Mr Huo’s Sweetpie - Bab 177 Melakukan Yang Sebaliknya

Mobil itu berhenti di depan Villa River Bay.

Nelson Xiang menoleh ke belakang hendak memberitahu Adeline Qiao untuk turun, tapi rupanya ia tertidur. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Thiago Huo.

Thiago Huo segera keluar dan menggendong Adeline Qiao keluar dari mobil.

Mary dan Joline Yun juga menunggu di depan pintu dengan ekspresi khawatir.

Melihat Thiago Huo masuk sambil membopong Adeline Qiao, Mary segera bergegas menghampiri, tapi Thiago Huo menggelengkan kepala padanya.

Thiago Huo segera membawa Adeline Qiao naik, dan Joline Yun membantu Mary kembali ke ruang tamu.

“Nenek, sepertinya Adeline baik-baik saja, mungkin ia tertidur karena kelelahan,” Joline Yun berusaha menenangkannya, begitu mendengar kabar ini, ia bergegas datang.

Felix Qiao ditangkap karena melakukan tindakan kriminal, ini sungguh tak bisa dipercaya!

Tak lama kemudian, Thiago Huo berjalan turun.

“Bagaimana keadaan Adeline?” tanya Mary.

Thiago Huo duduk, “Tak ada masalah, sepertinya hanya kelelahan.”

Colton Huo menggeleng, “Felix Qiao bisa bernasib seperti ini, pasti karena dulu ia memperlakukan Adeline Qiao seperti itu, ini adalah karmanya.”

Thiago Huo mengerutkan kening, ia merasa masalah ini tidaklah sesederhana itu. Felix Qiao seharusnya takkan melakukan hal ini, jika ia sendiri yang mengajukan pinjaman, seharusnya ia menggunakan tanda tangannya, bukan stempel pribadinya.

Melihat Thiago Huo sedang merenung, Colton Huo bertanya, “Thiago, apakah kau terpikirkan sesuatu?”

“Ada banyak hal yang janggal dalam masalah ini, sepertinya Felix Qiao difitnah oleh orang lain,” Thiago Huo melontarkan kesimpulannya.

“Apakah kau tahu siapakah orang itu?”

Thiago Huo mengangguk, “Tidak sulit untuk menebak siapakah yang bisa mendapatkan barang-barang penting Felix Qiao.”

“Hanya dua orang, antara Chyntia Liu, atau Abigail Qiao.”

Tapi setelah memikirkannya masak-masak, Thiago Huo merasa ini pasti perbuatan Chyntia Liu, wanita itu benar-benar licik.

Begitu mendengar perkataan Thiago Huo, Joline Yun segera teringat saat ia bertemu Abigail Qiao di bar saat itu. Ia menatap Thiago Huo, merasa ragu apakah ia sebaiknya mengatakannya.

Thiago Huo juga menyadari perubahan ekspresi Joline Yun, “Apa yang ingin kau katakan?”

“Paman, aku... hari itu aku bertemu Abigail Qiao di bar,” kata Joline Yun dengan lirih, “Ia berdandan sangat menor, jika aku tak salah lihat, seharusnya itu memang dia. Sepertinya sekarang ia melakukan pekerjaan itu...”

Thiago Huo segera bertanya, “Bar yang mana?”

Joline Yun memberitahukan nama bar itu pada Thiago Huo. Thiago Huo segera memerintahkan Steve Xiang untuk menginvestigasinya. Saat ini Chyntia Liu dan Abigail Qiao adalah kunci utama, mungkin ia bisa menggali informasi dari mereka.

Saat Adeline Qiao terbangun, sudah tiba saatnya makan malam.

Saat bangkit duduk, ia melihat Thiago Huo duduk di kursi tempat ia biasanya membaca buku, tangannya memegang buku parenting terbaru yang sedang dibacanya. Karena ukuran tubuhnya, agak menggelikan melihatnya duduk di kursi itu.

“Thiago...”

Thiago Huo mendongak, “Kau sudah bangun?”

Thiago Huo berjalan ke hadapan Adeline Qiao, “Karena kau sudah bangun, ayo keluar dan makan malam.”

“Iya, kebetulan perutku juga lapar.”

Saat Thiago Huo dan Adeline Qiao berjalan turun, makan malam telah disiapkan.

Saat Adeline Qiao melihat Joline Yun menyuguhkan makanan, ia bertanya, “Joline Yun, rupanya kau datang?”

“Iya! Hari ini kebetulan aku keluar untuk membeli sesuatu, sekalian mampir ke sini,” jawab Joline Yun, “Sebentar lagi makanan sudah siap.”

Adeline Qiao masih tak terbiasa melihat Joline Yun bersikap seperti ini, tapi bagus sekali melihatnya sudah kembali seperti dirinya yang dulu. Melihat Joline Yun bersikap seperti ini membuat Adeline Qiao teringat pada seseorang, Abigail Qiao.

Thiago Huo merangkul pundak Adeline Qiao, “Kenapa melamun? Ayo makan.”

Adeline Qiao kembali tersadar, “Baiklah.”

Setelah makan, Thiago Huo menemani Adeline Qiao berjalan-jalan di halaman. Tiba-tiba ia bertanya, “Apakah sebelum makan tadi kau memikirkan Abigail Qiao?”

Adeline Qiao mengangguk, “Benar, aku benar-benar tak bisa menyembunyikan apapun darimu.”

“Setiap melihat Joline, aku teringat pada Abigail Qiao. Akan bagus sekali jika ia juga bisa berubah,” desah Adeline Qiao.

Thiago Huo merangkul pundak Adeline Qiao, “Tak semua orang bisa berubah. Seperti kata pepatah, jauh lebih mudah mengubah sungai dan gunung dibandingkan mengubah watak manusia. Dan Joline juga berbeda dengannya, tak bisa disamakan.”

Adeline Qiao tersenyum, “Sekarang ia sudah bisa membela keponakannya sendiri, bagus.”

Thiago Huo tak membantah dan juga tak membenarkannya, “Aku telah memerintahkan Steve Xiang untuk mencari Chyntia Liu dan Abigail Qiao, seharusnya sebentar lagi sudah ada informasi.”

“Kau selalu diam-diam melakukan sesuatu untukku,” Adeline Qiao merasa terharu.

Thiago Huo merasa tak ada salahnya melakukan hal ini, ini sudah tanggung jawabnya, “Besok akan kusuruh John menemui Felix Qiao.”

“Baik!” Adeline Qiao mengangguk, meskipun ia tak mengatakan apapun, Thiago Huo tahu apa yang sedang dipikirkannya, dan tentu saja ia tahu bahwa saat ini ia ingin menyelamatkan Felix Qiao.

Setelah mengitari halaman beberapa kali, mereka duduk di sebuah bangku di halaman.

“Thiago, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?” Adeline Qiao takut masalah yang menimpa Felix Qiao ini juga akan mempengaruhi HD.

Thiago Huo menggenggam tangan Adeline Qiao, “Tak perlu khawatir, besok saat beritanya keluar, pasti akan terjadi hal lain.”

Adeline Qiao merasa agak bingung mendengar perkataan Thiago Huo.

“Tak mengerti?”

Adeline Qiao mengangguk. “Saat ini orang luar tak mengetahui bahwa Senco Corp telah resmi berada di bawah naungan HD, mungkin ada beberapa yang sudah bisa menebak. Tapi menurutku hanya Jason Yun dan kawan-kawan yang mengetahui hal ini.”

Tiba-tiba Adeline Qiao mengerti. “Jadi maksudmu, mungkin Jason Yun lah yang melakukan hal ini, untuk membuat nama Senco Corp menjadi buruk dan menyerang HD. Kalau begini, kau tak bisa mengumumkannya besok, ini akan sangat berpengaruh pada HD.”

Thiago Huo mengulurkan tangannya dan mengusap kening Adeline Qiao yang berkerut, “Ia mengira aku akan melakukan hal ini, maka ia membuat rencana ini. Tapi aku tak perlu berbuat sesuai yang diperkirakannya.”

“Kau akan melakukan yang sebaliknya?”

Thiago Huo mengangguk, “Maka kau tak perlu mengkhawatirkannya.”

Adeline Qiao merasa, dengan keberadaan Thiago Huo yang sangat hebat ini, seluruh masalahnya menjadi lebih mudah.

“Sudah mulai larut, ayo masuk!”

Setelah mandi, Adeline Qiao menghubungi Amy, Amy sangat gembira Adeline Qiao akan kembali mengepalai Senco Corp.

Mereka terus membicarakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya dan mengobrol sampai larut.

“Masih belum mau tidur?” desak Thiago Huo.

“Sebentar lagi,” kata Adeline Qiao, dan akhirnya berpamitan pada Amy.

Thiago Huo sejak tadi menunggu Adeline Qiao selesai bertelepon, ia menyerahkan segelas susu pada Adeline Qiao, “Sejak tadi aku telah memanaskannya beberapa kali.”

Adeline Qiao menjulurkan lidahnya, “Maaf, maaf, aku akan segera meminumnya.”

Adeline Qiao menerima gelas itu dan meneguknya.

“Pelan-pelan.”

Setelah Adeline Qiao menghabiskannya, sebuah lingkaran putih bekas susu masih menempel di bibirnya. Thiago Huo mengulurkan tangan untuk mengusap bibirnya.

Adeline Qiao segera mengusap bibirnya, “Sudah bersih?”

Melihatnya, Thiago Huo cemberut, lalu ekspresinya segera berubah. Ia maju dan mencium bibir Adeline Qiao.

Adeline Qiao tak menyangka Thiago Huo tiba-tiba melakukannya, gerakannya sangat mendominasi, kuat, tapi juga lembut.

Lilitan antara bibir dan lidah, ditambah dengan aroma susu yang kuat, membuat ciuman ini terasa lebih berwarna, bahkan rasanya udara di sekeliling mereka seperti dipenuhi buih-buih merah jambu...

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu