Mr Huo’s Sweetpie - Bab 201 Kamu Tidak Akan Merasa Senang Terlalu Lama

Jason Yun sungguh telah mengecewakan mamanya sendiri, dia bahkan tega membiarkan Athanasia Meng melakukan hal seperti itu.

"Ma, lain kali mohon kamu jangan ikut campur terhadap masalahku dan masalah perusahaan lagi." Jason Yun langsung berdiri setelah mengatakannya.

"Jason, kenapa kamu tetap tidak percaya bahwa wanita itu sebenarnya bermasalah? Dia adalah orangnya Thiago, tujuannya adalah membantu Thiago mendapatkan Yun's Corp." Quin Fu begitu tulus dan sabar dalam menasihatinya.

Jason Yun benar-benar tidak suka mendengar ucapan seperti ini, kenapa setiap orang tetap memiliki suatu hubungan dengan Thiago Huo? Bukankah dia hanya sekedar anak haram, atas dasar apa dia pantas dibandingkan dengan dirinya.

Semakin lama memikirkannya, dia semakin menjadi kesal, Jason Yun melihat Qiun Fu. Dia tidak ingin lanjut membahas topik ini lagi, "Ma, di sini adalah perusahaan, merupakan tempat di mana orang bekerja, mohon agar kamu jangan datang dan ikut campur lagi, aku akan menangani perusahaan dengan baik."

Quin Fu merasa putus asa, kenapa putranya malah seperti ini. "Kamu benar-benar berencana bersama dengan wanita itu?"

"Benar! Aku akan menikah dengan Lindsay. Karena kamu telah memasukkan Athanasia ke dalam perusahaan, membuat Lindsay menanggung kesedihan, aku tidak boleh membuatnya sedih lagi!" Jason Yun mengatakannya dengan tegas.

Ditambah lagi, dia masih bersedia mendengarkan penjelasannya meskipun berada dalam situasi seperti ini. Orang lain pasti sudah langsung bertengkar. Untung saja Lindsay Mo sangat memperhatikan keadaan secara garis besar, dan selalu mempertimbangkan kepentingan dirinya sendiri dengan bersedia tidak mendapatkan penjelasan, makanya dia sendiri tidak boleh mengecewakan sang wanita!

Quin Fu mengambil tasnya dan berdiri, dia melihat Jason Yun dengan ekspresi sangat kecewa, "Kamu pasti akan menyesal!"

Setelah melontarkannya, Quin Fu keluar dari kantor, melihat Lindsay Mo dengan tatapan penuh kebencian. "Kamu tidak akan merasa senang terlalu lama, aku pasti akan menemukan bukti untuk membuktikan identitasmu."

Lindsay Mo menganggukkan kepala, "Baik, aku akan menunggumu kapan saja, Ma!"

Sebuah panggilan "Ma" ini, membuat Quin Fu merasa sesak napas setelah mendengarnya. "Kamu terlalu cepat memanggilku Mama!"

Sambil melihat sosok punggung Quin Fu yang menjauh, Lindsay Mo memancarkan sebuah senyuman yang senang, hatinya juga merasa sangat lega. "Quin Fu, tidak di sangka kamu juga akan seperti ini, kedepannya, aku pasti akan menggatikan posisimu menjadi satu-satunya Nyonya Keluarga Yun. Nantikanlah saat-saat di mana kamu akan diusir keluar dari Keluarga Yun!"

Jason Yun keluar, "Mamaku tidak mengatakan apa-apa bukan?"

Lindsay Mo bersikap lugu, dengan lembut merangkul lengannya Jason Yun. "Tidak. Apalagi, aku sudah kebal terhadap segala perkataan semacam itu."

Melihat Lindsay Mo yang begitu lemah lembut seperti ini, suasana hati Jason Yun menjadi cukup baik. "Sekarang sedang merayuku?"

"Bukan. Memangnya aku perlu seperti itu?" Lindsay Mo mengatakannya sambil tersenyum.

Jason Yun pun ikut tersenyum. "Lindsay, setelah kita selesai menangani urusan ODL, mari kita menikah!"

Mendengar kata menikah, suasana hati Lindsay Mo sangat girang. "Jason, kamu sungguhan?"

"Hmm!" Jason Yun menganggukkan kepala.

Suasana hati Lindsay Mo menjadi baik, "Kamu saja tidak melamarku, tapi malah memintaku langsung menikah denganmu, bukankah ini tidak sesuai dengan aturan biasanya."

"Malu?" Jason Yun melihat Lindsay Mo sambil tersenyum, "Lindsay, kamu tenang saja! Tidak akan ada hal yang berkurang untukmu!"

"Jason, terima kasih!" Saat ini, Lindsay Mo dalam hati berpikir seperti ini, dia telah memutuskan untuk menikah dengan Jason Yun. Lalu melewati kehidupan dengan baik-baik bersama dengannya. Lagipula sangat sulit bagi seorang wanita untuk bisa menemukan seorang pria yang sempurna.

Seorang pria seperti Thiago Huo sungguh sangat sulit untuk ditemukan kembali. Ataupun dia kali ini memang seharusnya menarik tangannya Jason Yun, kalau sampai kali ini tidak mampu mempertahankan pegangannya, maka lain kali pasti tidak akan ada kesempatan lagi.

Lindsay Mo mengulurkan tangan memeluk Jason Yun. "Jason, sungguh beruntung bisa bertemu denganmu!"

Meskipun merasa sedikit tidak terbiasa saat menghadapi Lindsay Mo yang bersikap selembut ini, tapi sang pria cukup menyukai suasana ini. Seorang wanita memang seharusnya bersandar terhadap pria.

Masalah pada hari ini telah tersebar ke telinganya James Yun dalam waktu singkat, dia sungguh tidak menyangka Jason Yun akan memilih Lindsay Mo, dan menyerah terhadap Quin Fu yang sangat mempedulikannya itu. Hasil yang seperti ini sangat membuat orang tercengang.

Thiago Huo melihat James Yun yang duduk di seberangnya, dan telah menyadari James Yun saat ini sedang melamun. "Jason akan memilih Lindsay memang berada dalam dugaanku."

"Kenapa kamu bisa merasa seyakin itu?" James Yun merasa Thiago Huo terkesan seperti seorang peramal hebat, ada begitu banyak hal yang berada dalam kendali tangannya.

Thiago Huo tersenyum namun tak berkata, meminum teh dengan santai. setelah meminum seteguk, alisnya mulai terangkat. "Teh toko ini tidak enak, lain kali pergi ke toko lain."

"Kamu sepertinya sangat memperhatikan teh. Orang yang kembali dari luar negeri seperti kamu ini bukankah seharusnya lebih menyukai kopi?" James Yun sebenarnya selalu ingin menanyakan hal ini, setiap kali pertemuan pasti akan melihat Thiago Huo memesan secangkir teh.

Thiago Huo teringat dengan Adeline Qiao, "Hal ini ada asal usulnya."

Dari melihat pandangan matanya yang lembut itu, langsung tahu hal ini pasti berhubungan dengan Adeline Qiao! Dia samar-samar mengingat sepertinya Adeline Qiao juga sangat menyukai teh. Thiago Huo yang sekarang dan Thiago Huo yang saat pertama kali bertemu sudah berbeda, berubah menjadi lebih mudah didekati, hal ini seharusnya juga berhubungan dengan Adeline Qiao.

"Bagaimana dengan masalah ODL saat ini?" Thiago Huo meletakkan cangkir teh.

James Yun menganggukkan kepala. "Kurang lebih sudah beres, tawaran yang kamu utarakan lebih menguntungkan daripada yang ditawarkan oleh Yun's Corp., dia seharusnya akan memilih untuk bekerja sama dengan kita."

Thiago Huo berpikir sejenak, "Sebelum masalah berakhir, kita tidak boleh mengurangi kewaspadaan. Karena perubahan masih mungkin terjadi."

"Hmm, aku tahu." James Yun menanggapinya.

Pada saat ini, ponselnya Thiago Huo berdering. Saat melihat nama yang muncul di layar, Thiago Huo langsung memancarkan sedikit senyuman.

"Telepon dari siapa, lihatlah betapa senangnya ekspresimu." James Huo merasa sedikit penasaran.

Thiago Huo mengangkat ponselnya, James Yun telah melihat nama di layar, ternyata adalah Quin Fu. Lalu Thiago Huo menyalakan loudspeaker di hadapan James Yun sendiri.

Saat telepon diangkat, suara Quin Fu langsung terdengar. "Thiago, kamu dan Lindsay adalah sekomplotan bukan? Apakah dia adalah mata-mata yang kamu utus ke Yun's Corp.?"

Thiago Huo tertawa, dia sungguh berterus terang. Karena Quin Fu telah begitu terus terang, maka dirinya pun tidak ingin menyembunyikannya lagi.

"Informasi Nyonya Yun sungguh akurat." Thiago Huo menanggapinya.

"Ternyata memang kamu!" Quin Fu yang berada di sisi lain sudah mulai bergejolak. "Apa tujuanmu sebenarnya?!"

Thiago Huo tidak buru-buru menjawabnya, berniat membuat Quin Fu penasaran dan membuatnya merasa panik. jari tangan sang pria dengan lembut mengetuk permukaan meja, dan tidak berniat untuk menjawabnya.

Quin Fu kembali bertanya: "Apa maksud perbuatanmu ini? Kamu kira kamu bisa mendapatkan Yun's Corp. dengan cara seperti ini? Jangan mimpi!"

Thiago Huo mengangkat kepala melihat James Yun sekilas, seakan-akan sedang mengatakan 'lihat saja nanti', memangnya kalian semua tidak mengetahui tujuanku?

James Yun baru pertama kali melihat sikap Quin Fu yang seperti ini, sang wanita benar-benar sangat hebat. Seorang wanita yang selalu mengurus urusan rumah bahkan bisa mengetahui begitu banyak hal, bahkan sampai melakukan negosiasi dengan penuh aura.

"Nyonya Yun, Lindsay sekarang sudah tidak memiliki hubungan apapun denganku lagi, dia telah memutuskan hubungannya denganku demi cinta." Thiago Huo kembali melontarkan satu kalimat. "Jadi aku pun merasa sangat tak berdaya."

"Hmph! Akhirnya kamu mengakuinya." Suara Quin Fu semakin meninggi. "Mohon bawa pulang Lindsay, dengan begitu, aku tidak akan memperhitungkan hal ini."

Thiago Huo benar-benar sangat salut dengan auranya Quin Fu ini, hanya saja sang pria tidak bersedia.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu