Mr Huo’s Sweetpie - Bab 337 Sepasang Orang Bodoh

Joline diam-diam melihat Harry, orang bodoh saja yang mengetahui apa yang ia lewati.

Melihat dia seperti ini, seperti telah berlalu bertahun-tahun lalunya, selama satu tahun tidak bertemu rasanya seperti telah melewati setengah abad tidak bertemu, ketika dia menyadari dirinya hati Joline berdetak kencang kembali, begitu juga rasa pada saat dirinya bertemu.

Dengan melihat wajah kurusnya, hatinya ini merasa tidak nyaman, orang yang mencintai seperti sebuah cahaya, suka menggoda orang, lalu menjadi tidak berenergik, hanya dingin, raut wajahnya sudah tidak secerah dulu, bukankah ini membuat seseorang merasa sakit hati? Atau karena hatinya yang sakit ini membuat Joline memutuskan untuk turun dari mobil.

Joline yang melihat wajah Harry yang terkejut ini, dia seperti tidak menyangka jika itu dirinya, Joline seperti ingin menggoda Harry, dia menutup pintu mobilnya, sambil berjalan 2 langkah, “Sudah lama tidak bertemu.”

Harrr yang mendengar perkataan Joline ini rasanya seperti sedang bermimpi dia bahkan merasa dirinya sedang berhayal, sambil membuka kembali kedua matanya, lalu mengosoknya, “Apakah ini kamu?”

Joline merasa hatinya semakin tidak nyaman dan matanya mulai berair, ide ingin menggoda dia seketika menghilang, “Harry, 2 hari yang lalu kamu bahkan ingin membunuhku, lalu hari ini kamu tidak mengenaliku?”

“Aku ingin membunuhmu?” Wajah Harry terkejut, perkataannya yang terdengar ini, membuat dia merasa dirinya bahkan tidak sempat mencintainya, bagaimana bisa dia ingin membunuhnya! Jika dia ingin membunuh dia akan terlebih dulu membunuh dirinya, bagaimana mungkin dia membunuh orang lain yang ia cintai, “Dara mana asal perkataan ini.”

“Perkataan ini di mulai ketika aku bertemu denganmu!” Joline berkata.

Harry merasa perkataan Joline ini seperti membangunkan kembali hatinya yang kesepin itu, ketika pada saat mereka bertemu, mereka selalu saja beradu mulut tetapi sekarang semuanya seperti tidak bisa kembali pada saat itu.

Walaupun kedua orang ini hanya berjarak beberapa langkah, tetapi mereka tidak telrihat akan semakin dekat tetapi suasana ini terasa kaku.

Harry berusaha untuk tidak bersemangat, tetapi hatinya itu tidak bisa menahannya, dan pada saat ini seharusnya tidak mengatakan hal yang membuat diri ini merasa canggung, “Sejak kapan kamu kembali?”

Joline yang telah menunggu dengan lama ini sungguh menunggu kalian ini, dan dia merasa cukup tidak nyaman, karena dia yang dulu tidak akan mengatakan hal seperti ini, jika memang seperti ini dirinya harus lebih berusaha dan tentu saja hal ini tidak membuat daging di tubuhnya berkurang.

“Bukankah kamu sudah tahu jika aku kembali?” Joline berkata, “Seharusnya kakak ke dua telah memberitahu kamu, ketika aku ingin bertemu denganmu, kenapa kamu tidak tahu?”

Harry yang mendengar perkataan Joline ini seperti merasa tidak ada bantahan apapun lalu tersenyum dengan tidak bisa apa-apa, “Sepertinya kamu menjadi lebih pintar.”

“Tentu saja! Aku juga seseorang yang hidup bersama orang barat, tentu saja kepintaranku ini harus bertambah.” Joline berkata dengan percaya diri.

Bibir Harry memperlihatkan sebuah senyuman, “Kepintaran yang tidak bertambah ini, akan sulit untuk di katakan.”

“Jangan memandang rendah orang lain.” Joline kembali berkata.

“Aku tidak pernah memandang rendah orang lain.” Harry berkata, apalagi untuk kamu, aku selalu menganggap kamu sangat penting.

Joline dapat merasa ketidak tenagaan dari Harry, apakah karena kecelakaan itu membuat dia tidak bisa membalas? ! “Harry!”

“Ya?” Harry melihat ke arah Joline, dia merasa seperti ada yang ingin ia katakan, tetapi Joline malah berkata, “Kenapa?” Dia melihat ke arah Joline, hatinya seperti berharap dia berbicara.

Setelah bergumul sejenak Joline akhirnya memilih mengikuti langkah hatinya, lalu dia mendekatinya dengan perlahan, dia mengangkat kepalanya sambil melihat ke arah Harry, dan melihat dia dengan jelas dengan wajah yang terlihat mengecil, “Kamu menjadi kurus.”

“Pekerjaan lebih sibuk.” Harry berdiri di depannya Joline, dia berusaha menahan dirinya agar tidak memeluk dia, dia bahkan bisa melihat bayangan dirinya dari mata Joline, dia juga percaya jika Thiago tidak akan memberitahu Joline apa yang terjadi setahun lalu, maka dari itu dia mencari alasan pekerjaan.

Joline sendiri tahu jika Harry itu berbohong selain merasa hati ini sakit, dia mengeluarkan tangannya untuk memeluk Harry, “Harry, aku merasa kamu seseorang yang bodoh, dalam setahun ini bagaimana kamu melewati ini?”

Sebenarnya Joline sendiri pernah menghubungi Harry, teleponnya memang tersambung tetapi Harry tidak menjawab atau mungkin dia sendiri tahu maka dari itu dia tidak mengangkatnya, tidak di sangka dia bisa bertemu dengan dia seperti ini, dia memeluk Harry dengan erat, “Harry, maaf!”

Harry yang seketika mendapatkan pelukan dari Joline seluruh jiwanya seperti tidak bisa berkata, hingga dia mendengar Joline mengatakan maaf, barulah dia menyadari, “Kenapa meminta maaf?”

“Karena aku tidak tahu apa-apa, lalu mengapa kamu tidak memberitahu aku?” Joline sungguh meminta maaf kepada Harry.

Harry sungguh tidak bisa berkata apapu, perlahan dia mengangkat tangannya ingin memeluk Joline tetapi dia tangan ini tidak bisa terlalu bertenaga, tangannya seperti ingin memeluknya dengan erat tetapi seperti tidak bertenaga, “Joline, aku tidak ingin membuatmu khawatir.”

Joline merasakan Harry, dia membawa kepalanya kedalam dekapan Harry, dia bahkan dapat merasakan aroma obat di tubuhnya, “Apa yang perlu ku khawatirkan, aku ini bukanlah orang yang hebat, seharusnya kamu tahu jika nona dari keluarga Yun berkemauan keras dan pemberontak, jadi apalagi yang perlu aku khawatirkan?”

Harry tersenyum, “Bodoh!”

“Kamu yang bodoh!” Joline memblas, “Harry, kamu adalah orang terbodoh di dunia ini.”

“Jadi kita ini adalah sepasang orang bodoh.” Harry berkata, setelah mengatakan ini dirinya merasa ada yang salah dengan perkatannya.

Joline yang mendengar ini hatinya juga terasa tidak nyaman, jika setahun lalu dia mengetahui ini mungkin saja dia tidak bersama dengan Kelvin.

Pada saat ini, telepon genggam Joline berdering, lalu nada dering yang khusus ini di buat sendiri oleh Joline maka itu dia tahu jika ini dari Kelvin.

Harry seperti merasa tidak puas dengan ganggun telepon ini tetapi karena melihat ekspresi wajahnya Joline, dia tahu siapa yang menghubungi ini, “Angkatlah!”

Joline mengangkat kepalanya melihat ke arah Harry, dengan tatapan kecewa dia melepaskan Harry, sambil mengambil telepon genggamnya.

“Halo!”

“Joline, aku sudah menjemput orangtua ku, kami akan beristirahat dulu di hotel.” Suara Kelvin terdengar.

“Baik, aku akan sedikit terlambat.” Joline berkata.

Joline meletakan telepon genggamnya, lalu melihat Harry yang menghindari tatapannya, “Harry, jika aku menghubungi kamu, tolong untuk mengangkatnya karena ada banyak hal yang ingin aku katakan.”

“Kembalilah, ada urusan yang harus kamu urus!”

Joline yang ingin mempertahankan Harry, lalu juga tidak hatinya terasa kecewa, “Aku akan mengantarkan kamu pulang, dan tidak boleh berkata tidak!”

Setelah mengatakan ini, Joline memutarkan tubuhnya kedalam mobil, sebenarnya dia tidak ingin mendengar Harry menolak.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu