Mr Huo’s Sweetpie - Bab 386 Diri Yang Dipenuhi Kelemahan

James Yun langsung melompat, lalu memeluk Jennie Jian untuk menyingkir, dia melindungi Jennie Jian di dalam pelukannya dengan sangat erat, mereka berdua juga berguling di tanah beberapa kali karena sifat kelembaman mereka.

Selanjutnya terdengar suara tabrakan yang mengiang di telinga, mobil itu sepertinya menabrak sesuatu. Kemudian diikuti oleh suara jeritan dan keadaan menjadi sangat berisik dalam sekejap.

James Yun kembali berfokus, dia menundukkan kepalanya dan menatap Jennie Jian yang berada di pelukannya, bibirnya terlihat bergetar, wajahnya terlihat memucat, seakan-akan dia benar-benar tidak terkejut.

“Apakah kamu baik-baik saja?” James Yun segera menuntun Jennie Jian untuk beranjak duduk, dia juga memeriksa apakah dia terluka atau tidak. Dia melihat Jennie Jian terus terdiam, tatapannya terlihat ketakutan, dan mulutnya juga terus menggumamkan sesuatu.

James Yun merasa Jennie Jian pasti ketakutan, dia kembali memeluk Jennie Jian lagi dan menepuk punggungnya dengan lembut,"Tidak apa-apa, tidak apa-apa, jangan takut!"

Jennie Jian masih belum sepenuhnya kembali fokus, detak jantungnya juga berdebar sangat cepat, pada saat itu, ketika dia melihat mobil itu terbang ke arahnya, sebuah gambaran serupa muncul di dalam pikirannya, seakan-akan dia pernah menyaksikan kecelakaan mobil seperti itu dengan mata kepalanya sendiri sebelumnya.

Jennie Jian merasa tubuhnya mendingin, dia hanya bisa bersandar di bahu James Yun, nafasnya terasa sedikit terengah-engah, dan kepalanya juga sudah mulai terasa pusing. Dia menutup matanya dan menenangkan dirinya sejenak.

Ketika mendengar suara orang-orang di sekitarnya, sepertinya mereka juga sedang membicarakan kecelakaan mobil sport tadi. Ada yang mengatakan bahwa orang tersebut terjebak di dalam mobil, kakinya sepertinya patah dan kepalanya berlumuran darah......

Jennie Jian langsung membayangkan gambaran yang sama di benaknya ketika mendengarkan penjelasan ini. Tapi di dalam gambaran tersebut, dia melihat James Yun, dia sedang terjebak di dalam mobil seperti ini, dirinya terlihat terluka parah. Orang yang berada di sebelahnya pada saat itu sepertinya adalah Howard Qin, dia sepertinya juga sedang memeluk dirinya seperti apa yang James Yun lakukan sekarang.

James Yun merasa bahunya memanas, dia memanggil Jennie Jian,"Jennie Jian, ada apa denganmu?"

Jennie Jian meneteskan air matanya, mengulurkan tangan serta mencengkram pakaian James Yun,"James, aku......"

Setelah cukup lama tidak mendengar panggilan ini, hati James Yun langsung merasa tegang. "Jennie Jian, bagaimana kamu memanggilku tadi?"

“Aku ingin pulang,”Jennie Jian tiba-tiba terbangun. Pada saat ini, dia sepertinya tidak dapat melakukan beberapa tindakan aneh.

Ketika mendengar ucapan Jennie Jian, perasaan James Yun pun terasa memberat, seakan-akan panggilan tadi hanyalah halusinasi dirinya, ia mengira Jennie Jian yang dulu sudah kembali. Kenyataannya, Jennie Jian tidak pernah memanggil dirinya sendiri, atau dia yang sudah salah mendengar.

Karena tidak ingin terus memikirkannya, James Yun menuntun Jennie Jian untuk berdiri. Namun lututnya sepertinya baru saja terbentur ke permukaan tanah, saat James Yun hendak berdiri, kakinya menjadi lemas hingga dia kembali berjongkok.

Karena merasakan situasi James Yun tidak tepat, dia bergegas mengulurkan tangan untuk menuntun James Yun,”Ada apa denganmu?"

"Lututku baru saja terbentur, sepertinya lukaku yang dulu kembali terluka lagi." James Yun mengerutkan alisnya dan berkata,"Aku perlu istirahat sejenak."

“Apakah kita perlu pergi ke rumah sakit?” Jennie Jian bertanya dengan gugup. Kedua kaki James Yun sudah sembuh setelah mengusahakannya dengan bersusah payah, dia tidak ingin melihatnya kembali mengalami masalah yang sama. Dia melihat ke arah sekeliling, semua orang pergi untuk melihat kecelakaan di depan, apa yang harus dia lakukan sekarang?

Tiba-tiba, Jennie Jian teringat untuk menelepon Howard Qin, dia mengeluarkan ponselnya dengan tangan yang bergemetar, lalu menelepon Howard Qin sambil bergemetar menggenggam ponselnya. Tetapi banyak sekali gambaran yang terus muncul di dalam pikirannya, dan gambar-gambar itu kini menjadi semakin jelas.

"Jennie......" Howard Qin menjawab panggilannya dengan sangat cepat.

“Howard Qin, terjadi masalah di sini, bisakah kamu datang kemari?” Nada bicara Jennie Jian terdengar sangat cemas dan sangat cepat!

“Dimana kamu?” Howard Qin juga bertanya dengan cemas.

"Perempatan."

"Aku akan segera ke sana."

Jennie Jian mengembalikan ponselnya ke sakunya, lalu membantu James Yun untuk duduk,"Duduk dulu, Howard Qin akan segera datang."

James Yun tersenyum melihat ekspresi gugup Jennie Jian. Dia benar-benar sudah merasa cukup bisa melihatnya merasa khawatir dan gugup untuk dirinya sendiri seperti ini. Setidaknya dia masih peduli terhadap dirinya.

“James, bagaimana kondisi lututmu?” Jennie Jian mengulurkan tangan dan memijat lutut James Yun, namun akhirnya lututnya mulai memanas. Dia bergegas membantu memijat lutut James Yun supaya lututnya tidak terus terasa sakit.

James Yun lagi-lagi mendengar Jennie Jian memanggilnya, juga melihat sepertinya dia masih belum melupakan teknik memijat lutut. Dia meraih tangan Jennie Jian dengan perasaan tersentuh,"Jennie Jian, apakah kamu masih mengingat semua ini?"

“Hah?” Jennie Jian tidak menyadari bahwa dirinya kini penuh dengan kelemahan,"Apa?"

James Yun menggenggam tangan Jennie Jian lebih erat lagi, lalu menatapnya dengan tatapan serius tanpa membiarkan Jennie Jian menghindarinya, kemudian bertanya, "Kamu sudah mengingatnya, bukan?"

"Aku......" Saat Jennie Jian baru sajamembuka mulutnya, suara Howard Qin pun terdengar, dia mencari dirinya,"Jennie, dimana kamu?"

Jennie Jian segera menjawab,"Howard Qin, aku ada di sini."

Ketika Howard Qin mendengar suara Jennie Jian, dia segera mendorong kerumunan orang-orang dan mengikuti arah datangnya suara itu. Howard Qin langsung melihat Jennie Jian yang duduk di atas permukaan tanah, di sebelahnya terdapat James Yun, sepertinya ada yang salah dengan James Yun.

Howard Qin bergegas menghampirinya,"Ada apa?"

“Howard Qin, lutut James Yun sakit, sepertinya cederanya yang dulu telah kambuh lagi.” Jennie Jian bergegas menggenggam tangan Howard Qin,"Kita harus segera membawanya ke rumah sakit."

Di sepanjang perjalanan kemari, Howard Qin juga terus mendengar adanya kecelakaan, perasaannya terus tergantung dan menjadi sedikit lebih tenang setelah melihat Jennie Jian. Tatapannya terlebih dahulu tertuju pada Jennie Jian,"Apakah kamu baik-baik saja?"

“Aku baik-baik saja,”jawab Jennie Jian. "James Yun melindungiku."

Howard Qin kini menatap ke arah James Yun, lalu melihat ekspresinya yang tidak nyaman, sepertinya lukanya yang dulu benar-benar tertarik. "Apakah kamu bisa berdiri? Aku akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang."

“Aku baik-baik saja.” James Yun mencoba untuk berdiri lagi, tetapi kakinya masih saja tidak bertenaga. Howard Qin langsung bergegas membantu James Yun berdiri ketika melihat keadaannya. Dia mengulurkan tangan dan meletakkan tangan James Yun di bahunya, "Jennie, panggil taksi."

“Oh!” Jennie Jian bergegas beranjak berdiri dan lewat untuk menghentikan taksi.

Howard Qin menuntun James Yun berjalan ke pinggir jalan, mereka berdua menatap Jennie Jian yang sedang tergesa-gesa menghentikan taksi di depan, ekspresi mereka sepertinya terlihat berbeda. Howard Qin merasa sangat sakit hati, tetapi James Yun merasa sangat senang.

“James Yun, terima kasih untuk hari ini!” Ucap Howard Qin.

"Tidak perlu! Aku sudah memang seharusnya melakukanya,"jawab James Yun. "Howard Qin, jika ingatan Jennie Jian kembali pulih, apakah kamu akan melepaskannya?"

Howard Qin tertegun sejenak, dia sepertinya memikirkan kembali maksud dari kata-kata James Yun,"Apa maksud ucapanmu ini?"

Tatapan James Yun tertuju pada Jennie Jian, dia memiliki firasat yang cukup kuat bahwa Jennie Jian pasti sudah mengingat sesuatu. Jika setengah jam yang lalu dia berpikir untuk mendunkungnya bersama dengan Howard Qin, tetapi sekarang dia tidak mau!

Howard Qin juga mengerti apa yang dimaksud James Yun, dia sudah melihat sikap Jennie Jian. Dia juga berbicara dengan sikap tegas,"Tidak akan aku lepaskan! Jennie sekarang adalah istriku! James Yun, kamu juga harus memahami situasinya dengan jelas!"

“Hmm! Aku memahami situasinya dengan jelas.” James Yun juga kembali menjawabnya.

“Sudah ada taksi!” Jennie Jian telah menghentikan sebuah mobil, dan dia berteriak pada Howard Qin dan James Yun.

Howard Qin menyesuaikan posisinya, smenuntun James Yun berjalan ke sana, lalu membawa James Yun ke rumah sakit bersama dengan Jennie Jian.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu