Mr Huo’s Sweetpie - 109 Sekali Bertemu Thiago, Seumur Hidup Tercelakakan

Lindsay mengambil kopi dan langsung menuangkannya ke Adeline.

Ketika Adeline menyadarinya, sudah terlambat, kopi sudah tertumpah di bajunya, dan ada beberapa tetes yang menetes diwajahnya.

"Adeline, kamu jangan tidak tahu diri!" Lindsay berkata dengan marah, "Tadi aku sudah bilang aku punya tunangan dengan William, apakah kamu tidak bisa dengar itu!"

Adeline mengambil tisu diatas meja untuk membersihkan wajahnya dan juga membersihkan pakaiannya.

Seiring dengan gerakan Adeline, Lindsay melihat bekas ciuman di leher Adeline, bekas yang banyak itu seolah adalah panah yang menusuk kedalam hatinya.

Thiago ternyata akan melakukan itu dengan Adeline..........

Adeline menutup matanya, dia lalu membuka matanya, "Adeline, kamu sungguh hebat! Kamu kira kamu melakukan beberapa kali hubungan intim dengan William dan kamu bisa menjadi Nyonya direktur Utama HD! Posisi ini bukan milikmu!!"

Adeline menurunkan tangannya, "Lalu apakah itu akan milikmu?"

Lindsay tidak menyangka bahwa Adeline akan begitu beraninya mempertanyakan seperti begitu, "Sepertinya aku masih terlalu lembut terhadapmu?"

"Lindsay, jika kamu suka Thiago, kamu tinggal bilang saja, kita bisa memperjuangkannya dengan adil." Adeline berkata sambil menatapi Lindsay, "Tapi kamu jangan mengatakan hal yang bukan merupakan fakta."

Lindsay merasa lucu, "Aku berbohong?"

"Bukankah begitu?" Adeline menatapi Lindsay dengan serius, "Apakah tunanganmu dengan Thiago itu benar? Apakah benar ada cerita diantara kalian? Sesuai yang aku tahu, Thiago tidak punya pacar dan dia juga tidak punya tunangan!"

"Adeline, mengapa kamu bisa begitu yakin?" Lindsay tidak tahu darimana datangnya kepercayaan diri Adeline.

"Karena Thiago memberitahu semua ini kepadaku!" Jawab Adeline.

Lindsay tersenyum, "Bagaimana kamu tahu dia tidak akan menipumu?"

Adeline berkata dengan yakin, "Aku percaya padanya!"

"Adeline kamu sungguhb terlalu percaya diri, ada berapa banyak perkataan lelaki yang bisa dipercaya dan merupakan fakta?"

Adeline tersenyum, "Karena dia adalah Thiago!"

Lindsay menutup mulutnya, dia tidak bisa membantah perkataan Adeline, iya, dia adalah Thiago! Jadi dirinya baru begitu rajin ingin melakukan sesuatu untuknya, ingin berkorban untuknya.

Namun alhasil hari ini, Adeline berkata seperti itu, ini adalah perkataan yang tidak berani dikatakan olehnya!

Adeline berdiri, "Nona Mo, aku akan pulang dulu."

Seusai berkata, Adeline mengeluarkan beberapa lembar uang dan meletakkannya dimeja, dia lalu pergi.

Setelah Adeline pergu, Nelson yang duduk disekitar juga ikut berdiri dan setelah melirik Lindsay dengna marah, dia lalu pergi mengikuti Lindsay.

Kota B.

Thiago dan Howard duduk berhadapan, didepan mereka terletak sebuah hp.

Sebenarnya tadi perkataan Adeline dan Lindsay sudah dilakukan live streaming oleh Nelson.

Semua perkataan mereka didengar jelas oleh Thiago dan Howard.

Howard melihat Thiago, dia berkata sambil tersenyum, "Tidak disangka!"

Thiago mendengar perkataan Thiago, dia langsung menarik kembali tatapannya, "Apa yang tidak disangka?"

"Tidak disangka Nyonya kita begitu ganas." Howard mengulurkan ibu jarinya, "Dia adalah wanitapertama yang berani berkata begini didepan Lindsay, aku bahkan harus memberikan like untuk dia!"

Thiago mengambil koi dan ada seketika melamun, dia lalu meletakkan kopi lagi,

"Tidak jadi minum?" Tanya Howard.

Thiago menganggukkan kepalanya, "Tidak Minum lagi!" Sebenarnya tidak minum yang dimaksud oleh Thiago adalah kedepannya lagi dia tidak akan minum kopi lagi.

Setelah itu, Thiago menyuruh pelayan membuatkan teh untuknya.

Howard juga tidak mempertanyakan gerakan Thiago ini, sebenarnya dia juga ingin bilang bahwa kopi di toko ini sungguh tidak enak diminum.

"Thiago, Lindsay sudah bertemu dengan Adeline, maka seterusnya dia pasti akan beraksi."

Semenjak mendengar perkataan Adeline, dia punya kepercayaan diri terhadap Adeline, perkataan Adeline membuat hati Thiago masih belum bisa tenang hingga sekarang.

Bukankah mencintai seseorang seperti begini? MEncintai seseorang , kamu bisa menyabari semua miliknya, kamu bisa menyabari sifat buruknya, kamu tidak perlu dia berubah apapun demi dirimu sendiri, dia hanya perlu menjadi dirinya sendiri saja sudah cukup, sisanya semunya dirinya sendiri akan membantunya berubah atau membuat percobaan.

"Adeline, rasa seperti ini sepertinya sepenuhnya diberikan olehmu kepadaku!" Thiago mencoba tehnya, dia tiba-tiba sangatlah ingin memeluk Adeline.

Howard melihat senyuman sayang dan juga tidak berdaya yang sangat tampan, senyuman seperti ini bahkan memesonanya! Disaat ini, orang yang muncul dibenak Thiago seharusnya adalah Adeline!

Thiago benar-benar mencintainya! Lelaki seperti ini jika sekali mencintai seorang wanita, maka itu adalah urusan seumur hidup! Dulu dia pernah berdiskusi dengan Jason Jian, serta Jhony, apakah Thiago akan mencintai wanita?

Mereka berdua sama-sama memberikan jawaban tidak, susah! Didalam hati Thiago ada banyak hal dan tanggung jawab yang dipikulnya, didalam hatinya sama sekali tidak ada posisi seperti itu.

Howard dulu juga menyetujui perkataan mereka, didalam hati Thiago benar-benar tidak bisa menampung perasaan, jika tidak, Lindsay sudah berada dihadapannya begitu lama, Thiago bahkan tidak punya pemikiran seperti itu.

Sebenarnya sifat Lindsay sedikit atau banyak ada hubungannya dengan Thiago, dia mengira dirinya menjadi kuat akan bisa menemani sisi Thiago, namun untuk bisa menemani seorang lelaki, tidak hanya diperlukan kekuatan dan juga butuh trik.

"Aduh......" Howard menghempaskan nafasnya, mereka semua salah memikirkan satu hal,.

Sebenarnya yang diinginkan oleh Thiago adalah sebuah perasaan yang biasa saja, dan kebetulan dengan ini, Adeline muncul, Thiago juga bertemu dengannya, dan semua itu terlihat begitu biasa saja.

Thiago mendengar hempasan nafas Howard, "Ada apa?"

"Tidak apa-apa! Hanya saja merasa diriku jomblo, sangatlah kasihan!" Howard meledek dirinya sendiri.

Thiago tahu maksud Howard, "Howard, aku tidak pernah melupakan tanggung jawabku, aku juga terus mempertahankannya! Namun dikehidupan memang ada satu atau dua kejadian diluar dugaan, dan kejadian begitu membuatmu berubah."

Howard menganggukkan kepalanya, "Thiago, sebagai teman, aku juga pernah tidak yakin dengan kamu dan Adeline, namun aku sekarang sudah mengerti."

"Terima kasih!"

"Sama-sama!" Howard melanjutkan, "Seterusnya masih ada banyak tantangan menunggumu, semoga kalian bisa melewatinya bersama!"

Thiago mendengar perkataan Howard, wajahnya juga menjadi serius, "Howard, aku sudah bertaruh ini, baik hasilnya bagaimanapun juga, aku menerimanya."

"Taruhan kamu ini sungguh besar sekali!" Kita pulang saja!"

"Begitu terburu-buru ingin pulang untuk bertemu dengan Nyonya?"

Thiago tidak mengelak, "Howard, aku akan menahan Lindsay sekali lagi ini."

"Terima kasih!" Howard menganggukkan kepalanya, "Aku sebenarnya ingin mengatakan bahwa sekali bertemu Thiago dan seumur hidup tercelakakan!"

Howard tahu bahwa masalah Lindsay sudah menembus batas kesabaran Thiaigo, dia juga kehabisan kata-kata.

Thiago mengambil hpnya dan berjalan duluan keluar, pertama kalinya dia merasa ada rasa ingin sekali cepat pulang dan semakin cepat bertemu dengannya!

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu