Mr Huo’s Sweetpie - Bab 36 Berita Subuh

Chyntia menasehati Abigail beberapa kata, dia langsung beradu argumen dengan Quin.

"Nyonya Yun, apakah kamu harus berkata seperti itu?"

Quin sama sekali tidak menganggap Chyntia, "Apakah aku salah bicara?"

"Aku lihat kalian memang besar sebelah pihak! jika hari ini anaknya adalah milik Adeline, kalian pasti tidak akan begini!"

Quin tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, "Kamu benar itu! Setidaknya ada satu yang berbeda, Adeline adalah orang yang dinikahkan oleh james secara terang-tearngan, dia adalah Nyonya muda kedua dari keluarga Yun yang asli, lalu apa putrimu? Sudah jelas tahu adalah kakak iparnya sendiri dan masih mengodanya, bukankah itu lebih memalukan? Atau mungkin karena ada ibu yang seperti apa maka ada anak yang seperti apa juga?"

"Kamu!" Chyntia marah besar.

Quin tersenyum, "Apakah aku salah bicara? Bagaimana caranya Vania meninggal menurutku kamu akan jauh lebih tahu daripada kita!"

Chyntia menatapi ekspresi Quin, dia lalu tegang, apakah dia tahu kejadian waktu itu? Tidak, tidak mungkin, kejadian waktu itu sudah dia tutup secara diam-diam, dia semakin tidak mungkin tahu!

Quin menyipitkan matanya, meskipun dia tidak begitu suka Adeline, namun dia semakin tidak suka Chyntia, sepasang anak dan ibu ini sungguh rakut, dulu juga hanya Vania yang bisa menahan mereka saja! Namun terakhir berakhir seperti begini.

Chynthia memegang erat tangannya, "Nyonya Yun, bagaimanapun juga kamu harus memberikan sebuah solusi kepada keluarga Qiao."

"Sungguh beraninya." Quin berkata sambil tersenyum, "Solusi apa yang kamu inginkan?"

"Membiarkan James dan Adeline bercerai dan menikahi Abigail."

Quin tidak marah, dia berjalan didalam ruangan dan duduk disebuah kursi, lalu dia meletakkan hpnya dimeja dan menyalakan mode rekam audio.

"Aku tadi tidak mendengarkannya dengan baik, kamu ulangi sekali lagi."

Chyntia tidak mempedulikan apa-apa lagi, dia berjalan kehadapan Quin dan mengulanginya dengan kencang.

Seusai mendengarkannya, Quin menganggukkan kepalanya, "Bukannya tidak boleh juga, namun sekali mereka bercerai, maka bantuan kami terhadap keluarga Qiao juga akan berakhirm kalian harus mempertimbangkannya dengan baik, dan aku dengar hari ini Direktur Utama Qiao dengan ganasnya memecat Adeline, sekarang ada banyak mitra kerjasama yang ingin memutuskan hubungan kerja sama, apakah kalian yakin akan melakukan ini dibawah kondisi seperti ini?"

Felix mengerutkan keningnya, perkataan Quin tidak salah, sekarang Senco Corp sudah dalam keadaan susah dan tidak bisa diutak-atik sembarangan, Quin memang hebat, dia langsung bisa menemukan semua titik lemahnya.

Jason yang sudah menonton lama juga berkata, "Direktur Utama Qiao adalah orang pintar, dia seharusnya tahu apa yang harus dilakukan!"

"Belum tentu juga!" Jawab Quin.

Chyntia maju dan memegang tangan Felix, "Felix, kamu benar-benar tidak mempedulikan Abigail?"

Felix memegang erat tangannya, dia memutarkan kepalanya kearah lain dan sekarang dia juga tengah dalam kondisi serba salah.

"Beritahu kami setelah kalian selesai mendiskusikannya." kata Quin.

Lalu Quin berkata kepada James, "kita pulang dulu, kakek masih sedang menunggu kita!"

James menutup matanya, memang benar semua orang sudah tahu.

Setelah keluar dari ruang pasien, Jason berkata, "Adik kedua, apakah kamu sudah memikirkan bagaimana cara menjelaskannya kepada ayah dan kakek? Sebaiknya kamu bawa Adeline untuk pulang bersamamu saja."

Quin melirik James, "Kali ini kamu benar-benar salah, wanita manapun juga boleh, tapi kamu memilih Abigail, dia dan ibunya sama, sama-sama rakus!"

"Maaf, aku salah."

"Kamu jelaskan baik-baik dengan ayahmu dan kakekmu sendiri>" kata Quin, "Baik kamu mau bercerai dengan Adeline ataupun tidak, yang pasti jangan menikahi Abigail! Keluarga Yun malu akan hal ini!"

James menganggukkan kepalanya, "Aku tahu."

Jason membawa Quin pergi meninggalkan rumah sakit, James mengikuti dari belakang.

Diatas mobil.

Jason menatapi ibunya yang terlihat penuh suara hati, "Ibu, apa yang kamu pikirkan? Bagi kita ini juga adalah hal yang baik!"

Quin menghempaskan nafasnya, "Sekarang mengatakan hal baik masih terlalu pagi."

"James menimbulkan masalah yang begitu besar untuk dirinya, apakah kamu merasa kakek dan ayah tidak akan marah?"

Quin menyipitkan matanya, "Jason, kakekmu tidak seperti ayahmu, dia bukanlah orang yang mudah dikelabui, beberapa tahun ini dia terus memegang erat Yun's Corp, dia tidak ingin memberikan harta keluarga Yun ke tangan ayahmu ataupun kamu, dia pasti punya rencana dia sendiri."

Jason berkata dengan marah, "Apakah dia ingin memberikan hartanya kepada orang luar itu?"

Quin mengepalkan tangannya sendiri, Mungkin saja Sang Tuan besar berpikir seperti itu.

"Ibu, tenang saja! Harta keluarga Yun pasti milik kita!" kata Jason.

"Jason, berhati-hatilah semuanya, James juga hanya adalah pion korban." kata Quin.

Jason menganggukkan kepalanya, "ibu, aku tahu semuanya."

Quin melirik kearah luar jendela, dia merasa masalah ini tidak mungkin begitu mudah.

Malam hari itu.

Seluruh keluarga Yun heboh karenna James.

John marah hingga tidak ingin bertemu siapapun, Joe terus menatapi James dan tidak bersuara, "Kamu selesaikan sendiri urusan ini."

"Iya!" Seusai itu dia juga langsung kembali ke kamarnya.

Joline merasa menatapi kakak keduanya yang bingung, dia berbisik, "Kakak kedua, apakah kamu baik-baik saja?"

"aku tidak apa-apa>"

"Meskipun Adeline tidak seberapa, tapi dia juga adalah istrimu, kali ini kamu benar-benar salah, aku tidak suka Abigail itu!"

James menghempaskan nafasnya, "Kamu pergi istirahat dulu, aku duduk sendiri dulu sebentar."

"Oh!"

james memegang erat hpnya, Adeline terus saja tidak mengaktifkan hpnya, entah apa yang terjadi sekarang!

Setelah Thiago mendapatkan kabar, dia langsung memberi perhatian kepada Adeline.

"Ketua, Nyony amasih belum tahu masalah ini semua." Jawab Steve.

Thiago berpikir sejenak, jika keluarga Yun ingin menyelesaikan masalah ini secara diam-diam, maka Thiago ingin ini tersebar luas.

"Steve, beritahu kabar ini kepada media!"

Steve melirik kearah Thiago, dia langsung mengerti, "Baik!"

"Lalu persiapkan, kita juga sudah tiba waktunya pulang."

"Baik!"

pagi hari keesokan harinya.

Seluruh kota A sedang heboh akan sebuah hal.

Ada yang memberitahu bahwa Tuan Muda kedua keluarga Yun berhubungan dengan Putri kecil dari keluarga Qiao, dan bahkan sampai hamil, sampai banyak masa lalu keluarga Qiao juga ikut terbongkar.

Demi keluarga Qiao, Felix menikahkan putrinya dengan istri aslinya kepada James, dan mendapatkan dana bantuan dari keluarga Yun, sekarang demi putri kecilnya juga memecat putri besarnya yang rajin bekerja, dan membuat Senco Corp terjerumus krisis.

Ketika subuh muncul berita seperti begini, Senco Corp sudah tewas, bersamaan dengan saham Yun's Corp, harganya turun parah!

Adeline melihat berita ketika siang hari, kemarin dia mendengar perkataan Thiago dan beristirahat semalaman, namun dia tidak menyangka sekali bangung, seluruh dunia berubah.

Senco Corp mengalami krisis, keluarga Qiao dan Keluarga Yun terjerumus berita seperti begini, dan semakin tidak disangka lagi Abigail mendangung anak James, ternyata mereka berdua sudah lama bersama, dan yang terakhir tahu juga adalah dirinya sendiri.

Kali ini, bagaimana caranya mereka menyelesaikannya? Adeline mengerutkan keningnya, masalah benar-benar serius sekarang!

Disaat Adeline memikirkan ini, bel rumahnya berbunyi.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu