Mr Huo’s Sweetpie - Bab 231 Perut Ini Pasti Kosong

Setelah Thiago Huo mengatakannya, dia juga merasa sangat lucu. Bahkan masih ada lelucon seperti ini, sungguh merupakan omong kosong besar.

Harry Xia mendengarnya, langsung bisa menebak siapa dalang di balik masalah ini. "Harusnya merupakan ulahnya Jason."

Thiago Huo melihat Harry Xia sejenak, kelihatannya mereka sama-sama memikirkan hal yang sama. Tidak disangka Jason Yun dan Joe Yun masih memiliki taktik seperti ini.

Thiago Huo langsung mengutus orang untuk menyelidiki hubungan di antara Jason Yun dan Lucas Gao, dia tidak percaya dia tidak akan mampu menemukan jejak apapun.

Tepat pada saat ini, di club elit pribadi di Kota A.

Joe Yun dan Jason Yun sedang menyapa seseorang, dan orang ini tepat merupakan Lucas Gao yang disebutkan oleh Thiago Huo.

"Sekretaris Gao, sungguh terima kasih atas bantuanmu kali ini." Jason Yun sibuk membantu Lucas Gao menuangkan bir. "Aku harus menyulangmu dengan segelas bir ini!"

Lucas Gao berkata sambil tersenyum: " Tuan Muda Yun jangan segan, ini merupakan hal yang sudah seharusnya kulakukan."

"Setelah bergulirnya Agung dari posisinya, kedudukan Sekretaris Gao sekarang akan semakin tinggi, jangan lupa ke depannya harus sering membantu kami." Jason Yun berkata sambil tersenyum.

Lucas Gao mengangkat gelas. "Terima kasih atas doamu."

Mereka kali ini bisa menemukan Lucas Gao sebenarnya merupakan sebuah kebetulan. Saat Agung Xia mencari alasan untuk menolak hari itu, Joe Yun kebetulan bertemu dengan Lucas Gao. Lucas Gao sedang pergi ke sana kemari mencari pinjaman uang untuk menebus hutang judi.

Begitulah bagaimana caranya Joe Yun mendapatkan sebuah kesempatan, dia samar-samar pernah mendengar perselisihan di antara Agung Xia dan Lucas Gao. Makanya dia mengambil kesempatan ini untuk membantu Lucas Gao, dengan begini, langkah untuk menumbangkan Agung Xia akan menjadi lebih mudah.

Jason Yun awalnya berniat memberikan satu kesempatan bagi Agung Xia, tapi dia malah tidak menghargainya. Oleh karena itu jugalah, dia memanfaatkan Lucas Gao untuk membuat Agung Xia masuk bui, dengan seperti ini, musuhnya telah kehilangan satu penopang.

Jason Yun dan Joe Yun saling melihat satu sama lain sekilas, lalu sama-sama menganggukkan kepala merasa puas. Uang yang dikorbankan ini sangat berguna!

Setelah kembali ke kediaman Keluarga Yun, Jason Yun langsung pergi mencari Lindsay Mo. Saat memasuki kamar, terlihat sang wanita sedang tidur. Setelah tidak berjumpa beberapa hari ini, Jason Yun merasa wajahnya telah menjadi lebih kurus. Sang pria sedikit mengerutkan keningnya, merasa dia telah sengsara dalam beberapa hari ini.

Selanjutnya, dia pasti akan memberikan penambah nutrisi pada Lindsay Mo, lagipula dia sekarang sedang hamil. Harus menjaga kesehatannya, kalau tidak, akan terlambat jika harus menunggu sampai masa melahirkannya tiba.

Quin Fu pun telah diberikan tugas, setiap hari harus melayani Lindsay Mo.

"Ma, kalau kamu tidak bersedia, cukup dengan menyuruh orang lain." Lindsay Mo melihat ekspresi Quin Fu yang terlihat tidak bersedia itu.

Quin Fu melihat Lindsay Mo dengan tatapan datar dan berkata jujur. "Aku memang sangat tidak bersedia melayanimu. Tapi demi calon cucuku ini, aku akan bersabar."

Saat Lindsay Mo mendengar ucapannya, dia menggunakan tangan mengelus perutnya. Lindsay Mo mengerti dengan jelas ada atau tidaknya anak di dalam perut ini. Meskipun sekarang tidak ada, tapi dia pasti akan membuatnya ada.

Quin Fu berdiri di samping dan mengamati perubahan ekspresi Lindsay Mo, apa maksud dari ekspresinya ini? Apakah masih ada hal yang disembunyikannya?

Saat berpikir seperti ini, kewaspadaan Quin Fu mulai muncul, dia dengan tenang mengamati perutnya Lindsay Mo. Meskipun sekarang hanya baru satu bulan dan tak bisa menyadari apapun, tapi beberapa bulan kemudian pasti bisa menyadari sesuatu.

Kehidupan yang tenang seperti ini berlalu dalam beberapa hari ini.

Hari ini, Lindsay Mo sedang berjemur diri di halaman rumah, kehangatan cahaya matahari di musim dingin ini sungguh begitu nyaman. Sampai membuat orang merasa ingin tidur, Lindsay Mo perlahan-lahan memejamkan matanya. Tapi tidak lama kemudian, terdengar suara gaduh dari arah pintu.

Lindsay Mo mengerutkan alisnya, siapa sebenarnya yang tak tahu aturan dan mengganggu istirahat orang lain ini. Dia memakai sepatu dan berjalan ke depan pintu, melihat sederetan tim renovasi, mobil dan orang-orang itu sudah masuk ke dalam halaman.

"Siapa kalian? Kalian tahu tidak ini tempat apa? Beraninya menerobos masuk!" Lindsay Mo mengatakan ucapan ini dengan penuh kharisma, seakan-akan dirinya merupakan pemilik wanita dari tempat ini.

"Kami dari perusahaan renovasi XX, Tuan Huo hari ini menyuruh kami datang untuk mulai bekerja."

Lindsay Mo merasa sangat aneh. "Apa maksud perkataanmu ini? Ini adalah rumah Keluarga Yun, tidak ada yang namanya Tuan Huo."

Mobilnya Steve Xiang kemudian mulai masuk, hari ini dia mengenakan baju serba hitam dan berjalan ke hadapan Lindsay Mo. "Kita lagi-lagi bertemu."

Saat melihat Steve Xiang datang, Lindsay Mo langsung mundur ke belakang, "Kenapa kamu datang?"

Steve Xiang berkata sambil tersenyum: "Boss menyuruhku datang untuk mengawasi perkerjaan mereka. Oh iya, kenapa kamu masih berada di sini? Bukankah sebelumnya sudah pernah mengabarkan kalian untuk pindah?"

Dahi Lindsay Mo berkerut, lalu mulai menyadari sesuatu di balik ucapan Steve Xiang. Thiago Huo merupakan pemilik kediaman ini, dia memang tidak salah dengar pada hari ketika dirinya dibawa pergi, John Yun benar-benar telah memberikan rumah ini kepada Thiago Huo.

Steve Xiang tidak menghiraukan Lindsay Mo yang merasa terkejut, Membelakangkan tangannya dan menerawang rumah ini sekilas. "Ternyata memang sebuah rumah yang bagus."

"Steve, sekarang sedang tidak ada orang di rumah. Semua ucapanmu ini tidak bisa kupercaya, jadi silahkan kalian datang lain kali."

Steve Xiang tertawa dan melihat Lindsay Mo. "Lindsay, kamu rasa kamu bisa menjadi Nyonya Yun sampai berapa lama?" Setelah menanyakannya, pandangan mata Steve Xiang tertuju ke arah perutnya Lindsay Mo, "Perut ini pasti kosong!"

Wajah Lindsay Mo memucat, juga memancarkan ekspresi panik. Kenapa dia bisa mengetahuinya?

"Kabarkan pada suamimu untuk pulang dan membantu memindahkan barang. "Steve Xiang berlagak serius.

Setelah mendapatkan kabar, Jason Yun langsung bergegas pulang.

"Lindsay, kamu tidak kenapa-napa bukan?" Jason Yun langsung berlari ke arah Lindsay Mo.

Lindsay Mo melihat Steve Xiang dengan tatapan tidak tenang, di satu sisi merasa khawatir Steve Xiang akan berbicara sembarangan, di sisi lain takut dirinya akan membocorkan sesuatu secara tidak sengaja. Kalau sampai disadari oleh Jason Yun, kali ini dia benar-benar akan menghadapi jalan buntu.

Jason Yun telah menyadari wajah Lindsay Mo yang memucat, dia mengira tadi pasti karena telah dikejutkan oleh orang-orang ini. Makanya berkata untuk menenangkannya. "Jangan takut!"

Lindsay Mo bersandar dalam pelukan Jason Yun, mengulurkan tangan menggenggam baju Jason Yun.

Jason Yun merasa kasihan saat melihat keadaannya yang seperti ini, "Sudah tidak kenapa-napa. Aku sudah pulang. Mama tidak ada di rumah?"

"Mama bilang dia pergi berbelanja, masih belum pulang sampai sekarang." Suara Lindsay Mo begitu lembut.

Setelah mendengar ucapan ini, Jason Yun seketika merasa marah. Beraninya dia meninggalkan Lindsay Mo seorang diri di rumah, sedangkan dia sendiri malah pergi berbelanja. Kalau sampai orang-orang ini melakukan sesuatu terhadap Lindsay Mo, maka Lindsay Mo dan sang anak pasti akan terluka.

Steve Xiang berdiri di samping melihat adegan kisah cinta mendalam yang diperankan oleh Jason Yun dan Lindsay Mo, hatinya merasa jijik.

"Tuan Muda Yun, hari ini kami akan memulai renovasinya secara resmi. Mohon agar kamu membereskan barang-barangmu dan segera pindah dari sini."

Jason Yun menatap Steve Xiang dengan tatapan marah, "Thiago Huo sebelumnya mengatakan dia akan mengabari kami setelah gambar renovasinya selesai, tapi aku tidak pernah mendapatkan kabar apapun. Inikah kredibilitas kalian?"

"Tuan Muda Yun, kamu telah salah menuduh kami. Saat Boss baru saja mendapatkan gambar renovasi, dia langsung mengirimkan email untukmu pada hari itu juga. Memangnya kamu tidak melihatnya?"

"Tentu saja tidak ada!" Jason Yun bersikeras menyangkalnya. Dia pagi hari tadi baru saja melihat kotak masuk email, sama sekali tidak terdapat email dari Thiago Huo.

Steve Xiang tidak buru-buru, "Kalau begitu coba Tuan Muda Yun kembali melihat email, lihat dengan lebih teliti."

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu