Mr Huo’s Sweetpie - Bab 342 Bukan Keluarga Biasa

Setelah mendengar suara Adeline, Thiago juga melihatnya.

Saat ingin berbicara, sudah mendengar Joline mengatakan, "Kakak kedua sudah datang."

Setelah mendengar suara Joline, Adeline juga melihat ke sana dan melihat mobil James menuju ke sini.

Thiago juga melihat ke sana sehingga tidak jadi mengatakan masalah tadi. Sudahlah, jangan beritahu Adeline dulu, melihat kondisi nanti dulu, baru katakan, jadi Thiago berencana dengan tenang hadapi. Dia melihat James turun dari mobil, hari ini dia berpakaian formal, kelihatannya juga ada melakukan persiapan.

James berjalan ke sini, lalu dengan tenang melihat tiga orang yang di depan, "Apa kalian ini memakai baju satu keluarga? Kenapa tidak mempersiapkan untukku, sepertinya aku terlihat tidak begitu cocok dengan kalian."

"Semua baju kami ada disponsori." Kata Joline.

James melihat, "Oh, dari Mike."

"Kita masuk dulu." Kata Thiago.

James dengan cepat memberi kode pada Thiago, juga mengatakan tujuan kedatangannya hari ini. Tidak disangka Thiago menganggukkan kepala, jadi maksudnya adalah setuju! Benar-benar tidak disangka, tetapi pemikiran Thiago memang susah ditebak.

James mengikuti Thiago masuk ke dalam, desain dalam restoran china ini sangat anggun, benar-benar hebat. Sehingga bisa melihat niat boss ini, juga ada berbagai ikon dinasti dan paling banyak adalah barang Dinasti Tang.

Thiago juga melihat dekorasi khusus dari berbagai dinasti, seharusnya mengeluarkan uang yang banyak. Saat ini Thiago benar-benar mengakui kekayaan Keluarga Tang dan barang ini pasti perlu mengeluarkan banyak uang.

"Apakah tuan ada reservasi di sini?"

Thiago menolehkan kepala bertanya pada Joline, "Joline, ruang mana yang direservasi Kelvin?"

Setelah mendengar perkataan Thiago, pelayan bergegas tahu ini adalah tamu penting di hari ini. Mereka datang setengah jam lebih awal dari waktu yang dipesan.

"Silahkan jalan ke sini." Pelayan melakukan gerakan menyambut, lalu membawa jalan di depan.

Adeline dan Joline tertarik pada dekorasi di sini, sama sekali tidak menghiraukan hal itu.

"Biarkan mereka!" Kata James. "Jika kita tidak jalan, maka nona ini tidak akan berani bergerak."

Thiago melihat pelayan itu, "Iya!"

Melihat koridor yang panjang ini, James berjalan ke samping Thiago, lalu dengan bercanda katakan, "Kenapa aku merasa seperti ingin bertemu dengan raja."

"Aku tidak mengerti sejarah." Kata Thiago. Sebenarnya dia ada rasa seperti ini, tetapi tidak katakan keluar.

James tersenyum, "Baik! Kamu juga termasuk setengah orang barat. Tidak mengerti hal ini bisa dimaklumi." Selesai mengatakan ini, dia sengaja dengan suara kecil barkata pada Thiago, "Ini adalah bisnis Keluarga Tang."

Thiago melihat ekspresi James yang tiba-tiba serius, lalu memberi dia tatapan yakin untuk menyatakan dirinya tahu. James dengan suara kecil berkata, "Nanti harus lebih waspada, ini adalah tempat orang lain."

Dalam hati James terus mengingati tugas dari Harry yaitu menghalang pernikahan ini. Tetapi hari ini masuk ke tempat orang lain, jika mengatakan kata seperti ini, apakah akan ditarik keluar untuk dibunuh?!

Akhirnya mereka berhenti di tempat yang bernama Ruang Yaxuan.

"Ini adalah ruang yang di pesan Tuan Tang." Selesai berbicara, pelayan juga pergi.

Saat Thiago bersiap mengetuk pintu, pintu sudah terbuka dari dalam dan Kelvin juga muncul di depan mereka.

"Paman, kakak kedua, kenapa begitu cepat datang?" Kelvin dengan kaget melihat Thiago dan James yang berdiri di depan pintu. Tadi dia ingin di depan pintu menunggu, tidak di sangka baru buka pintu sudah melihat mereka.

James sangat waspada pada Kelvin, sehingga nada bicara tidak begitu baik, "Iya, tentu saja kami perlu duluan sampai. Bagaimana pun kami adalah majikan Kota A, tidak mungkin membiarkan tamu menunggu."

Kelvin hanya tersenyum, "Di mana Joline?"

"Dia dengan Adeline melihat ikan, nanti akan datang." Kata Thiago.

Saat ini terdengar suara Darwin, "Kelvin, cepat persilakan tamu masuk!"

"Paman, kakak kedua silahkan masuk." Kelvin bergegas menggeser agar Thiago dan James bisa masuk, "Ibu dan ayahku sudah sampai."

Setelah masuk baru menyadari ruang ini sama seperti dengan bangunan kuno, saat masuk sudah melihat papan pembatas yang besar. Di papan pembatas ini ada lukisan Plum Blossom, Orchids, Bambu dan Chrysanthemum sehingga membuat ruang ini penuh rasa kuno.

Tetapi suasana ini membuat Thiago dan James yang seperti orang modern merasa tertekan. Mereka juga bisa melihat dua orang yang duduk di belakang papan pembatas, seharusnya orang tua Kelvin!

Kelvin membawa Thiago dan James memutari papan pembatas, "Ayah ibu, ini adalah paman dan kakak kedua Joline."

Sofia dan Darwin juga berdiri, "Halo!"

Tampaknya Darwin dan Sofia sengaja berdandan untuk hari ini dan pakaian sangat formal. Darwin mengenakan pakaian tradisional Tang yang sederhana juga berwarna gelap dan Sofia memakai cheongsam berwarna terang. Dari dandanan mereka bisa mengetahui mereka bukan keuarga biasa.

Dari dandanan mereka, Thiago juga mengetahui bahwa aturan keluarga mereka pasti sangat banyak. Hanya makan, sudah memakai resmi seperti ini dan dirinya memakai baju santai, jika dibandingkan pasti terlihat bukan orang satu dunia.

James juga merasakan hal ini, "Thiago, kita sudah kalah dibagian pakaian." Sikap mereka seperti peran yang di dalam drama dan tampaknya seperti ingin melamar.

"Halo!" Kata Thiago.

Setelah duduk, Darwin bergegas menuangkan teh untuk Thiago dan James, "Silahkan minum teh!"

"Terima kasih." Thiago menganggukkan kepala.

Kondisi sedikit gugup, kedua belah pihak hanya berkata sungkan, hampir tidak mangatakan apa-apa. Sofia menggunakan tangannya mendorong Darwin untuk dia berbicara, jika tidak suasana ini pasti sangat dingin.

Darwin bergegas berkata, "Aku tidak menyangka paman Joline sangat muda."

"Kakekku sudah tua baru mendapatkan anak, jadi lebih muda." Kata James. "Tetapi dibandingkan dengan Keluarga Tang, Keluarga Yun benar-benar tidak bisa dilihat."

Perkataan James membuat Darwin tertawa, "Kita hanya keluarga biasa, mungkin lebih banyak diperhatikan."

Thiago bergegas memegang tangan James agar dia jangan bicara dan tenang. Thiago berkata, "Kata James memang seperti ini, jangan keberatan!"

"Tidak! Orang muda memang seperti itu, bisa dimengerti." Kata Darwin.

Thiago juga tahu Darwin bukanlah orang yang mudah. Saat masuk sampai sekarang, dia terus mempertahankan ekspresi senyum, seolah-olah berbeda dengan perkataan rumor, kelihatannya sangat pandai bersembunyi.

Darwin tahu apa yang dipikirkan Thiago, jadi dengan senyum berkata, "Tuan Huo sepertinya tertarik pada masalah keluarga kami? Jika tertarik, sekarang aku bisa menjawab pertanyaanmu."

"Kalau begitu aku ada satu hal yang ingin ditanyakan." Thiago menganggukkan kepala.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu