Mr Huo’s Sweetpie - Bab 338 Tidak Adakah Yang Ingin Kamu Katakan Kepadaku

Di dalam mobil kedua orang itu diam tanpa berkata apapun, suasana tampak sedikit canggung.

Awalnya Harry tidak bermaksud untuk menaiki mobil, tetapi setelah melihat Joline yang kelihatan tidak senang akhirnya dia memutuskan untuk menaiki mobil dan alasan lain dia untuk menaiki mobil adalah sebenarnya karena ingin melihat Joline dengan matanya sendiri tetapi setelah menaiki mobil dirinya tidak tahu harus berkata apa maka dari itu hanya duduk saja, Harry sendiri tidak mengapa Joline terlihat masih marah karena dari naik mobil hingga sekarang dia tidak berkata apapun.

Perhatian Joline tertuju pada kemudi mobil, sekarang di dalam mobil masih ada seorang lagi tentu saja dia harus lebih berhati-hati dan juga serius, dengan pandangan lurus ke depan membuat dia tidak mempunyai waktu untuk memikirkan hal lainnya, ini juga alasan mengapa Harry menganggap dia lagi marah. Ini juga pertama kali Joline pulang ke dalam negeri lalu mengemudi, kondisi jalan disini sudah tidak sama, dengan mobil banyak juga orangnya yang banyak, tentu saja dia harus 100% memperhatikan dengan seksama kalau tidak akan terjadi sesuatu.

Kecepatan mobil Joline tidak cepat sehingga memerlukan waktu 2 kali lipat lebih lama sampai ke rumah, ketika Joline memarkir mobil di depan rumahnya, barulah dia bisa menghela nafas dengan lega. “Sudah sampai.”

Melihat Joline tiba-tiba mengela nafas lega, Harry baru mengerti bahwa Joline tidak marah tetapi dirinya terlalu fokus dalam mengemudi, dan suasana hatinya juga merasa lebih baik, “Terima kasih karena mengantarku pulang.”

Joline melihat ke arah Harry, “Harry, tidak adakah kata yang kamu ingin ucapkan kepadaku?” Dirinya sendiri tidak tahu perubahan apa akan terjadi ketika pertemuannya dengan orang tua Kelvin tetapi satu hal yang pasti adalah dirinya dan Harry tidak akan kembali lagi, atau tidak ada kesempatan untuk mengatakan apa yang belum terucap dari mulutnya jadi Joline tidak ingin menyimpan penyesalan.

Banyak sekali yang ingin dikatakan Harry kepada Joline tetapi semuanya tersangkut dalam tenggorokannya dan sedikit katapun tidak bisa terucap, Dirinya merasa terluka! Dia tidak ingin membuat Joline pergi dan juga menikah dengan Kelvin... ada banyak sekali tetapi beberapa perkataan yang telah dipikirikannya untuk kondisi saat ini benar-benar tidak bisa diucapkannya.

Joline yang melihat Harry terluka ikut terluka atau mungkin karena dia sendiri yang sudah melukai dia maka dari itu tidak ada satupun yang ingin dia katakan, dan tentu saja dia juga dapat memahaminya, maka itu dia tidak lagi memaksa Harry mengatakan sesuatu.

“Aku pergi terlebih dahulu.” Harry yang tercekik untuk cukup lama akhirnya mengatakan sebuah kalimat.

“Ya!” Joline menganggukkan kepalanya. “Sampai jumpa!”

Harry mendorong pintu mobil, setelah keluar dari mobil dia berbalik dan berkata kepada Joline: “Hati-hati di jalan.”

“Aku pasti akan berhati-hati, jika paman mengetahui aku mengemudi mobilnya dengan lambat seperti ini maka dia pasti tidak akan membiarkan aku mengemudi.” Joline menjawabnya.

“Harus hati-hati!” Harry menjadi serius, karena dirinya yang terlalu percaya diri maka hal itu bisa terjadi, dia sungguh tidak ingin Joline mengalami masalah, jika Joline mengalami masalah maka dirinya pasti akan merasa kehilangan motivasi.

Joline menganggukkan kepalanya. “Jangan cemas! Aku pergi.”

Harry yang melihat Joline pergi dengan mobilnya, hatinya diam-diam berteriak, jangan pergi! Harry tidak memiliki keberanian untuk menyuruh Joline untuk menetap! Tetapi dia juga sedikitpun tidak bisa membuka mulut karena dirinya dan Joline tidak mungkin bisa bersama.

“Kenapa tidak mencegatnya!” Dari belakang terdengar suara Agung.

“Tidak.” Harry menjawabnya lalu berjalan ke depan pintu.

Agung menggelengkan kepala sambil melihat anaknya, dirinya melihat ada mobil yang berhenti lalu secara kebetulan dia keluar dan melihat hal ini, Joline bahkan mengantarkan Harry pulang dan tentu saja dia seketika merasa senang tetapi anaknya sekarang tidak bergerak sama sekali, dirinya ketika mendengar perkataan dari James yang dimana orang tua Kelvin hari ini akan datang ke kota A dan tentu saja dia datang untuk membicarakan soal pernikahan.

Mengingat ini, Agung juga ikut masuk ke kamar, setelah masuk dirinya melihat Harry sedang berbaring di atas sofa, dengan perasaaan yang sedikit tertekan sambil berjalan ke arahnya, “Bagaimana kabarmu dengan Joline?”

Harry memejamkan matanya, “Tidak apa-apa.”

“Kenapa kamu tidak menahannya tadi? Kamu tidak tahukah! Orangtua Kelvin datang, kedua keluarga mereka akan segera membahas soal pernikahan.”

“Aku tahu, yang terpenting dia merasa bahagia saja sudah cukup.” Harry menjawab dan juga mengetahui bahwa Kelvin juga sangat baik kepada Joline, memikirkan ini hatinya merasakan kesakitan lagi.

Melihat Harry mengerutkan dahinya, Agung dengan segera bertanya: “Apakah masih ada sesuatu yang masih tidak nyaman?”

“Pa, aku ingin menenangkan diri.”

Agung menghelakan nafasnya kemudian berdiri dan perlahan balik ke kamarnya sendiri untuk memberikan waktu luang untuk anaknya.

Harry memakai tangan untuk menekan jantungnya, apa yang terjadi dengan hatinya hari ini? Apakah ini sakit atau berdebar? Setelah bertemu dengan Joline hari ini tampaknya dirinya sedikit berbeda, ini bukankah kesakitan yang ia rasakan sebelumnya dan kembali berdegup dengan kencang.

Telepon rumah berdering, Harry membukakan matanya kemudiaN duduk dan menerima telepon.

“Halo...”

“Kak? Apakah kamu di rumah?” James tampaknya terkejut ketika Harry menjawab telepon.

“Iya, kenapa?” Harry mendengar jika nada bicara James sedikit terburu-buru.

“Papa dimana?” James bertanya.

“Di kamar.”

“Berikan telepon kepada papa.” James berkata

Harry berjalan pergi ke kamar Agung dan mengetuk pintunya, “Pa, James menelepon.”

Agung membuka pintu lalu berjalan keluar untuk menerima telepon, Harry yang ingin pergi ke kamar mandi dan langsung tidur malah mendengar percakapan Agung dan James di ruang tamu.

“Walikota kota C, aku mengenalnya, dulu kami sering makan bersama, baiklah, aku akan bertanya kepadanya.”

Harry terhenti, hatinya merasa aneh bagaimana James dan papa malah membahas tentang walikota kota C? Apakah mereka sedang mengalami masalah? Dia mendengarnya lagi. “James, apakah kamu benar-benar curiga bahwa identitas Kelvin itu palsu?”

“Ya, aku mengerti, aku tidak akan dengan terang-terangan bertanya, jangan khawatir!”

Melihat Agung menutup teleponnya, Harry berjalan ke arahnya. “Pa, apa maksudmu itu? Apa maksudnya dengan identitas Kelvin yang palsu?”

Melihat Harry sudah bertanya, dirinya juga tidak bisa menyembunyikannya lagi lalu menyampaikan semua keraguan James kepadanya, setelah Harry mendengarkannya, wajahnya berubah menjadi sedikit pucat. “Apakah keluarga Tang begitu misterius?”

“Iya! Dengar-dengar nenek moyang keluarga Tang dulunya adalah pendeta yang mengurus keluarga kerajaan, dan mereka mengenal ilmu sihir dan keturunan selanjutnya pun dikutuk.” Agung menjawabnya, dirinya juga mendengar dari beberapa orang koneksi, dan semua ini belum bisa di pastikan.

Harry mengerutkan dahinya, dia juga merupakan ilmuan yang tidak pasti percaya dengan beberapa hal itu. “Bisakah beberapa hal itu dipercaya?”

“Legenda kadang benar kadang salah.” Harry menjawab. “Sekarang kecurigaan adik kamu terhadap kepalsuan dari identitas Kelvin itu karena hasil dari pemeriksaan Thiago yang berbeda.”

Mendengar ini Harry sedikit khawatir dengan kondisi Joline karena jika benar Kelvin itu adalah seseorang yang palsu lalu bagaimana dengan Joline? Jika itu benar, maka dirinya pasti akan melarang Joline dan Kelvin bersama.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu