Mr Huo’s Sweetpie - Bab 388 Dia Sanggup Membahagiakan Jennie Jian

Kali ini, James Yun yang sedang diperban juga didorong keluar oleh perawat.

Ketika James Yun hendak mengatakan sesuatu, Thiago Huo sebaliknya menahannya.

"Bicarakan saja setelah tiba di ruang pasien,"ucap Thiago Huo. Perawat kemudian mengantar James Yun ke ruang pasien, orang yang lainnya juga ikut serta.

Harry Xia membantu James Yun untuk berbaring,"Pelan-pelan."

“Kakak kedua, bagaimana perasaanmu?” Joline Yun juga terlihat cemas, hari-hari sulit di masa lalu muncul kembali.

James Yun berkata kepada semua orang,“Aku baik-baik saja.” Selanjutnya, dia kembali melihat ke arah pintu lagi, sambil berharap untuk melihat Jennie Jian di detik berikutnya, tapi setelah menunggu cukup lama, dia masih tidak melihatnya. Sepertinya Howard Qin sudah membawanya pulang.

“James, apakah kamu merasa tidak nyaman?” Harry Xia memeriksa James Yun sekali lagi.

"Tidak, aku baik-baik saja,"ucapJames Yun. "Itu......Di mana Jennie Jian?"

Ketika mendengar James Yun bertanya mengenai Jennie Jian, mereka pun tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Situasi saat ini adalah, Howard Qin dan Jennie Jian adalah sebuah pasangan, sikap James Yun ini benar-benar seperti ingin menghancurkan hubungan suami istri pasangan itu.

Thiago Huo akhirnya tetap menjawab pertanyaan ini, "Howard Qin sudah membawanya pulang."

“Apakah dia baik-baik saja?” James Yun masih saja mempedulikannya. Di tengah kekacauan sebelumnya, James Yun benar-benar merasa bahwa Jennie Jian sudah ingat. Perasaannya itu tidak mungkin salah. Jika memang demikian, maka dia tidak mau menyerah.

Thiago Huo juga memahami maksudnya dari pandangan James Yun, James Yun kini kembali memiliki harapan baru. Jika dia tidak salah menebak, maka ingatan Jennie Jian mungkin sudah pulih. Itulah mengapa Howard Qin memiliki ekspresi itu. Hubungan cinta segitiga sudah kembali lagi!

Adeline Qiao menatap James Yun, lalu menatap Thiago Huo. Saat ini, dia juga merasa tersesat. Permasalahannya sepertinya kembali menjadi rumit lagi! James Yun tidak akan menyerah, Howard Qin juga tidak akan menyerah, bagaimana dengan Jennie Jian? Siapa yang akan dia pilih?

Di dalam rumah Howard Qin.

Howard Qin menggendong Jennie Jian yang sudah tertidur ke lantai atas. Sepertinya karena sudah terlalu lelah, dia pun tertidur dalam perjalanan pulang. Sepertinya peristiwa hari ini menghadirkan dampak yang sangat besar padanya.

Howard Qin menunduk dan menatap Jennie Jian yang berada dalam pelukannya, perasaan dalam hatinya juga sangat rumit dan tidak nyaman. Jika Jennie Jian berhasil mengingat kembali masa lalu, apakah dia akan kembali ke sisi James Yun? Dia sebelunya tidak mengetahui perasaan James Yun terhadap dirinya, tapi sekarang dia sudah tahu, apakah dia akan merasa sangat senang?

Sambil melihat Jennie Jian yang sedang tidur lelap, Howard Qin sedang duduk di sisi tempat tidur dengan ekspresi sedih di matanya. Dia bukanlah orang yang hebat, dia tidak bisa melakukan hal-hal yang hendak menyempurnakan orang lain. Dia kini hanya mengakui satu hal di dalam hatinya, yaitu dia bisa membuat Jennie Jian bahagia, mengapa dia harus menyerahkannya kepada orang lain.

"Howard Qin......" gumam Jennie Jian. Howard Qin segera menjawabnya,"Ada apa?"

Jennie Jian tidak terbangun, dia shanya memanggilnya secara tidak sengaja. Howard Qin menggenggam tangan Jennie Jian, suasana hatinya sepertinya juga membaik, karena Jennie Jian memanggilnya sejenak,"Ada aku di dalam mimpimu, bukan?"

Saat Jennie Jian kembali terbangun, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul delapan malam. Perutnya terus berbunyi, dia sepertinya terbangun karena rasa lapar. Dia beranjak duduk, melihat ke arah lingkungan yang ia kenali, yaitu kamar di rumah.

Kamar kini hanya diterangi oleh sebuah lampu kecil berwrarna oranye, tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap, cukup untuk menerangi kamar. Namun tidak membuat orang lain dapat melihat dengan jelas, sepertinya Howard Qin yang mengatur semua ini.

Jennie Jian memakai sandalnya dan berjalan mengelilingi kamarnya, tetapi dia masih saja tidak menemukan Howard Qin. Jennie Jian keluar dari kamar sambil memakai sandal, ketika dia baru saja ingin memanggil Howard Qin, dia mendengar suara di lantai bawah, terlebih lagi, ada lebih dari satu suara. Dia perlahan berjalan ke sekitar tangga sehingga dia bisa mendengar dengan lebih jelas.

Sepertinya ada tamu yang datang di ruang tamu di lantai bawah, terlebih lagi di antara mereka ada orang yang dikenal Jennie Jian, John, dan ada dua orang lain yang tidak dikenalnya, mereka sepertinya sedang membicarakan masalah pekerjaan. Jennie Jian juga merasa aneh, dia ingat waktu sudah menunjukkan pukul delapan lebih ketika dia melihat jam, namun masih berbicara tentang pekerjaan?

Mereka terus berbicara dalam bahasa Inggris, nada bicaranya bahkan terdengar sangat cepat, Jennie Jian hanya bisa menangkap beberapa kata kunci dari dialog mereka. Sepertinya ada pekerjaan penting yang mengharuskan Howard Qin untuk pergi sejenak dan Howard Qin tampaknya menolak hanya karena kesehatannya sendiri.

“Howard, aku kurasa tidak ada masalah jika kamu pergi.” John terus membujuknya,"Kamu juga sangat mengenali tempat itu."

“John, aku tidak bisa pergi sekarang, kondisi fisik Jennie belum sehat,”Howard Qin menolak lagi. Apa yang sedang dibicarakan, dia tidak bisa meninggalkan Jennie Jian sekarang, dia juga tidak bisa membiarkannya tinggal di sini sendirian.

"Howard, kita dapat menjaga Jennie ada di sini. Kamu bisa merasa tenang terhadap hal ini." John benar-benar membutuhkan bantuan Howard Qin,"Kamu juga tahu bahwa proyek ini sangat penting bagi HD. Ini juga adalah proyek selalu kamu rekomendasikan sebelumnya, setelah bos sekarang besusah payah mengangguk, apakah kamu benar-benar tidak mau pergi?"

Howard Qin sempat merasa ragu sejenak, pekerjaan di satu sisi dan Jennie Jian di sisi lainnya. Jika dia adalah dirinya yang dulu, maka dia pasti akan pergi tanpa sedikitpun rasa ragu. Sekarang dia sudah tidak bisa, dia memiliki keharusan yang lebih penting, yaitu Jennie Jian.

"John, jika Thiago memang sudah mempercayakannya kepadamu, maka aku mempercayai kemampuanmu! Terlebih lagi, aku merasa kamu dapat menyelesaikan pekerjaan yang satu ini. Aku sebelumnya juga sudah memberi tahu Thiago untuk mengurangi kedepannya."

Ketika John melihat bahwa dia sudah tidak dapat membujuk Howard Qin, dia pun hanya bisa menghela nafasnya,"Howard, kamu sama dengan bos, kamu berubah menjadi orang yang berbeda setelah menikah. Baiklah, karena pria yang sudah menikah seperti kalian ini tidak bisa pergi, maka kita para pria lajang saja yang pergi. Aku tidak akan membawa dokumen-dokumen ini, baca saja sendiri setelah kamu mempunyai waktu luang. "

"Aku tidak akan mengantarmu lagi."

"Ok!"

Setelah John pergi dengan dua asistennya, Jennie Jian pun berjalan menuruni tangga.

“Sudah bangun?” Saat melihat Jennie Jian, Howard Qin langsung mengubah ekspresinya.

Jennie Jian tahu Howard Qin sebenarnya ingin pergi, tetapi dia tidak bisa melepaskan dirinya sendiri. "Aku baru saja mendengar apa yang John katakan, ke mana dia ingin menyuruhmu pergi?"

“Timur Tengah,”jawab Howard Qin.

"Berapa lama?"

"Paling cepat satu bulan, jika lebih lambat, mungkin beberapa bulan atau bahkan satu tahun. Ada satu proyek penting." Howard Qin tidak menyembunyikannya dari Jennie Jian.

Jennie Jian menggenggam tangan Howard Qin,"Sebenarnya kamu boleh saja pergi, aku akan menunggumu di rumah."

Howard Qin menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku sudah berjanji kepadamu untuk tidak akan pergi. Selain itu, Thiago juga sudah menyerahkan proyek ini kepada John."

Jennie Jian mengulurkan tangan dan memeluk Howard Qin. "Howard Qin, kamu sangat baik!"

Howard Qin memeluk Jennie Jian,"Kamu juga sangat baik."

Pada saat ini, mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Setelah melalui banyak sekali permasalahan seperti ini dan jika mereka memang menyadarinya, mereka pasti akan lebih menghargai saat ini.

“Howard Qin, aku lapar!” Bisik Jennie Jian.

Howard Qin tersenyum, "Jadi, kamu terbangun karena rasa lapar?"

"Iya!"

“Baik, aku akan memasak sedikit makanan untukmu. Apa yang kamu inginkan?” Tanya Howard Qin sambil melepas Jennie Jian.

Jennie Jian tersenyum dan berkata,"Aku suka makan semua makanan yang kamu masak."

“Ok!” Howard Qin mengelus kepala Jennie Jian,“Kalau begitu tunggu sejenak, aku akan menyelesaikannya dengan sangat cepat.”

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu