Mr Huo’s Sweetpie - Bab 125 Sebuah Kabar Baik

Thiago Huo menggendong Adeline Qiao yang jatuh pingsan dengan perasaan yang sangat gugup.

“Adeline Qiao!” Thiago Huo memanggil Adeline Qiao sekali algi.

Namun Adeline Qiao tidak memberikan reaksi apapun, Thiago Huo pun merasa gugup. Ia mengerutkan alisnya ketika melihat wajahnya yang sepucat secarik kertas itu.

“Bagaimana?” Mary juga bertanya dengan gugup.

Colton Huo juga mengerutkan alisnya, ia tidak telrihat berpura-pura. Mengapa ia tidak mengatakannya lebih awal jika merasa kurang sehat? Dia bahkan masih terus mempertahankannya, benar-benar kacau.

Thiago Huo langsung menggendong Adeline Qiao naik ke lantai atas, ia tidak pernah merasa segugup ini sebelumnya. Ia menundukkan kepalanya dan menatap Adeline Qiao yang sedang berada dalam pelukannya, tatapannya dipenuhi rasa khawatir.

Setelah meletakkan Adeline Qiao di tempat tidur, Thiago Huo mengulurkan tangannya dan menyingkirkan rambutnya, lalu mengulurkan tangannnya dan mengelus wajahnya yang dingin.

“Adeline Qiao, kamu harus baik-abik saja!” Ucap Thiago Huo sambil menggenggam tangan Adeline Qiao.

Colton Huo menuntun Mary masuk ke dalam kamar,”Bagaimana?”

“Kakek, kamu dan nenek pergi beristirahat saja dahulu, aku akan menjaganya disini.”

Colton Huo melihat Adeline Qiao yang memucat di atas tempat tidurnya,”Kondisinya baik-baiks aja, bukan?”

“Kakek, aku berharap kamu tidak akan mempersulit dirinya lagi kedepannya.” Thiago Huo menggunakan kesempatannya untuk berkata,”Aku akan mencari waktu untuk menjelaskan permasalahannya dengan Keluarga Yun nanti. Aku tahu lebih jelas orang seperti apakah dirinya!”

Mary menepuk tangan Colton Huo, jika Thiago Huo sudah berkata demikian, maka mereka memilih untuk mempercayainya saja,”Tuan Huo, kita keluar saja dahulu!”

Pada saat ini, Steve Xiang kemudian membawa Hellen kemari.

Thiago Huo langsung menyediakan tempat bagi Helle untuk mengeceknya.

Colton Huo dan Mary juga berdiri dan menunggu hasilnya. Mereka akan merasa lebih tenang seperti ini.

“Bagaimana?” Thiago Huo langsung bertanya ketika melihat Hellen berhenti.

Hellen menatap Thiago Huo,”Apakah Nyonya menunjukkan gejala-gejala belakangan ini?”

“Selera makannya tidak terlalu baik belakangan ini, ia juga tidak bisa makan terlalu banyak, juga tidak terlalu fokus. Apakah ini merupakan akibat dari penghentian obat tradisional Tiongkok?”

Hellen menggelengkan kepalanya, ini tidak seharusnya terjadi! Kondisi tubuh Adeline Qiao seharusnya lebih baik dibandingkan sebelumnya, mengapa ia tiba-tiba jatuh pingsan kali ini?

“Dia juga sepertinya sering ingin muntah belakangan ini,”ucap Thiago Huo.

Saat mendengar ucapan Thiago Huo ini, Mary pun langsung berteriak,”Astaga!”

Colton Huo menatap ke arah Mary dengan gugup,”Nenek, ada apa?”

“Thiago, apakah dia sudah datang bulan ini?” Tanya Mary.

Thiago Huo masih saja tidak mengerti, Adeline pun tercengang,”Apanya yang datang?”

Mary terus meraba dan berjalan maju,”Anak bodoh! Adeline Qiao mungkin hamil!”

Thiago Huo langsung terkejut, karena sebelumnya sudah mengalami kesalahpahaman, maka ia tidak berpikir ke arah tersebut.

Hellen berkata kepada Thiago Huo,”Aku akan mengambil darah Nyonya dahulu.”

“Baik!” Thiago Huo menganggukan kepalanya.

Setelah selesai mengambil darahnya, Hellen pun pulang terlebih dahulu.

Thiago Huo terus menetap di sisi Adeline Qiao, apakah kali ini mungkin sesungguhnya akan terjadi?

Mary berjalan ke sisi Thiago Huo,”Thiago, tidak perlu khawatir. Semuanya akan baik-baik saja!”

“Nenek, maaf sudah tidak menjaga kalian dengan baik kali ini.”

Mary tersenyum dan berkata,”Ini bukanlah salahmu, kita yang sudah datang terlalu tiba-tiba.”

Colton Huo tidak berbicara, ini juga bukan merupakan sesuatu yang ingin ia lihat, sehingga ia pun diam-diam berjalan keluar dari kamar.

“Kakekmu khawatir kamu dibohongi, sehingga ia tergesa-gesa datang kemari,”Mary juga membantu suaminya sendiri dalam berbicara.

Thiago Huo tentu saja tahu,”Aku tahu! Kakek selalu bertindak demi kebaikanku!”

“Jika kamu memang menyukainya, nenek tidak akan menolak kalian. Dia bahkan mungkin saja mengandung anak dari Keluarga Huo, kamu harus menjaganya dengan baik!”

“Nenek, tenang saja, aku pasti akan menjaganya!” Jawab Thiago Huo.

Setengah jam kemudian.

Steve Xiang menerima panggilan dari Hellen. Dia sebenarnya merasa sedikit khawatir, ini adalah sebuah jawaban yang sangat penting.

“Bagaimana?”

“Selamat! Nyonya benar-benar positif hamil.”

Steve Xiang sulit menyembunyikan kesenangan yang muncul pada wajahnya,”Apakah ini benar?”

“Betul, seratus persen benar.”

“Baik, aku akan segera menyampaikannya kepada boss!”

“Namun, nutrisi Nyonya benar-benar harus diperhatikan.”

“Baik!”

Steve Xiang belum naik ke lantai atas, namun ia mendengar suara Mary yang berjalan keluar dari kamarnya.

Dia juga terlihat gugup menantikan hasilnya. “Steve Xiang, apakah sudah ada hasilnya?”

“Betul, Nyonya Besar. Nyonya Muda benar-benar positif hamil!”

Saat mendengar kabar yang satu ini, Mary pun merasa sangat senang,”Bagus sekali! Ini adalah sebuah kabar baik. Setelah menunggu lebih dari dua puluh tahun, Keluarga Huo akhirnya mempunyai kabar baik! Benar-benar sangat baik.”

Colton Huo yang berada di dalam kamar juga merasa sangat tersentuh ketika mendengar kabar baiknya! Keluarga Huo akhirnya memiliki seorang penerus. Akan lebih baik lagi jika seorang putra!

Thiago Huo juga mendapatkan kabar ini dan merasakan perasaan tersentuh yang tidak dapat ia deskripsikan.

Ia mencium tangan Adeline Qiao,”Istriku, terima kasih!”

Thiago Huo kemudian meletakkan tangannya pada perut Adeline Qiao, di dalamnya ini terdapat anak mereka, benar-benar sangat menakjubkan.

Pada saat Adeline Qiao terbangun, waktu sudah larut.

Ia membuka matanya dan menatap ke arah langit-langit, pada saat hendak bergerak, ia menyadari bahwa tangannya sedang digenggam. Ia mengangkat kepalanya, lalu melihat Thiago Huo sedang menundukkan kepalanya di sisi tempat tidur sambil menggenggam tangannya.

“Thiago......” Adeline Qiao perlahan memanggilnya.

Thiago Huo mendengar suaranya dan langsung membuka matanya,”Sudah bangun?”

“Iya!” Adeline Qiao menganggukan kepalanya,”Aku ingin minum air.”

Thiago Huo melepaskan tangan Adeline Qiao, lalu pergi menuangkan air untuknya,”Ini airnya.”

Setelah menuntun Adeline Qiao, Thiago Huo duduk di belakang tubuhnya dan memeluknya, Adeline Qiao pun bersandar pada pelukan Thiago Huo.

Thiago Huo meletakkan gelasnya pada sisi bibir Adeline Qiao,”Minumlah!”

Adeline Qiao menundukkan kepalanya dan meminum beberapa teguk, karena minum terlalu tergesa-gesa, ia pun tersedak sejenak.

Saat melihat Adeline Qiao terbatuk, Thiago Huo perlahan menepuk punggung Adeline Qiao,”Minum pelan-pelan, tidak ada yang merebutnya darimu.”

Adeline Qiao menganggukan kepalanya,”Iya, aku akan minum lebih pelan.”

Thiago Huo menatap bibir yang pucat itu dan mengerutkan alisnya, bibirnya bahkan terasa mengering. Dia langsung mengambil gelasnya dan meminum beberapa teguk

Ia langsung membungkukan tubuhnya, menundukkan kepalanya dan menempelkannya pada bibir Adeline Qiao, lalu mencungkil bibirnya dan memberikannya.

Adeline Qiao tercengang, dia tidak menyangka dirinya akan bertindak seperti ini. Hatinya mulai berdebar semakin kencang, jelas-jelas hanyalah air mineral, namun terasa sangat manis.

Setelah beberapa saat, Adeline Qiao pun menyingkir,”Sudah cukup.”

Thiago Huo meletakkan gelasnya di permukaan meja, lalu mengambil selembar tisu dan membantu Adeline Qiao untuk menghapus air yang tersisa pada bibirnya.

Bibir Adeline Qiao yang sebelumnya pucat terlihat sedikit memerah, Thiago Huo pun tersenyum melihatnya,”Apakah masih merasa malu sampai saat ini?”

Adeline Qiao tidak tahan melihat tatapan Thiago Huo, sehingga ia pun menundukkan kepalanya ke bawah lengannya.

“Adeline Qiao, ada satu hal yang ingin kusampaikan kepadamu,”suara Thiago Huo tidak terdenga r kuat, namun Adeline Qiao dapat mendengar ketegasannya.

Ia mengangkat kepalaya,”Ada hubungannya denganku?” Ketika teringat bahwa dirinya tiba-tiba jatuh pingsan, sepertinya dirinya pasti bermasalah.

“Iya!” Thiago Huo menganggukan kepalanya,”Hellen sudah datang untuk mengecek dirimu.”

“Apakah tubuhku bermasalah?” Adeline Qiao merasa gugup. Mengapa tubuhnya bisa selemah ini!

Thiago Huo melihat ekspresinya yang menegang, lalu menganggukan kepalanya,”Benar.

Ia perlahan meletakkan tangannya pada perut Adeline Qiao.

“Di dalam sini.”

Tangan Adeline Qiao menutupi tangan Thiago Huo,”Apakah bagian tubuhku ini bermasalah?”

“Iya!” Thiago Huo mengiyakannya. “Di dalam sini terdapat anak kita!”

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu