Mr Huo’s Sweetpie - Bab 381 Hanya Bisa Membujuknya Untuk Melepaskannya

Setelah mereka berdua berjalan masuk, Adeline Qiao dan Jennie Jian juga berhenti sejenak.

“Apakah kamu akan pulang secepat itu?” Adeline Qiao beranjak berdiri, seakan-akan sengaja mempersilahkan posisinya kepada Howard Qin.

Thiago Huo meletakkan kotak makan siang, lalu menarik tangan Adeline Qiao,"Sebenarnya tidak terlalu cepat."

Adeline Qiao tersenyum,"Mungkin karena kita merasa terlalu senang hingga tidak memperhatikan waktu yang berlalu."

Howard Qin duduk di tempat duduk Adeline Qiao sebelumnya, “Apa yang kalian bincangkan hingga bisa sesenang itu?” Setelah melihat Jennie Jian kembali tersenyum, dia benar-benar merasa sangat bahagia. Selama dia bahagia, dia rela melakukan segalanya. Dia benar-benar sangat berterima kasih kepada Adeline Qiao, ternyata wanita jauh lebih mudah membicarakan apa pun dengan wanita lainnya.

Jennie Jian mengulurkan tangannya dan menarik tangan Howard Qin, "Howard Qin, kamu sebelumnya mengatakan sedikit bahwa banyak sekali wanita yang menyukaimu sebelumnya."

“Tidak ada.” Howard Qin langsung mengelak,"Aku tidak pernah mempunyai wanita lain sebelumnya.”

Ketika Jennie Jian mendengar kata-kata Howard Qin, dia juga sengaja mengerutkan wajahnya,"Benarkah? Mengapa aku merasa kamu pernah memiliki wanita lain sebelumnya, dan sepertinya kamu juga bersikap sangat baik terhadap wanita itu!"

Howard Qin bergegas menggelengkan kepalanya,“Aku tidak!” Dia kemudian menatap Adeline Qiao lagi, seakan-akan juga bertanya bukankah dia baru saja mengatakan sesuatu?

“Kamu tidak perlu menatap Adeline, kamu sendiri tahu jelas apakaha ada atau tidak,”ucap Jennie Jian dengan ekspresi datar.

"Aku benar-benar tidak punya, aku bersumpah demi Tuhan." Howard Qin berbicara dengan yakin,"Sekalipun ada, kamu juga hanya akan menjadi satu-satunya."

Adeline Qiao tersenyum, lalu mengulurkan tangannya untuk kotak makan dan pergi makan dengan Thiago Huo, supaya tidak mengganggu Howard Qin dan Jennie Jian yang sedang saling menggoda. Thiago Huo melirik Adeline Qiao, dia sudah tahu apa yang telah terjadi.

Thiago Huo menarik tangan Adeline Qiao dan pergi ke meja istirahat di taman kecil rumah sakit untuk makan. Thiago Huo mengeluarkan semua kotak makan siangnya,"Jika kamu merasa lapar, makanlah sedikit lebih banyak. Pasti tidak ada makanan enak di pesawat."

“Benar sekali,”Adeline Qiao mengangguk. "Orang yang terbiasa makan nasi cukup terbiasa di sini."

Thiago Huo mengambil sepotong sayur dan memberikannya kepada Adeline Qiao, lalu berkata,"Besok kita akan memasak sendiri di rumah, kita akan makan seperti ini saja dahulu untuk hari ini."

Adeline Qiao tersenyum dan menganggukkan kepalanya,"Baik! Besok kita akan pergi ke pasar untuk membeli sedikit sayuran dan pulang untuk memasak sendiri."

“Apa saja yang baru saja kamu bicarakan dengan Jennie Jian tadi?” Thiago Huo bertanya sambil makan. Dalam beberapa hari terakhir ini, dia benar-benar tidak mempunyai pilihan sama sekali, berharap dapat menemukan jejak yang bermanfaat melalui Adeline Qiao.

Adeline Qiao meletakkan sumpitnya,"Jennie Jian yang saat ini tidak akan pergi meninggalkan Howard Qin. Jika ingatannya terus-menerus tidak pernah pulih, maka dia dan Howard Qin juga baik-baik saja. Sedangkan untuk James, kita hanya bisa membujuknya untuk melepaskannya."

“James sepertinya tidak ingin menyerah.” Thiago Huo juga merasa tidak mungkin.

“Kamu awalnya mengatakan bahwa ada yang salah dengan James Yun hingga mampu mengatakan hal seperti itu kepada Jennie.” Adeline Qiao juga merasa tidak paham. Setelah sekarang menyadari kesalahannya, namun dia tidak mungkin bisa menariknya kembali.

Thiago Huo juga tidak ingin pikiran Adeline Qiao tergangg,"Makanlah, tidak perlu terlalu serius memikirkan urusan mereka."

Setelah selesai makan, Thiago Huo kembali ke ruang pasien bersama dengan Adeline Qiao. Ketika melihat mereka kembali, Jennie Jian langsung menyapa,"Adeline, kamu sudah kembali?"

"Iya, aku dan Thiago sudah selesai makan. Waktu sudah larut, kita juga sudah seharusnya pulang."

Saat Jennie Jian mendengar ucapan Adeline Qiao, ekspresinya pun terlihat kecewa. Setelah bersusah payah menemukan orang yang dapat menemaninya berbincang, tapi dia berkata dia akan pergi begitu saja. "Secepat itu?"

“Kita akan datang menjengukmu lagi besok,”Adeline Qiao langsung menjawab.

Howard Qin juga ikut berkata,"Adeeline juga sudah seharusnya kembali untuk beristirahat, dia pasti sudah kelelaha setelah terbang sangat lama."

Jennie Jian masih merasa sedikit tidak rela,"Kalau begitu, kamu harus datang menjengukkku besok. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu."

Setelah Thiago Huo membawa Adeline Qiao pulang, Howard Qin duduk di samping sisi Jennie Jian,"Jennie, jangan menakut-nakuti aku seperti ini lagi kedepannya, aku mungkin tidak sanggup menahannya."

Jennie Jian mengedipkan matanya, seakan-akan merasa ada yang kurang tepat,"Benarkah?"

“Benar!” Howard Qin menggenggam tangan Jennie Jian dengan erat. "Kamu tidak boleh menghalangi hadapanku lagi kedepannya. Kamu adalah istriku, jadi aku yang seharusnya melindungimu!"

Jennie Jian mengulurkan tangan untuk memeluk Howard Qin,"Howard Qin, aku tidak ingin menjadi bebanmu. Terlebih lagi, aku pikir peran suami dan istri harus setara, tidak ada istilah siapa yang harus melindungi siapa, benar bukan?"

Hati Howard Qin juga merasa tidak terlalu baik, dia sedang merasa khawatir, jika ingatan Jennie Jian sudah pulih, apakah dia akan tetap berada di sisinya seperti ini? Atau dia akan kembali ke sisi James Yun. Dia tidak ingin melihat akhiran seperti ini, dia hanya ingin melalui hari-harinya bersama Jennie Jian.

Jennie Jian tidak mendengar suara Howard Qin, haitnya pun langsung merasa tegang. Apakah Howard Qin berpikir seperti ini?!

"Howard Qin, mengapa kamu terdiam saja?"

Ketika Howard Qin mendengar kata-kata Jennie Jian, dia pun langsung kembali fokus,"Jennie, aku hanya berharap untuk menjalani hidupku ini bersamamu."

“Baik!” Jennie Jian menundukkan kepalanya di dalam pelukan Howard Qin,"Ini juga merupakan keinginanku."

Pagi keesokan harinya.

Dua orang tamu datang ke dalam ruang pasien, Jennie Jian menatap dua orang yang berdiri di depannya,"Jika aku tidak salah mengingat, kalian seharusnya adalah Harry Xia dan Joline Yun?"

“Kak Jennie, apakah kamu benar-benar sudah melupakan masa lalu?” Dia juga merasa terkejut ketika mendengar Thiago Huo dan Adeline Qiao kembali untuk membicarakan situasi tersebut kemarin malam.

Jennie Jian mengangguk,"Iya, aku sudah tidak ingat lagi."

Ketika Joline Yun masih ingin lanjut berbicara, Harry Xia bergegas menggenggam tangan Jennie Jian supaya dia tidak terus bertanya lagi. Dia juga merupakan seorang dokter, situasi Jennie Jian saat ini masih belum stabil, jadi lebih baik untuk tidak memicunya.

Joline Yun berpaling dan melihat Harry Xia menggelengkan kepalanya kepada dirinya, lalu menahan semua ucapannya. Harry Xia bergegas mengganti topik pembicaraan,"Oh iya, Adeline menyuruh kita membawakan sup untukmu, dia berkata kamu harus meminumnya selagi masih hangat."

Jennie Jian melihat termos yang dibukakan oleh Harry Xia, lalu menghirup aromanya,"Aromanya enak!"

“Adeline dan Thiago Huo sedang pergi membeli bahan makanan, mereka sepertinya akan datang di sore hari.” Harry Xia juga menjelaskan alasan Adeline Qiao tidak datang.

Jennie Jian menjawab sambil tersenyum,"Tidak masalah. Howard Qin juga akan datang menemaniku nanti."

“Kemana Kak Howard Qin pergi?” Joline Yun juga merasa aneh, dia tidak melihat Howard Qin sejak tadi sampai saat ini. Bukankah Howard Qin terus menjaga di sini tanpa meninggalkannya sedikitpun? Namun, dia sepertinya tidak berada di sana.

Jennie Jian menghabiskan supnya dan berkata, "Howard Qin pulang untuk mengambil baju ganti, dia seharusnya akan segera kembali."

“Kak Jennie, apa kamu merasa sangat bahagia sekarang ini?” Walaupun Joline Yun berharap Jennie Jian bisa berakhir bersama dengan James Yun, namun setelah masalah seperti ini terjadi, sepertinya sekarang tidak akan terlalu memungkinkan lagi. Dia juga merasa bersedih untuk James Yun, dia merasa sangat khawatir ketika melihat James Yun berada dalam keadaan yang kurang baik dalam dua hari belakangan ini!

Jennie Jian tersenyum. "Apa kamu merasa aku tidak bahagia? Aku pasti tidak akan melepaskan pria baik seperti Howard Qin. Adeline juga berkata Howard Qin cukup populer, banyak wanita yang menyukainya dan diam-diam mengaguminya.”

Joline Yun perlahan tersenyum, benar-benar seperti apa yang dikatakan bibinya. Hati Jennie Jian sekarang hanya diisi oleh Jennie Jian dan dia tidak bisa menampung orang lain lagi. Sekalipun kakak keduanya itu meninggalkan jejak masa lalu di dalam hatinya, namun sekarang sudah tidak ada lagi. Dia sudah sepenuhnya buta terhadap masa lalu.

"Apakah Howard Qin benar-benar sebaik itu?"

Jennie Jian menganggukkan kepalanya,"Iya, dia yang terbaik."

Setelah menjawab, dia melihat ke arah pemilik suara itu dan langsung mengerutkan keningnya.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu