Mr Huo’s Sweetpie - Bab 137 karena Dia Tidak Menemukan Bukti

Keesokan harinya.

Howard, Jhony dan juga Jennie datang kerumah sakit untuk menjenguk Adeline.

Jennie memegang tangan Adeline, "Mengapa bisa terjadi hal seperti ini? Sungguh menakutkan."

Adeline membuka mulut dan berkata, "Maaf membuatmu khawatir!"

"Untung saja tidak terjadi apa-apa." jennie hampir pingsan ketika mendengar kabar itu, ternyata bisa terjadi hal seperti itu.

Adeline juga merasa takut ketika memikirkan ulang sekarang, anaknya hampir hilang, kedepannya benar-benar harus diperhatikan dengan baik, jika tidak dia akan menyesal.

Jennie menemani Adeline didalam kamar pasien, ketiga lelaki berada dikoridor.

"Boss, bagaimana caramu menyelesaikan masalah kali ini?"

"Apakah kamu dapat rekaman videonya?" Tanya Thiago.

Jhony menganggukkan kepalanya, "Sudah dapat, meskipun tidak mendapat wajah dari depan, namun masih bisa terlihat bahwa itu adalah Lindsay, dan ada Nyonya serta Nyonya Besar yang bisa menjadi saksi, jadi dibidang ini tidak perlu dikhawatirkan."

Howard melirik kearah Thiago, bagaimana caranya dia menyelesaikannya? Howard tidak mengerti, jika ini dulu, Thiago saat inin sudah menangkap Lindsay.

Thiago melirik kearah Howard, dia seolah juga tahu apa yang dipikirkan Howard, "Kamu punya pertanyaan?"

"Aku mana berani!" Jawab Howard.

Thiago melirik kearah luar jendela, kali ini dia bersiap untuk memancing ikan, sekarang dia tidak akan melakukan apapun terhadap Lindsay, dia menunggu sebuah kesempatan, sebuah kesempatan untuk menghabisi mereka semua.

Jhony dan Howard juga merasa bahwa Thiago kali ini ternyata bisa begitu tenang, bagaimanapun juga kali ini yang keluar masalah adalah Adeline dan neneknya, seharusnya bukanlah kondisi seperti saat ini.

"Boss, apa rencana kita selanjutnya?" Jhony mencoba untuk bertanya lagi.

Thiago memutarkan badannya dan berkata kepada Jhony dan Howard, "Lindsay dan Jason mungkin bersama."

Sekali berkata, Jhony dan Howard tercengang, mereka berdua bersama? Apakah rasanya ini? Mengapa seperti sama sekali tidak matching? Lindsay akan melepaskan Thiago dan bersiap untuk menerjun kepelukan Jason? Ini sungguh brutal sekali!

"Boss, kamu ingin melihat kondisi seperti itu?"

"Sekarang sepertinya sudah berkembang kearah itu." JAwab Thiago, adegan semalam sungguh sudah untuk dilupakan, mungkin Jhon juga akan membantu menjalankan hal ini, dengan begitu, ketika dia sudah mengambil ahli Yun's Corp, dia akan menghitung ini satu persatu dengan mereka.

jhony dan Howard saling bertatapan, Thiago sepertinya punya pemikiran lain kali ini.

Sore hari, Lindsay diam-diam datang kekamar pasien untuk melihat kondisi Adeline.

Dia tidak tidur semalaman, jadi dia harus mencari tahu akan kondisi Adeline dan Mary, jika tidak dia tidak akan tenang.

Namun setelah mencari-cari, Lindsay juga tidak menemukan sosok Adeline dan Mary, apakah mereka sudah tidak berada disini? Atau mungkin mereka sama sekali tidak bermasalah? Ini sepertinya sedikit aneh, Thiago bisa begitu tenang kali ini, ini juga tidak mirip dengan sifatnya.

Lindsay datang ke ruang tangga, adegan kemarin perlahan terulang dibenak dia, Lindsay menutup matanya dan berdiri dengan diam disana.

Disaat ini, terdengar suara langkah kaki dari bawah.

Lindsay langsung kaget, wajahnya pucat, melihat ada orang yang naik dari bawah, badannya gemetaran.

Ketika dia melihat orang yang naik keatas, wajahnya semakin pucat, dia mundur beberapa langkah.

"Kamu........"

Steve melirik kearah Lindsay, "Nona Mo, apakah kamu ini takut karena berbuat kesalahan?"

Lindsay menelan air ludah, dia berusaha untuk menenangkan dirinya, "Aku.......aku tidak tahu apa yang kamu katakan."

Steve tersenyum, "Benarkah?"

"Tentu saja!" Lindsay berusaha untuk memberanikan dirinya.

Steve berjalan kehadapan Lindsay, "Lindsay, kamu seharusnya tahu apa akibatnya menyinggung boss!"

Lindsay membuka mulutnya, dia ingin membantah, namun dia tidak bisa mengatakan apapun.

"Aku tidak melakukan apapun." Lindsay sudah lama sekali barulah mengatakan sebuah kata.

Steve menganggukkan kepalanya, "Lindsay, kamu jangan mengira sekarang ada Jason sudah bisa berani seperti begini." Sambung Steve.

Lindsay bingung, dia dan Jason juga tidak melakukan appaun, mengapa dia mengatakan seperti begini?

Seusai berkata, Steve lewat dari samping Lindsay, "Menurutku aku sebaiknya menjauh darimu daripada direkam oleh kamera jika tidak aku akan tidak bisa mempertahankan kebersihanku, dan aku juga tidak ingin berdiri bersama dengan wanita jahat sepertimu."

Steve mendorong pintu dan keluar, Lindsay terlihat tegang dan melihat kesana kemari, dan dia benaran melihat ada sebuah kamera disudut sana.

Didetiik selanjutnya, Lindsay langsung keluar, dia berlari keluar dan setelah menabrak beberapa orang, dia terjatuh kelantai, tampangnya sungguh kasihan.

Sebuah sepatu hak tingginya patah, satunya lagi juga jatauh dilantai, rambutnya juga berantakan, melihat adegan ini banyak orang yang mengerumunin dia.

Lindsay bergegas bangun, dia juga tidak peduli dengan luka dikakinya, dia meletakkan sepatu hak tinggi disamping dan berjalan dengan pincang ketengah kota.

Melihat sosok Lindsay yang kasihan, Steve dan Thiago berjalan keluar dari kerumunan.

"boss, menurutmu apa yang akan dia lakukan kedepannya?"

"lihat saja nanti." Jawab Thiago.

Lindsay menghempaskan nafasnya, dan tiba di ruang rekaman.

Petugas melihat Lindsay yang terlihat berantakan itu tengah berdiri didepan pintu dan bertanya, "nona, ada apa denganmu?"

"Aku ingin melihat rekaman kemarin di tangga utara, kemarin aku kehilangan barang disana." Kata Lindsay.

Dia pasti tidak boleh membiarkan orang lain melihat rekaman itu terlebih dahulu, terutama Thiago.

"Mengapa semura orang datang mempertanyakan rekaman di tangga utara, kemarin kebetulan rekaman disana rusak, hari ini barulah ada orang yang datang untuk memperbaikinya!"

Mendengar perkataan ini, Lindsay lega dan dia duduk dilantai, sejenak kemudian dia mulai tertawa, "hahaha......"

Rekaman rusak, jadi kemarin tidak merekam apapun, jadi ini juga karena Thiago tidak turun tangan karena dia tidak menemukan bukti!

Kali ini benar-benar bantuan Tuhan, batu dihatinya sudah bisa dilepaskan.

"Nona, kamu tidak apa-apa kan?" Petugas melihat itu merasa aneh melihat kondisi Lindsay.

Lindsay tertawa sambil mengelengkan kepalanya, "Aku tidak apa-apa"

Seusai berkata, dia berdiri dan tidak peduli seberapa buruknya dirinya sekarang, namun hatinya sangatlah senang.

Dia berjalan dengan pincang kedepan pintu rumah sakit, dia juga tidak mempedulikan tatapan orang lain kepadanya, dia mengulurkan tangan dan memberhentikan sebuah taksi.

Steve dan Thiago juga sudah duduk didalam mobil.

"Boss, apakah kita harus mengikutinya?"

Thiago mengelengkan kepalanya, "Tidak perlu! Pulang."

Pagi ini, ketika Howard pergi, Thiago langsung menyuruh orang menjemput Adeline dan Mary pulang, dan membiarkan mereka tinggal dirumah sakit, dia benar-benar tidak percaya, tujuan dia melakukan hal ini juga karena untuk mencegah orang seperti Lindsay datang untuk mencari masalah.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu