Mr Huo’s Sweetpie - Bab 25 Dari Dulu Wanita Cantik Merupakan Sumber Masalah

James Yu nmendorong Abigail Qiao, tatapannya pun terlihat kejam.

“Kalau kamu benar-benar hamil, kamu harus mengugurkannya!” Kata James Yun dengan nada yang dingin, “Aku tidak ingin memiliki anak sekarang.”

Abigail Qiao tertegun, Dia mundur beberapa langkah, wajahnya terlihat bingung, sepertinya Ia tidak pernah menyangka kalau James Yun akan mengucapkan perkataan seperti ini.

“James, kamu benar-benar ingin bersikap begitu kejam kah?”

James Yun melewati Abigail Qiao dan menarik pintu mobil, “Aku bisa mengatakannya maka aku bisa melakukannya juga!”

Abigail Qiao dengan sedih merangkul lengan Ia sendiri, Ia mundur beberapa langkah dengan terhuyung-huyung. Melihat James Yun pergi dengan mobil, air mata Abigail Qiao pun terjatuh, mengapa James Yun bersikap begitu kejam kepada dirinya? Tidak seharusnya begitu, jangan-jangan semua ucapan manis itu hanya bohongan saja?

Abigail Qiao berjongkok di parkiran sambil menangis dengan sedih.

Dan adegan tadi, pas terlihat oleh Felix Qiao yang baru dari luar.

Dia mengerutkan alis, melihat Abigail Qiao yang menangis dengan histeris di tempat tidak jauh, hatinya merasa sedih, satu anaknya menyukai James Yun, dan Ia dapatkan adalah setiap hari menunggu di rumah yang kosong, dan anak keduanya malah juga memiliki hubungan yang tidak jelas dengan James Yun, dosa apa yang telah Dia buat!

James Yun benar-benar sebaik itu? Sampai kedua anaknya bersikap demikian, Felix Qiao semakin berpikir semakin kesal, Dia sambil menggenggam tangannya sendiri.

Keluar dari parkiran, berdiri di depan lift, Felix Qiao merasa ada sebuah tekanan yang menekan di dadanya.

Kalau Abigail Qiao benar-benar hamil anaknya James Yun, maka Dia pasti akan meminta Keluarga Yun untuk memberikan penjelasan! Tidak mungkin membiarkan mereka rugi seperti ini!

Komplek vila River Bay.

Thiago Huo duduk di depan komputer, sedang mengadakan konferensi video.

Tidak lama kemudian, hpnya menerima sebuah video.

Thiago Huo melihat sekilas, lalu mengerutkan alis, situasi apa ini?

Di sebelah konferensi video tersebut, teman baik Thiago Huo Howard Qin bertanya, “Thiago kamu sedang melihat apa, ekspresi kamu terlihat ada yang salah!”

Thiago Huo menaruh hpnya, “Tidak ada apa-apa, kita lanjut.”

Howard Qin berkata: “Tidak, pasti terjadi sesuatu, jangan-jangan ada hubungan dengan istri kecil kamu?”

Thiago Huo tidak menutupinya dari Howard Qin, “Sedikit.”

Howard Qin langsung menyimpan senyuman, dengan wajah yang serius, berkata, “Thiago, kamu seharusnya mengetahui dengan tujuan kali ini kembali ke Kota A.”

Thiago Huo menyandar di kursi, “Aku ingat.”

“Kamu ingin menikah, aku tidak menentangnya, lagipula kamu juga sudah tidak kecil lagi!” Howard Qin berkata dengan tenang, “Tapi yang kamu nikahi adalah seorang wanita yang sudah pernah menikah, dengan status kamu Thiago Huo wanita apa yang tidak bisa didapatkan kamu, kamu malah memilih barang bekas, yasudah kalau barang bekas, malah merupakan orang yang diusir dari Keluarga Yun, kamu sebenarnya berpikir dengan jelas tidak?”

Thiago Huo tidak suka orang lain mengatakan Adeline Qiao tidak baik. “Cukup! Kalau tidak ada yang ingin kamu sampaikan lagi, tutup saja.”

Howard Qin melihat Thiago Huo sedikit tidak senang, Dia tetap mengingatkannya dengan baik hati, “Thiago, aku hanya mengkhawatirkan kamu! Jangan sampai membuat kesalahan karena wanita.”

Tatapan Thiago Huo berkedip, sebenarnya Dia sendiri sepertinya juga tidak yakin terhadap Adeline Qiao!

“Aku tahu.”

“Aku khawatir kamu tidak benar-benar tahu, coba katakan kamu jangan-jangan benar-benar menyukai Adeline Qiao itu ya? kemarin, kamu tiba-tiba membatalkan jadwal kamu di Kota G, buru-buru pulang ingin bertemu dengan Dia bukan!” ini adalah hal yang dikhawatirkan oleh Howard Qin.

Dari dulu wanita cantik merupakan sumber masalah! Bukti hidup yang nyata.

Thiago Huo tidak menjawabnya, tatapannya terjatuh ke hpnya.

“Masalah di Kota G, ada kamu saja cukup.” Kemudian Thiago Huo berkata.

“Huh!”

Thiago Huo langsung mematikan konferensi video, lalu Ia melihat lagi ke video yang diterima di hp tersebut, ternyata James Yun dan Abigail Qiao memiliki hubungan memalukan seperti ini, kalau Adeline Qiao mengetahui hal ini, Ia akan menunjukkan ekspresi yang seperti apa?

Suasana hatinya sedikit kesal, kepala Thiago Huo pun sedikit sakit.

Ia melihat ke jam, waktu Adeline Qiao pulang kerja juga hampir tiba, Thiago Huo berberes, lalu bersiap-siap untuk menjemput Adeline Qiao pulang kerja.

Sampai di bawah gedung Senco Corp, Thiago Huo menelepon Adeline Qiao.

“Aku sudah sampai.”

“Tunggu aku sebentar, aku segera turun.”

Menutup telepon, Adeline Qiao langsung membereskan barang-barangnya, Ia tidak ingin membiarkan Thiago Huo menunggu terlalu lama.

Belum sampai ke depan lift, Adeline Qiao melihat sebuah Abigail Qiao dengan mata yang merah keluar dari ruangan Felix Qiao.

Abigail Qiao melototi Adeline Qiao, kebencian di dalam tatapan tersebut menjadi semakin mendalam.

Adeline Qiao merasa sedikit konyol, hari ini sepertinya Dirinya tidak menyinggungnya, perlukah Dia sampai sebegitu benci kepada dirinya?

Adeline Qiao juga tidak peduli, lalu menekan tombol lift.

Keluar dari pintu, Adeline Qiao langsung mengenali mobil Landrover yang parkir di seberang jalan.

Dia melihat ke sekitar, setelah yakin tidak ada mobil Ia baru berjalan ke sana.

Datang ke depan jendela, Adeline Qiao menundukkan kepalanya.

Sebentar saja, jendela mobil pun diturunkan, wajah Thiago Huo yang tampan itu muncul di depan Adeline Qiao.

“Masuk ke dalam mobil!”

Adeline Qiao menganggukkan kepala, lalu membuka pintu mobil.

Setelah masuk ke dalam mobil, Thiago Huo membungkuk dan membantu Adeline Qiao memasang sabuk pengaman.

Wajah Adeline Qiao menjadi merah, walaupun Ia sedikit tidak terbiasa, namun Ia sama sekali tidak menolak pendekatan seperti ini, sebaliknya Ia malah sedikit mengharapkannya.

“Kita akan pergi kemana?”

Thiago Huo tersenyum, lalu menyalakan mobi, hanya berkata: “Aku akan membawa kamu untuk bertemu dengan seseorang.”

Adeline Qiao tidak sadar Thiago Huo akan membawa dirinya pergi bertemu dengan temannya, Ia melihat pakaian yang dikenakan dirinya, sepertinya kurang cocok.

“Aku mengenakan pakaian seperti ini tidak apa-apa?” Tanya Adeline Qiao.

Thiago Huo mendengarkan ucapan Adeline Qiao, sepertinya juga sengaja melihatnya, dan berkata: “Aku rasa Dia seharunya tidak keberatan.”

Adeline Qiao tidak tahu, Dia yang dimaksud Thiago Huo itu siapa.

Sampai Thiago Huo mengemudi sampai ke sebuah kuburan, Adeline Qiao baru sadar, kalau orang ingin dipertemukan Thiago Huo dengan dirinya, adalah orang yang sudah meninggal.

Thiago Huo memarkirkan mobil dengan baik, lalu turun dari mobil.

Adeline Qiao buru-buru merapikan dirinya, lalu baru turun dari mobil.

Melihat Thiago Huo berjalan ke sebuah toko bunga yang tidak jauh dan membeli seikat bunga lily yang segar, Adeline Qiao menebak kalau orang yang akan mereka temui ini adalah seorang wanita.

Thiago Huo sambil membawa bunga lily itu kembali, “Ayo kita pergi!”

“Thiago, penampilan aku seperti itu oke?” Adeline Qiao merasa sedikit canggung di dalam hati.

Thiago Huo mengulurkan tangan dan merapikan rambut Adeline Qiao yang menempel di wajah ke belakang telinga, “Oke.”

Adeline Qiao merasa canggung di dalam hati, melihat Thiago Huo mengulurkan tangan, Ia pun tertegun, tapi tetap menggandeng tangannya.

Thiago Huo menggangdeng tangan Adeline Qiao dengan erat, lalu sambil bergandengan mereka berjalan ke dalam kuburan.

Saat mereka sampai di depan sebuah batu nisan, Adeline Qiao melihat foto yang di foto nisan.

“Ini adalah…..”

“Ibuku.” Thiago Huo melepaskan tangan Adeline Qiao, lalu membungkuk dan meletakan bunga lily.

Adeline Qiao langsung membungkuk dengan sopan terhadap batu nisan tersebut.

“Ibu, hari ini aku membawa Istriku untuk bertemu dengan Ibu.” Terdengar suara Thiago Huo yang merdu itu, “Ini adalah Istriku, Adeline Qiao.”

“Adeline, ini adalah Ibuku!”

Adeline Qiao melihat ke Thiago Huo, lalu melihat foto yang ada di batu nisan tersebut, Ibunya Thiago Huo adalah seorang wanita yang sangat cantik, dilihat dari foto aja begitu cantik, aslinya pasti semakin cantik.

Thiago Huo sebenarnya sedikit mirip dengan Ibunya, benar-benar mendapatkan gen yang bagus.

“Ibu, Halo! Aku adalah Adeline.”

Mendengar Adeline Qiao menyebut Ibu, hati Thiago Huo memiliki suatu perasaan yang dapat dijelaskan.

Thiago Huo mengulurkan tangan dan merangkul Adeline Qiao, “Ibu, aku dan Adeline sudah menikah beberapa hari, Ibu jangan khawatir, aku pasti akan menjadi suami yang baik, kami akan menjalani hidup kamu dengan baik.”

Dia percaya bahwa dirinya pasti tidak akan menjalani hidup seperti Ibunya.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu