Mr Huo’s Sweetpie - Bab 430 Kenapa Tidak Bisa Dikontrol

James terkejut ketika mendengar perkataan ini.

Ternyata ini maksud dari senyuman Thiago! Dia menolehkan kepala untuk melihat sosok yang sudah berjalan ke arah pintu. Jadi wanita yang terus melakukan kesalahan ini adalah Shelly! Jika tidak, dia benar-benar tidak tahu Nona Su mana yang dipanggil oleh Thiago.

Setelah Shelly mendengar Thiago memanggilnya, dia juga terkejut. Saat ini, dia hanya bisa bertahan, "CEO Huo, kamu sudah salah mengenal orang."

Thiago melihat Shelly tidak mau mengakui, juga tidak terus membongkar rahasinya. Dia berkata, "Mulai rapat!"

Shelly dengan cepat menghilang, dalam hati berpikir Thiago ini benar-benar orang berbahaya. Bisanya dia mengenalinya! Shelly tidak mengambil uang, langsung pergi, karena tidak boleh lama-lama di tempat ini.

Di dalam ruang rapat.

Rapat sudah mulai, tetapi ada orang yang tidak konsen. Orang itu adalah James, dia seolah-olah tidak membayangkan Shelly bisa begitu berani, bisanya menyamar menjadi pelayan, lalu datang ke sini, apa yang ingin dia lakukan? Bukannya selesai makan, dia langsung pergi, kenapa bisa tiba-tiba muncul di sini?"

Dengan begini James juga melewatkan pidato Joline, lalu Thiago bertanya, "Dirut, ada yang ingin ditambah lagi?"

Saat ini James baru sadar. Dia bergegas menenangkan diri, untung dia ada mendengar pertanyaan Thiago, jadi bisa mengatakan pendapat diri sendiri.

Thiago tidak menyangka James bisa bergegas merespon, tadi dia melihat James tidak konsentrasi, kelihatannya masalah Shelly membuat dia terpengaruh. Karena itu juga, dia bertanya padanya, untungnya dia tidak membuat malu.

Selesai rapat, Thiago berbincang dengan James.

"Aku tahu apa yang ingin kamu tanya." James duluan berbicara.

Thiago tersenyum, "Apa kamu tahu?"

"Hari ini aku benar-benar tidak tahu Shelly bisa dengan berani masuk ke dalam." Jawaban James.

Thiago dengan senyum menggelengkan kepala, "Aku bukan ingin mengatakan masalah ini, aku ingin mengatakan lain kali jangan terang-terangan membantu Joline, harus membiarkan dia latihan."

James merasa Thiago ini sengaja, dia mengalihkan pembicaraan untuk membahas masalah Joline. Benar-benar seekor rubah, sangat licik!

Thiago melihat James, senyuman semakin dalam, "Atau kamu sekarang ingin membahas masalah Shelly, kenapa hari ini dia bisa muncul di sini? Apa kamu benar-benar tidak tahu?"

James menganggukkan kepala, "Aku benar-benar tidak tahu! Terserah kamu percaya atau tidak."

"Namun aku melihat dia sangat berani, apa orang seperti ini bisa dikontrol oleh kamu?" Thiago terus bertanya.

"Bagaimana mungkin aku tidak bisa kontrol?" James dengan tenang menjawab, tetapi setelah selesai bicara baru tahu ini jebakan dari Thiago, jadi bergegas berkata, "Aku dengan dia tidak mungkin bersama!"

Thiago melihat tampak kesal James, jadi dia terus berkata, "Baiklah! Jika seperti ini, maka jangan memberi dia harapan. Kali ini dia bisa menyamar menjadi pelayan untuk naik ke atas, jadi lain kali? Aku melihat si cabe kecil ini bisa melakukan apapun."

"Cabe kecil?"

"Panggilanku untuk dia. Panggil Shelly tidak ada tampak seperti Shelly. Jadi aku merasa cabe kecil lebih cocok untuknya."

Setelah James mendengar deskripsi Thiago, benar-benar merasa cocok. Si Shelly ini sama seperti cabe kecil, sangat pedas! Tidak peduli sikap atau orangnya, benar-benar sama seperti cabe.

Thiago melihat waktu, "Aku sudah mau pulang. Hari ini kakek dengan nenek keluar bermain dan Adeline sendirian di rumah membawa anak."

"Iya!" James menganggukkan kepala.

Ketika Thiago bersiap naik ke mobil, tiba-tiba dipanggil, "CEO Huo!"

Thiago menolehkan kepala, lalu melihat Shelly yang sudah mengganti baju, "Apakah aku kali ini tidak salah mengenal orang?"

Shelly dengan ekspresi malu berkata, "Tidak ada."

"Ada apa?" Thiago bertanya.

Shelly menjadi ragu, "Bisakah aku berbincang denganmu?"

Thiago menganggukkan kepala, "Boleh, naik ke mobil."

Shelly melihat Thiago membuka pintu mobil, dalam hati merasa takut. Dia khawatir Thiago bisa melukainya, tetapi demi James, dia tidak boleh takut.

Setelah naik ke dalam mobil, Shelly baru menyadari di dalam mobil ada seorang supir, kali ini dirinya tidak bisa kabur lagi. Melihat pintu tertutup, hati menjadi cemas. Thiago langsung duduk di posisi samping pengemudi, "Pulang ke rumah!"

"Iya, boss." Steve menanggukkan kepala.

Saat mendengar kata pulang ini, Shelly juga menghela nafas lega. Barusan ingin bertanya Thiago, ingin membawa dirinya ke mana? Jika bilang pulang ke rumah, maka dia tidak perlu khawatir, karena di dalam rumah ada wanita dan anak. Bagaimana pun Thiago tidak akan memukulnya di depan istri dan anaknya.

"Nona Su, tidak perlu gugup. Aku tidak akan melakukan apa-apa padamu." Thiago berkata, "Melihat hari ini kamu menanggung risiko besar untuk menerobos XY, maka aku perlu memberimu kesempatan untuk menjelaskan."

Steve dengan senyum berkata, "Nona Su demi James benar-benar bisa melakukan apapun. Sama seperti sikap ketua yang tidak takut, benar-benar berani!"

Wajah Shelly menjadi pucat, kelihatannya Thiago pernah menyelidiki dirinya, jika tidak orang yang mengendarai mobil ini tidak akan berkata seperti ini, "Apa kamu sedang menyelidiki aku?"

"Apa Nona Su tidak ada menyelidiki kami?" Thiago bertanya.

Shelly mengepalkan tangan, "Ternyata kamu tahu."

"Tentu saja." Thiago menjawab.

Kemudian mobil menjadi tenang, siapapun tidak bicara dan kondisi ini dipertahankan sampai Vila River Bay.

"Boss, sudah sampai." Kata Steve.

Thiago membuka mata, "Nona Su, jika ada masalah bisa bahas di dalam."

Adeline tahu Thiago sudah mau sampai jadi tunggu di depan pintu. Saat Thiago masuk, dia baru mau bicara sudah melihat Shelly yang di belakang Thiago.

"Ini......"

"Hari ini ada tamu." Kata Thiago.

Adeline menganggukkan kepala, "Nona Su, selamat datang."

Shelly pertama kali dengan dekat melihat Adeline, dia sebelumnya pernah melihat foto Adeline, meskipun foto tidak jelas, tetapi bisa melihat jelas wajah Adeline, "Apa kamu adalah Adeline?"

Adeline menganggukkan kepala, "Iya, aku adalah Adeline."

Shelly tidak menyangka Adeline benar-benar mengakui, "Apa kamu adalah mantan istri James?"

"Nona Su, apakah kamu berencana di depan pintu menanyakan semua hal?" Kata Thiago.

Setelah Shelly duduk di ruang tamu, bisa melihat Wilbert dan Caroline bermain di ruang tamu. Dua anak ini sangat lucu dan sangat cantik.

"Nona Su, kamu menyukai minuman apa?"

"Aku apapun boleh."

Tidak lama, Adeline menuangkan segelas teh untuk Shelly.

Selesai Thiago mengganti baju, dia baru keluar, lalu berjalan ke depan anak untuk menggendong mereka, "Baik, kalian makan dulu."

Kemudian menggendong mereka ke dalam ruang makan, agar Kak Selvy bisa menyuapi mereka.

Shelly melihat ini, dalam hati merasa iri. Jika dirinya lain kali bisa seperti ini, pasti sangat baik. Tunggu Thiago duduk, Shelly baru menyimpan tatapan irinya, "CEO Huo, benar-benar bahagia."

"Sebenarnya kamu ingin mengatakan, kebahagian ini dicuri oleh aku!"

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu