Mr Huo’s Sweetpie - Bab 272 Sudah Waktunya Mengakhiri Kesalahan Ini

Suara ketukan pintu membuyarkan perenungan Thiago Huo.

Thiago Huo telah keluar dari lautan memori. Dia mengangkat kepala melihat ke arah pintu ruang kerja, Steve Xiang dan Jhony terlihat sama-sama berdiri di samping pintu. Thiago Huo menenangkan suasana hatinya, kehilatannya lagi-lagi ada hal yang harus diatasinya.

"Masuklah!" Thiago Huo berkata.

Steve Xiang dan Jhony masuk ke dalam secara berurutan.

"Boss, aku telah menyelesaikan tugas yang kamu berikan." Setelah mengatakannya, Steve Xiang meletakkan bill terkait ke hadapan Thiago Huo.

Thiago Huo melihatnya sekilas. "Baik!"

"Lalu, tiket pesawat pun sudah dipesan, berangkat 3 hari kemudian." Steve Xiang juga meletakkan tiket pesawatnya ke atas meja.

Thiago Huo menganggukkan kepala, dia melihat waktu keberangkatannya, "Hmm! Nanti utus sebuah mobil."

"Baik." Steve Xiang langsung pergi duluan setelah selesai melaporkan keadaan.

Jhony mendekat dengan wajah penuh senyuman, yang diserahkannya pada Thiago Huo malah merupakan sebuah faktur tagihan. "Boss, ini perlu dibayar."

Thiago Huo mengerutkan keningnya, mengulurkan tangan dan mengambil faktur yang diberikan oleh Jhony untuk dilihat. "Bukanlah sebuah nominal yang kecil."

"Boss, ini merupakan pengeluaranku sebelumnya saat pergi ke sana kemari demi mengatasi masalah Agung Xia, terlihat jelas seberapa besarnya usahaku."

Thiago Huo kembali melirik jumlah faktur itu. Semuanya merupakan pengeluaran di restoran elit, ini memang sesuai dengan cara kerja Jhony, selalu mengutamakan kesenangan, dan membahas masalah merupakan kepentingan kedua.

"Jhony, aku rasa lain kali aku tidak memerlukanmu lagi." Setelah mengatakannya, Thiago Huo bertanda tangan di atas faktur.

Setelah mendengar ucapan Thiago Huo, hati Jhony tertegun, dia tetap tidak berhasil mengelabui Thiago Huo, ternyata memang tidak bisa mendapatkan keuntungan lebih apapun darinya.

Thiago Huo menyerahkan faktur kepada Jhony, "Beberapa hari ini sudah tidak ada masalah lagi, kamu atur saja aktivitasmu sendiri!"

"Gaji tetap dapat tidak?"

"Dapat, tapi tidak ada bonus!" Thiago Huo menjawabnya.

"Boss, aku tidak lelah. Berikanlah tugas padaku!" Jhony benar-benar merupakan seseorang yang sangat mata duitan, dia akan melakukan apapun demi mendapatkan uang.

Thiago Huo berpikir sejenak, lalu menyuruh Jhony pergi mengurus masalah Abigail Qiao.

Saat mendengar tugas ini, Jhony mulai tidak bersedia melakukannya. Dia sangat membenci Abigail Qiao, mungkin dia tidak akan berselera makan untuk beberapa hari kemudian karena pergi menemui Abigail Qiao.

"Boss, aku rasa aku seharusnya istirahat saja! Setelah kembali ke kantor pusat nanti, ada begitu banyak hal yang harus kutangani." Jhony segera menolaknya.

"Ok!" Thiago Huo tidak memaksa Jhony, yang dia katakan memang benar. Setelah kembali ke kantor pusat, dia memang harus mengatasi begitu banyak hal.

Setelah Jhony selesai membahas masalah kerja, dia melihat Thiago Huo sekilas, "Boss, apakah kamu kali ini membawa pulang Nyonya karena tujuan pribadi?"

Semua orang tahu bahwa orang-orang di kantor pusat HD sangat sulit diatasi, wanita seperti Adeline Qiao pasti akan ditindas kalau pergi ke sana, apalagi sekarang Adeline Qiao sedang mengandung, tenaga untuk berperang pasti tidak cukup! Setiap wanita yang ada di sana merupakan seorang ksatria wanita, begitu kuat! Kalau ada hal yang tidak mereka sukai, pasti akan disiksa hingga mati. Jika Adeline Qiao pergi, dia pasti tidak akan tahan!"

Thiago Huo tidak menyangkal perkataan Jhony, tapi dia selalu merasa yakin bahwa wanitanya tidak akan pernah kalah. Makanya dia bisa memiliki niat membawa Adeline Qiao pergi melihat-lihat tempat di mana dia dulunya berjuang.

Sehari sebelum dia berangkat, Thiago Huo pergi ke HD-XY sekali. Seluruh masalah perusahaan telah sepenuhnya diserahkan pada James Yun, dia belakangan ini pun jarang datang ke sini.

Saat melihat Thiago Huo telah datang, James Yun langsung menghentikan pekerjaannya. "Kenapa kamu bisa ada luang untuk datang."

"Justru karena ada waktu luang makanya datang." Thiago Huo berkata sambil tersenyum.

James Yun mendorong kursi roda dengan tangan sendiri untuk tiba di hadapan Thiago Huo. "Dengar-dengar kamu dan Adeline akan pergi ke Amerika?"

Thiago Huo menganggukkan kepala. "Benar, pesawatnya sore hari besok."

"Sungguh begitu tiba-tiba." James Yun sudah terbiasa terhadap kehidupan dengan kehadiran Thiago Huo, nanti kalau dia tidak ada di sini, dia benar-benar tidak akan terbiasa.

Thiago Huo menggelengkan kepala. "Urusanku di Kota A sudah selesai, sudah waktunya untuk kembali."

James Yun tahu Thiago Huo merupakan seseorang yang akan melakukan hal yang telah dilontarkannya, makanya dia tidak berkata panjang lebar, hanya saja pandangan matanya telah memancarkan ketidakrelaan.

Thiago Huo mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam tasnya dan memberikannya pada James Yun. "Ini untukmu."

James Yun menerimanya, membuka dan melihat, lalu wajahnya penuh dengan ekspresi terkejut. "Ini......"

"Surat pengalihan kepemilikan rumah Keluarga Yun. "Thiago Huo menjawabnya. "Lagipula tempat itu bukanlah milikku, menyerahkannya padamu merupakan tindakan yang paling tepat."

Setelah James Yun selesai melihatnya, dia meletakkan dokumen itu. "Sebenarnya aku pun memiliki suatu hal yang ingin kukatakan padamu."

Thiago Huo menganggukkan kepala, "Katakan!"

Terdapat keraguan di wajahnya James Yun, setelah diam beberapa saat, baru mulai berkata: "Thiago, aku ingin mengubah margaku menjadi marga Xia. Aku bukan anggota Keluarga Yun, dan sudah waktunya untuk mengakhiri kesalahan ini."

Thiago Huo benar-benar merasa terkejut saat mendengar kabar ini, dia sepertinya selalu melupakan poin ini. James Yun adalah putranya Keluarga Xia, kembali ke keluarganya sendiri merupakan sebuah hal yang benar. Hanya saja ketika mendengar hal ini secara mendadak, dia benar-benar tidak memiliki persiapan batin sedikit pun.

"Ini juga merupakan hal yang kuharapkan." James Yun lanjut berkata.

Thiago Huo mengerti dengan pemikiran James Yun, dia tidak ingin nantinya bakalan ada orang yang mengatai dirinya ingin mengincar semua hal milik Keluarga Yun.

"Dan aku juga akan mengundurkan diri dari posisi Direktur ini." James Yun berkata sambil melihat Thiago Huo.

Thiago Huo menghela napas, "Kamu ingin memaksaku untuk menetap di sini?"

"Thiago, kamu merupakan anggota Keluarga Yun yang sesungguhnya, sekarang hanya kamulah yang berhak atas semua ini." James Yun menjawabnya. "Dan ini juga merupakan tanggung jawabmu! Tidak peduli apakah itu Keluarga Yun ataupun Yun's Corp. yang baru ini, semuanya memang seharusnya dipertanggungjawabkan olehmu."

Thiago Huo benar-benar merasa pusing, dia awalnya mengira sudah boleh pergi meninggalkan Kota A, tapi karena ulahnya James Yun ini, Thiago Huo sepertinya benar-benar tak berdaya.

"Masalah ini bisa ditunda sampai aku selesai mengurus masalah di Amerika tidak?" Thiago Huo menggunakan taktik penundaan. Dia tahu tidak ada lagi orang yang lebih cocok dibandingkan James Yun dalam memimpin Yun's Corp. Ini jugalah alasan kenapa dia dulu mendorong James Yun menduduki posisi ini.

James Yun memperlihatkan ekspresi gundah, sebenarnya dia ingin melepaskan dirinya dari sini secepat mungkin. Tapi sekarang kelihatannya masih bukan saat yang tepat. Mengingat dulunya Thiago Huo telah banyak membantunya, dan dia sepertinya sudah seharusnya membantunya dalam hal ini.

Thiago Huo telah menyadari hati James Yun yang telah goyah, makanya dia langsung menangkap kesempatan ini. "Kamu boleh saja mengganti namamu, tapi untuk sementara jangan diumumkan dulu. Sekarang, Agung telah turun dari posisinya yang sebelumnya, seharusnya tidak ada orang yang akan mengatai Keluarga Xia. Kehidupan kalian pun tidak akan mendapatkan pengaruh!"

James Yun menganggukkan kepala. "Baik, kalau begitu aku akan menunggumu kembali."

"Ok!" Thiago Huo tersenyum.

James Yun tentu saja tidak mengerti terhadap maksud dari Thiago Huo, kalau James Yun mengetahuinya, dia tidak akan menyetujuinya semudah itu.

Thiago Huo bersiap-siap hendak pergi setelah meninggalkan beberapa pesan sederhana. Tepat saat Thiago Huo hendak pergi, James Yun memanggilnya, "Thiago, kalau nanti malam ada waktu luang, mari makan bersama. Anggap saja sebagai acara perpisahan untukmu dan Adeline."

Thiago Huo melihat James Yun sekilas, lalu memperlihatkan senyuman. "Aku rasa ini pasti merupakan niat dari papa dan kakakmu bukan!"

"Kamu telah mengetahuinya?" James Yun merasa canggung.

Thiago Huo menganggukkan kepala. "Baiklah, detail alamat dan waktunya kirimkan padaku nanti."

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu