Mr Huo’s Sweetpie - Bab 192 Niat Buruk Apa Yang Sebenarnya Kamu Miliki

Di dalam rumah.

Thiago Huo berdiri di belakang Colton Huo, dia yang menekan tombol untuk membukakan pintu sebelumnya.

“Apa yang kamu lakukan?” Colton Huo menatap Thiago Huo dengan perasaan marah,”Mengapa kamu membiarkannya masuk.”

“Apakah kamu ingin menjadi bahan tertawaan orang lain karena tidak mempersilahkan dirinya masuk?” Thiago Huo kembali bertanya kepada Colton Huo.

Mary juga ikut membuka mulutnya,”Betul, Colton! Kita tidak bisa membiarkan orang lain terus menertawai kita.”

Tidak lama kemudian, John Yun pun berjalan masuk.

Tatapan Colton Huo langsung mendingin, ia mendengus, lalu berjalan masuk ke ruang tamu. Mary juga tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengikuti Colton Huo berjalan menuju ke ruang tamu.

Thiago Huo menatap John Yun,”Silahkan masuk!”

Saat melihat sikap Thiago Huo, John Yun pun merasa senang. Apakah dia kini sudah tidak merasa risih dengannya lagi? Jika memang demikian, maka keadaannya benar-benar sangat baik.

Setelah selesai berbicara, Thiago Huo terlebih dahulu melangkah masuk menuju ke ruang tamu, John Yun pun bergegas mengikuti Thiago Huo.

Setelah berjalan memasuki ruang tamu, ia pun melihat beberapa orang yang sedang duduk di ruang tamu, setelah merasa gugup sejenak, ia pun akhirnya tetap berjalan masuk.

Adeline Qiao melihat semua orang terdiam, demi menghindari kecanggungan, Adeline Qiao pun memutuskan untuk terlebih dahulu membuka mulutnya,”Silahkan duduk!”

John Yu menatap Adeline Qiao, lalu menganggukan kepalanya dan duduk di samping Adeline Qiao.

Colton Huo merasa sangat puas ketika melihat situasinya,”Adeline, kamu duduk di sini saja.”

Adeline Qiao melirik ketiga orang yang duduk di depan hadapannya, mereka benar-benar terlihat seperti sedang berada di pengadilan, dimana mereka memerankan para jaksa, lalu John Yun adalah sang tersangka.

Jika ia juga pergi ke sana, maka situasinya akan menjadi lebih canggung lagi, apakah mereka adalah keempat jaksa yang sedang mengadakan pemeriksaan pengadilan? Namun Adeline Qiao tentu saja juga dapat memahami suasana hati Thiago Huo dan yang lainnya, ibunya mengalami masalah di dalam mobil John Yun pada saat itu.

Adeline Qiao melirik John Yun, ia tidak paham akan kebenaran yang terjadi pada saat itu, apakah ia sebenarnya mengetahui bahwa ibunya itu tertimpa masalah atau tidak? Namun melihat keadaan John Yun saat ini, ia tetap saja merasa bahwa dirinya ini sangat malang.

“Adeline, cepat kemari,”Colton Huo mendesaknya sekali lagi. “Kamu sekarag adalah anggota Keluarga Huo.”

Adeline Qiao meras sedikit kesultian, sehingga ia melirik Thiago Huo sejenak dan berharap ia dapat membantunya. Akhirnya Thiago Huo hanya terduduk diam, Adeline Qiao pun langsung paham, ia tidak ingin membuat kakek dan neneknya merasa sedih.

Adeline Qiao juga menatap Thiago Huo dengan tatapan meminta maaf, Adeline Qiao paham akan maksudnya.

Pada saat Adeline Qiao baru saja ingin mengangkat bokongnya, Joline Yun kebetulan pulang. Ia belum berjalan masuk, namun suaranya sudah terlebih dahulu terdengar,”Aku sudah pulang! Apakah rumah kita kedatangan tamu?”

Joline Yun menjinjing beberapa tas masuk ke dalam ruang tamu, saat melihat John Yun, tas yang berada dalam genggamannya itu pun langsung terjatuh ke atas permukaan lantai. Benar-benar tidak disangka bahwa ia akan melihat kakeknya sendiri di rumah Keluarga Huo.

Setelah merasa terkeju, Joline Yun pun menyapa,”Kakek......”

John Yun juga menganggukan kepalanya terhadap Joline Yun,”Kamu sudah pulang.”

Setelah Adeline Qiao melihat Joline Yun sudah kembali, ia pun menghela nafas lega, suasananya kini seharusnya sudah lebih membaik. Adeline Qiao tidak ingin mempersulit dirinya sendiri, sehingga ia pun mencari sebuah alasan,”Aku merasa sedikit lelah, aku ingin naik untuk beristirahat.”

Thiago Huo langsung berkata,”Joline, tuntun Adeline Qiao untuk naik ke atas dan beristirahat.”

“Oh!” Joline Yun langsung menuntun Adeline Qiao,”Hati-hati, Bibi.”

Joline Yun menuntun Adeline Qiao naik ke lantai atas, pada saat ia menuntunnya masuk ke dalam kamar, Adeline Qiao tiba-tiba menghalanginya. Walaupun ia tahu bahwa menguping itu bukanlah sebuah tindakan yang baik, namun ia juga ingin sekali memahami kebenarannya. John Yun seharusnya datang dengan kebenaran pada saat itu hari ini.

Saat melihat Adeline Qiao berhenti, Joline Yun juga berdiri di sisinya dan menemaninya. Ia juga berharap kakeknya dapat memperjelas keadaannya dengan Keluarga Huo.

Setelah melihat kedua orang itu naik, Thiago Huo menatap John Yun dan bertanya,”Ada apa hingga kamu datang kemari hari ini?”

John Yun langsung menjawab dengan cepat,”Aku sudah tahu bahwa kamu memberikan surat wasiatnya kepada Joe Yun.”

“Lalu?”

“Itu adalah milikmu, mengapa kamu bertindak seperti ini?” John Yun benar-benar tidak paham apa yang sebenarnya dimaksud oleh Thiago Huo.

Ekspresi Thiago Huo terlihat datar,”Aku sudah pernah berkata bahwa aku tidak akan pernah menerima barang-barang milikmu.”

John Yun mengerutkan alisnya,”Kamu sudah sepantasnya mendapatkannya.”

Saat mendengar ucapannya, Colton Huo pun berbicara dengan nada tidak puas,”Aset HD milik Thiago itu berjumlah berkali-kali lipat dari asetmu. Apakah kamu merasa kita menginginkannya? Matamu itu hanya akan selamanya dipenuhi oleh Yun’s Corp.”

Karena Colton Huo menuturkan isi pikirannya, John Yun pun menundukkan kepalanya dengan perasaan bersalah.

“Huh!” Colton Huo mendengus dingin. “Apakah kamu berani mengelaknya?”

Suara John Yun terdengar sangat pelan,”Aku akui! Aku selalu hidup dengan penuh perasaan bersalah selama beberapa tahun ini. Jika aku muncul sesegera mungkin pada saat itu, ketragisan tersebut mungkin tidak akan terjadi, Suwen juga akan baik-baik saja. Semua ini terjadi oleh karena diriku.”

Colton Huo mengepal erat tangannya,”Kamu akhirnya mengakuinya. Kamu awalnya thau bahwa mobil itu dipasang peledak, namun kamu tetap membiarkan Suwen naik ke mobil. John Yun, niat buruk apa yang sebenarnya kamu miliki! Kamu mengorbankan putirku hanya demi usahamu?”

“Maaf!” John Yun mengucapkan sepatah kata. Ia hanya bisa menuturkan satu kata ini saja.

Permasalahan itu memang adalah kesalahannya. Pada saat itu, Suwen Huo membawa Thiago Huo datang menemuinya untuk terakhir kalinya. Dia juga tahu jelas bahwa dia tidak bisa menjanjikan hal tersebut keapda sepasang ibu dan anak itu, sehingga ia bersiap-siap untuk pergi.

Walaupun dirinya yang pada saat itu sudah menduduki posisi utama, namun Yun’s Corp. masih saja belum berdiri kokoh. Namun ia tidak menyangka bahwa ia akhirnya mengorbankan Suwen Huo untuk mendukung bisnisnya sendiri.

Suwen Huo membawa Thiago Huo datang ke Kota A untuk mencari dirinya sendiri, hal ini didapati oleh istrinya, Vanny Xu. Mereka menikah atas dasar penjodohan pihak orang tua, kedua keluarga memiliki koneksi keuntungan, perasaan mereka berdua sangat biasa, sehingga merekapun hanya melakukannya saja.

Vanny Xu khawatir kemunculan Suwen Huo dan Thiago Huo akan mengancam kedudukannya dengan Joe Yun, sehingga ia pun memikirkan tak-tik seperti ini. Ia menggunakan Thiago Huo untuk mengancam John Yun, apakah dia menginginkan Yun’s Corp. atau menginginkan Suwen Huo dan Thiago Huo. Pada saat John Yun membuat keputusannya, Vanny Xu pun menyuruh orang untuk memaksa Suwen Huo naik ke mobil yang sudah dipasang peledak itu.

John Yun berpikir bahwa Suwen Huo akan membawa Thiago Huo pergi, maka ia pun memilih Yun’s Corp., setelah ia sudah sepenuhnya menggenggam kekuasannya, maka ia akan menjemput mereka kembali. Hanya karena satu langkah yang salah, Suwen Huo pun langsung mengalami kecelakaan.

Saat Vanny Xu menyampaikan semuanya kepada dirinya, keadaannya sudah terlambat. Saat ia tiba di lokasi kejadian, semuanya sudah tidak dapat diundur kembali. Vanny Xu akhirnya juga mengalami tekanan mental dan fisik yang kuat karena melakukan hal yang salah, sehingga ia pun meninggal di usia yang sangat muda.

Selama beberapa tahun ini, John Yun menguasai Keluarga Yun dan Yun’s Corp. seorang diri karena Suwen Huo mengorbankan nyawanya untuk semua ini. Ia juga memutuskan untuk mewariskan semua yang ia miliki kepada Thiago Huo.

Colton Huo langsung emosi ketika teringat kembali dengan putirnya,”John Yun, kamu benar-benar sudah mencelakai putriku! Kamu awalnya sudah tahu bahwa mobil itu bermasalah, karena khawatir keberadaan Suwen dan Thiago mengancanmu, maka kamu mengeraskan hati untuk membuat keputusan tersebut. Sialan, kamu ini bukan manusia!”

John Yun tidak menjelaskan terlalu banyak demi diriya, ia sebenarnya memang adalah salah satu pelaku yang mencelakai Suwen Huo hingga tewas. Jika ia membangun koneksi dengannya, maka ia juga akan baik-baik saja.

Colten Huo mencengkram pakaian John Yun dengan kesal,”John Yun, semua ini terjadi karena kamu! Kamu tidak hanya menghancurkan kehidupan Suwen, namun kamu juga menghancurkan sebagian besar kehidupan Keluarga Huo. Beraninya kamu duduk di sini saat ini!”

“Kakek, tenangkan dirimu.” Thiago Huo khawatir Colton Huo terlalu emosional, ia pun melangkah maju dan menarik Colton Huo.

Mary juga menteskan air matanya setelah mengetahui kebenarannya. Putrinya yang malang, mengapa kamu bersikeras membawa Thiago Huo pulang pada saat itu!

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu