Mr Huo’s Sweetpie - Bab 240 Beri Aku Satu Kesempatan Lagi

Di HD-XY.

Saat James Yun kembali, ia melihat Jason Yun sedang berada di kantornya.

"Akhirnya kau kembali. Aku sudah lama sekali menunggumu," kata Jason Yun.

James Yun pun duduk, "Ada apa?"

"Sekarang setelah menjadi Dirut, kau jadi sok sekali. Tampaknya kau kurang tidur," kata Jason Yun.

Melihat Jason Yun berkata seperti itu, apakah ia belum mengetahui masalah yang menimpa Joline Yun?

James Yun mengangguk. "Benar, aku tidak begitu bisa tidur semalaman. Apakah ibu tidak memberitahumu apa yang terjadi?"

Jason Yun menyipitkan matanya, "Apakah kau yang memberitahu ibu bahwa ada yang janggal dengan kandungan Lindsay Mo? Begitu pulang, ibu langsung bertengkar dengan Lindsay Mo."

"Dan hasilnya?" tanya James Yun, ia ingin mengetahui hasilnya.

Jason Yun tertawa. "Tentu saja aku tak akan membiarkan rencanamu berhasil, ini semua adalah rencana terselubungmu dengan Thiago Huo. Sekarang kalian memiliki tujuan yang sama, tentu saja kalian melakukan hal yang sama."

James Yun mendengus dalam hati, orang yang merupakan kakak kandungnya ini malah sama sekali tidak mengetahui sesuatu yang terjadi pada adik perempuannya, dan malah berkata seperti ini demi orang semacam Lindsay Mo. Benar-benar tak bisa diharapkan.

"Apa kau tahu Lindsay Mo menyuruh Abigail Qiao melukai Joline? Ia hampir saja mati," kata James Yun dengan dingin.

Mendengar berita ini, dalam sekejap Jason Yun terkejut, "Bagaimana keadaan Joline?"

"Berhasil lolos dari maut, tapi kalau terlambat sedikit saja, dia tak akan selamat," jawab James Yun, "Aku juga baru saja kembali dari rumah sakit. Kalau kau masih menganggapnya keluarga, jenguklah dia."

Jason Yun pun tersadar. "James Yun, tak perlu mendesakku seperti ini. Tidak ada gunanya! Joline Yun sendiri yang memilih Thiago Huo, dia sudah tak ada hubungannya lagi dengan Keluarga Yun."

James Yun tidak ingin lagi melanjutkan pembicaraan dengan Jason Yun. Dia benar-benar tak berperasaan, bahkan sampai bisa mengatakan hal semacam ini. Kemudian, James Yun meminta petugas keamanan untuk "mempersilahkan" Jason Yun keluar.

Jason Yun diusir keluar dari kantor James Yun. Dia berteriak ke arah pintu yang telah tertutup itu, "James Yun, jangan merasa puas dulu. Kaulah orang yang merebut milik orang lain!"

Tidak sedikit karyawan yang menatap Jason Yun, tak menyangka CEO Yun bisa melakukan hal yang tak tahu malu seperti ini. Untungnya, sekarang Yun's Corp tidak dipimpin olehnya, kalau tidak, mereka tidak akan bisa mempertahankan karir mereka.

Jason Yun menyadari orang-orang memandang ke arahnya, ia pun berbalik dan pergi. Dalam hati ia bersumpah, ia akan merebut kembali Yun's Corp.

Keesokan paginya.

Perusahaan mengumumkan bahwa Jason Yun datang terlambat dan pulang lebih awal tanpa merasa bersalah, meremehkan aturan perusahaan, sehingga perusahaan memberikan surat peringatan pertama padanya dan memotong sebagian gajinya.

Melihat pengumuman ini, Jason Yun pun meledak-ledak. James Yun saat ini benar-benar kurang ajar, ia ingin sekali membunuhnya secepat mungkin.

Setelah melihat pengumuman itu, Joe Yun juga mendatangi Jason Yun. "Apa kamu baik-baik saja?"

"Ayah, apakah menurutmu saat ini aku baik-baik saja?" jawab Jason Yun dengan kesal. Saat ini, tak peduli siapapun yang ditemuinya, ia merasa kesal.

Joe Yun mengernyitkan dahi. "Jason, tahanlah."

"Aku tak bisa menahannya lagi," jawab Jason Yun, "Aku tidak akan membiarkan James Yun begitu saja!"

Melihat putranya yang berapi-api begini, dalam hati Joe Yun merasa tidak tenang. Dia juga hampir kehilangan akal sehat, namun Joe Yun tidak mengira Jason Yun akan begitu menggila.

Sorenya, Jason Yun mendengar kabar bahwa James Yun pergi keluar. Yang membuatnya tertarik adalah saat mendengar tempat yang dituju oleh James Yun.

Tak disangka James Yun ternyata meminta izin untuk mengunjungi Agung Xia, dia benar-benar tidak pernah mendengar tentang hal ini. Atau dia sudah mengetahui sesuatu? Kalau dia benar-benar sudah tahu, maka memintanya menyerahkan Yun's Corp bukanlah hal yang mudah.

Jason Yun menyeringai. "James Yun, kamu memberiku kesempatan lagi!" Ia terpikir sebuah cara untuk menghadapi James Yun, dan saat itu terjadi, dia tidak percaya James Yun tidak akan menurutinya dan menyerahkan Yun's Corp.

James Yun pergi menemui Agung Xia karena usulan Thiago Huo, dia harus menghadapi yang sudah seharusnya ia hadapi! Meskipun sekarang belum ada keputusan hakim, namun Agung Xia telah dipenjara. Tidak mudah menemuinya, sehingga ia terpaksa minta izin dulu.

Harry Xia menunggu James Yun di depan pintu. "Masuklah! Ayah sedang menunggumu."

James Yun mengangguk, "Iya!" Dia menemui Agung Xia hari ini juga karena ingin mengetahui dengan jelas apa yang menyebabkan semua ini.

Agung Xia sangat senang saat melihat James Yun masuk. Ia membuka mulut, namun tak tahu harus mengatakan apa. James Yun juga memiliki sangat banyak pertanyaan yang ingin ditanyakannya, namun juga tak dapat mengatakannya.

Mereka berdua terdiam, sesekali mendongak menatap lawan bicaranya.

Waktu perlahan berlalu, hingga ada seseorang yang memperingatkan mereka bahwa waktu kunjungan sudah hampir berakhir, baru mereka berbicara.

Agung Xia menatap James Yun dan berkata, "Nak, aku bersalah padamu!"

"Kalau waktu bisa diulang, apakah kau masih akan melakukan hal ini?" kata James Yun, tiba-tiba sangat ingin mengetahui jawabannya.

Agung Xia menggeleng. "Tidak akan! Aku tidak akan mengusirmu."

Mendengar jawaban ini, James Yun akhirnya merasa lega. Paling tidak, Keluarga Xia tidak sekeji Keluarga Yun, ini sudah cukup baginya.

"Terima kasih!"

"Nak, selama ini kau telah menderita." Agung Xia benar-benar merasa bersalah. Hal ini sudah melilit hatinya selama 20 tahun lebih, hingga hari ini, barulah ia akhirnya merasa sedikit lega.

Atau mungkin benar yang dikatakan Thiago Huo, saat itu mereka sendiri juga pasrah. Memilih untuk menghadapinya, merupakan cara untuk menyelesaikannya.

James Yun menatap Agung Xia, "Kalau kau ingin keluar tanpa masalah, kau harus memanggil pengacara Thiago Huo."

Melihat sikap perhatian putranya terhadapnya, hati Agung Xia terasa hangat, "Tentu!"

Waktu berkunjung telah berakhir. James Yun pun berdiri. "Aku pergi dulu."

"Kamu harus lebih hati-hati, Jason Yun ini, tidak mudah dihadapi," Agung Xia tak lupa mengingatkannya.

"Iya!" James Yun mengangguk. Ia juga tahu, ke depannya akan ada pertempuran yang sulit.

Agung Xia menatap James Yun dengan sedikit tidak rela, "Putraku, semangat!"

Mendengar dua kata itu, hati James Yun terasa hangat. Sebuah panggilan yang terasa asing, namun familiar. Joe Yun tidak pernah memanggilnya seperti itu. Hari ini, dia malah mendengarnya dari ayah kandungnya, matanya pun dibasahi air mata.

"Ayah, kau juga semangat!" Kalimat yang dilontarkannya dengan alami itu, baru disadari oleh James Yun setelahnya.

Ekspresi Agung Xia sangat gembira, panggilan "Ayah" ini sudah ditunggunya selama 29 tahun. Tak disangka, dia mendengarnya dalam keadaan seperti ini. "Ya, kita harus semangat!"

Melihat Agung Xia yang dibawa pergi oleh petugas, James Yun terdiam.

Beberapa menit kemudian, baru James Yun berbalik dan pergi.

Melihat James Yun keluar, Harry Xia juga berdiri. "Waktunya sudah habis?"

James Yun mengangguk, "Ya!"

"Terima kasih sudah bersedia datang," Harry Xia berterima kasih dengan tulus.

Namun James Yun menjawabnya dengan sebuah kalimat, "Berterimakasihlah pada Thiago Huo!"

Harry tertawa. "Sepertinya akhir-akhir ini kita banyak berhutang budi padanya. Ayo pulang, biar kuantar kau!"

James Yun tidak naik mobil kemari karena mobilnya sedang diservis, ia pun tak menolak tawaran Harry Xia.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu