Mr Huo’s Sweetpie - Bab 209 Aku Akan Menghabisinya Langsung

Adeline mengeluarkan dompet dari tasnya, dia lalu mengeluarkan sebagian uangnya.

"Ini untukmu."

Abigail melihat beberapa lembar uang di tangan Adeline, sungguh sedikit, bukankah dia adalah nyonya direktur utama, mengapa dia tidak murah hati?

Melihat Abigail tidak menerimanya, Adeline tahu bahwa dia merasa kurang, Adeline lalu menambahkan, "Aku hanya membawa uang sebanyak ini, ini untuk kamu makan, uang yang sebelumnya ayah sisakan untukmu apakah kamu sudah menghabiskannya semua?"

Adeline ingat bahwa Felix menyisihkan uang untuk Abigail dan Chyntia, kemana perginya semua uang itu?

"Uang itu apaan juga!" Abigail tidak menganggapnya, "Bahkan tidak cukup untuk aku beli pakaian dan barang makeup."

Mendengar perkataan ini, Adeline benar-benar ingin menyimpan uang ditangannya.

Thiago mengulurkan tangan dan mengambil uang dari tangan Adeline, dia lalu melemparkannya dilantai, "Jika kamu butuh maka pungutlah, jika tidak mau, maka biarkan mereka terus berada dilantai saja."

Seusai berkata, dia tidak lagi mempedulikan Abigail dan mengandeng Adeline masuk kedalam rumah.

Joline melipatkan tangannya didepan dada dan berdiri disamping, dia menunggu apakah Abigail akan memungut uang ini atau tidak.

Abigail melihat uang yang berserakan dilantai, dia juga sedang ragu-ragu, jika dia tidak mengambilnya, maka makan malam hari ini tidak ada, jika mengambilnya, dimanakah harga dirinya? Dia yang dulu juga pernah melakukan hal seperti ini, tidak disangka bahwa hari ini dia akan diperlakukan oleh orang lain seperti begini, sungguh memalukan sekali.

Joline menaikkan alisnya dan menatapi Abigail, "Tidak mau memungutnya? Kamu sekarang bahkan tidak punya uang untuk makan! Untuk apa berpura-pura!"

Abigail merapatkan tangannya, "Joline Yun, cepat atau lambat aku pasti akan mengembalikan penghinaan ini untukmu!" Seusai berkata, Abigail benar-benar memungut uangnya.

Joline menghempaskan nafasnya, "Aku tunggu itu!" Seusai berkata, Joline tidak mempedulikan Abigail dan langsung masuk kedalam rumah.

Abigail memungut semua uang sambil menahan air mata, setelah dihitung ada sekitaran 2-3 jutaan, dia menyimpan uangnya, dia mengangkat kepala dan melihat villa dihadapannya ini, dendam hari ini pasti akan dibalaskan olehnya!

Didalam rumah.

Thiago menopang Adeline untuk duduk, dia setengah jongkok didepan sofa, "Apakah benar-benar tidak apa-apa?"

"Iya, hanya terkejut saja." Jawab Adeline.

Colton dan Mary juga ikut mengerumuni, "Adeline, apakah benar-benar tidak apa-apa? Aku lihat ekspresimu sepertinya kurang bagus."

"Tidak apa-apa, aku duduk sebentar saja sudah cukup." jawab Adeline.

Mary datang dan duduk disamping Adeline, dia memegang tangan Adeline, "Jangan berpikir terlalu banyak."

"Hmph! Wanita tidak tahu malu itu jika benar-benar membuat kedua cucu emasku bermasalah, aku pasti akan menghitung ini dengannya! Kedepannya larang dia masuk kedalam wilayah ini!" Kata Colton dengan marah.

Joline masuk, "Anjing betina itu sudah pergi."

"Uangnya sudah diambil?" Thiago berdiri.

"Tentu saja! Dia sudah semiskin itu tentu saja mengambilnya." Jawab Joline, "Menurutku hari ini dia datang juga sepertinya demi uang, dan sekalian mengodai paman, dengan begitu kehidupannya kedepannya akan tidak perlu dikhawatirkan lagi."

Mendengar perkataan Joline, Thiago batuk dan seolah menyuruh Joline jangan mengatakannya lagi, karena takut Adeline teringat dengan kejadian dulu.

Joline tahu diri dan diam, "Maaf!"

"Jika pamanmu adalah orang yang tidak tegas pikirannya, aku akan menghabisinya duluan!" Kata Colton.

Thiago melirik kearah Colton, "Kakek tidak percaya terhadapku?"

"Kamu tahu sendiri." Jawab Colton.

Joline bergegas meluruskan, "Paman mana mungkin adalah orang seperti itu! Dulu juga hanya kakak kedua saya yang akan terjebak oleh trik Chyntia dan Abigail, jadi dia hanya bisa menerimanya saja, ini juga adalah kesalahan dalam hidupnya,sampai saat ini dia masih saja meyesalinya."

"Namun didunia ini tidak ada obat penyesalan." Thiago melanjutkan dengan biasa.

Dia bisa membantu James dibidang pekerjaan, namun jika James masih terus memikirkan wanitanya, maka Thiago juga tidak akan sungkan, dulu dengan begitu enaknya bercerai dan sekarang menyesal dan datang untuk meminta balikan, tidak mungkin.

Joline terseyum, "Paman sedang cemburu?"

Thiago melirik kearah Joline, Joline bergegas menutup mulutnya.

Mary melihat ekspresi Adeline sudah membaik, ekspresinya juga lega, "Adeline, apakah kamu mau istirahat kekamar dulu."

Adeline menganggukkan kepalanya, "Baik, aku akan pergi tidur sebentar."

Thiago langsung memeluk Adeline, "Aku peluk kamu naik."

"Baik!"

Setelah melihat Adeline tertidur, Thiago mengenakan selimut untuknya, sekarang cuaca sudah mulai dingin, jadi ini wajib dilakukan, Adeline sedikit takut dingin, jadi Thiago sangatlah memperhatikannya, setelah Adeline tertidur lelap, barulah Thiago pergi.

Didalam ruang kerja.

Jhony sudah online dan menunggu sesaat>

"Ada apa?" Thiago duduk dan segera menanyakannya.

"Boss, Jason sekarang masih bertindak sangat keras." Jawab Jhony.

Thiago menganggukkan kepalanya, "Didalam perkiraan, harus menunggu Joe kembali dan lihat apa rencana yang mereka siapkan."

"Boss, aku merasa sekarang harus diselesaikan dengan cepat, Lindsay juga sudah diberhentikan oleh Jason."

"Ini hanya bisa mempercepat kecepatan kita mengakuisisi Yun's Corp." Jawab Thiago, dia memang menginginkan efek seperti begini, hanya mengandalkan Jason sendiri saja pasti tidak bisa bertahan lama, sekarang berita Joe sekali keluar, sudah ada banyak kerjasama yang terputus, tidak lama kemudian, cashflow Yun's Corp pasti akan bermasalah.

Jika sampai waktu itu, Joe dan Jason pasti akan menyerahkan Yun's Corp, jadi Thiago masih bisa menunggu waktu sedikit ini.

"Boss, mengenai projek apartemen, besok akan resmi dikerjakan, apakah kamu dan Nyonya akan pergi melihatnya besok?"

"Adeline tidak pergi, aku akan pergi sendiri." Thiago khawatir lingkungan ditempat kerja kurang baik, sekarang kondisi tubuh Adeline semakin sulit untuk beradaptasi.

Jhony tersenyum, "Boss, kamu sungguh menyayangi Nyonya! Sungguh membuat orang iri, kapan aku juga bisa pergi mencari pacar?"

"Bukankah kamu terus saja menikmati keadaan lajang begini?" Bantah Thiago, "Jhony yang bekerja terus demi uang akan ingin mencari wanita? Sungguh membuat orang sulit untuk mempercayainya."

Ekspresi Jhony langsung berubah, "Boss, sekarang apakah cuma kamu yang boleh mesra dan orang lain tidak boleh? Kamu membolehkan dirimu dan melarang bawahanmu?"

"Pergi kerja sana!" Seusai mengatakan ini, Thiago mengakhiri panggilan teleponnya.

Dia menundukkan kepalanya dan menatapi dokumen dihadapannya, kantor pusat HD belakangan ini memang banyak masalah juga, hanya mengandalkan Jordan sendiri saja juga tidak bisa menyelesaikannya, Thiago hanya bisa menjalankan mode shift dengan Jordan, dia menyelesaikan dokumen pagi hari dan Jordan melanjutkan untuk menyelesaikan abgiannya pada malam hari.

Baru saja berhenti, Harry langsung menelepin Thiago.

"Direktur Huo, Tuan Besar bangun dan bilang mau bertemu denganmu, jika kamu punya waktu datanglah kerumah sakit!" Kata Harry didalam telepon.

Thiago melihat kalender dimejanya, "Baik, aku akan pergi besok!"

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu