Mr Huo’s Sweetpie - Bab 83 Mungkin Dia Tidak Bisa Berbicara Dengan Baik Dengan Nyonya

Thiago Huo berdiri di depan pintu ruang rapat, melihat wajah kebinggungan dari Adeline Qiao.

Dalam seketika hatinya sangat terpukul, apa maksudnya ini. Apa maksudnya dia sedang terguncang?

“Jennie Jian, kamu keluar dulu.”

Mendengar kata-kata Thiago Huo, Jennie Jian langsung meninggalkan pekerjaannya.

Thiago Huo langsung mengunci ruang rapat itu, dan berjalan mendekati Adeline Qiao.

Melihat Thiago Huo berjalan mendekatinya, Adeline Qiao tanpa sadar mundur kebelakang, dia seperti menjaga jarak dengan Thiago Huo.

Thiago huo melihat penolakkan dari Adeline Qiao langsung menggerutkan keningnya. apakah dia saat ini ingin menjauhi dirinya?

“Adeline Qiao, ada apa denganmu?”

Tatapan mata Adeline Qiao terlihat sedikit binggung, namun dia berusaha keras untuk tetap tenang. Dia pernah memikirkan identitas Thiago Huo, dia pernah memikirkannya banyak kali. Tapi dia tidak pernah menyangka bisa memiliki akhir seperti ini.

Dia ternyata adalah seoran Boss besar sebuah perusahaan multinasional, selain itu dia adalah orang yang sangat dikagumi olehnya. Namun ketika dia sudah berada di hadapannya, dia merasa hal ini terasa sangat aneh. Saat ini dia membutuhkan waktu untuk berdiam diri.

Adeline Qiao menopang tubuhnya pada kursi yang berada di sampingnya dan duduk disana, setelah itu dia menarik nafas dalam.

Thiago Huo sangat tidak suka dengan suasana seperti ini, pada saat ini dia tidak bisa melihat dengan jelas isi hati Adeline Qiao.

“Adeline Qiao, aku…”

“Tunggu dulu.” Adeline Qiao saat ini merasa keadaannya sangat kacau, dia tidak bisa mengelola apa yang terjadi di depan matanya.

Thiago huo menggerutkan keningnya, tapi dia tidak mendengar kata-kata Adeline Qiao, dia langsung maju mendekatinya dan menarik Adeline Qiao dari atas kursi.

“Kamu……” sebelum Adeline Qiao melontarkan kata-katanya, Thiago Huo membawanya kedalam pelukannya terlebih dahulu.

Adeline Qiao baru saja ingin melepaskannya, namun Thiago Huo berkata : “Ada banyak orang yang melihat dari luar, tolong hargaiku.”

Mendengar kata-kata Thiago Huo, Adeline Qiao diam-diam melihat kearah luar, ternyata ada banyak orang yang melihat dari luar.

Wajah Adeline Qiao memerah, lalu menyembunyikan wajahnya di pundak Thiago Huo, tidak berani melihat kearah luar.

Thiago Huo berbalik sambil memeluk tubuh Adeline Qiao, lalu memberikan tatapan kepada Howard Qin.

Howard menganggukkan kepala, lalu Howard Qin membuka sakelar penutup ruang rapat.

Dalam seketika semua orang tidak bisa melihat mereka lagi, lalu Howard Qin melihat kearah semua orang “Semuanya kembalilah bekerja!”

Mereka sangat kecewa tidak bisa melihat drama yang bagus ini. Tapi siapa yang berani melakukan kesalahan di depan boss mereka, jadi mereka semua pun kembali ke tempat duduk masing-masing.

Di dalam ruang rapat.

Thiago Huo memeluk Adeline Qiao “Sudah, sekarang tidak ada orang yang menganggu kita lagi. Beri aku waktu dua menit.”

Adeline Qiao mendengar kata-kata Thiago Huo, lalu mendonggakkan kepala, hatinya masih merasa tidak tenang “Apa yang ingin kamu katakan?”

“Adeline Qiao, aku tidak mengijinkan kamu menghindari masalah yang berhubungan denganku!” pertama kali bagi Thiago Huo menggunakan nada bicara yang keras kepada Adeline Qiao.

Adeline Qiao pun terkejut dengan kelakukan yang diberikan olehnya, Thiago huo biasanya yang lembut kepadanya ternyata juga bisa menunjukkan sikap seperti ini.

“Hmm!” tapi dia masih memberinya respon.

Thiago Huo tersenyum, untung dia tidak menolak seperti yang ada di pikirannya. “Adeline Qiao, apa yang terjadi antara kita berdua itu semuanya nyata, aku harap kamu tidak curiga kepadaku.”

Adeline Qiao melihat Thiago Huo, dia sekarang sudah terlihat seperti biasa, tidak ada perubahan sama sekali. Apa benar-benar tidak terjadi perubahan padanya? Identitasnya adalah sebuah bukti yang paling baik.

“Thiago, siapa kamu sebenarnya?” Adeline Qiao binggung pada dirinya sendiri.

“Aku selalu nyata di hadapanmu.” Thiago Huo menjawab.

Adeline Qiao merasa lega mendengar kata-kata ini, semua konflik yang ada dalam pikirannya seketika langsung hilang! Jika dipikirkan lagi sebenarnya Thiago Huo pernah menunjukkan identitas dirinya dihadapan Howard Qin dan Jhonny, hanya saja dia sendiri yang tidak bersedia mengetahuinya lebih dalam. Sebenarnya ketika Jhony pertama kali bertemu dengannya, dia memanggil Thiago dengan nama William.

Apa yang dikatakan oleh Thiago Huo tidak salah, dia tidak pernah menyakiti dianya sedniri, sebaliknya dia terus membantu dirinya. Hal ini sudah cukup jelas, apakah dia masih harus menyusahkan dirinya?

Adeline Qiao mengulurkan tangan, mengelus wajah Thiago Huo “Thiago, hal yang terjadi hari ini benar-benar membuatku terkejut, membuatku tidak bisa mengatur emosiku.”

Thiago huo menghelakan nafas “Jika bisa aku lebih rela kamu tidak mengetahui hal ini.”

Adeline Qiao bisa mendengar kalau Thiago Huo merasa sedikit pasrah “Aku tahu kamu pasti ada kesulitan sendiri, bukan?”

“Iya!” Thiago Huo memeluk Adeline Qiao dengan erat. Tiba-tiba membuatnya merasa kalau dirinya tidak bisa terlepas darinya!

Adeline Qiao juga terlihat sudah bisa mengatur suasana hatinya, tapi dia tetap mau memastikan satu hal “Thiago, siapa nama asli atau identitasmu yang sesungguhnya?”

“Dihadapanmu aku adalah Thiago huo, dan aku adalah suamimu!”

Adeline Qiao mendonggakkan kepala melihat kearah Thiago huo, tidak tahu mengapa Adeline Qiao sangat percaya kepadanya! Siapa suruh dirinya sudah mencintainya!

“Thiago, apa yang aku lakukan! Sehingga bisa menikah denganmu?” Adeline Qiao tiba-tiba merasa dirinya dia cocok dengan orang tinggi sepertinya.

Thiago Huo tersenyum “Kamu memang miliki kemampuan itu! Kamu juga istri satu-satunya dalam hidupku!”

Adeline Qiao tahu dia sedang menenangkan diriku, identitas diri Thiago Huo sudah terungkap. Kedepannya pasti akan bertemu dengan banyak masalah, dan jalan hidup mereka akan menjadi lebih sulit.

“Thiago, jika kedepannya aku tidak bisa bertahan, apa kamu akan menyalahkanku?”

“Aku akan selalu menemanimu!” Thiago Huo lanjut berkata.

Ketika melihat Adeline Qiao tidak ingin berkata-kata lagi, Thiago Huo langsung menciumnya. Mana ada permisalan yang begitu banyak? Dengan dia meneruskan hubungan ini, barulah dia tahu jawaban terakhir, sekarang mengatakan ini tidak ada gunanya.

Merasalah perasaan yang mendalam dari Thiago huo kepada dirinya, membuat Adeline Qiao juga barus bertahan pada dirinya, tidak peduli bagaimana akhirnya.

Setelah menyelesaikan ciuman mereka, Thiago Huo menempelakan kepalanya pada kepala Adeline Qiao. Dia menarik nafas dalam, tadi hampir saja tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, dia hari ini terlihat sedikit aneh!

Adeline Qiao bisa merasa perubahan pada diri Thiago Huo, membuatnya tidak berani sembarang bergerak.

Beberapa saat kemudian barulah Thiago huo melepaskan Adeline Qiao “Nyonya Huo, izin satu hari.”

“Mau kemana?”

“Pulang!” suara Thiago Huo sedikit serak.

Adeline Qiao tercenggang, dia menggedipkan matanya. Pulang? Apa yang ingin dilakukan olehnya?

Thiago Huo tidak menunggu jawaban dari Adeline Qiao lagi, dia langsung menarik tangan Adeline Qiao keluar dari ruang rapat.

Steve Xiang melihat keadaan ini langsung mengikutinya, ekspresi wajah bossnya terlihat tidak baik. apakah nyonya tidak bisa menerima ini semua?

Howard Qin dan Jhony saling melihat, boss tidak mungkin menggunakan kekerasan bukan? Mungkin dia tidak bisa berbicara dengan baik dengan nyonya, jadi berencana ingin melakukan cara yang keras untuk menyelesaikannya. Mereka berdua pernah melihat perilaku menyeramkan dari Thiago Huo.

Steve Xiang mengikutinya ke parkiran “Boss.”

“Pulang!”

Iya!” nada bicara Thiago Huo terlihat tidak baik, Steve Xiang pun tidak berani bergerak dengan lambat.

Adeline Qiao tercenggang, ada apa ini? Bukankah tadi masih dalam keadaan baik-baik saja?

Thiago Huo mengutuk dirinya sendiri, ini pertama kali baginya tidak bisa menahan emosinya sendiri, dia sekarang sangat membutuhkan pelampiasan.

Dia melihat Adeline Qiao sekilas, melihat lehernya yang terbuka membuatnya sedikit tidak tahan. Apa mungkin karena dia terpikir pada suatu hari dia akan meninggalkan dirinya? Jadi dirinya menolak? Dan merangsang hasrat dalam tubuhnya?

Adeline Qiao merasakan kekuatan tangan ketika Thiago huo meremas tangannya, dia ini…

Adeline Qiao menaruh sebelah tangannya lagi diatas kedua genggaman tangan itu, seperti sedang menenangkannya.

Sangat sulit bagi Thiago Huo untuk menenangkan dirinya, namun wanita ini tanpa sengaja membangkitkan hasratnya lagi.

Thiago Huo pun menarik Adeline Qiao kedalam pelukannya, dengan suara yang serak berbicara kepada Adeline Qiao dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua : “Jangan sembarang bergerak lagi, jika tidak aku tidak akan bisa menahan lagi untuk menyetubuhimu disini!’

Wajah Adeline Qiao memerah, ternyata dia sedang… walaupun sedikit tidak jujur, tapi setelah Adeline Qiao kembali sadar dia tersenyum kepadanya.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu