Mr Huo’s Sweetpie - Bab 465 Oleh Karena Itu Aku Tidak Boleh Ingkar Janji

Mendengar perkataan Shelly, Howard pun mengoceh beberapa kali. Kelihatannya ia benar-benar telah mengorbankan segalanya untuk James.

“Shelly, paman beritahu pada mu untuk tidak terlalu baik pada pria ini, jika tidak ia pasti akan merendahkan mu, juga bisa merasa ini adalah hal yang memang harus kamu lakukan. Kelak kamu pasti tidak akan hidup dengan bahagia. Paman adalah orang berpengalaman yang membagikan pengalaman pada mu!” Kata Howard dengan serius.

Shelly tertawa, karena ia merasa sedikit aneh Howard berbicara pada dirinya seperti ini, kedengarannya juga tidak terlalu benar. “Paman Qin, benarkah seperti ini?”

“Tentu saja!” Howard mendengar pertanyaan dari Shelly, dalam hatinya pun merasa sedikit tidak senang.

Shelly juga tidak lanjut mengganggu Howard, tahu Howard juga berbaik hati peduli padanya. Ia juga tidak melanjutkan topik ini lagi. “Pengantin wanita masih belum datang kah?”

“Mungkin sebentar lagi baru akan tiba.” Jawab Howard. Selesai mengatakan hal itu, Howard pun melihat Thiago, dan ia langsung melambaikan tangan ke arah Thiago .

Setelah Thiago melihatnya ia juga berjalan kemari, ketika ia melihat Shelly ia juga merasa sedikit terkejut. “Kenapa kamu datang? Jika terluka maka seharusnya beristirahat di rumah.”

Shelly tahu Thiago juga sedang perhatian pada dirinya, ia pun tersenyum dan berkata: “Aku tidak apa-apa, kalian tidak perlu sekhawatir ini. Tentu saja karena aku merasa diri ku tidak apa-apa barulah aku bisa datang kemari.”

Thiago dengan datar melihat Shelly, seperti juga tidak percaya akan perkataan Shelly, dulu ia juga sering terluka, oleh karena itu ia jelas tingkat keparahan luka Shelly sampai dimana, dan lagi pula ia tetap saja seorang wanita, jelas-jelas tinju dari Leon Lei itu penuh dengan tenaga.

Berhadapan dengan tatapan Thiago yang penuh dengan curiga itu, Shelly pun lanjut berkata: “Hari ini aku bukanlah pemeran utamanya, jangan terus menatap ku seperti itu.”

“Jangan bersikeras menahan.” Pada akhirnya Thiago juga berkata demikian pada Shelly, lalu pergi untuk lanjut menyapa orang lain.

Howard juga mempunyai tugas oleh karena itu ia pun dengan cepat meninggalkan tempat itu, hanya tersisa Shelly seorang diri disana. Shelly mencari sebuah tempat duduk yang tidak ada orang dan duduk disana, setelah duduk ia pun mengerutkan alis, posisi punggung itu terasa sakit seperti terbakar oleh api. Pagi hari ia tidak mengoleskan obat karena tidak ingin aroma obat tersebut tercium. Hari ini dirinya juga secara khusus memilih sebuah gaun panjang yang tertutup. Bagian punggung sama sekali tidak terlihat, oleh karena itu asalkan ia sendiri menjaganya, pada dasarnya tidak terlihat masalah apapun.

Sekarang Shelly butuh beristirahat disini, jika tidak nanti pasti akan terjadi masalah.

“Sudah tahu sakit tapi masih bersikeras datang!” Dari belakang terdengar suara James.

Shelly membalikkan kepala pun melihat James mengenakan setelan jas yang lurus, benar-benar sangat tampan! Wajah Shelly juga tersirat sebuah senyuman yang sangat ceria, matanya penuh dengan bintang-bintag, James yang hari ini kembali terlihat tampan dengan tingkat yang lebih tinggi. “Kamu sudah datang?”

James berjalan ke samping Shelly dan duduk, “Bukankah sudah memberitahu mu untuk tidak datang hari ini? Dibagian itu sangat sakit bukan?”

“Tidak apa-apa tidak apa-apa, melihat mu semua menjadi membaik.” Kata Shelly sambil tertawa.

Tadi mendengar Thiago berkata bahwa Shelly datang, James juga merasa terkejut, tapi ditengah rasa terkejut itu ia juga merasa terharu. Shelly memilih datang seperti ini sebenarnya juga demi dirinya, dalam hati James pun terasa hangat. Lalu ia mencari bayangan Shelly di lokasi tersebut. Pada akhirnya ia melihat Shelly meringkuk duduk di sebuah posisi sudut, James pun tahu punggungnya sakit, dan tahu gadis ini sedang menahannya.

“Lain kali kamu tidak boleh seperti ini!” Kata James dengan tegas.

Shelly melihat James sudah marah, ia pun langsung menganggukkan kepala, “Ya, aku sudah tahu.”

“Aku mencarikan sebuah kamar untuk mu untuk beristirahat sebentar.” Selesai mengatakan hal itu, James pun berdiri dan bersiap-siap untuk memanggil seseorang mempersiapkan kamar utnuk Shelly.

Shelly menjulurkan tangan menggenggam tangan James. “James tidak usah, aku tingan ingin membuat perlakuan khusus. Pemeran utama hari ini ialah kakak dan Joline. Aku bisa bertahan, jangan nanti membuat semua orang mengetahuinya, hal ini malah akan membuat orang merasa tidak suka.”

James menghela nafas, lalu kembali duduk. “Kamu yakin kamu bisa menahannya?”

Shelly tertawa dan berkata. “Asalkan kamu menemani ku, aku bisa menahan apapun.”

James melihat Shelly yang penuh senyuman itu, juga sedikit tidak berdaya terhadap nya. “Asalkan kamu merasa tidak enak, kamu harus memberi tahu ku. Jika tidak kelak akan menjadi akar penyakit.”

Mendengar kata-kata yang penuh perhatian dari James ini, keberanian Shelly pun membesar, ia menyandarkan kepalanya sendiri ke pundak James. “Aku pasti akan memperhatikannya, karena aku ingin menemani mu seumur hidup!”

James mendengar perkataan Shelly, bahkan juga berandai-andai sebuah imajinasi masa depan, sebuah masa depan dimana dia dan Shelly bersama-sama. Berpikir sampai disini, ujung bibir James juga tersirat sebuah senyuman. Mungkin benar-benar harus berterima kasih pada gadis ini, di saat dirinya kesepian Shelly pun tetap bersikeras muncul.

Nada bicara James juga menjadi lebih ringan. “Acara akan segera dimulai, aku harus sibuk dulu. Bisakah kamu disini sendiri?”

Shelly mengangkat kepala, ia melihat James dan menganggukkan kepala. “Ya, bisa! Karena sudah selesai mengisi baterai!”

James menjulurkan tangan mengelus kepalanya, “Tunggu aku disini.”

“Baik!” Shelly tersenyum manis pada James.

Hal ini dilihat oleh Agung Xia, ia sepertinya juga tidak pernah melihat anaknya berekspresi seperti ini. Tapi terhadap Shelly anaknya malah bisa memancarkannya dengan begitu alami, kelihatannya mereka bersungguh-sungguh. Sebenarnya melihat Shelly seperti ini, juga tidak merasa ia mempunyai kebiasaan buruk apa. Kelihatannya juga adalah gadis yang baik-baik, tapi sebenarnya ini adalah kepura-puraan atau watak asli?

Setelah James pergi, tatapan Shelly terus mengikuti bayangan tubuhnya, sampai menghilang barulah ia menyimpan kembali tatapannya. Saat ini, kebetulan ia juga berhadapan dengan tatapan Agung yang sedang memperhatikannya. Ketika Agung, Shelly pun langsung berdiri, dan langsung memberi hormat pada Agung.

Agung melihat sikap Shelly itu, juga termasuk mempunyai didikan. Ia pun langsung melangkahkan kaki dan berjalan kesana. “Nona Su, selamat datang.”

“Ini adalah kehormatan ku.” Jawab Shelly dengan sopan.

“Dengar-dengar kamu terluka?” Pertanyaan Agung ini sepertinya juga disengaja meskipun dirinya sudah tahu.

“Aku sudah baikan.” Jawab Shelly. “Lagipula sebelumnya aku juga sudah berjanji pada James akan datang hari ini, oleh karena itu aku tidak boleh ingkar janji.”

Agung mendengar perkatan Shelly, dalam hati pandangannya terhadapnya juga sedikit berubah, kelihatannya ia bersungguh -sungguh terhadap James, jika tidak juga tidak akan bersikeras menahan rasa sakit tubuh nya dan datang kemari.

“Tekad Nona Su benar-benar membuat orang salut.”

“Aku juga hanya melakukan hal yang sepantasnya aku lakukan.”

“Tapi menurut ku Nona Su juga seharusnya tahu aku mempunyai sedikit opini terhadap mu.” Agung juga langsung menyampaikan sikap nya, ia juga sedang memberitahu Shelly, ingin bersama dengan James , tidak lah mudah untuk melewati Thiago ini.

Shelly menganggukkan kepala. “Aku tahu. Tapi aku juga tidak akan melepaskan James karena hal ini. Paman Xia, aku akan berusaha membuktikan bahwa aku orang yang layak untuk James, tapi memohon pada mu juga untuk tidak membawa rasa tidak suka mu terhadap ku untuk menghalangi aku bersama dengan James.”

Agung tahu gadis ini tidak akan menurut begitu saja, kata-kata didepan disampaikan dengan begitu baik, tapi kalimat di akhir ini ialah poin pentingnya. “Keahlian berbicara Nona Su sangat hebat.”

Shelly mengerutkan alis, dalam hati berpikir ini adalah ayah James, dia juga tidak enak berbicara keterlaluan, pun pada saat dirinya ragu, Thiago pun berjalan kemari, “Ada apa ini?”

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu