Mr Huo’s Sweetpie - Bab 66 Siasat Yang Sangat Dalam

Perkataan Thiago Huo membuat Quin Fu seketika tidak bisa berkata-kata.

“Sebenarnya kamu mengatakannya pada saat itu, masalah belum tentu akan berakhir seperti ini. Nyonya Yun, masih sedikit egois.”

Quin Fu melihat Thiago Huo cukup lama, Dia tiba-tiba tertawa. “Kalau saat itu aku sudah mengatakannya, kamu dan Adeline Qiao juga tidak akan saling mengenal. Kalau Vania Su masih hidup, Dia tidak akan setuju membiarkan Adeline Qiao menikah denganmu!”

Thiago Huo tersenyum pelan. “Ini juga belum tentu! Ada beberapa orang sudah ditakdirkan untuk bertemu. Tepat seperti yang kamu katakan, kalau mama Adeline Qiao masih hidup, maka keluarga Qiao pastinya tidak akan seperti sekarang ini.”

“Thiago Huo, ini semua yang ingin kamu ketahui.” Quin Fu melawan satu kalimat. Masalah yang lain, Dia tidak melanjutkan mengatakannya dengan Thiago Huo.

Thiago Huo menganggukkan kepala. “Terima kasih!” Masalah ini, Dia juga akan menyelidiki dengan jelas.

Quin Fu melihat Thiago Huo, masih ragu-ragu sesaat menanyakan : “Apa sebenarnya hubunganmu dengan Adeline Qiao?”

“Menurut nyonya Fu apa hubungan kami seharusnya?” Thiago Huo tidak akan mengungkapkan dengan sendirinya hubungannya dengan Adeline Qiao, bagaimanapun nanti masih memiliki sedikit kegunaan.

Quin Fu mengerang sesaat. “Thiago Huo, kamu jangan mengira kamu menyembunyikannya begitu dalam.”

“Aku terus tidak menyembunyikannya.” Thiago Huo menjawab.

“Thiago Huo, aku berharap kamu jangan ikut campur masalah Senco Corp.”

Thiago Huo ini barulah tujuan Quin Fu keluar, “Senco Corp bukan seuatu yang sangat popular, aku masih benar tidak tertarik.”

Mendengar perkataan Thiago Huo, Quin Fu juga sedikit merasa lega. Asalkan dia tidak ikut campur, masalah yang lain lebih mudah untuk diurus.

Thiago Huo melihat waktu sesaat. “Nyonya Yun, aku masih memiliki urusan nanti malam, jadi aku pergi dahulu.”

Selesai mengatakan, Thiago Huo bangkit terlebih dahulu. “Ohiya, aku menyiapkan sebuah hadiah kecil untuk dibawa pulang nyonya Yun.”

Melihat punggung Thiago Huo yang pergi, Quin Fu masih sedikit emosi, sudah mendapatkan apa yang diinginkan lalu pergi begitu saja seperti ini!

Quin Fu juga tidak mengerti perkataan Thiago Huo tadi itu, sampai pelayan mengantarkan beberapa kotak kue yang dibungkus dengan indah itu.

Thiago Huo masih benar mengerti dirinya menyukai kue dan kue kering di sini, tidak menduga sudah mempersiapkan untuknya. Perlu diketahui kue di Rumah teh ini tidak mudah untuk dibungkus pulang, setiap hari hanya disajikan di tempat.

Quin Fu melihat kue-kue ini, juga tidak memperhitungkan ketidaksopanan Thiago Huo tadi.

Kembali ke Rumah keluarga Yun.

Quin Fu begitu masuk lalu melihat John Yun duduk di ruang tamu.

“Pa!”

John Yun melihat Quin Fu berjalan masuk, menganggukkan kepala. “Sudah pulang?”

“Iya.”

Selanjutnya John Yun melihat tangan Quin Fu mengangkat sesuatu. “Pergi minum teh dengan teman?”

“Iya.” Quin Fu menganggukkan kepala, selanjutnya juga mengeluarkan salah satu kue dari dalam untuk John Yun. “Pa, ini untukmu menyantapnya dengan teh.”

John Yun mengulurkan tangan menerima, “Hari ini malah bisa membawa pulang?” Dia juga jelas dengan aturan Rumah Teh.

Quin Fu sedikit canggung, “En.”

Tidak banyak berbicara, Quin Fu lalu kembali ke kamar mengganti baju.

Setelah John Yun membuka kotak, raut wajahnya berubah. Ini adalah kue kacang hijau! Makanan kesukaan dia!

Tangan John Yun tidak memegang dengan stabil sesaat, satu kotak kue kacang hijau terjatuh di atas lantai.

Saat itu dia dan Suwen Huo pertama sekali bertemu di Rumah Teh, saat itu dia tepat sedang memakan kue kacang hijau. Dan dirinya malah karena merasa bosan masuk ke Rumah Teh, begitu kebetulan melihat dia yang penuh semangat itu.

“Pa, kamu kenapa?” Quin Fu keluar, lalu melihat tampilan seperti ini.

John Yun kembali tersadar, “Aku tidak memegang dengan baik, hasilnya jatuh ke atas lantai.”

Selesai membereskan, Quin Fu dengan sendiri mengambil sepotong kue kacang hijau baru untuk John Yun.

John Yun menunjukkan ekspresi yang tidak berdaya. “Sudah tua, tidak berguna lagi.”

Kue kacang hijau sangat harum, sangat lembut, rasanya manis, hasilnya sampai di mulut John Yun semuanya terasa pahit, karena dia teringat seseorang.

Quin Fu juga menyadari kondisi tuan besar tidak beres! Ada apa dengannya sebenarnya? Saat kembali melihat ke arah logo Rumah Teh, dia tiba-tiba mengerti. Siasat Thiago Huo benar-benar dalam, kelihatannya Rumah Teh ini pasti memiliki hubungan dengan tuan besar.

Sebelumnya dia juga tidak banyak mencurigai alasan Thiago Huo mengajaknya bertemu di sini, hanya merasa Thiago Huo memilih tempat ini pasti karena tempat ini terkenal, sama sekali tidak menduga masih ada maksud seperti ini.

John Yun tiba-tiba berbicara. “Apa aku bisa makan satu lagi?”

“Tentunya boleh.” Quin Fu menganggukkan kepala.

Tapi melihat tampilan tuan besar, seharusnya teringat masa lalu, atau mungkin teringat wanita itu bahkan juga Thiago Huo.

Mata meredup, kali ini dia sudah dimanfaatkan oleh Thiago Huo. Kelihatannya dia ingin menggunakan barang-barang ini untuk mencapai tujuannya. Benar saja, perkataannya sedikitpun tidak bisa dipercaya.

Melihat John Yun satu wajah kesakitan itu, dia lalu mengerti semua ini sengaja diatur oleh Thiago Huo.

“Quin, besok hari apa?”

“Besok hari senin.” Quin Fu menjawab.

John Yun seperti berubah menjadi bersemangat, “Bantu aku beritahu Joe Yun, besok aku kembali ke kantor.”

Hati Quin Fu sedikit tidak tenang mendengarnya, tuan besar malah ingin kembali ke perusahaan? Apa yang ingin dia lakukan? Kelihatannya dia juga harus menyuruh Joe Yun dan Jason Yun sedikit memerhatikan baru bisa.

Selanjutnya, Quin Fu menelepon Joe Yun dan Jason Yun melaporkan masalah ini, menyuruh mereka sedikit berhati-hati. Terutama masalah mengakuisisi Sence Corp.

Thiago Huo setelah meninggalkan Rumah Teh lalu langsung menuju ke HD-QH Design Corp.

“Boss, mengapa kamu datang kemari?” Bagi Howard Qin yang makan dan tinggal di kantor, kemunculan Thiago Huo benar sedikit aneh.

Thiago Huo duduk di hadapan Howard Qin, “Kapan tanah di kota Chengdong itu membuka penawaran?”

Howard Qin mendengar perkataan Thiago Huo, segera mulai memeriksa di komputernya.

“Pertengahan bulan depan.” Howard Qin menjawab. “Ada apa? Kamu tertarik?”

Thiago Huo menganggukkan kepala. “Iya!”

Howard Qin mengerti kepribadian Thiago Huo, asalkan masalah yang dia putuskan, tidak ada yang tidak bisa dia lakukan. Tanah di kota Chengdong ini benar sebuah peluang bisnis yang baik. Kalau HD bisa mendapatkannya, maka mereka juga termasuk sudah menduduki sebuah tempat di kota A.

“Hanya saja waktunya sedikit dekat saat ini, kita tidak memiliki rencana proyek dan desain, ini sangat sulit menjalankannya.” Howard Qin mengatakan satu hal ini dengan khawatir.

“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal ini.” Thiago Huo satu tampilan percaya diri.

Howard Qin mendengar perkataan Thiago Huo, lalu mengerti dia memiliki persiapan. “Kenapa? Apa kamu sudah membuatnya lebih dahulu? Kali ini malah melakukannya sendiri?”

“Bukan aku!” Thiago Huo menjawab.

“Bukan kamu? Apa Jason sudah selesai membuatnya?” Howard Qin masih sedikit curiga, belakangan dengar-dengar Jason memiliki pekerjaan yang tidak sedikit, seharusnya tidak memiliki waktu mempersiapkan semua ini.

Thiago Huo mengeluarkan sebuah flashdisk dari dalam kantong kepada Howard Qin. “Aku memiliki yang sudah jadi, nanti kamu memiliki waktu lihat sebentar. Bagian yang perlu direvisi, ingat untuk menandainya.”

Howard Qin menerimanya lalu segera menghubungkannya ke komputer, selanjutnya membuka sebuah dokumen PPT di dalam flashdisk.

Saat dia sampai di logo yang dipakai PPT ternyata adalah milik Sence Corp, wajahnya membawa rasa terkejut melihat Thiago Huo sekilas. Dia tidak berbicara, melainkan langsung menarik mouse sampai ke bagian akhir.

Melihat nama rencana proyek ini benar saja adalah, Adeline Qiao!

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu