Mr Huo’s Sweetpie - Bab 232 Memberikan Kesempatan Mendapatkan Uang Padamu

Setelah Lindsay Mo mendengar ucapan Steve Xiang, dia juga ikut menyuruh Jason Yun mengeluarkan ponselnya.

Jason Yun berkata dengan suara kecil terhadap Lindsay Mo: "Aku tadi pagi baru saja memeriksanya, dan sama sekali tidak terdapat email dari Thiago, mereka berbohong."

Steve Xiang tetap tenang, "Tuan Muda Yun, sebaiknya coba melihatnya dengan matamu sendiri."

Jason Yun menghela napas kesal. "Bagaimana kalau tidak ada?"

"Kenapa kamu merasa bakalan tidak ada" Steve Xiang menanggapinya.

Jason Yun mengeluarkan ponsel, lalu masuk dalam akun emailnya sendiri. Dia melihatnya dengan teliti, tapi dia tidak menemukan email dari Thiago Huo dari kotak masuk emailnya sama sekali, baru saja hendak berkata, mata Jason Yun bersinar, dia tiba-tiba menyadari email Thiago Huo di bagian sampah email, dan waktu pengirimannya tepat merupakan dua hari lalu.

Jason Yun segera membuka emailnya, membaca isi email dengan cepat. Thiago Huo dengan begitu jelasnya mengabarkan tim renovasi akan datang pada hari ini. Tapi dua hari ini mereka sepertinya telah merasa senang berlebihan, karena mereka telah berhasil menggulingkan Agung Xia, juga telah membebaskan Lindsay Mo, makanya telah sepenuhnya melupakan masalah tentang rumah.

Steve Xiang melihat Jason Yun dan berkata: "Tuan Muda Yun, aku akan kembali memberikan waktu selama 1 jam pada kalian untuk beres-beres. Lihatlah orang-orangku sudah datang selama 2 jam lebih, kalau upah mereka dihitung per jam, pengeluarannya sudah tidak sedikit. Kalau terus menunda waktunya, biaya bayaran upah para pekerja ini mungkin harus ditanggung oleh Tuan Muda Yun."

Jason Yun melototi Steve Xiang dengan penuh amarah, lalu menarik Lindsay Mo masuk ke dalam untuk membereskan barang. Joe Yun dan Quin Fu pun telah mendapatkan kabar dan bergegas pulang, juga merasa terkejut saat melihat situasi di luar pintu.

Saat masuk ke dalam rumah, barang mereka telah hampir selesai dibereskan.

"Ma, barang berhargamu itu kamu bereskan sendiri sebentar." Jason Yun berpesan.

"Aku tidak memiliki barang berharga. Cukup dengan membereskan baju-baju."

Jason Yun mengerutkan keningnya setelah mendengar ucapan Quin Fu. "Apa maksud perkataanmu ini?" Dia ingat harta benda pribadi Quin Fu seharusnya tidaklah sedikit, kenapa malah mengatakan tidak ada?

Joe Yun juga sama-sama merasa heran. "Ke mana perginya semua perhiasan itu? Kalau menjual semuanya, setidaknya cukup bagi kita untuk membeli vila kecil."

Quin Fu melihat Joe Yun dengan mata yang penuh emosi. "Tidak merasa malu saat menanyakanku? Ingatlah apa yang telah kamu lakukan terhadap Chyntia, Abigail dan Felix dulunya, kamu sendiri mengetahuinya dengan sangat jelas."

Setelah Joe Yun mendengarnya, dia langsung mengerti terhadap apa maksud dari Quin Fu. "Chyntia menggunakan hal itu untuk mengancammu?"

"Benar!" Quin Fu yang selama ini tidak pernah mengalirkan air mata akhirnya sekarang sudah tak mampu mengendalikannya. Karma apa semua ini, searang malah ditimpa dengan masalah yang bertubi-tubi. Uang telah habis, rumah juga telah tidak ada.

Semua orang mengatakan bersusah payah di usia muda, menikmati kehidupan di usia tua. Tapi nasibnya malah berlawanan.

Joe Yun baru pertama kalinya melihat Quin Fu yang terlihat lemah seperti ini, dia mendekat dan merangkul Quin Fu. "Istriku, tenang saja. Kita pasti akan merebut semua ini kembali. Sekarang terpaksa memohon padamu untuk bersabar sebentar."

Lindsay Mo melihat Quin Fu sekilas, hatinya pun merasa tidak tenang. Seakan-akan sudah mampu melihat masa depannya sendiri, apakah kejayaan Keluarga Yun benar-benar sudah berakhir?! Tidak boleh, dia harus memikirkan cara.

"Kita pergi dari sini dulu." Jason Yun menarik koper dan duluan keluar.

Saat mereka telah berjalan ke depan pintu, dia membalikkan kepala melihat rumah Keluarga Yun yang ditempatinya, hatinya benar-benar merasa tidak rela. Jason Yun dalam hati bersumpah, dia pasti akan kembali merampas rumahnya dan Yun's Corp.

Setelah mereka keluar dari rumah Keluarga Yun, mereka pergi tinggal di hotel.

Keesokan harinya.

Joe Yun dan Jason Yun sama-sama pergi bekerja, lalu berencana mencari rumah untuk ditinggali sementara di sekitar daerah ini, karena tinggal di hotel untuk jangka waktu panjang bukanlah solusi yang baik.

Quin Fu dan Lindsay Mo menetap di hotel, melihat Lindsay Mo belum bangun, Quin Fu langsung pergi jalan-jalan seorang diri. Menetap di dalam hotel terasa tidak bisa menikmati udara segar.

Setelah melihat Quin Fu telah keluar, Lindsay Mo langsung bangun dan duduk di ranjang. mengeluarkan ponsel dan mencari sebuah nomor telepon.

"Orangnya sudah ditemukan belum?" Lindsay Mo langsung menanyakannya.

"Bagus, kirimkan alamatnya padaku."

Dia melihat alamat yang baru dikirimkan, lalu Lindsay Mo melekukkan bibirnya. Dia pergi mengganti baju, berdandan lalu mengambil tas dan keluar.

Berdasarkan alamat di ponselnya, Lindsay Mo berhasil menemukan tempat tinggal Chyntia dan Abigail. Melihat loft apartment yang ditinggali mereka ini, Lindsay Mo merasa sangat tidak senang. Mereka semua telah diusir dari rumah, sedangkan mereka berdua malah tinggal di tempat seperti ini, sungguh tidak adil.

Lindsay Mo langsung menekan bel, tidak lama kemudian langsung ada orang yang membuka pintu.

"Kamu adalah......" Orang yang membuka pintu adalah Chyntia Liu.

"Nyonya Qiao, kamu masih seperti dulu." Lindsay Mo mengatakannya sambil tersenyum.

Chyntia Liu merasa wajah Lindsay Mo sedikit familiar, tapi malah tidak bisa mengingat siapa namanya. "Kamu adalah......"

"Aku adalah istrinya Jason." Lindsay Mo melakukan perkenalan diri. "Aku hari ini datang mencari Abigail karena ada urusan dengannya, dia ada di rumah tidak?"

Setelah mendengar perkenalan diri Lindsay Mo, baru dia mulai bereaksi. Beberapa hari yang lalu dia telah melihat berita tentang pernikahan Jason Yun. "Ada urusan apa mencari Abigail?"

"Aku ingin menanyakannya apakah dia sekarang memerlukan pekerjaan atau tidak? Aku ingin merekomendasikan sebuah pekerjaan untuknya. "Lindsay Mo mencari alasan. Kalau langsung bertindak terhadap Chyntia Liu, mungkin saja dia tidak akan berhasil mendapatkan semua uang itu, tapi kalau menyerang Abigail Qiao, ini akan menjadi dua hal yang berbeda. Setidaknya otak Abigail Qiao tidaklah begitu cerdik.

Chyntia Liu menganggukkan kepala. "Dia masih tidur. Kamu ingin menunggunya di dalam?"

"Tidak, aku akan menunggunya di kafe seberang!" Lindsay Mo mengulurkan jari tangannya menunjuk ke arah kafe yang tak jauh dari sana.

Setengah jam kemudian.

Kopi yang dipesan Lindsay Mo telah menjadi dingin, tapi Abigail Qiao masih belum datang juga. Ternyata memang berlagak bagaikan seorang nona besar, orang-orang seperti ini sangat sulit untuk sukses.

Waktu kembali berlalu beberapa saat lagi, dan akhirnya Abigail Qiao datang juga, dengan membawakan wajah yang terlihat mengantuk.

Abigail Qiao spontan langsung tertawa saat melihat Lindsay Mo. "Ternyata kamu." Abigail Qiao sampai sekarang masih mengingat penampilannya saat diusir keluar dari Yun's Corp. hari itu, semua ini gara-gara wanita ini.

Abigail Qiao duduk dengan arogan, lalu berkata: "Ada apa mencariku? Orang sepertimu ini seharusnya tidak akan sudi duduk bersama denganku. Katakan saja langsung apa yang ingin kamu sampaikan, aku masih ingin kembali untuk tidur."

Lindsay Mo sudah menyelidiki kehidupan Abigail Qiao sebelum datang ke sini, setiap hari bertengger di bar dan club malam, hari-hari merangkul pria yang berbeda-beda. Sungguh pintar dalam menikmati kehidupan!

"Aku ingin memberikan sebuah kesempatan untuk mendapatkan uang padamu." Lindsay Mo bersuara.

Abigail Qiao mengangkat pandangan matanya dengan malas. "Kamu bakalan sebaik itu? Lindsay, aku sampai sekarang masih ingat bagaimana caramu menjebakku untuk diusir. Sekarang kamu telah menduduki posisi sebagai Nyonya Muda Keluarga Yun, kamu seharusnya berada di posisi tinggi dan mustahil akan berhubungan dengan orang sepertiku ini, tapi kamu malah mengatakan akan memberikan sebuah kesempatan mendapatkan uang padaku?"

"Mau tidak?"

Abigail Qiao menggelengkan kepala. "Aku sekarang tidaklah kekurangan uang. Lagipula sekarang pun ada setumpuk pria yang memberikanku uang. Untuk apa aku harus bersusah payah demi mendapatkan uang."

Lindsay Mo berkata tanpa terburu-buru: "Aku ingat kamu belajar di bidang desainer. Belakangan ini kebetulan ada perlombaan desainer busana yang diselenggarakan di Kota A, dan masih kekurangan beberapa orang model. Aku merasa kamu sangat cocok, makanya ingin menanyakan bagaimana pendapatmu?"

Abigail Qiao memang mulai tertarik setelah mendengar hal ini, karena ini merupakan sebuah hal yang selalu ingin dilakukannya.

Lindsay Mo menyadari Abigail Qiao telah tertarik, lalu tersenyum, "Oh iya, dengar-dengar adik iparku itu telah terpilih."

Ucapan ini dengan akurat telah merangsang emosi di dalam lubuk hati Abigail Qiao, mengingat dirinya telah dilecehkan oleh Joline Yun sebanyak dua kali, dan Abigail Qiao masih dendam terhadapnya! Joline Yun telah terpilih, maka dirinya pun tidak boleh kalah.

"Aku harus bagaimana?" Abigail Qiao langsung menanyakan.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu