiga bisa melewati kehidupan yang baik nantinya."

"Semoga mereka bisa mengerti terhadap niatmu." Thiago Huo menambah tanggapan.

Setelah selesai makan siang.

Thiago Huo dan Adeline Qiao bersiap-siap hendak pergi ke bandara. Sebelum pergi, Colton Huo dan Mary menyampaikan banyak pesan, hal yang paling sering diperingati adalah Thiago Huo harus menjaga Adeline Qiao dengan baik, tidak boleh membiarkan mengalami sedikit masalah apapun.

Thiago Huo menanggapi pesan mereka satu per satu, menjamin dirinya pasti akan membawa Adeline Qiao pulang dengan utuh dan selamat.

Kali ini Thiago Huo tidak membawa serta Steve Xiang dan Nelson Xiang, melainkan membiarkan mereka menetap di sini menjaga Colton Huo dan Mary.

"Joline, jagalah Kakek dan Nenek dengan baik." Thiago Huo kembali berpesan.

Joline Yun menganggukkan kepala. "Paman tenang saja! Aku akan menjaga Kakek dan Nenek dengan baik."

Setelah saling merasa tidak rela, akhirnya telah tiba saatnya untuk berpisah, Thiago Huo membawa Adeline Qiao pergi ke bandara, lalu akan berjumpa dengan Howard Qin dan Jhony di sana.

Kepulangan ke Amerika kali ini mungkin akan menetap selama 1 bulan, tapi mereka saat ini tidak menduga masalah apa saja yang akan dihadapi saat berada di Amerika nanti.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu