Mr Huo’s Sweetpie - Bab 32 Kejadian Esok Hari Tidak ada Yang tahu

Perkataan Adeline membuat semua orang terdiam.

Iya, Adeline tidak salah bilang, projek besar seperti ini bahkan Yun's Corp saja juga tidak berani gegabah, apalagi Senco Corp yang masih dalam tahan berkembang?

Sekarang memang ada beberapa projek di Senco Corp yang menguntungkan, sebagai pemegang saham, asalkan bisa mendapatkan uang saja sudah cukup, hal lainnya yang beresiko memang tidak baik untuk dicoba.

"Direktur Qiao, mendengar perkataanmu, berarti misi kamu kali ini tidak selesai dong?" suara Abigail sedikit senang.

Adeline meliriknya dan didalam hatinya malah mengatakan kebodohan Abigail.

Didalam kondisi seperti ini, mana ada tempat untuk dia berkata.

Benar saja, ada pemegang saham yang berkata, "Nona QIao, apakah kamu tahu aturan? Kamu datang ke perusahaan bukan dewan perusahaan juga bukan supervisor, ada apa hak kamu berbicara disini?"

Abigail malu dan menundukkan kepalanya tidak berani berkata lebih lagi.

Felix melirik kearah putrinya sejenak lalu berkata, "Abigail hanya saja sedikit ceroboh saja."

Begitu melindungi, itu juga membuat orang lain mengetahui tujuan dari Felix.

"Direktur utama, kedepannya jika rapat jangan membawa orang yang tidak bersangkutan lagi masuk."

"Abigail sudah menjabat di perusahaan, dia juga termasuk salah satu dari perusahaan." Jelas Felix.

Darren lanjut berkata, "Direktur utama sekarang sangatlah enak dalam memberikan jabatan, benar-benar besar sendiri, ini tiba-tiba ada wakil general manager yang datang mendadak, orang-orang dibawah sana sangatlah mengeluh."

"Direktur Chen, Abigail juga ingin berkontribusi untuk perusahaan, tentu saja perusahaan akan menerima bakat."

"Kalau begitu saya pertanyakan Nona Qiao berbakat dibidang apa ya?" Tanya Darren lagi, "Jika benar-benar adalah seorang bakat, maka kamu saja yang bilang dimana kelemahan atau tempat yang perlu diperbaiki dari rancangan Direktur Qiao tadi?"

Wajah Abigail merah, dia tidak mengerti tentang ini semua, hari ini tujuan utama dia datang kemari adalah untuk melihat Adeline malu!

mendengar perkataan Darren, ada banyak dewan yang ikut menyetujui.

Abigail melirik kearah Felix dengan tegang, dia berkata, "Ayah!"

Ekspresi Felix juga tidaklah bagus, "Semuanya, hari ini tujuan utama kita adalah memperundingkan rancangan dari direktur Qiao."

Terus saja ingin mengalihkan topik pembicaraan, semua orang bisa melihatnya dengan jelas, Adeline semakin kecewa, dia memegagn tangannya sendiri dengan erat.

"Direktur Qiao, kalau begitu sepertinya menurutmu Senco Corp tidak mampu untuk bersaing?" Tanya Felix.

Adeline menganggukkan kepalanya, "Iya, atau mungkin direktur utama ingin menjual Senco?"

Felix langsung marah, "Omong kosong apa yang kamu katakan> Dihadapan para dewan, jaga perkataanmu."

"Atau kamu mungkin kamu bersedia mengambil saham Senco untuk menganti kesempatan kerja sama untuk bersaing? Aku tahu Yun's Corp belakangan ingin mencari partner untuk bersama-sama bersaing."

Perkataan Adeline langsung membuat Felix tidak bisa mundur, sepasang matanya menatapi Adeline, "Inikah sikap kamu dalam bekerja?"

"Direktur utama, aku hanya menyelesaikan rancangan hingga disini." Lanjut Adeline.

"Ini juga membuktikan kemampuanmu terbatas, sebelumnya kamu pernah berjanji padaku, jika kamu tidak menyelesaikan rancangan ini, kamu akan menerima segala jenis hukuman."

Adeline kecewa, akhirnya kembali pada topik.

"Iya, aku pernah berkata seperti begitu." Adeline menganggukkan kepalanya.

Felix berdiri, "Jika direktur Qiao tidak bisa menyelesaikan tugas ini, maka mulai dari hari ini, posisinya sebagai General Manager ditiadakan."

Sekali diumumkan, semuanya diam, Felix melakukan serangan fatal terhadap putrinya sendiri, sama sekali tidak memberikannya jalan keluar!

Adeline sekalipun sudah melakukan persiapan, namun ketika mendengar pengumuman ini, hatinya tetap saja merasa sedih, dia tetap saja tidak bisa membantu ibunya mempertahankan perusahaan.

"Direktur Utama, keputusanmu ini tidakkah terlalu sembarangan? Hanya demi sebuah misi yang tidak bisa diselesaikan dan akan menjatauhkan jabatan Direktur Qiao? Apakah Direktur utama sama sekalit tidak memikirkannya sama sekali, sekarang semua projek yang ada profitnya itu semuanya didapatkan oleh Direktur Qiao?" Darren sangatlah tidak menerimanya.

Felix melirik kearah Darren, "Ini adalah yang disetujui oleh Adeline, aku juga menjalankannya sesuai janji."

"Kalau begitu, bolehkah aku pertanyakan direktur utama, jika adalah kamu, rancangan seperti apa yang bisa kamu selesaikan?" Tanya balik Darren.

"Darren Chen, perhatikan ucapanmu."

Darren menghempaskan nafasnya, "Menurutku, aku sudah tidak perlu terus duduk disini lagi, karena aku merasa sebentar lagi, perusahaan akan jatuh ditangan orang yang bermarga lain."

Seusai berkata, Darren keluar dari ruang rapat dengan marah, dan dibelakangnya juga ada beberapa dewan perusahaan yang pergi mengikutinya juga.

Winardy Jin yang duduk disamping Felix juga berkata, "Felix, kedepannya jangan bawa urusan keluarga kekantor lagi, apakah sepantasnya kamu melakukan beginian? Jangan sampai nanti rugi besar, siapa yang merupakan mutiara, siapa yang merupakan sampah, semuanya bisa dilihat dengan jelas!

Winardy menopang tongkat dan berdiri, dia melirik kearah Adeline, "Direktur Qiao, anak muda juga lumayan bagus jika bisa banyak berlatih."

Seusai berkata, dia menopang tongkatnya dan pergi.

Didalam ruang rapat, hanya tersisa tiga orang saja, Felix bersama kedua putrinya.

Adeline mulai membereskan barang-barangnya, "Direktur Utama, jika tidak ada urusan lain, aku akan pergi sekarang."

Abigail akhirnya punya kesempatan untuk berkata, "Adeline, ingat untuk membereskan semua barangmu dengan baik."

"Baik!" Adelline mengiyakan dengan diluar dugaan, "Tapi aku juga harus mengatakan bahwa janganlah terlalu senang, didunia kerja, semuanya bisa berubah drastis, Kejadian besok tidak bisa ditebak."

Adeline keluar dari ruang rapat, dia langsung lemas, kakinya sedikit gemetaran, dia menopang dinding untuk berjalan perlahan.

Setelah kembali kedepan pintu kantornya, Amy bergegas mendekat.

"Direktur Qiao, apakah kamu baik-baik saja?"

"Aku tidak apa-apa."

Amy menopang Adeline, sebenarnya tadi dia sudah mendapatkan kabar, sekarang Adeline pastilah sangat sedih, dia juga tidak berani banyak berkata.

"Direktur Qiaom Tuan Muda kedua datang."

Sekali mendengarnya, Adeline langsung terlihat tersenyum menyindir dirinya sendiri, "Dia datagn untuk melihat tampang sedihnya diriku."

Amy tidak menjawabnya, dia menopang Adeline untuk kembali duduk ditempatnya.

"Amy, tolong ambilkan air untukku."

"Baik!"

Setelah menerima air dari Amy, Adeline langsung meminumnya.

Setelah meletakkan gelasnya, Adeline berdiri.

Amy melihat Adelone masuk kedalam ruangannya, didalam hatinya berharap Adeline bisa mengobrol denganbaik bersama James. bagaimanapun juga mereka berdua juga adalah suami istri, semuanya bisa didiskusikan dengan baik.

"Mengapa kamu datang?" Adeline berkata terlebih dahulu.

James mengangkat kepalanya dari tatapan game hp yang sedang dimainkannya, dia melihat bahwa kondisi Adeline sepertinya masih lumayan bagus.

"Sepertinya kamu tidak selemah yang aku pikirkan, lumayan bagus!" kata James sambil tersenyum.

Adeline berjalan ketempat duduknya, "Maaf membuatmu kecewa."

"Tidak, bagiku ini juga adalah kejadian didalam dugaan." Kata James.

Adeline menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu setelah melihat kondisiku sekarang dan jika puas sekarang kamu sudah boleh pergi."

James meletakkan hpnya, dia meletakkan satu tangannya didalam saku celana dan kehadapan Adeline, "Aku tunggu kamu beresin barang, ayo pergi bersama!"

Adeline mengerutkan keningnya dan tidak menyangka James akan mengatakan seperti begitu, dan hari ini James sepertinya tidak sombong seperti biasanya sepertinya juga sedikit punya sifat kemanusiaan.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu