Mr Huo’s Sweetpie - Bab 39 Siapa Sebenarnya Dirinya

Thiago menatapi James, tatapannya penuh pengrendahan.

Adeline menutup kedua matanya, dia tidak ingin mempedulikan siapapun, dia percaya Thiago akan membantunya, jadi dia hanya perlu memberikan semua masalah padanya saja.

Dia mengulurkan tangan dan memeluk erat leher Thiago, dan membenamkan wajahnya dilehernya.

James terus melototi Thiago, lelaki ini adalah lelaki baru Adeline? Aura pemimpin yang disebarkannya juga memberikan sebuah tekanan kepada orang lain.

Ini karena melihat Adeline begitu bergantung padanya, dirinya juga merasa iri, tidak disangka Adeline juga punya sisi yang begitu lemah, siapa sebenarnya lelaki ini?! Hingga bisa membuat Adeline begitu tenang mengikutinya.

James berkata dengan marah, "Siapa sebenarnya dirimu?"

Thiago tersenyum,"Tidak lama lagi kamu akan tahu."

Seusai Thiago berkata, tatapannya mengarah pada orang yang tidak jauh darinya, dia memeluk Adeline dan bersiap untuk pergi.

Melihat Thiago akan pergi, Jhon menopangkan tongkat dan berjalan cepat.

"Tunggu sebentar!" Didalam hati John semakin emosional, "Apakah benar-benar adalah kamu?"

Thiago tidak menjawabnya, dia memeluk Adeline dan pergi menjauh.

Joe dan Quin masih sedang kaget, mereka saling melirik, seolah juga sedang menyakinkan tentang apa yang terjadi tadi.

James juga pertama kalinya melihat ekspresi orang tuanya ini, bahkan juga pertama kalinya melihat kakeknya mengejar seseorang seperti begini.

Sekali terpikiran sampai disini, didalam hatinya juga mulai ada pemikiran, jangan-jangan lelaki ini adalah...........

"Astaga." Joe mengeluh dan berjalan masuk kedalam rumah.

Quin ikut Joe masuk kedalam, hatinya semakin kacau, seolah semuanya sudah hampir tidak bisa dikendalikan lagi.

ketiga orang keluarag Qiao juga tidak bisa sadar kembali, siapakah lelaki tadi? Dia berdiri disana saja sudah membuat orang merasa bahwa dia bukanlah orang biasa.

Chyntia tidak mau kalah, bagaimana mungkin Adeline bisa punya hubungan dengan orang seperti ini? Dan setiap lelaki yang berhubungan dengannya begitu unggul, sebelumnya ada James, sekarang ada seorang lelaki misterius ini, lelaki ini terlihat sepertinya lebih hebat daripada James.

Abigail merasakan kemarahan ibunya, "ibu....."

Chyntia melirik kearah Abigail, dia sadar, benar, masalah hari ini juga masih belum selesai.

"Felix, kita sekarang selesaikan masalah Abigail dulu." Kata Chyntia.

Felix juga kembali sadar, lelaki itu jelas terlihat bukanlah orang biasa, jika dia punya hubungan dengan Adeline, mungkin saja kedepannya bisa membantu Senco Corp melewati krisis ini.

Dia berbalik melihat Abigail, keningnya dikerutkan, masalah Abigail ini juga sangatlah sulit diatasi.

James berdiri ditempat semula, dia menatapi Thiago membawa Adeline pergi begitu saja, hatinya sangatlah tidak ikhlas!

"Tuan besar, urusan kita masih belum selesai kan?" Felix maju untuk mengingatkan John.

Semenjak John melihat Thiago, hatinya sangatlah senang, dibandingkan dengan hal lainnya semuanya sudah tidaklah penting, Thiago kembali, ini sepertinya lebih penting daripada apapun, dan bebearapa tahun ini dia juga tidak sia-sia menunggunya.

"Diskusikan didalam!" Suasana hati John juga tidak seburuk tadi lagi, dia sudah tidak peduli dengan akhir dari percakapan.

John berjalan kesamping James, "Kakek, siapakah lelaki itu? KAmu sepertinya mengenalnya?"

John tidak mengelaknya, "Masuklah!"

"Kakek, siapakah sebenarnya dia? Atas dasar hak apa dia membawa pergi Adeline?"

Mendengar perkataan James, John langsung melotot kearah James, tatapannya penuh rasa kecewa, "james, kali ini kamu benar-benar salah, Adeline begitu baik, namun kamu sama sekali tidak mempertahankannya dengan baik, ada orang yang sekali dilewatkan dan akan terlewatkan begitu saja!"

John mengelengkan kepalanya karena kecewa, "Selesaikan hal ini dulu."

Diatas mobil.

Thiago merangkul Adeline didalam dada, dia menundukkan kepalanya menatapi rambutnya yang putih, keningnya juga sedikit dikerutkan.

Untung saja dia masih bisa menangis, ini jelas lebih baik daripada menahannya didalam hati.

Tangannya yang merangkul Adeline semakin dikencangkan dan membuatnya semkain dekat dengan dirinya, bulu matanya juga dipenuhi oleh air mata.

Jika digantikan dengan wanita lain, Thiago akan merasa jelek, namun jika Adeline, dia merasa indah, sejenis keindahan yang tidak bisa dideskripsikan.

Steve yang menyetir juga terkadang megintip Thiago dan Adeline, dia sudah terbiasa melihat muka serius Thiago, ini sekarang melihat Thiago yang lembut, dia sungguh tidak terbiasa, bahkan dia curiga apakah lelaki dihadapannya ini adalah Thiago atau tidak.

Seolah menyadari gerak-gerik Steve, Thiago berkata, "Fokuslah untuk menyetir."

"Baik!" Steve bergegas membenarkan sikapnya, namun diluar dugaan, Thiago tidak menyalahkan dirinya.

Adeline bergerak, dia seolah tidur dengan tidak nyaman, Thiago bergegas mengatur sebuah tempat lagi untuknya.

Terhadap Nyonya muda ini, Steve benar-benar penasaran, namun sejujurnya, dia bukanlah wanita yang sangatlah cantik dan memikat semua orang, lirikan pertamanya sama sekali tidak bisa memikat lelaki, palingan juga terhitung cantik saja.

Namun orang seperti inilah yang disukai oleh Thiago, bahkan sangatlah disayangkan, sekali turun dari pesawat langsung mendapatkan laporan dari Nelson, dia langsung bergegas pergi kerumah keluarga Yun, perlu diketahui bahwa tempat itu bagi Thiago termasuk tempat terlarang, namun demi Adeline, dia tetaplah datang.

Dan yang lebih membuat Steve tidak habis mikir adalah Adeline ternyata adalah mantan istri James, sungguh hubungan yang aneh, Thiago ternyata menikahi.........

Steve merasa semua ini berantakan sekali, namun dia tahu bahwa Thiago bukanlah orang yang otaknya tidak benar.

"Bos, jika hal ini diketahui oleh kepala klan, pasti akan gawat." Kata Steve.

Thiago seolah tidak peduli, "Tahu saja yasudah, aku juga tidak melakukan hal terlarang apapun."

"Namun identitas Nyonya muda terlalu sensitif."

Mendengar perkataannya, ekspresi Thiago berubah, "Identitasnya sama sekali tidak sensitif, dia sekarang hanya adalah istri aku."

Steve tidak banyak bicara, sebenarnya dia sedang berpikir apakah Thiago menikahi Adeline demi untuk menjatuhkan keluarga Yun, namun tampangnay sepertinya dia terlalu dalam berakting atau mungkin dia menyembunyikannya dengan baik?

Masalah perasaan memang rumit, pantas saja ada begitu banyak lelaki dan wanita yang mengalami masalah beginian.

Mobil berhenti didepan villa, Steve turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Thiago.

Thiago memeluk Adeline turun, gerakannya sangatlah lembut, dia takut membangunkan Adeline.

melihat Thiago mengendong Adeline masuk, Steve mengeluh, semoga Adeline ini tidak akan membawa masalah.

"Suhu!"

Steve melirik kearah Nelson, "Baik! Belakangan ini kamu cukup baik."

Mendapatkan pujian dari suhu, Nelson menganggukkan kepalanya.

"Nyonya muda sebenarnya lumayan bagus! Menurutku ketua tidak salah milih orang." kata Nelson.

Steve tersenyum, "Boleh juga! Sekarang sudah bisa berbicara untuk orang lain, suhumu juga punya mata, tidak perlu kamu menjelaskannya."

Seusai berkata, Steve masuk kedalam villa.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu