Mr Huo’s Sweetpie - Bab 242 Aku Mengingatkanmu Untuk Bersikap Adil

Beberapa orang sedang duduk di ruang konferensi.

Thiago Huo memberi tahu situasi dasarnya pada Howard Qin dan Jennie Jian. Para desainer HD-QW akan berpartisipasi dalam desain, tetapi koordinasi dan perencanaan utama diserahkan Thiago Huo kepada Jennie Jian.

“Jennie Jian, bisakah kamu melakukannya?” Thiago Huo menanyakan pendapat Jennie Jian.

Jennie Jian mengangguk. "Bisa! Aku akan memisahkan tugas yang ada di tanganku saat ini, jadi bisa membantu di QW sana."

"Oke!"

Adeline Qiao tidak terlalu puas dengan gaya desainer asli QW, proyek apartemen tunggal ini sangat penting, jadi dia terpikir akan Jennie Jian, keberhasilan proyek terakhir kali di Chengdong juga tidak terlepas dari desain Jennie Jian. Dia percaya kali ini, Jennie Jian bisa membuat karya yang luar biasa.

Howard Qin melirik ke arah Thiago Huo, sepertinya ada sesuatu yang ingin dikatakan, dan Thiago Huo juga menyadarinya.

"Adeline Qiao, kamu bahas dulu dengan Jennie Jian, aku akan membahas sesuatu dengan Howard Qin," kata Thiago Huo.

“Oke,” jawab Adeline Qiao, kemudian dia pergi dengan Jennie Jian.

Hanya tersisa Howard Qin dan Thiago Huo di ruang konferensi.

Howard Qin tersenyum pada Thiago Huo, “Kamu masih saja begitu. Sangat jelas kelakuanmu.”

"Aku selalu seperti ini. Cepat katakan!"

Howard Qin mengangguk. "Sekarang kamu telah membawa Jennie Jian pergi, apa yang harus aku lakukan dengan urusan di sini?"

Setelah mendengar ini, Thiago Huo melihat ke arah Howard Qin dengan tatapan tajam, dan bertanya langsung, “Kamu ingin membuat orang itu tinggal untuk mengerjakan sesuatu sendiri?"

Begitu Howard Qin mendengarkan perkataannya, dia tahu Thiago Huo telah salah paham, "Bos, kamu salah paham. Aku juga punya beberapa proyek yang sedang dipersiapkan, sekarang kamu merampas desainerku, apa yang harus kulakukan di sini? Kamu pasti tidak lupa bahwa aku di sini adalah cabang HD di Kota A?"

Setelah kembali ke Kota A selama hampir setahun, Thiago Huo mengambil alih Senco Corp dan Yun's Corp, meskipun ini memperluas cakupan bisnis HD pada basis aslinya, HD-QH awalnya adalah perusahaan baru di Kota A, sekarang Thiago Huo telah mengambil alih Senco Corp dan Yun's Corp, dia hampir tidak memberi perhatian di sini!

Thiago Huo tersenyum lembut. "Howard Qin, apakah kamu cemburu?"

“Gila!” Howard Qin segera menjawab, "Aku mengingatkanmu untuk bersikap adil."

Thiago Huo berpikir sejenak, "Oke! Kalau begitu urusan HD-QW di sana akan kuserahkan padamu lain kali, lagipula tubuh Adeline Qiao juga tidak diperbolehkan terlalu capek. Karena kamu sudah mengingatkanku, kalau begitu kuserahkan padamu."

Howard Qin tercengang sejenak, tidak menyangka situasinya akan berubah menjadi seperti ini. Dia hanya memberi pendapat saja pada Thiago Huo, bukannya ingin menambah pekerjaan.

"Bos, anggap saja aku tidak mengatakan apa-apa tadi."

Thiago Huo menggelengkan kepalanya. "Bukankah ini yang dinamakan bersikap adil? Karena kamu merasa tidak ada yang bisa dikerjakan, kalau begitu rencana ini adalah yang terbaik. AKu yakin kamu dan Jhony akan bekerja sama dengan baik."

“Jhony dan aku dilahirkan untuk berselisih,” kata Howard Qin dengan ekspresi jijik. “Selain itu akhir-akhir ini aku bersiap untuk pindah kantor."

Thiago Huo kemudian memberikan kalimat lain, "Kantor baru bukankah dekat Senco Corp, ini namanya sekali dayung dua pulau terlampaui!"

“Kamu!” Howard Qin sangat menyesali apa yang dia katakan barusan. Tidak mendapat perhatian, tapi terjebak. Thiago Huo sangat mencintai istrinya seperti hidupnya, agar Adeline Qiao bisa merawat kandungan di rumah dengan tenang, dia melemparkan urusan kantor pada dirinya. Dia ini sangat sibuk tahu? Dia juga bukan seseorang seperti Jhony, lihat uang langsung bekerja.

Thiago Huo melihat suasana buruk Howard Qin, tapi dia tidak mengatakan apa-apa, lagipula sudah begini. Awalnya Thiago Huo tidak berencana seperti ini, mendengar Howard Qin menyebutkannya, jadi sekalian saja. Tiba-tiba dia menyadari rencana ini bagus juga, Howard Qin bertanggung jawab atas HD-QW merupakan keputusan yang bagus.

Thiago Huo melihat jam, "Adeline Qiao dan aku akan pergi ke rumah sakit untuk menjemput Joline pulang. Kalau ada masalah nanti kita bicarakan lagi.”

"Hmph! Setelah meneatpkan pekerjaan, tentu saja kamu bisa angkat kaki dari sini. Semua kerja keras itu dilakukan oleh kami."

Thiago Huo menyipitkan mata pada Howard Qin. "Howard Qin, kita sudah berteman baik sejak lama, hanya kamu yang kupercayai."

Howard Qin tiba-tiba merasa berbeda saat mendengar kata-kata Thiago Huo. Meskipun tidak ingin mengakui, tapi mau tidak mau Howard QIn harus mengatakan kata-katanya barusan sangat berguna.

"Oke, cukup. Sana bawa istrimu pergi."

"Terima kasih!"

Inilah yang dikatakan Thiago Huo ketika dia meninggalkan ruang konferensi.

Meninggalkan HD-QH, Thiago Huo dan Adeline Qiao pergi ke rumah sakit untuk menjemput Joline Yun.

“Ngomong-ngomong, Jennie bilang dia baru bisa ke sana besok.” Adeline Qiao melapor ke Thiago Huo.

Thiago Huo memandang Adeline Qiao dan berkata, "Kenapa?"

“Dia bilang dia punya rencana lain hari ini. Jadi aku juga mengubah waktu rapat di sana menjadi besok,” jawab Adeline Qiao.

Thiago Huo berpikir sejenak, tapi tidak mengatakan apapun. "Baiklah! Kamu atur sendiri."

“Ya!” Adeline Qiao mengangguk.

“Selanjutnya aku akan meminta Howard Qin bertanggung jawab atas urusanmu di sini, jadi kamu tidak perlu terlalu lelah,” tambah Thiago Huo kemudian.

Adeline Qiao juga tampak heran melihat Thiago Huo, "Apakah tidak apa-apa?”

Thiago Huo mengangguk, dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Dia yang berinisiatif untuk mengajukannya. Selain itu akhir-akhir dia tidak ada kerjaan, jadi aku membuat keputusan seperti ini. Bagaimana menurutmu?"

Tentu saja Adeline Qiao merasa baik, kemampuan Howard Qin bisa ditaruh di sana. "Jika dia bersedia, tentu saja aku sangat senang!"

“Tentu saja dia bersedia. dia adalah orang yang tidak bisa menganggur,” lanjut Thiago Huo, sebenarnya lebih membuat Adeline Qiao percaya pada dirinya. Howard Qin yang tak berdaya terus bersin di sana.

Adeline Qiao benar-benar tidak memikirkan orang-orang di sekitar Thiago Huo, hampir tidak ada orang yang menganggur, setiap orang memiliki banyak pekerjaan.

Howard Qin dari awal sudah punya urusan HD-QH, terkadang dia harus menghubungi kantor pusat untuk menangani beberapa keadaan darurat. Sekarang urusan HD-QW, diperkirakan Howard Qin akan lebih sibuk selanjutnya.

Jhony adalah wakil CEO HD, tetapi dipanggil ke Kota A oleh Thiago Huo. Sekarang harus mengurus HD-QW dan juga bekerja untuk membantu gugatan Agung Xia, dia juga sudah beberapa hari tidak melihatnya. Atau karena ini, Thiago Huo baru meminta bantuan Howard Qin.

Adapun Jason, yang jauh di Amerika Serikat, dengar-dengar dia juga workaholic, selain urusan kantor pusat, dia juga bertanggung jawab untuk urusan cabang lainnya. Benar-benar tidak ada waktu untuk bersantai.

Adeline Qiao memandang Thiago Huo yang duduk di sebelahnya, sebenarnya dia juga sama. Beberapa urusan besar sekarang ditimpakan padanya, jadi tekanannya bisa dibayangkan. Adeline Qiao mengulurkan tangan dan memegang tangan Thiago Huo erat-erat, dia merasa kasihan!

“Ada apa?” ​​tanya Thiago Huo.

“Tidak ada, hanya ingin memegang tanganmu,” kata Adeline Qiao sambil tersenyum.

Thiago Huo juga tersenyum pada Adeline Qiao, “Kalau begitu pegang erat-erat seumur hidup."

“Oke!” Adeline Qiao mengangguk.

Melihat Thiago Huo menunduk untuk melihat ponselnya lagi, Adeline Qiao menemaninya dalam diam. Selalu saja Thiago yang melindungi dirinya, sekarang dia juga ingin diam-diam menemani Thiago.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu