Mr Huo’s Sweetpie - Bab 228 Mengorbankan Nyawa Putranya

Thiago Huo melihat Agung Xia sekilas, menunggu jawabannya.

Tepat pada saat ini, Harry Xia menelepon Thiago Huo, dan langsung menanyakan apakah Agung Xia telah pergi ke rumahnya atau tidak.

"Benar, sedang berada di rumahku."

"CEO Huo, maaf! Papaku kali ini tidak berpikir terlalu panjang dalam tindakannya." Harry Xia meminta maaf di telepon.

"Tidak masalah, bisa dimaklukmi."

Tidak perlu memikirkannya terlalu panjang, lakukanlah apa yang sudah seharusnya dilakukan." Harry Xia menyatakan pendapatnya dengan jelas.

Thiago Huo tertawa. "Ucapanmu ini harus kupertimbangkan dengan serius."

Melihat Thiago Huo telah meletakkan ponselnya, wajah Agung Xia pun mulai memancarkan ekspresi canggung, "Telepon dari Harry?"

Thiago Huo menganggukkan kepala, "Benar, Walikota Xia memiliki seorang putra yang sangat unggul."

Agung Xia malah tertawa tak berdaya, "Dua. Yang satu lagi dijaga olehmu."

Tepat saat Thiago Huo mengangkat telepon dari Harry Xia, Agung Xia telah mengerti terhadap suatu hal. Perkataan Thiago Huo memang benar, sebenarnya membawa James Yun pulang ke Keluarga Xia bukanlah sebuah hal yang susah, sekarang hanya memerlukan kebersediaan dari James Yun.

Agung Xia kembali meminum teh, "CEO Huo, aku pulang dulu! Hari ini sungguh maaf telah datang mengganggu."

"Tidak!" Thiago Huo bisa memahaminya. Agung Xia sebenarnya ingin meminta dirinya untuk tidak melakukan perhitungan terhadap Lindsay Mo, tapi hal ini bertentangan dengan hati nuraninya, makanya dia tidak akan menyetujuinya. Dan bagaimana keputusan Agung Xia selanjutnya merupakan masalahnya sendiri.

Setelah mengantar kepergian Agung Xia, baru makan malam dimulai.

Adeline Qiao terkadang akan diam-diam melihat Thiago Huo, sepertinya dia terus diam semenjak mulai makan malam. Apakah Agung Xia benar-benar telah mengatakan sesuatu?

"Ada hal apa yang ingin ditanyakan?" Thiago Huo duluan berkata.

Adeline Qiao merasa sedikit gundah, tidak tahu harus bagaimana menanyakannya. "Paman Xia telah mengatakan apa?"

Thiago Huo melihat Adeline Qiao, "Memintaku untuk membantunya."

"Kenapa harus membantunya?" Adeline Qiao bertanya keheranan, tidak disangka ada juga saat bagi Agung Xia meminta bantuan dari Thiago Huo, ini terasa aneh!

Thiago Huo mengambilkan sayuran kepada Adeline Qiao. "Demi masalah Keluarga Yun."

Saat mendengar kata Keluarga Yun, tangan Joline Yun yang memegang sumpit mulai mengkaku. Ternyata benar! Keluarga Yun dan Keluarga Xia memiliki sebuah rahasia.

Adeline Qiao pun kurang lebih telah mengerti setelah mendengar hal ini. John Yun sudah tiada, makanya Keluarga Yun telah kehilangan sebuah penopang yang besar, oleh karena itu mereka sekarang pergi mencari penopang besar yang baru, dan Agung Xia merupakan sebuah pilihan yang bagus. Tapi kapan Keluarga Yun mulai berhubungan dengan Keluarga Xia? Adeline Qiao tidak mengerti dalam hal ini.

Thiago Huo tidak ingin membiarkan Adeline Qiao mengetahui terlalu banyak seluk beluk di balik permasalahan ini, "Cepat makan!"

Adeline Qiao menganggukkan kepala, baru saja kembali memakan sesuap, langsung menyadari Joline Yun yang duduk di seberang sepertinya terlihat sedang melamun. Apakah karena masalah tentang Harry Xia? Apa situasi di antara kedua orang ini sekarang.

Adeline Qiao juga ingin mengetahui masalah ini sampai jelas, tapi setelah dipikirkan kembali, merasa sepertinya dia tidak seharusnya ikut campur.

Setelah selesai makan malam, Colton Huo dan Mary pun sudah pulang. Joline Yun langsung menarik Mary pergi membantunya memilih baju mana yang bagus.

Melihat Joline Yun yang telah kembali penuh dengan semangat, Adeline Qiao merasa dia telah khawatir berlebihan, hal yang dipusingkan oleh Joline Yun pada dasarnya memang datang dan pergi dengan cepat, pasti tidak bermasalah besar.

Keesokan harinya.

Keluarga Yun masih diselimuti oleh awan mendung. Agung Xia sudah datang membawa kabar, mengatakan bahwa masalah Lindsay Mo tidak bisa ditangani dengan mudah. Karena buktinya sangat jelas, hal ini tidak bisa disangkal dengan begitu mudah.

Setelah mendengar kabar seperti ini, Jason Yun menjadi murung, Agung Xia terlihat jelas ingin melindungi dirinya sendiri, dan tidak ingin terlibat dalam masalah ini. Tapi mana mungkin bisa semudah itu, karena sudah terlibat dalam masalah, maka dia tidak akan bisa keluar dengan mudah begitu saja.

Jason Yun mengepalkan tangannya dengan erat, berjalan mondar mandir di dalam kamar. Memikirkan cara untuk menyelamatkan Lindsay Mo, sebenarnya video seperti apa itu? Bahkan menyatakan buktinya sangat kuat? Memangnya Thiago Huo tidak bisa mencari orang lain untuk membuat video palsu? Kemampuan membuat barang palsu menjadi asli di masa kini sudah begitu hebat, bisa dibuat dengan sangat mudah. Makanya memberikan tuduhan terhadap seseorang sudah sangat mudah.

Oh iya! Kenapa dia malah melupakan suatu hal! Bukankah masih ada James Yun? Dia merupakan putranya Agung Xia, kenapa data yang begitu bagus di tangannya ini tidak dimanfaatkannya?

Dia tidak percaya Agung Xia bakalan kejam, dan tidak akan membantu dalam hal ini! Dia tidak mungkin bakalan mengorbankan nyawa putranya bukan?

Hari ini kebetulan merupakan hari di mana Yun's Corp. yang baru memulai bisnisnya secara resmi, James Yun sebagai direktur pasti harus hadir. Dia berdiri di depan pintu perusahaan, melihat pegawai perusahaan membongkar papan nama Yun's Corp., terdapat sebuah perasaan yang rumit dalam hati James Yun.

Setelah nama baru telah dipasangkan, James Yun melihat beberapa huruf sederhana di atas itu 'HD-XY'. Ini merupakan sebuah awal baru! Mulai sekarang, dia harus berjuang demi HD-XY. "Kakek, aku pasti tidak akan mengecewakan harapanmu, dan pasti akan mengelola Yun's Corp. yang baru dengan baik. Amatilah aku dari atas."

"Direktur, semua telah selesai diurus."

James Yun menganggukkan kepala. "Maaf telah merepotkan kalian."

Tepat pada saat ini, Steve Xiang datang membawakan ucapan selamat dari Thiago Huo.

"CEO Huo mana, kenapa tidak datang?" James Yun berkata sambil tersenyum.

"Boss pergi membawa Nyonya pergi melakukan pemeriksaan di rumah sakit." Steve Xiang juga berkata sembari tersenyum, lalu memberikan isyarat tatapan mata 'Kamu juga pasti mengerti hal ini.'

Saat James Yun mendengar ucapan ini, meskipun hatinya masih terasa pahit, tapi sudah lebih berlapang dada dibandingkan dulu, "Ternyata seorang istri memang berada di posisi utama baginya."

Steve Xiang telah menyadari ekspresi wajah James Yun yang melintas sekilas lalu langsung disembunyikan kembali dalam sekejap tadi. "Tentu saja, Boss memang seperti itu!"

Steve Xiang melihat tempat acaranya sejenak, terlihat ada begitu banyak perusahaan yang datang memberikan karangan bunga ucapan selamat. Ini mungkin merupakan sebuah permulaan yang baik, berharap agar ke depannya bisa terus berjalan lancar.

"Steve, kalau kamu nantinya tidak ada urusan, mau makan bersama?" James Yun mengajaknya.

Steve Xiang melihat waktu sejenak, "Tidak, aku nanti harus pergi menjemput Boss dan Nyonya. Boss hanya menyuruhku datang untuk melihat-lihat sekilas, tidak menyuruhku menetap untuk makan."

James Yun tersenyum. "Sekarang masih tetap begitu kulot? Kelihatannya CEO Huo mengaturmu dengan sangat ketat."

Steve Xiang tersenyum namun tak bersuara, tidak menanggapi ucapan James Yun. Karena hal ini bukanlah sebuah hal yang bisa dideskripsikan dengan hanya kata ketat.

Tepat pada saat ini, terdapat seseorang yang mengenakan busana hitam bersembunyi di antara kerumunan, dan terdapat senjata di tangannya. Dia bergerak seiring dengan pergerakan kerumunan orang, dan targetnya tepat merupakan James Yun yang sedang berbincang-bincang dengan Steve Xiang di tempat yang tak jauh darinya.

Melihat James Yun sudah hendak pergi menggunting pita peresmian, orang berpakaian hitam menyipitkan mata dan bersiap-siap untuk beraksi, menunggu kesempatan untuk bertindak.

James Yun sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya sedang berada di tengah bahaya, tepat setelah selesai menggunting pita dan seiring dengan datangnya pegawai untuk menyimpan barang-barangnya, sebuah sosok hitam menyerbu dengan cepat, dalam seketika mengeluarkan senjata dan membidiknya ke arah James Yun, sebuah pisau yang tajam dan bisa berubah bentuk dengan praktis.

Pergerakan orang itu sangat cepat, langsung muncul di hadapan James Yun hanya dalam waktu beberapa detik, mengangkat pisau yang ada di tangannya.

Saat James Yun menyadarinya, terlihat pisau itu hendak menuju ke arah jantungnya. Bola mata James Yun seketika melotot lebar, juga lupa untuk menghindar.

"James, matilah!" Orang berbaju hitam berteriak keras.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu