Mr Huo’s Sweetpie - Bab 383 Atas Dasar Apakah Dia Datang Merebutnya

Howard Qin menatap Jennie Jian dengan ekspresi bersalah, rasa sakit di hatinya itu benar-benar tidak bisa dia ekspresikan.

Jennie Jian merasa sedikit sakit hati melihat Howard Qin bersikap seperti ini, dia kemudian mengulurkan tangannya,"Howard Qin, peluk aku!"

Howard Qin langsung menarik Jennie Jian dan memeluknya, lalu perlahan menguatkannya. “Jennie, kamu tidak boleh meninggalkanku.” Ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya dia bisa mencintai seorang wanita hingga seperti ini, dia merasa tidak sabar untuk melalui hari-harinya bersama dirinya setiap hari. Dia tidak ingin membiarkan orang lain merebutnya! Dia awalnya juga sudah memberi Jennie Jian dan James Yun kesempatan, tapi James Yun sendiri tidak menghargainya. Atas dasar apa dia merebutnya sekarang!

Howard Qin melihat Jennie Jian yang diam-diam menangis setiap hari selama masa periode itu, hatinya juga merasa sangat tidak nyaman. Pada saat itu, hal yang bisa dia lakukan hanyalah menetap di sisinya, diam-diam merawatnya, hingga dia akhirnya melupakan James Yun.

Tapi dia benar-benar tidak menyangka bahwa kecelakaan seperti itu terjadi, hingga Jennie Jian akhirnya kehilangan ingatannya! Ini mungkin juga betuk belas kasihan Tuhan kepadanya, sehingga dia diberi kesempatan yang adil untuk merawatnya. Selama setengah tahun terakhir, dia dan Jennie Jian telah menjalani hidup dengan sangat baik, kehidupan mereka berjalan dengan berbunga-bunga. Dia bahkan berharap untuk dapat terus bertahan seperti ini di masa depan, hal yang sudah dilupakan itu tidak lagi penting, selama dia bisa mengingat saat ini, maka dia tidak peduli lagi dengan yang lainnya.

Ketika mereka kembali ke Amerika, segalanya kini sepertinya telah mengalami perubahan, dan perubahan ini bersumber dari James Yun. Dia ternyata datang ke sini dan berkata bahwa dia menyesal. Sekalipun dia menyesalinya, dia tidak akan membiarkan semua ini terjadi! Jennie Jian adalah miliknya, dia tidak akan menyerahkan Jennie Jian kepada pria lainnya lagi, sekalipun pria ini adalah pria yang pernah dia cintai.

Jennie Jian dapat merasakan emosi Howard Qin, dia juga merasa sangat sakit hati. “Howard Qin, aku sudah ingin pulang.” Dia tidak ingin terus menetap di rumah sakit, lalu sembarangan berpikir di tempat ini. Dia ingin kembali ke rumah di mana hanya ada dirinya dan Howard Qin.

Howard Qin memeluk Jennie Jian dengan erat, dia sehaursnya dapat merasakan emosinya, sehingga dia berkata demikian. Demi menjaga emosinya, dia ingin memilih untuk menanggungnya sendirian. "Bodoh, kamu tidak perlu bersikap seperti ini. Kamu hanya perlu melakukan bagianmu sendiri saja."

“Tidak. Aku benar-benar ingin pulang,”jawab Jennie Jian. "Aku sudah tidak ingin dirawat di rumah sakit."

“Baik, aku akan menanyakannya kepada dokter.” Howard Qin melepaskan Jennie Jian,"Tunggu aku di sini."

Jennie Jian melepaskan tangan Howard Qin dengan perasaan tidak rela,"Kamu harus segera kembali."

"Baik."

Smith yang mendengar perkataan Howard Qin, langsung meletakkan semua tugasnya,"Howard, apakah kamu yakin ingin membawa pulang istrimu?"

Howard Qin menganggukkan kepalanya,"Ini adalah permintaannya. Jika tidak ada permasalahan lain, aku ingin membawanya pulang. Dia merasa risih dirawat di rumah sakit."

Smith memahami maksud Howard Qin,"Jika kamu memang bersikeras, maka pulang saja dahulu! Namun, kamu harus membawanya untuk melakukan konsultasi lanjutan secara teratur, hal ini juga akan berdampak baik untuknya."

"Ok!"

Howard Qin bergerak dengan sangat cepat, dia membawa Jennie Jian pulang ke rumah dalam waktu kurang dari satu jam.

Walaupun belum menetap terlalu lama di dalam rumah ini, namun masih saja ada sejenis perasaan yang sangat kuat. Dia merasa sangat bahagia setiap harinya! Inilah perasaan Jennie Jian, dia selalu merasa memiliki. Ini sepertinya adalah hal yang selalu dia rindukan dalam hati.

“Mengapa kamu terdiam berdiri di sana, cepat datang kemari dan duduk,”ucap Howard Qin sambil tersenyum.

“Howard Qin, apakah kita akan tinggal di sini kedepannya?” Jennie Jian bertanya sambil berdiri di tempat asalnya.

"Iya! Ada apa? Apakah kamu tidak menyukai tempat ini?" Howard Qin berjalan ke depan hadapanJennie Jian,"Ini adalah rumah pertama yang kubeli dalam sepanjang hidupku, jika kamu tidak menyukainya, maka kita boleh saja berpindah ke rumah yang baru."

Jennie Jian menggelengkan kepalanya,"Tidak perlu, aku merasa rumah ini sangat bagus. Aku sedang membayangkan anak-anak kita bertumbuh di sini di masa depan, aku hanya merasa sangat bahagia."

Anak?! Kata ini secara tidak sengaja memicu semua saraf pada tubuh Howard Qin. Sebuah gambaran yang indah muncul di depan pandangannya, gambaran yang menunjukkan dirinya, Jennie Jian dan anak-anak. Gambaran ini tetap saja indah tidak peduli bagaimanapun dideskripsikan!

Howard Qin memeluk Jennie, lalu tersenyum dan berkata, "Jika benar-benar ingin punya anak, maka aku harus berusaha lebih keras lagi!"

Jennie Jian tidak memahami maksud dari usaha yang dikatakan oleh Howard Qin, jadi dia tersenyum dan berkata,"Keadaanmu sudah sangat baik! Hanya perlu uang yang cukup, aku tidak mengejar kehidupan yang kaya raya."

Howard Qin tersenyum,"Aku bukan bermaksud berusaha di bidang itu! Jika kita ingin mempunyai anak, maka kita harus berusaha lebih keras lagi dalam membuat anak."

Wajah Jennie Jian memerah,"Apa yang sedang kamu bicarakan?"

“Berbicaralah lebih serius!” Howard Qin memeluk Jennie Jian,"Sekarang bukanlah waktunya untuk berbicara pmong kosong, kita harus berusaha lebih keras jika kita menginginkan anak!"

Jantung Jennie Jian berdebar semakin kencang, ketika teringat kembali akan gambaran-gambaran itu, dia pun merasa gugup. Dia khawatir dia tidak bisa melakukannya dengan baik, hatinya merasa semakin tegang. Dia memeluk leher Howard Qin dan ingin menenangkan dirinya sendiri.

Howard Qin menggendong Jennie Jian ke kamar, selangkah demi selangkah berjalan ke tempat tidur yang nyaman. Howard Qin kemudian perlahan menurunkan Jennie Jian dan menatap Jennie Jian yang memejamkan matanya dan tidak berani bersuara, Howard Qin pun tersenyum, dia mengulurkan tangannya dan mengelus hidungnya,"Jennie, aku benar-benar tidak bisa menahan untuk menerkam dirimu yang bersikap seperti ini."

Ding, semua persiapan mental yang sudah Jennie Jian persiapkan langsung hilang dalam sekejap. Dia membuka matanya dan menatap Howard Qin dengan ekspresi yang tidak percaya,"Apa maksudmu ini?"

"Aku tidak akan menyentuhmu hari ini. Istirahatlah dengan baik. Setelah kondisi fisikmu membaik, aku akan memperhitungkan bunganya denganmu,”jawab Howard Qin. "Jika diperhitungkan sekarang, bunga hutangmu terhadap diriku terallu banyak, sepertinya kamu memerlukan beberapa hari dan malam untuk menebusnya!"

Jennie Jian mengulurkan tangan dan mendorong Howard Qin,"Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan!"

"Aku tidak berbicara omong kosong! Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, kamu sebaiknya sudah mempersiapkan mentalmu sekarang juga.” Howard Qin berbicara sambil tersenyum. "Aku mungkin akan membuatmu tidak bisa beranjak turun dari tempat tidur selama beberapa hari!"

Jennie Jian mengulurkan tangan dan mendorong Howard Qin,"Jangan bicarakan lagi."

“Apakah kamu merasa malu?” Howard Qin tersenyum dan berkata,“Aku mengira kamu sekarang sudah menjadi seorang pemberani dan tidak akan merasa malu.”

Jennie Jian langsung tertegun ketika dipertanyakan seperti ini oleh Howard Qin. Dia memutuskan untuk mengabaikan Howard Qin dan memalingkan kepalanya ke sisi lain. Howard Qin mengulurkan tangannya dan memalingkan kembali kepala Jennie Jian,"Jennie, menurutmu, kenapa aku bisa sangat mencintaimu?"

Howard Qin dan Jennie Jian sama-sama membuka mata mereka, Howard Qin melepaskan Jennie Jian, nafas mereka berdua juga terengah-engah. Howard Qin lanjut berkata,"Sepertinya bunganya sudah harus mulai diperhitungkan!"

Jennie Jian mendorong Howard Qin, berpaling dan merapikan pakaiannya. Howard Qin juga beranjak duduk, dia benar-benar kehabisan kata-kata, hatinya berpikir bel pintu yang terus berdering itu benar-benar mengacaukan suasananya.

“Apakah kamu tidak akan pergi melihat siapa itu?” Tanya Jennie Jian.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu