Mr Huo’s Sweetpie - Bab 112 Beritahu Aku Secepat Mungkin

Sepuluh menit kemudian.

Selvy Lin turun ke bawah sambil membawa pakaian yang baru saja diganti oleh Adeline Qiao.

Thiago Huo menjulurkan lehernya, hanya melihat sosok Selvy Lin.

"Di mana Adeline Qiao?"

“Nyonya bilang dia harus mandi dulu.” Suara Selvy Lin tidak nyaring, dia juga tahu kekhawatiran Thiago Huo.

Thiago Huo mengerutkan kening begitu dia mendengar bahwa dia memiliki luka di tubuhnya dan tetap ingin mandi, matanya tertuju pada kemeja putih yang diwarnai merah, jantungnya bergetar, untungnya, untungnya darah itu bukan punyanya!

“Buang bajunya.” Perintah Thiago Huo langsung.

Selvy Lin sedikit kesulitan. "Nyonya baru saja mengatakan bahwa pakaian itu dipinjam dari seorang rekan kerjanya. dia mau mencucinya sendiri nanti."

“Bagaimana caramu mencuci baju ini? Meskipun sudah dibersihkan, apakah orang itu masih menginginkannya?” Thiago Huo benar-benar tidak mengerti Adeline Qiao.

Selvy Lin juga menganggap Thiago Huo masuk akal, lebih baik jika dibuang saja!

Thiago Huo langsung naik ke atas dan mendengar suara gemercik air dari kamar mandi. Dia duduk di samping dan menatap lurus ke pintu kamar mandi.

Dia masih merasa linglung, seolah merasa semua yang baru saja terjadi tidak nyata. Mengingat apa yang dikatakan Nelson Xiang, jika Adeline Qiao tidak turun dari mobil untuk membeli kue pada saat itu, dia mungkin telah pergi ke dunia lain sekarang.

Selama Thiago Huo memikirkan hal ini, detak jantungnya terus berdegup kencang!

Pintu kamar mandi terbuka, pada saat yang sama memotong pikiran Thiago Huo.

Melihat Adeline Qiao keluar dengan terbungkus handuk mandi, Thiago Huo segera berdiri.

Adeline Qiao melihat Thiago Huo berdiri, dia berhenti di depan pintu.

Thiago Huo berjalan ke Adeline Qiao, suaranya tidak nyaring. “Sudah selesai mandi?"

“Ya!” Adeline Qiao mengangguk.

Melihat rambut Adeline Qiao yang masih basah, Thiago Huo masuk ke kamar mandi dan mengambil handuk untuk membantu Adeline Qiao menyeka rambutnya.

Adeline Qiao tidak berani bergerak, karena dia khawatir handuk mandi akan lepas saat dia bergerak.

“Aku bisa melakukannya sendiri!” Adeline Qiao ingin mengulurkan tangan dan mengambil handuk di tangan Thiago Huo. Alhasil, dia ditarik ke dalam pelukannya oleh Thiago Huo, "Adeline Qiao, aku ingin memberitahumu sesuatu."

“Ya, katakanlah."

“Lain kali jika terjadi sesuatu, kamu harus memberitahuku secepat mungkin!" Kata Thiago Huo. Dia benar-benar tidak tahan jika kejadian seperti ini terjadi untuk kedua kalinya.

Adeline Qiao mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Thiago Huo, matanya yang biru keabu-abuan dengan kekhawatiran yang berbeda dari biasanya.

Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Thiago Huo, Adeline Qiao memberi Thiago Huo senyuman lega. "Kali ini benar-benar terjadi secara tiba-tiba, aku tidak sempat. Tapi aku berjanji padamu, lain kali jika terjadi sesuat, aku akan memberitahumu secepat mungkin!"

Thiago Huo akhirnya merasa lega, dia membenamkan kepalanya di bahu Adeline Qiao. Hidungnya mencium aroma keharuman bak mandi, ada tatapan aneh di matanya.

Ciumannya jatuh lembut di bahu mulus Adeline Qiao.

“Geli!” Suara Adeline Qiao lembut.

Thiago Huo tersenyum dan membuka mulutnya untuk menggigit bahu Adeline Qiao.

Adeline Qiao langsung merinding di sekujur tubuhnya, dan kemudian merasakan sakit. Dia mengerutkan kening, "Thiago, apa yang kamu lakukan?"

Thiago Huo melepaskan Adeline Qiao, dia melihat tanda gigi yang jatuh di bahu Adeline Qiao, dia menggunakan sedikit tenaga barusan. "Aku ingin meninggalkan bekas di tubuhmu yang menandakan kamu milikku. Dengan begitu pria-pria akan tahu bahwa kamu sudah ada yang punya!"

Adeline Qiao mendengar kata-kata Thiago Huo dan tiba-tiba merasa bahwa dia sedikit kekanakan. Dia mendorong Thiago Huo pergi, “Mana ada pria!"

“Kenapa tidak?” Jawaban Thiago Huo masih bisa diterima. Tadi Harry Xia satu, lalu James Yun, dan mungkin akan ada pria lain yang muncul di masa depan.

Adeline Qiao memandang Thiago Huo beberapa saat sebelum berbicara. "Thiago, apakah kamu cemburu?"

Thiago Huo mengangkat alisnya, karena harga diri seorang pria, dia pasti tidak akan mengaku di depan Adeline Qiao.

“Aku hanya mengatakan kebenarannya.” Ini adalah jawaban Thiago Huo. "Ketika kamu bertemu pria lain di masa depan, kamu harus menunjukkan fakta bahwa kamu sudah menikah!"

“Apakah sekarang aku masih bisa bertemu pria lain?” Adeline Qiao balik bertanya.

“Kenapa tidak?” Mata Thiago Huo menyipit. "Harry Xia itu, lain kali jangan sering-sering bertemu.”

Adeline Qiao tertawa saat mendengarnya, sepertinya Thiago Huo sedang cemburu.

Melihat Thiago Huo, Adeline Qiao teringat Lindsay Mo. Setelah melihat Lindsay Mo, dia juga tahu di dalam hatinya bahwa wanita yang menyukai Thiago Huo pasti tidak sedikit! Lindsay Mo adalah salah satu contoh.

Melihat Adeline Qiao dalam keadaan linglung, Thiago Huo mengulurkan tangan dan menangkupkan wajahnya.

"Adeline Qiao!"

“Hah?” Adeline Qiao melihat Thiago Huo yang tiba-tiba menjadi serius. “Ada apa?"

Thiago Huo melepaskan wajah Adeline Qiao dengan kedua tangan dan menekan langsung di bahunya. “Aku tidak ada hubungan apapun dengan Lindsay Mo!” Dia tidak ingin ada ganjalan dalam hati Adeline Qiao, juga tidak ingin dia salah paham.

Adeline Qiao tidak menyangka Thiago Huo akan tiba-tiba mengucapkan kata-kata seperti itu, setelah terkejut sesaat, dia menampakkan senyumnya. "Aku tahu! Kamu tidak akan berbohong padaku."

Setelah mendapat balasan dari Adeline Qiao, Thiago Huo menjadi rileks.

“Obati lukamu.”

"Topiknya berubah begitu cepat!"

Setelah selesai diobati, Thiago Huo juga meminta Selvy Lin untuk menyiapkan makanan untuk Adeline Qiao. Adeline Qiao tahu bahwa Thiago Huo juga belum makan, jadi dia mengajak Thiago Huo makan bersama.

Mereka berdua makan bersama, tidak tahu apakah itu makan malam atau cemilan tengah malam, Adeline Qiao juga sedang mendiskusikan pekerjaan besok dengan Thiago Huo.

Kecelakaan mobil di kota diberitakan di TV.

Adeline Qiao menggigit sumpitnya dan memperhatikan laporan berita dengan saksama. Lebih dari belasan orang tewas dalam kecelakaan ini. Ada beberapa luka berat, dan ada pula yang luka ringan. Secara keseluruhan situasi itu cukup serius.

Bahkan walikota * bergegas ke tempat kejadian untuk mengarahkan pekerjaan setelah kecelakaan itu, reporter juga mewawancarai Agung Xia. Walikota * juga menyatakan akan mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut, kemudian akan memberikan penjelasan yang memuaskan kepada warga.

Thiago Huo melihat Adeline Qiao menghentikan gerakannya, dia menggunakan sumpitnya untuk mengambil sayuran untuk Adeline Qiao. "Makan dulu!"

“Kecelakaan mobil itu sangat serius.” Adeline Qiao menghela nafas.

Thiago Huo melirik Agung Xia di TV, ini adalah pertama kalinya dia melihatnya! Orang seperti itu tampaknya memiliki wajah yang berintegritas dan bertanggung jawab, tidak disangka dia juga pernah melakukan hal seperti itu.

Adeline Qiao menunduk dan mengambil beberapa gigitan lagi. "Paman Xia pasti sakit kepala kali ini! Dia, Walikota *, juga orang pertama yang menanggung beban dari hal seperti itu."

“Apa kamu kenal dia?” Setelah mendengar panggilan Adeline Qiao, Thiago Huo pun bertanya lebih jauh.

Adeline Qiao mengangguk. "Kenal!"

“Tidak kelihatan kamu ternyata masih mengenal walikota *, lumayan.” Puji Thiago Huo dengan santai.

Adeline Qiao menelan makanan di mulutnya, "Dia adalah ayah dari kakak senior!"

Begitu kalimat ini keluar, tindakan Thiago Huo mengambil sayuran berhenti seketika. Dia segera menatap Adeline Qiao dan bertanya, "Apa yang baru saja kamu katakan?"

Adeline Qiao mengulanginya. "Dia adalah ayah dari Harry Xia! Dia adalah ayah yang sangat baik dan walikota * yang baik."

Thiago Huo benar-benar tidak tahu ekspresi seperti apa yang harus dia keluarkan. Ayah Harry Xia ternyata adalah Agung Xia! Jika Agung Xia dan Joe Yun diam-diam melakukan kegiatan itu, maka dia, walikota * yang baik, akan benar-benar tamat!

Sedangkan Agung Xia dan Joe Yun juga menyembunyikan rahasia besar, yaitu James Yun! Dengan Harry Xia adalah saudara tiri dari ibu yang berbeda, sebenarnya bagaimana drama ini akan berakhir?

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu