Mr Huo’s Sweetpie - Bab 390 Mengapa Kamu Tidak Mendengarkan Penjelasanku

Ketika mendengar suara Howard Qin, kepala Jennie Jian pun langsung mengosong, bahkan lupa untuk melawan.

James Yun menyipitkan matanya dan mengulurkan tangan untuk memeluk Jennie Jian, dia tidak akan peduli sekalipun Howard Qin ada di belakangnya saat ini, dia kini ingin melakukan apa yang ingin dia lakukan. Dia hanya ingin mencium Jennie Jian, dia tidak peduli dengan yang lainnya.

Howard Qin mengepalkan tangannya, dia melangkah maju dan menekan bahu James Yun, menarik James Yun dan langsung meninju ke arah wajahnya. James Yun terhuyung beberapa kali, hingga akhirnya terjatuh ke arah wastafel di belakang.

"James Yun, aku selalu menahannya! Jadi jangan sampai kamu menjadi tidak tahu diri!" UcapHoward Qin dengan perasaan marah. "Jangan berpikir kamu bisa bertindak kurang ajar hanya karena Thiago Huo mendukungmu!"

Ketika rasa sakit muncul di punggung James Yun, dia pun merasa sedikit lebih sadar, dia kembali beranjak berdiri sambil bertopang pada wastafel. Dia memijat wajahnya dengan menggunakan tangannya, tonjokan Howard Qin ini sangat keras dan membuktikan bahwa dia benar-benar marah!

Howard Qin memancarkan aura dingin,"James Yun,cepat keluar dari sini sekarang!"

"Hehe…..." James Yun juga tersenyum. "Atas dasar apakah kamu menyuruhku keluar? Kamu sebenanrya hanya khawatir aku akan merebut kembali Jennie Jian, bukan? Howard Qin, jujur saja! Kamu takut Jennie Jian akan teringat kembali akan masa lalu, karena dengan begitu, dia akan meninggalkanmu!"

Howard Qin mengabaikan ucapan James Yun, dia berpaling menatap Jennie Jian yang masih kebingungan. Ada rasa sakit yang tak bisa dijelaskan muncul di dalam hatinya, dia melangkah maju dan memeluk Jennie Jian,"Jennie, apakah kamu baik-baik saja?"

Jennie Jian mengangkat kepalanya secara otomatis, tatapannya sedikit mengosong,"Howard Qin......"

“Iya!” Howard Qin memeluk Jennie Jian dengan erat,“Aku sudah tahu semuanya.” Dia sebenarnya sudah mendengar percakapannya dengan James Yun tadi, tapi dia lebih berharap untuk mendengar Jennie Jian menolak James Yun. Tapi dia tidak melakukannya!

“Howard Qin, maafkan aku!” Ucap Jennie Jian sambil menangis.

Tubuh Howard Qin juga menegang, dia tidak tahu apa maksud permintaan maaf Jennie Jian! Dia tidak ingin menebak apa artinya ini, dia juga tidak bisa menerima kenyataan saat ini. Dia tidak ingin berpisah dengan Jennie Jian seperti ini.

Howard Qin memeluk Jennie Jian lebih erat lagi, seakan-akan ingin memasukkannya ke dalam tubuhnya. Tidak peduli apakah ingatan Jennie Jian sudah pulih ataupun belum, dia tidak akan mengubah semuanya yang sudah terjadi sekarang ini.

Jennie Jian merasa kesulitan bernapas, Howard Qin benar-benar memeluknya erat-erat, dan dia bisa merasakan mood Howard Qin saat ini, dia sangat emosional. Jennie Jian berkedip dan dia pulih. Dia bahkan bisa merasakan sakit di hati Howard Qin! Hatinya juga diraih secara instan!

"Howard Qin......" Jennie Jian mengerutkan kening dan memanggilnya.

“Jennie, ayo pulang!” Howard Qin sengaja memotong ucapan Jennie Jian. Betul, dia juga memiliki beberapa perasaan untuk melarikan diri.

“Baik!” Jennie Jian pun setuju untuk pulang. Dia tidak ingin menetap di sini lagi, dia harus pulang untuk menenangkan dirinya sejenak, dia harus menyelesaikan situasi saat ini, dia harus memikirkan siapa yang sebenarnya ingin dia pilih!

Ketika mendengar jawaban Jennie Jian, perasaan Howard Qin juga menjadi sedikit lebih tenang,“Baik, kalau begitu, ayo pergi.” Baiklah jika dia masih mau pulang bersama dengannya. Dia tidak ingin mempedulikan orang lain!

James Yun melihat Howard Qin hendak membawa Jennie Jian pergi, dia pun langsung bergegas membuka mulutnya,"Howard Qin, kalian ini hanya ingin menghindari kenyataan."

“James Yun, aku akan menghitung permasalahan yang terjadi hari ini dengan jelas,” ini adalah pertama kalinya Howard Qin berbicara dengan menggunakan kata-kata yang kejam. Setelah selesai berbicara, dia membawa Jennie Jian pergi.

“Jennie Jian!” James Yun ingin mengejarnya, tetapi kakinya benar-benar melemas, jadi dia hanya bisa melihat Howard Qin membawa Jennie Jian pergi begitu saja, dia benar-benar membenci dirinya sendiri karena ternyata benar-benar tidak berguna! Dia mengepalkan tangannya dan menghantam wastafel.

Howard Qin tidak melepaskan tangan Jennie Jian sedikitpun di sepanjang perjalanan pulang, ketika mereka masuk ke dalam rumah, Howard Qin baru melepaskan tangan Jennie Jian.

Jennie Jian berdiri di depan pintu, dia memandang Howard Qin yang membelakanginya ini. Ini juga pertama kalinya dia melihat Howard Qin bersikap seperti ini, sepertinya dia benar-benar marah. Pada saat yang bersamaan, dia juga takut Howard Qin akan mengabaikan dirinya sendiri seperti ini. Ketika teringat akan hasil akhir seperti ini, hati Jennie Jian pun terasa seakan-akan ditusuk pisau.

"Howard Qin......" Jennie Jian melangkah maju dan memanggilnya dengan suara berbisik, dia mengulurkan tangannya dan menarik sudut pakaian Howard Qin dengan berhati-hati,"Howard Qin, aku bisa menjelaskan semuanya......"

Howard Qin tidak berpaling, dia hanya berbicara dengan sikap dingin,"Kamu juga sudah kelelahan. Beristirahatlah lebih awal! Aku harus pergi ke ruang kerja untuk menyelesaikan urusan." Setelah selesai berbicara, Howard Qin pun berjalan menuju ruang kerja tanpa berpaling ke belakang.

Perasaan Jennie Jian langsung terjatuh, Howard Qin kini tidak hanya marah saja, dia sepertinya sudah tidak menginginkan dirinya lagi. Jennie Jian tidak ingin seperti ini, dia pikir dia harus memberikan penjelasan kepada Howard Qin, tetapi ketika dia hendak mengejarnya, dia mendengar pintu ruang belajar pun dibanting tutup oleh Howard Qin.

Suara bantingan itu juga membuat hati Jennie Jian bergetar, selanjutnya, air matanya pun mengalir. Howard Qin tidak ingin mendengarkan penjelasannya, juga tidak ingin mempedulikan dirinya! Apa yang harus dia lakukan? Jennie Jian merasakan sejenis persaan khawatir yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia menekan uluk hatinya dengan menggunakan tangannya, sangat tidak nyaman. Ini adalah perasaan tidak nyaman yang sangat mematikan. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana hari-harinya kedepannya jika dia tidak memiliki Howard Qin!

Jennie Jian mencoba untuk menenangkan nafasnya, tetapi perasaan sesak nafas sepertinya mencekik dirinya. Dia menjongkok sambil bertopang kepada permukaan dinding, dia merasakan kesulitan untuk bernapas! Jennie Jian meringkuk dan terus menggumamkan nama Howard Qin.

“Howard Qin, kenapa kamu tidak mendengarkan penjelasanku,”Jennie Jian berteriak.

Howard Qin yang berada di ruang belajar juga tidak jauh berbeda, ia bersandar pada pintu ruang belajar. Dia menutup matanya, dia juga merasa tidak nyaman! Jika kehilangan Jennie Jian, dia tahu bahwa dia juga pasti akan kehilangan semangat untuk bertahan hidup. Dia terus menjaga Jennie Jian hanya untuk memberinya kebahagiaan. Jika ingatannya sudah pulih dan dia ingin kembali ke sisi James Yun, apa yang harus dia lakukan! Dia tidak bisa melihat Jennie Jian dan James Yun bersama. Dia sebenarnya juga merupakan seorang pria yang egois.

“Jennie, kamu benar-benar mendatangkan sebuah masalah besar bagiku!” Howard Qin berbicara dengan perasaan tersakiti. Lepaskan dirinya, dia sendiri merasa akan merasa sedih? Tidak melepaskannya, maka dia akan bersedih bersama dengan dirinya! Ini bukanlah akhir yang dia inginkan.

Pikiran Howard Qin juga juga sangat berantakkan, siapa yang sebenarnya bisa memberinya sebuah jawaban? Dia benar-benar ingin tahu apa yang harus dia lakukan?

Pada saat ini, Jennie Jian pun terus memukul pintunya,"Howard Qin, buka pintunya atau tidak?"

“Kamu istirahat saja dahulu, aku sedang sibuk,”ucap Howard Qin sambil menahan rasa sakitnya. Dia tidak tahu bagaimana dia harus menghadapi Jennie Jian sekarang, dia khawatir, jika dia tidak bisa mengendalikan dirinya, apa yang mungkin akan dia lakukan terhadap Jennie Jian.

Jennie Jian juga menepuk pintu dengan lemas,"Howard Qin, kamu sedang berbohong!"

"Turuti perkataanku!"

Jennie Jian bersandar pada pintu, dia baru saja menggunakan niat yang sangat besar untuk beranjak berdiri, dia hanya memiliki satu keinginan, dia harus menjelaskan kepada Howard Qin bahwa dia ingin bertemu dengannya!

“Howard Qin, aku sekarang sedang merasa sangat tidak nyaman, bisakah kamu membuka pintunya?” Jennie Jian kemudian lanjut berkata,"Jika kamu tidak keluar, maka kamu hanya akan melihat mayatku!"

Ketka mendengar perkataan Jennie Jian, Howard Qin pun merasa terkejut. Dia segera membuka pintu, ketika dia membukanya, Jennie Jian pun langsung terjatuh ke depan.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu