Mr Huo’s Sweetpie - Bab 35 Bukan Dilahirkan Oleh Ibu Yang Sama

James yang baru masuk juga mendengar perkataan ini.

Melihat Jason yang menambil hpnya sendiri, dia langsung mengerutkan keningnya, "Kakak, mengapa kamu menjawab teleponku?"

Seusai berkata, dia merebut kembali hpnya, sekali melihat bahwa itu adalah panggilan dari Felix, ekspresinya marah.

Jason seolah juga baru sadar, dia tersenyum dengan makna lain, "Adikku yang baik, kamu sungguh hebat!"

"Aku tidak tahu apa yang kamu katakan!"

"Tadi mertuamu menelepon dan dengan marahnya menyuruh kamu ke rumah sakit." Kata Jason sambil tersenyum.

James mengerti maksud senyuman Jason ini, ini sungguh adalah sindiran.

James mengambil hpnya dan duduk, dia seolah tidak ingin terus merundingkannya bersama Jason.

"Kenapa? Kamu tidak mau pergi?" Melihat James tidak bergerak, Jason mulai tertarik untuk menonton, "Atau kamu butuh kakak pergi bersamamu?"

James melirik kearah Jason, "Kakak seharusnya bukanlah orang yang suka hal beginian."

"Iya, tapi karena kamu sudah mau menjadi ayah, aku benar-benar tidak keberatan untuk pergi bersama kamu."

Jason tercengang, tatapannya sedikit bingung, "Apa katamu?"

"Oh, tadi aku lupa bilang sepertinya, mertuamu bilnag putrinya hamil dan menyuruhmu kerumah sakit." Jason mengatakannya dengan sangatlah santai, tampangnya seolah sedang menonton pertunjukan.

James ingin membantahnya, dirinya dan Abigail tidak pernah berhubungan intim, mana mungkin adanya anak, tapi melihat senyuman dari Jason, dia mulai takut, dia bergegas mengambil kunci mobil dan berlari keluar.

Abigail ternyata hamil? Tatapan James penuh rasa marah, sepertinya ini direncanakan oleh Chyntia dan Abigail, mereka menunggu dirinya melompat masuk kedalam jebakan.

Melihat James yang pergi terburu-buru, Jason terbilang sangatlah senang, dia mengeluarkan hpnya dan menelepon Quin.

"Ibu, ada yang ingin aku beritahu kepadamu."

James tiba dirumah sakit, namun sebelum tiba diruang pasien, terdengar suara nangisan dari Abigail.

Dia mengepalkan tangannya, dan mengerutkan keningnya, sekujur tubuhnya menyebarkan hawa marah.

Dia membuka pintu kamar pasien dengan kasar, James langsung melirik kearah dalam ruangan dengan tatapan menyeramkan.

Felix yang berada didalam ruangan melihat James yang tiba, dia langsung berdiri, "Akhirnya kamu datang juga."

Chyntia melepaskan tangan putrinya, dia berjalan kedepan James, "James, bagaimanapun juga kamu harus berikan sebuah solusi yang baik untukku hari ini."

Tatapan James sangatlah marah, "Kamu butuh solusi seperti apa?"

"Abigail sampai mengandung anakmu, menurutmu harus bagaimana?" Chyntia menatapi James terus.

Jika sudah menjadi begini, bagaimanapun juga dia harus James bertanggung jawab, dia tidak boleh membiarkan putrinya dibully begitu saja!

James menghempaskan suaranya, dia melangkahkan kakinya dan tiba dihadapan Abigail, "Anakmu miliku, dan aku harus percaya? Jangan-jangan ini anak kamu dengan lelaki lain, kamu ingin menggunakan anak untuk mengikatku? Sungguh terlalu polos pemikiranmu!"

Mendengar perkataan ini, didalam hati Abigail berasa meneteskan darah, "James, aku bukanlah orang seperti itu, aku benar-benar mencintaimu!"

"Mencintaiku?" Ekspresi James sangatlah tidak peduli, "Kamu mencintaiku? Jika begitu kamu akan menjebakku bersama ibumu hari itu?"

Ekspresi Abigail semakin pucat, dia gemetaran, ternyata dirinya didalam hati James dia adalah orang yang seperti itu, "James, kamu sungguh kejam!"

Tatapan James melewati badan Abigail, sebelumnya masih membandingkan dirinya dengan Adeline, sekarang dipikir-pikir, sungguh salah total, meskipun mereka adalah kakak beradik, namun bukanlah ibu yang sama.

"James, apa rencanamu sekarang?" Chyntia tidak menyangka James akan sekejam ini.

James melirik kearah Chyntia, "Ini bukan anakku, aku juga tidak tahu! Apa yang kamu inginkan?"

"Kamu!" Chyntia sungguh marah besar.

Felix berjalan kedepan menopang Chyntia, dia menatapi James dengan marah, tidak disangka James adalah orang yang begitu tidak tahu malu.

Abigai turun dari kasur, dia perlahan berjalan kehadapan James, "James, ini benar-benar adalah anakmu."

"Abigail, sebelumnya aku sudah mengatakannya dengan sangat jelas sekali, anak ini harus digugurkan!"

Abigail tidak bisa memercayainya dan mundur beberapa langkah, "James, kamu sungguh kejam sekali!"

"Abigail, aku pernah bilang kan! Semua ini Kamu rela dan aku mau, jika kamu tidak sanggup main, maka jangan main."

Felix menopang Abigail untuk istirahat disamping, dia maju dan meninju James.

James memegang wajahnya, dia tidak membalasnya.

Abigail melihat James ditinju, dia bergegas berlari kehadapan James, "Ayah jangan pukul dia!"

"Abigail, lelaki seperti ini tidka pantas kamu seperti begini!"

Abigail menangis, jika terlihat oleh lelaki lain pasti akan merasa sayang, hanya saja bagi James, yang tersisa hanyalah rasa jijik.

Felix melihat Abigail bertahan dihadapan James, dia hanya bisa begitu saja, sungguh karma buruk!

"James, bagaimanapun juga kamu harus memberikan solusi untuk keluarga Qiao hari ini!"

james mengelus wajahnya, Felix meninjunya dengan kencang tadi, "Bagaimana caranya kamu bertanggung jawab?"

"Kamu harus berikan sebuah nama kepada Abigail." Felix berkata dan semuanya sudah sampai disini dia sudah tidak bisa mempertimbangkan begitu banyak hal lagi.

James masih tidak mengatakan apapun, diluar sana terdengar suara seorang wanita.

"Direktur Utama Qiao, kamu sungguh mahir berpikir!"

Semua orang menoleh, mereka melihat Quin tengah berdiri didepan pintu dan disampingnya adalah Jason.

James melirik kearah mereka berdua, dia menundukkan kepalanya, sepertinya kakaknya memberitahu ibunya.

Felix melihat kedua orang yang baru muncul ini, dia langsung tidak berani bertingkah juga.

Quin melirik kearah James, meskipun tidak suka, namun dihadapan orang luar, dia tentu saja harus melindungi anggota keluarganya.

"Apa yang dilakukan James sehingga kamu meninjunya hingga begini?"

Demi putrinya, Felix tidak mempedulikan apapun, "Abigail mengandung anak James."

"Benarkah?" Quin berkata dengan santai dan melirik kearah Abigail yang terus menangis, "Nona QIao, apakah kamu yakin anak didalam perutmu itu milik James?"

Abigail melirik kearah Quin, dia merasa takut! Ibu James sungguh menakutkan sekali, meskipun dia tidak marah, namun saat ini tatapannya sangatlah menakutkan.

Quin terus saja menatapi Abigail, "Mengapa tidak menjawabnya?"

Chyntia sudah pulih kembali, "Nyonya Yun, anak didalam perut Abigail benar-benar milik James!"

"Aku hanya ingin mendengarkannya darinya." Kata Quin.

Abigail takut, dia lalu menganggukkan kepalanya.

Quin mencibir, "Sekarang menjadi bisu? Dimanakah tampang bicara tadi?"

"Ini adalah anak James." Kata Abigail dengan suara pelan.

Quin menganggukkan kepalanya, "Jika ini benar-benar adalah anak James, maka keluarga Yun pasti akan bertanggung jawab, namun tadi aku dengar kata dokter bahwa anak ini tidak boleh dipertahankan, dengan begitu kita juga tidak bisa mendapatkan tes DNA nya."

Mendengarnya, Abigail mundur dan terduduk dikasur pasien,

Chyntia bergegas pergi mempertanyakan, "Abigail, apakah kamu tidak apa-apa?"

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu